Demand Supply
Demand Supply
MASALAH MANAJERIAL DI
BIDANG BISNIS :
* Produk
* Input
* Harga
* Pemasaran
EKONOMI
MANAJERIAL
SOLUSI
OPTIMAL
Y = f (X)
(Mempunyai nilai maksimum dan atau minimum)
dY
= 0 akan diperoleh Xi
dX
d2Y
a) <0 maka Xi absis titik maks
2
dX dan Ymak = f ( Xi )
x=xi
d2Y
b) >0 maka Xi absis titik minimum
dX2 dan Ymin = f ( Xi )
x=xi
d2Y
c) =0 Maka Xi absis titik belok
2
dX dan YB = f ( Xi )
x=xi
Gambar 2
Peran Unit-unit Dalam Perusahaan Dalam Upaya
Memaksimumkan Nilai Perusahaan
MEMAKSIMUMKAN
NILAI PERUSAHAAN
MEMAKSIMUMKAN
LABA
OPTIMAALISASI
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
P = p(Q)
TR = Q x P TR = Q x p(Q)
TC = c(Q)
= TR – TC = Q p(Q) - c(Q)
Gambar 4
Permintaan Individual dan Permintaan Pasar
P P P
Q Q Q
QA QB QD
Permintaan Permintaan Permintaan pasar
Individual A individual B merupakan total
permintaan individual
Tabel 1
Hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan
beberapa variabel penentu pada periode tertentu
No Variabel Penentu Notasi Sifat hubungan
Contoh 1 :
QDV = 23 – 1,2 PV + 0,6 PS + 0,8 PL + 0,5 Y + 5 A
QDV = jumlah permintaan Avanza dalam ribuan unit
PV = harga Avanza (Rp. juta)
PS = harga Senia (Rp. Juta)
PL = harga Livina (Rp. juta)
Y = pendapatan masyarakan yang dapat
dibelanjakan /kapita/tahun (Rp. juta)
A = kegiatan advertensi (Rp. juta)
Bilamana :
Harga Senia - Rp. 125 juta
Harga Grand Livina - Rp. 145 juta
Pendapatan masyarakat - Rp. 36 juta/kapita/tahun
Advertensi - Rp. 75 juta /unit
0 Q DV
412 424 436 448 460 472
Q Q
Q
QA QB QS
170
160
150
140
130
120
0 Q/t
636 686 736 786 836 886
P (SU)
Excess supply QS = a + b P
P1
A B
P0 E
P2 F G
Excess demand
QD = m + n P
0 Q0 Q/bulan (Unit)
P (Rp.juta)
QS = 36 + 1,8 P
145 E
QD = 616 - 1,2 P
0 442 Q/bln
% perubahan Q
EX = …………………………… 1
% perubahan Xi
Qt – Qt-1
½ (Qt + Qt-1)
EX =
Xt – Xt-1
½ (Xt + Xt-1)
Qt – Qt-1 Xt + Xt-1
EX = x ………………………. 2
Xt – Xt-1 Qt + Qt-1
Q X dQ X
EXi = Limit x = x
Xi 0
Xi Q dXi Q
Point Elasticity :
dQ P
EP = x ……………………………… 3
dP Q
Qt – Qt-1 Pt + Pt-1
EP = x ………………… 4
Pt – Pt-1 Qt + Qt-1
Point Elasticity :
dQ PY
EQ/Y = x ………...………….……………. 5
dPY Q
Arc Elasticity :
Point Elasticity :
dQ Xi
EQ/Y = x ………..…..……………. 7
dXi Q
Arc Elasticity :
Contoh 4
Untuk memperjelas bagaimana menghitung elastisitas
permintaan terhadap perubahan harga baik
elastisitas titik maupun elastisitas busur. Perhatikan
kembali contoh Fungsi Permintaan mobil Avanza
yaitu QDV = 616 – 1,2 P V yang kurvenya
sebagaimana Gambar 8 berikut ini :
dQ PF
EF = x = - 1,2 ( 170/412) = - 0,495
dP QF
dQ P
EP = x = - 1,2 ( 130/460) = - 0,339
dP Q
Contoh 5
Checkers’ Pizza baru-baru ini memutuskan untuk
menaikkan harga pizza ukuran besar dari $ 9 menjadi $
12 mengikuti kenaikan biaya tenaga kerja dan bahan
baku. Sayangnya penjualan merosot tajam dari 16.200
menjadi 9.000 pizza per minggu. Dalam usaha untuk
memperoleh kembali penjualan yang hilang tersebut,
Checkers’ Pizza melakukan promosi kupon yang
Jawab 5
a) P0 = $ 9 dan P1 = $ 12
Q0 = 16.200 unit/minggu dan Q 1 = 9000
unit/minggu
9000 – 16200 12 + 9
E = x = -2
12 – 9 9000 + 16200
Q2 – Q1 A2 + A1
EAB = x
A2 – A1 Q2 + Q1
EA/B = - 0.044
Contoh 6
Permintaan kopi bubuk “Kapal Karam” diasumsikan
10 ton per minggu dengan harga Rp. 12 juta/ton.
