Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI


STIMULASI SENSORI : BERCAKAP-CAKAP

Disusun Oleh:

Bugi Aftari (1710721003)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2018
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI
STIMULASI SENSORI : BERCAKAP-CAKAP

A. Topik

Stimulasi Sensori (Bercakap-Cakap)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
2. Tujuan Khusus
a. Klien memahami pentingnya bercakap-cakap dengan

orang lain untuk mencegah munculnya halusinasi

b. Klien dapat bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mencegah halusinasi

c. Klien mampu menyampaikan manfaat kegiatan TAK

Stimulasi Sensori yang telah diberikan

C. Landasan Teoritis

Pada dasarnya terapi aktivitas kelompok telah dipergunakan dalam

praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian terpenting dari

keterampilan terapeutik dalam keperawatan. Terapi aktivitas kelompok sebagai

metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah serta dapat

dilihat keuntungannya yaitu :

1. Mendapat dukungan (support)

2. Pendidikan

3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Dengan adanya kelompok dalam praktek jiwa akan memberikan dampak

positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan melalui terapi


aktifitas kelompok. Dengan demikian perawat sebagai pimpinan kelompok

dapat menggunakan kelompok untuk mendorong individu mengungkapkan

masalah dan mendapat pemecahan masalah dari kelompok sehingga perawat

menilai klien selama berada dalam kelompok.

Terapi yang dilakukan adalah dengan cara berbincang-bincang untuk

mengontrol halusinasi klien. Kegiatan ini dipilih karena dapat merangsang

kemampuan persepsi dan komunikasi.

D. Klien
1. Kriteria
Berdasarkan pengamatan kajian status klien yang sudah mampu
mengontrol dirinya dari halusinasi sehingga pada saat TAK klien dapat
bekerja sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain maka
sasaran klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah
klien dengan masalah halusinasi di ruang Nuri RSJ Dr. Soeharto Heerjan
dengan jumlah pasien antara 8 orang dan pasien bersedia mengikuti TAK
berikut ini nama pasien yang bersangkutan antara lain :
a. Tn. Kiki Rifki
b. Tn. Riduan
c. Tn. Lutfi
d. Tn. Gatot
e. Tn. Teddy
f. Tn. Hamid
g. Tn. Afan
h. Tn. Rahmad
2. Proses Seleksi

a. Identifikasi klien yang masuk dalam kriteria:


1) Klien dengan diagnosa keperawatan halusinasi.
2) Klien yang kooperatif.
3) Klien yang sehat secara fisik.
4) Klien dengan kelolaan
b. Proses seleksi
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama 6 hari, didapatkan
sebanyak 18 klien memiliki tanda dan gejala halusinasi. Selanjutnya dari
18 klien tersebut, dipilih sebanyak 6 klien halusinasi yang memenuhi
kriteria. Jumlah peserta TAK ditentukan sebanyak 8 klien. Proses
pemilihan 8 klien tersebut, menggunakan sistem random sampling atau
berdasarkan sistem secara acak dengan kocokan.

E. Pengorganisasian

1. Waktu

Hari/tanggal : Rabu, 31 Januari 2018

Tempat : Ruang Nuri

Waktu : 10.00 s/d 10.45 WIB

2. Tim Terapis
a. Leader : Bugi Aftari
1) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai
2) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
3) Mampu memimpin terapi aktivitas kelompok dengan baik dan tertib
4) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
5) Menjelaskan permainan
b. CO leader : Retno Ariyani
1) Membantu leader mengorganisasi anggota kelompok
2) Menggerakkan anggota kelompok
c. Fasilitator : Khilda Mailil Haq, Lilis Sulviyanti, Wihelmina Tri Utami
Natalia
1) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
2) Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
d. Observer: Dhaniel Hasudungan

1) Merupakan seseorang yang mengobservasi kepada peserta dalam

kegiatan TAK
3. Metode dan media
a. Metode
1) Diskusi kelompok
2) Bermain peran atau stimulasi
b. Media
1) Spidol dan papan tulis
2) Jadwal kegiatan harian
c. Setting tempat

F. Proses Pelaksanaan
1. Orientasi
a. Salam perkenalan
1) Terapis memberi salam terapeutik
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Mananyakan kepada klien apakah sudah latihan bercakap – cakap
tentang masalah pribadi kepada orang lain

c. Kontrak
1) Terapis menjelasakan tujuan kegiatan, yaitu BERCAKAP-CAKAP
dan menceritakan kepada orang lain.
2) Terapis menjelaskan aturan main :
a) Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
b) Lama kegiatan 45 menit
c) Setiap klien mengikuti dari awal sampai selesai
2. Kerja (langkah-langkah kegiatan)
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah dan mengontrol halusinasi
b. Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa diajak
bercakap-cakap
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan
d. Terapis memeragakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul
“Suster ada suara di telinga saya mau ngobrol saja dengan suster ” atau
“suster saya mau mengobrol tentang kegiatan harian saya”
e. Terapis meminta untuk klien mempragakan percakapan dengan orang
disebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi point e dan f sampai semua klien mendapat giliran

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang telah dilatih
3) Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Rencana Tindak Lanjut


1) Terapis menganjurkan klien melaksankan dua cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik, dan bercakap-cakap
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan sesuai
jadwal
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat
TAK
STIMULASI SENSORI BERCAKAP-CAKAP
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. menyebutkan orang
yang biasa diajak
bercakap-cakap

2. mempragakan
percakapan

3. Menyusun jadwal
percakapan

4. Menyebutkan 2
caramengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien menyebutkan orang

yang biasa diajak bicara, mempragakan percakapan, menyusun jadwal

percakapan, menyebutkan dua cara mencegah halusnasi. Beri tanda (√) jika

klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu

Anda mungkin juga menyukai