Penjelasan Mindmap
Cedera otak
Dari tempat kejadian cedera, pasien dipindahkan menggunakan long spine
board dengan posisi kepala dan leher dipertahankan sejajar dengan sumbu
tubuh. Lalu, pasang kolar servikal sampai diperoleh hasil pemeriksaan yang
membuktikan tidak ada cedera servikal. Selanjutnya, penatalaksanaan
mencakup kontrol tekanan intrakranial dengan oksigenasi yang adekuat,
dukungan ventilasi, pencegahan kejang, elevasi kepala tempat tidur,
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, pemenuhan nutrisi,
penanganan nyeri dan ansietas (Smeltzer, 2013).
Cedera otak terbagi ringan, sedang, sampai berat. Sesuai kasusnya yaitu
diagnosis concussion dengan GCS 15 termasuk kedalam cedera otak ringan.
Penatalaksanaan cedera otak ringan di instalasi darurat yaitu:
1. Stabilisasi Airway, Breathing, Circulation (ABC) dan Disabilitas/status
neurologis (tingkat kesadaran seperti GCS/AVPU dan kondisi pupil) serta
Exposure (inspeksi jejas, deformitas, gerakan ekstremitas).
Stabilisasi kardiopulmoner penting karena keadaan hipoksemia, hipotensi,
dan anemia akan cenderung menghasilkan prognosis yang lebih buruk.
2. Anamnesis fisik dan diagnostik
Mencakup foto polos tengkorak (X-Ray), CT Scan, angiografi serebral.
3. Pemeriksaan radiologis, sesuai indikasi
4. Pemeriksaan lab: darah lengkap dan gula darah sesuai indikasi
5. Tx. Simptomatik + antibiotik sesuai indikasi
Pengobatan antiedemaserebri, anti kejang (phenytoin, diazepam), natrium
bikarbonat.
6. Lapor jaga bedah saraf
Penatalaksanaan cedera otak ringan di rawat inap yaitu:
o Infus 0,9 NS 1,5 ml/kgBB/jam
o Puasa 6 jam
Bila kemudian tidak mual/muntah serta tetap sadar baik tanpa gejala
neurologis maka boleh minum dan makan.
o Obat simptomatik IV
Pengobatan antiedemaserebri, anti kejang (phenytoin, diazepam), natrium
bikarbonat.
o Observasi ketat setiap 15-30 menit selam 6 jam pertama
o Catat keadaan vital dan neurologis
Pemeriksaan neurologis mencakup renspons mata, motorik, verbal,
pemeriksaan pupil, refleks okulosefalik, refleks okuloves tubuler. Penilaian
neurologis kurang bermanfaat bila TD rendah (syok).
Referensi
Smeltzer, S., Bare, B. G., Hinkle, J. L., Cheever, K. H. (2013). Brunner & Suddath’s
Textbook of Medical-surgical Nursing, 12th ed. Philadelphia : Lippincott
Williams & Willkins.