Penyakit Purin
Penyakit Purin
ASAM URAT
a. Tanda Dan Gejala :
1) Nyeri Sendi dan Bengkak biasanya Pagi atau Malam Hari
Nyeri sendi, linu, dan bengkak bisa jadi gejala utama asam urat tinggi.
Kadangkala diselingi dengan kesemutan dan radang sendi yang tampak merah
pada permukaan kulitnya. Nyeri ini biasanya terjadi pagi hari bangun tidur atau
pada malam hari, menjelang tidur.
2) Pusat Nyeri di Sendi Kaki ditandai dengan Warna Merah
Nyeri sendi biasanya terdapat pada kaki dan berwarna merah yang diikuti
dengan rasa panas menyengat dan makin nyeri saat buat berjalan. Kaki yang
terkena asam urat tinggi biasanya bengkak,dan jika tidak segera diobati bisa
makin susah digerakkan.
3) Sendi jadi Keras dan Susah Bergerak
Jika ada rasa nyeri baik di kaki atau tempat lain akibat asam urat dan tidak
segera diobati maka persendian akan terasa makin keras dan kaku. Jika tidak
segera diobati bisa mati rasa dan lumpuh dalam jangka panjangnya.
3) Akibat penyakit yang lama tidak sembuh seperti jantung, penyakit ginjal, stroke,
batu ginjal.
4) Sensitif dan efek samping obat tertentu seperti anti hipertensi, obat jantung, ginjal
dan organ lainnya.
5) Efek genetik dan biasanya terjadi pada usia > 31 tahun hingga 56 tahun dan untuk
wanita biasanya saat masuk usia menopause
c. Pencegahan Penyakit Asam Urat
2. HIPERURISEMIA
Hiperurisemia sendiri biasa timbul akibat produksi asam urat yang berlebihan atau dengan
pembuangannya yang berkurang.
a. Penyebab
Penyebab tingginya kadar asam urat dalam darah bisa juga diakibatkan
penurunan pembuangan asam urat, lebih dari 90% penderita hiperurisemia
mengalamai gangguan pada proses pengeluaran asam urat di ginjal. Penurunan
pengeluaran asam urat pas tubulus ginjal terutama disebabkan oleh kondisi asam urat
meningkat, artinya ketoasidosis DM, kelaparan, keracunan alkohol, keracunan obat
aspirin. Ada pula karena penggunaan beberapa obat, contohnya pirazinamid-salah
satu obat dalam paket terapi TBC, dapat berpengaruh dalam menghambat
pembuangan asam urat. (Damayanti, 2012). Sedangkan menurut Misnadiarly (2007)
ada beberapa penyebab lain yang mengakibatkan pembuangan asam urat berkurang
yaitu mengalami keracunan kehamilan pada ibu hamil (toksemia), mungkin juga
keracunan makanan, olah raga terlalu berat atau aktifitas fisik yang terlalu berat,
meningkatnya kadar kalsium darah akibat penyakit hiperparatiroid, mungkin juga
hipertrioid, dan darkodisis, hipertensi, gagal ginjal, dan keracunan timah. Penyebab
tingginya kadar asam urat dalam darah bisa jga keran kedua hal tadi yaitu produksi
asam urat berlebihan dan pembuangannya terganggu.
b. Pengobatan :
Obat Anti Hiperurisemia (Gasniswarna, 1995; Tjay et al, 2002)
1) Obat urikosorik
Obat – obat urikosurik meningkatkan klierens ginjal dari asam urat dengan
menghambat reabsorpsi tubular asam urat, memperbesar eksresi dan mengurangi
konsentrasi asam urat di serum. Obat – obat urikosurik diantaranya adalah :
a) Probenesid, Obat ini biasanya diberikan pada dosis 250 mg dua kali sehari
selama 1- 2 minggu kemudian dilanjutkan 500 mg selama 2 minggu. Setelah
itu dosis dilanjutkan 500 mg setiap 1 – 2 minggu hingga keadaan menjadi
normal atau sampai dosis maksimum 3 g.
b) Sufimpirazon, Suatu urikosurik yang poten yang memiliki efek paradoksal
antara eksresi asam urat untuk menurunkan asam urat dalam plasma dengan
hemodilusi. Diberikan dengan dosis mulai dari 50 mg dua kali sehari dan
meningkat secara bertahap setiap 10 hari sehingga mencapai dosis
pemeliharaan sebesar 100 mg 3 – 4 kali sehari.
c) Salisilat, Obat ini memiliki efek paradoksikal dari dosis tinggi dan dosis
rendah. Dosis kecil (1 g atau 2 g sehari) menghambat eksresi asam urat,
sehingga kadar asam urat dalam darah meningkat. Dosis 2 atau 3 g sehari
biasanya tidak mengubah ekresi asam urat. Tetapi pada dosis lebih 5 g perhari
terjadi peningkatan ekresi asam urat melalui urin, sehingga kadar asam urat
dalam darah menurun. Hal ini terjadi karena pada dosis rendah salisilat
menghambat sekresi tubuli sedangkan pada dosis tinggi salisilat juga
menghambat absorsinya dengan hasil akhir peningkatan eksresi asam urat.
Efek urikosurik ini bertambah bila urin bersifat basa. Dengan alkalinasi urin,
kelarutan asam urat dalam urin meningkat sehingga tidak terbentuk kristal
asam urat dalam tubuli ginjal.
3. ARTRITIS GOUT
Artritis gout merupakan bentuk artritis inflamatorik yang terjadi pada individu dengan
kadar asam urat darah yang tinggi.
c. Gejala Artritis Gout
Nyeri yang tiba-tiba dan parah pada sendi, biasanya di tengah malam atau dini hari
Nyeri di sendi. Itu juga bisa hangat pada saat disentuh dan terlihat merah atau ungu
Kekakuan pada sendi menyebabkan terbatasnya pergerakan
Sendi yang paling sering terkena ialah sendi jempol kaki, pergelangan kaki, lutut,
siku, pergelangan tangan, dan jari-jari tangan
Gen: Jika anggota keluarga mengidap gout, kemungkinan besar seseorang dalam
keluarga akan mendapatkannya juga.
Kondisi kesehatan lainnya: Kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan
penyakit jantung dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Obat-obatan: Obat-obatan diuretik yang diminum untuk tekanan darah tinggi
dapat meningkatkan kadar asam urat; begitu juga beberapa obat yang menekan
sistem kekebalan yang digunakan oleh pengidap rheumatoid arthritis, pengidap
psoriasis, serta penerima transplantasi.
Jenis kelamin dan usia: Gout lebih sering terjadi ke pria daripada wanita sampai
sekitar usia 60 tahun. Para ahli percaya estrogen alami melindungi wanita sampai
pada titik itu.
Diet: Makan daging merah dan kerang meningkatkan risiko.
Alkohol: Bagi kebanyakan orang, lebih dari dua minuman keras atau dua gelas
sehari dapat meningkatkan risiko gout.
Soda: Fruktosa dalam soda manis baru-baru ini terbukti meningkatkan risiko
asam urat.
Obesitas: Orang gemuk memiliki risiko gout lebih tinggi dan cenderung
mengembangkannya pada usia yang lebih muda daripada orang dengan berat
badan normal.
Operasi Bypass: Mereka yang telah menjalani operasi bypass lambung memiliki
peningkatan risiko gout.