Tn.G anak laki-laki usia 5 tahun mengalami jatuh saat mengendarai sepeda. Terdapat benjolan
pada dahi dan luka yang cukup lebar pada area lutut sebelah kiri.
PENGKAJIAN
Hari rawat ke : 1
IDENTITAS
2. Umur : 5 tahun
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Pekerjaan :-
KELUHAN UTAMA
Nyeri pada daerah dahi dan lutut kiri.
Pasien mengeluhkan nyeri pada area dahi ketika disentuh dan pada area lutut kiri ketika
digerakan. Terdapat luka robek pada lutut sebelah kiri.
a. Riwayat kontrol : -
3. Riwayat alergi:
Kapan :-
Jenis operasi :-
5. Lain-lain: -
ya tidak ✓
Jenis :-
Genogram: -
:-
2. Sistem muskuloskeletal
a. Pergerakan sendi: bebas terbatas ✓
Masalah Keperawatan :
b. Kelainan ekstremitas: ya ✓tidak
1. ( D.0077 ) Nyeri Akut
c. Kelainan tulang belakang: ya ✓ tidak
2. ( D.0054) Gangguan
Frankel: ........................................................................ Mobilitas Fisik
d. Fraktur: ya ✓ tidak
- Jenis :...................
e. Traksi: ya ✓ tidak
- Jenis :...................
- Beban :...................
- Lama pemasangan :...................
f. Penggunaan spalk/gips: ya ✓ tidak
g. Keluhan nyeri: ✓ ya tidak
P : Cedera
Q : pasien mengeluh perih pada area lutut kiri
R : pada area dahi dan lutut kiri
S : skala 7 dari 10
T : Timbul sejak 1 hari terakhir
h. Sirkulasi perifer: -
i. Kompartemen syndrome ya ✓ tidak
j. Kulit : ikterik sianosis ✓kemerahan hiperpigmentasi
k. Turgor ✓ baik kurang jelek
l. Luka operasi: ada tidak
Tanggal operasi :-
Jenis operasi :-
Lokasi :-
Keadaan :-
Drain : ada ✓tidak
- Jumlah :-
- Warna :-
- Kondisi area sekitar insersi : -
m. ROM : terbatas.
n. POD :-
o. Cardinal Sign : -
p. Lain-lain:.............................................................................................................
3. Sistem integumen
a. Warna: Kebiruan pada dahi dan kemerahan pada lutut kiri
b. Pitting edema: - grade: -
Masalah Keperawatan :
c. Ekskoriasis: ya ✓ tidak ( D.0129 )
e. Pruritus: ya ✓ tidak
f. Urtikaria: ya ✓ tidak
g. Lain-lain : Luka robek
Lokasi : Lutut kiri
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
ANALISA DATA
Data Objektif
1. Pasien terlihat
meringis dan gelisah
P : Cedera
R : Dahi dan lutut
kiri
T : Timbul sejak 1
hari terakhir
7/01/ Data Subjektif Faktor Pencetus
2020 1. Klien merasa tidak
Inflamasi pada
nyaman karena luka
area lutut kiri
terbuka disertai
kemerahan Kerusakan Gangguan Integritas
Data Objektif Integritas kulit Kulit b.d faktor
mekanis (mis.gesekan)
1. Luka robek pada
d.d kerusakan jaringan
daerah lutut kiri
atau lapisan kulit,
2. Hasil Pemeriksaan
nyeri, kemerahan.
vital sign:
TD : 110/80 mmHg
N : 90 ×/menit
S : 38,50̊
RR: 20x/m
7/01/ Data Subjektif Faktor Pencetus
2020 1. Pasien terlihat geliah
Inflamasi pada
2. Pasien terlihat lutut kiri
Gangguan Mobilitas
membatasi aktivitas
Fisik b.d Nyeri d.d
geraknya
mengeluh sulit
Nyeri
menggerakkan
ekstremitas, merasa
1. K
cemas saat bergerak
Gangguan l
mobilitas fisik i
e
n
m
e
n
g
e
l
u
h
s
u
s
a
\
1. Nyeri Akut yang b.d Agen pencedera fisik (mis. trauma) d.d mengeluh nyeri, gelisah.
2. Gangguan Integritas Kulit b.d faktor mekanis (mis.gesekan) d.d kerusakan jaringan
atau lapisan kulit, nyeri, kemerahan.
3. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri d.d mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas,
merasa cemas saat bergerak.
Hari/ No. Jam Implementasi dan respon Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Tgl/S DK setiap tindakan
hift
Kamis
,7/11/
1 08.00 - Mengindentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi,
Abil 13.30 S : pasien
melaporkan
Abil
2019/ frekuensi, kualitas, a. Nyeri terkontrol
Shift intensitas nyeri. meningkat (5)
Pagi Respon : nyeri berkurang b. Kemampuan
dengan intensitas nyeri mengenali onset
yang tidak terlalu sering nyeri cukup
- Mengindentifikasi skala meningkat (4)
nyeri. c. Kemampuan
08.15 Respon : nyeri berkurang mengenali penyebab
dengan skala nyeri 1 Abil nyeri cukup
- Mengidentifikasi meningkat (4)
pengetahuan dan d. Kemampuan
keyakinan tentang nyeri menggunakan teknik
08.25 Respon : pasien non farmakologis
memahami edukasi dan Abil cukup meningkat (4)
cara penanggulangan e. Nafsu makan
nyeri dari perawat. meningkat serta
- Memberikan teknik mengatakan bahwa
nonfarmakologis untuk tidurnya nyenyak.
mengurangi nyeri seperti O : Suhu tubuh 36 º
mendengarkan musik C : N :90x/menit,
Respon : setelah RR 20x/menit,
08.40 mendengarkan musik TD: 120/80 mmHg
yang lembut pasien dapat
mengalihkan nyerinya Abil A : masalah teratasi
P : intervensi
dan dapat beristirahat dihentikan
dengan nyaman.
Kamis
,7/11/
2 11.15 - Mengindentifikasi
penyebab kerusakan
Abil 13.30 S : Pasien
mengatakan nyeri
Abil
2019/ jaringan kulit pada kerusakan
Shift Respon : nyeri menurun kulitnya menurun
Pagi pada jaringan kuit yang dan mengatakan
rusak bahwa kulitnya tidak
- Mengubah posisi pasien lagi terasa panas
11.30 tiap 2 jam Abil O : Tampak
Respon : pasien merasa berkurang bercak
nyaman dengan merah pada agian
perubahan posisi tersebut wajah dan leher
- Menggunakan obat kulit S: 36,50̊ cukup
berbahan alami untuk membaik (4)
11.45 kulit sensitif, seperti obat
kulit berbahan lidah
Abil Nyeri cukup
menurun (4)
buaya A : Masalah teratasi
Respon : setelah sebagian
mengoleskan obat, tidak P : intervensi
ada respon alergi dilanjutkan
- Memberi tau pasien Memonitor
untuk minum air dan kelembaban kulit,
12.00 menjaga kebutuhan Berikan NSAID dan
nutrisi Abil kotikosteroid
Respon : setelah
mengedukasi pasien,
pasien rutin untuk
menghidrasi kulitnya.
Kamis
,7/11/
3 12.20 - Mengindentifikasi
adanya nyeri atau
Abil 13.30 S : pasien
mengatakan nyeri
Abil
2019/ keluhan fisik lainnya berkurang pada
Shift Respon : nyeri berkurang sendinya namun
Pagi dari sebelumnya pasien mengatakan
- Memonitor dan masih merasa
12.30 memantau kondisi pasien sendinya sedikit
saat melakukan Abil kaku pada pagi hari
mobilisasi O:
Respon : pasien sedikit a. Pergerakan
kesusahan menggerakkan ekstremitas cukup
sendinya meningkat (5)
- Mengajarkan pasien b. Nyeri menurun (5)
mobilisasi sederhana c. Kaku sendi cukup
12.45 Respon : pasien menurun (4)
memahami edukasi dari
perawat namun untuk
Abil d. Gerakan terbatas
cukup menurun (4)
melakukan mobilisasi A : masalah teratasi
masih kesusahan sebagian
P : melanjutkan
intervensi.
Mengajarkan dan
mengedukasi pasien
untuk tetap
melakukan
mobilisasi sederhana
serta tetap
memonitor pasien
saat melakukan
mobilisasi