Pemerintah akan menetapkan kenaikan harga eceran
gula dari Rp.4 juta / ton menjadi Rp. 4,5 juta / ton.
Tentu saja produsen kopi bubuk “Kapal Karam” kawatir
akan berpengaruh pada volume penjualan produknya.
Oleh karena itu ia melakukan survei. Hasil analisis
data menunjukkan bahwa Elastisitas Harga Silang
Kopi Bubuk ”Kapal Karam” terhadap harga gula yaitu
EK/G = -1,5. Bilamana kebijaksanaan itu dilaksanakan,
berapa penurunan penjualan kopi bubuk “Kapal
Karam” tersebut per minggu ?
Jawab 6
EK/G = -1,5
Jawab 7
Misal volume penjualan Djarum Super setelah
kebijaksanaan harga oleh PT. GGRM adalah QD2
d dr(Q) dc(Q)
= – = 0
dQ dQ dQ
dr(Q) dc(Q)
= ………………………………… (a)
dQ dQ
dr(Q)
= Marginal Revenue (MR)
dQ
dc(Q)
= Marginal Cost (MC)
dQ
Syarat Tercapainya
Laba Maksimum
MR = MC
P (SU)
MC
A B
AC
D
C F
E
0 QM G H Q/t
MR AR = P = Demand
Contoh 8
20 35,0 730
30 32,5 680
40 30,0 630
50 27,5 580
60 25,5 530
70 22,5 480
80 20,0 430
Jawab 8
Dengan menggunakan analisis “linear regression” pada
Program SPSS ataupun Progran Statistik lainnya diperoleh
:
Coefficients
Unstandard Standar t Sig.
ized dized
Coefficients Coeffici
ents
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 40.000 .000 . .
P -.250 .000 -1.000 . .
a Dependent Variable: Q
Coefficients
Unstandar Standa t Sig.
dized rdized
Coefficient Coeffici
s ents
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 30.000 .000 . .
Q 20.000 .000 1.000 . .
a Dependent Variable: C
a) Persamaan Fungsi :
Fungsi Demand : Q = 40 – 0,25 P
Fungsi Biaya : C = 30 + 20 Q
Fungsi Revenue :
Q = 40 – 0,25 0,25 P = 40 - Q
P = 160 – 4 Q
Harga :
P = 160 – 4 Q
Q = 20 unit maka
P = 160 – 4 (20) = 80
P = 80 SU
Biaya produk :
C = 30 + 20 Q
Q = 20 Unit maka
C = 30 + 20 (20) = 430
C = 430 SU
Keuntungan :
= - 30 + 140 Q – 4 Q2
Q = 20 unit maka
= - 30 + 140 (20) – 4 (202)
= 1.170 SU
Harga Produk :
P = 160 – 4 Q
Q = 17,5 unit maka
P = 160 – 4 (17,5) = 90
P = 90 SU
Biaya produk :
C = 30 + 20 Q
Q = 17,5 Unit maka
Revenue : R = PQ = cQ
MR = dR/dQ = c
Laba maksimum tercapai bilamana MR = MC
Laba maksimum pada Pasar Persaingan Sempurna
sebagaimana Gambar 10 berikut ini :
P (SU)
R = MC MC
A B MR = AR = P
AC
C
D
C
0 QM Q/t
R = 1050 x 500 SU
R = 525.000 SU
C = 20 – 25 Q + ¼ Q2
Q = 1050 maka
C = 20 – 25 (1050) + ¼ (10502)
C = 249.395 SU
Laba :
= R–C
= 525.000 SU – 249.395 SU
= 275.605 SU
dTR dQ dP
MR = = P + Q
dQ dQ dQ
dP
MR = P + Q
dQ
Q dP
MR = P 1 +
P Q
1
MR = P 1 +
-E
1
MR = P 1 - .................................... 9
E
P EP = 1
P1 EP > 1
P3
P0
EP < 1
P2
0 Q/t
MR Demand
TR
TR0
TR3
TR2
TR1
0 Q1 Q0 Q2 Q/t
No. 3 :
Dalam usaha untuk mengurangi persediaan model
akhir yang berlebih Perusahaan Harrison Ford
menawarkan pemotongan harga 2,5 % dari harga
rata-rata untuk mobil “Mustang” yang dijual selama
bulan Agustus. Tanggapan pelanggan sangat
antusias, sehingga penjualan meningkat 10 %
dibandingkan dengan tingkat penjualan bulan
sebelumnya.
a. Hitung elastisitas harga titik dari permintaan akan
mobil “Mustang” Harrison Ford ini
b. Hitung harga per unit yang memaksimumkan laba
jika Harrison Ford memiliki biaya tetap sebesar
$ 9.000 dan juga mengeluarkan biaya penjualan
(variabel) $ 375 per unit.
Jawab :
TC = 9000 + 375 Q
P/P = - 2,5 % dan Q/Q = 10 %
dQ/Q 10
a. E= =
dP/P -2,5
E = -4
dTR dQ dP
MR = = P + Q
dQ dQ dQ
dP
MR = P + Q
dQ
Q dP
MR = P 1 +
P dQ
1
MR = P 1 +
-E
1
MR = P 1 - MR = 0,75 P
4
0,75 P = 375
P = 375 : 0,75
P = $ 500
Contoh 11
Industri Rokok Kretek Cap “Gudang Sakti” di Malang,
dalam upaya meningkatkan penerimaan penjualan
telah menurunkan harga rokoknya dari Rp.
45.000,-/slop menjadi Rp. 40.500,- /slop, dan
dengan penurunan harga tersebut volume penjualan
rokok mengalami kenaikan dari 8.750 slop menjadi
9.875 slop.
a. Hitung Elastisitas harga busur dari penurunan
penjualan rokok tersebut.
b. Kenaikan volume penjualan rokok tersebut masih
dirasakan belum memadai, oleh karena itu
Manajemen merencanakan penurunan harga lagi
menjadi Rp. 39.000,-/slop dengan harapan
volume penjualan lebih meningkat lagi sehingga
penerimaan penjualan meningkat. Menurut
Saudara apakah kebijkan penurunan harga menjadi
Rp. 39.000,-/slop sudah tepat atau sebaliknya ?
Berikan alasan Saudara disertai analisisnya.
Jawab 11
a Elastisitas Harga Busur
P1 = 45.000 SU dan Q1 = 8750 Slop
Titik Penjualan I { 8750 ; 45.000}
E = - 1,148
dQ P
E = x
dP Q
P = 39.000 SU dan Q = ?
Misal Q = a + b P
Pada titik penjualan I { 8750 ; 45.000}
8750 = a + 45000 b
8750 = a + 45000 b
9875 = a + 40500 b
-1125 = 0 + 4500 b
b = - 0,25
8750 = a + 45000 b
8750 = a + 45000 (-0,25)
a = 20.000
dQ P
E = x
dP Q
39.000
E = -0,25 x
10.250
Q = 20.000 - 0,25 P
0,25 P = 20.000 - Q
P = 80.000 - 4 Q
R = 80.000 Q – 4 Q2 untuk Q = 9.8750
R = 80.000 (9.875) – 0,25 (9.8752)
R = 399.937.500 SU untuk Q = 10.250
Q = 10.250
R = 80.000 (10250) – 0,25 (102502)
R = 399.750.000 SU
Contoh 12
Tepung terigu dan telur ayam adalah 2 bahan baku
utama untuk membuat produk makanan seperti mie,
roti dan produk makanan lainnya. Ketika harga telur
Rp. 6000 ribu per ton, permintaan tepung terigu
produksi PT.Bogasari mencapai 1500 ribu ton per
minggu. Kenaikan harga konsentrat / makanan ayam
membawa dampak naiknya harga telur menjadi Rp.
6.500 ribu per ton. PT. Bogasari mengkawatirkan
bahwa kenaikan harga telur ini akan berimbas pada
menurunnya permintaan tepung terigu. Untuk
mengetahui seberapa jauh penurunan permintaan
tepung terigu atas kenaikan harga telur tersebut,
maka Departemen Research & Development (R & D )
PT. Bogasari melakukan riset dengan mengumpulkan
data variasi permintaan mingguan tepung terigu pada
berbagai variasi harga telur. Hasilnya memperlihatkan
bahwa Elastisitas Silang permintaan tepung terigu
terhadap perubahan harga telur adalah :
25
EG/T = –
11
Pertanyaan :
a. Bila diasumsikan bahwa semua industri yang
menggunakan bahan baku tepung terigu dan telur
mempertahankan kualitas produknya dan semua
faktor penentu permintaan tepung terigu selain
harga telur ayam adalah konstan :
a.1 Berapakah permintaan tepung terigu per
minggu akibat kenaikan harga telur tersebut ?
a.2 Berapa ton penurunan permintaan tepung
terigu per minggu ?
b. Bila fungsi permintaan tepung terigu per minggu
adalah Q = 6000 - 1,25 P di mana Q =
jumlah permintaan tepung terigu per minggu dan
P = harga tepung terigu per ton :
b.1 Berapakah harga tepung terigu per ton (P 1)
sebelum harga telur naik dan berapa Total
Penerimaan Penjualannya (TR1 ) ?
b.2 Berapa pula harga tepung terigu per ton (P 2)
setelah harga telur naik dan berapa Total
Penerimaan Penjualannya (TR2)
b.3 Berapa Elastisitas Busur (Arc Elasticity of
Demand) tepung terigu pada saat harga telur
naik dari Rp. 6000 ribu per ton menjadi Rp.
6500 ribu per ton.
Jawab 12
Jawaban a
PT1 = Rp. 6000 dan QG1 = 1500
PT2 = Rp. 6500 dan QG2 =
25
EG/T = -
11
25(QG2 – 1500) 25
= -
QG2 + 1500 11
Jawaban b
b1. Harga tepung terigu sebelum harga telur naik
Demand tepung terigu : Q = 6000 – 1,25 P
1,25 P = 6000 – Q
P = 4800 – 0,8 Q
Q1 = 1500 ribu ton maka
P1 = Rp. 3600 ribu per ton
TR1 = Q1 x P1 = Rp. 3600 ribu x 1500 ribu
TR1 = Rp. 5.400 milyar
E1-2 = - 2,273
P P
MC P2 MC
P1
AC
P0
AC
AR AR
0 Q0 Q/t 0 Q2 Q1 Q0 Q/t
MR MR
(a) (b)
b. Penerimaan di Pasar-1 :
TR1 = P1Q1 P1 = f1(Q1)
TR1 = Q1 f1(Q1) TR1 = r1(Q)
c. Penerimaan di Pasar-2 :
TR2 = P2Q2 P2 = f2(Q2)
TR2 = Q2 f2(Q1) TR2 = r2(Q)
d. Total penerimaan :
TR = TR1 + TR2
TR = r1(Q1) + r2(Q2)
e. Total Biaya :
TC = c(Q1 + Q2) Q = Q 1 + Q2
TC = c(Q)
f. Keuntungan :
= R-C
= r1(Q1) + r2(Q2) – c(Q1 + Q2)
= r1(Q1) + r2(Q2) – c(Q)
dMR1 dMC
1) - < 0
dQ1 d(Q1 + Q2)
dMR2 dMC
2) - < 0
dQ2 d(Q1 + Q2)
MR1 = MR2
1 1
P1 1- = P2 1 -
E1 E2
Bilamana E2 > E1
1 1
Maka 1 - < 1 -
E1 E2
1 1
Pada hal P1 1 - = P2 1 -
E1 E2
Sehingga P 1 > P2
Berdasarkan analisis di atas memberi petunjuk pada
monopolist dalam melaksanakan kebijaksanaan
diskriminasi harga pada dua pasar yang terpisah
(separated market) adalah sebagai berikut :
1. Pada pasar yang Demand Elasticity-nya lebih besar dari
pasar yang lain, produk dijual dengan harga yang lebih
rendah.
2. Pada pasar yang Demand Elasticity-nya lebih kecil dari
pasar yang lain, produk dijual dengan harga yang lebih
tinggi.
Secara grafis mekanisme kebijaksanaan diskriminasi
harga pada dua pasar yang terpisah (separate market)
seperti Gambar - 13 berikut ini :
P P
P1
P2
D2
D1
MR1 MR2
E1 < E2
P1 > P2
Ilustrasi 13
Misalnya produsen menjual produknya di dua pasar terpisah
yaitu Pasar-1 dan Pasar-2. Analisis data pada masing-masing
pasar tentang hubungan antara harga barang, jumlah barang
dan total biaya menghasilkan persamaan demand dan biaya
sbb. :
Demand P1 = 80 – 5 Q1 P2 = 180 – 20 Q2
Biaya TC = 50 + 20 (Q1 + Q2) atau TC = 50 + 20 Q
Jawab - 13
P1 = 80 – 5 Q1 TR1 = P1 Q1 = (80 Q1 – 5Q1) Q1
TR1 = (80 Q1 – 5Q12
MR1 = 80 – 10 Q1
P2 = 180 – 20 Q2
TR2 = P2Q2 = (180 Q2 – 20Q2) Q2
TR2 = 180 Q2 – 20Q22
MR2 = 180 – 40 Q2
C = 50 + 20 (Q) Q = Q 1 + Q2 MC = 20
180 – 40 Q2 = 20
40 Q2 = 160
Q2 = 4 unit
C = 50 + 20 (Q1 + Q2)
Untuk Q1 = 6 unit dan Q2 = 4 unit maka :
C = 50 + 20 (6 + 4)
C = 250 SU
Keuntungan :
= R1 + R2 – C
= 300 + 400 – 250
= 450