Kelompok 9 Etika
Kelompok 9 Etika
Disusun oleh
Kelompok 11
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya, makalah tentang hubungan majelis kode etik dalam pelayanan
kebidanan dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat
berdasarkan informasi yang kami terima dari berbagai sumber.
Kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini kami harapkan dari
instruktur, mahasiswa dan pihak lain yang menaruh perhatian terhadap kemajuan
dan perkembangan Pendidikan Ilmu Kebidanan dalam menyempurnakan makalah
ini.
A. Latar Belakang
Peningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam
segala bidang serta meningkatnya pengetahuan masyarakat berpengaruh pula
terhadap meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan
termasuk pelayanan kebidanan. Hal ini merupakan tantangan bagi profesi
kebidanan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan
yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan
komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Oleh karena
itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya
menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan
keperawatan atau kebidanan dimana hak - hak pasien selalu menjadi
pertimbangan dan dihormati.
Jika terjadi suatu kesalah fahaman atau ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan yang diberikan bidan / TENKES, bidan berhak menerima
perlindungan hukum dari Majelis Pertimbangan Etika Bidan, atau Majelis
Pertimbangan Etika Profesi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan majelis pertimbangan etika profesi ?
2. Apa yang dimaksud dengan majelis etika pertimbangan bidan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengertahui pembahasan tentang majelis pertimbangan etika
profesi.
2. Untuk mengetahui pembahasan tentanng etika pertimbangan bidan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Majlis pertimbangan etik dan kode etik kebidanan
Dasar penyusunan majelis pertimbangan etika profesi adalah majelis
pembinaan dan pengawasan etik pelayanan medis (MP2EPM), yang meliputi:
1. Kepmenkes RI no.554/Menkes/Per/XII/1982.
Memberikan pertimbangan, pembinaan dan melaksanakan pengawasan
terhadap semua profesi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan medis.
2. Peraturan pemerintah Ni.1 tahun 1988 Bab V pasal 11
Pembinaan dan pengawasan terhadap dokter, dokter gigi dan tenaga
kesehatan dalam menjalankan profesinya dilakukan oleh mentri kesehatan
atau pejabat yang ditunjuk.
3. Surat keputusan mentri kesehatan No,640/Menkes/Per/x/1991, tentang
pembentukan MP2EPM
Dasar majelis disiplin tenaga kesehatan (MDTK) adalah sebagai
berikut:
a. Pasal 4 ayat 1 uud 1945
b. Undang undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan diganti dengan uu
no 36 tahun 2009
c. Keputusan presiden tahun 1995 tentang pembentukan MDTK
Tugas majelis disiplin tenaga kesehatan (MDTK) adalah meneliti
menentukan ada atau tidaknya kesalahan atau kelalaian dalam
menerapkan stadar profesi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
A. Tugas dan Wewenag MP2EPM Wilayah Pusat
Pelaksanaan tugas bidan dibatasi oleh norma etiaka dan agama. Tetapi apabila
ada kesalahan dan menimbulkan konflik etik maka diperlukan wadah untuk
menentukan standar profesi,prosedur yang baku dan kode etik yang disepakati,
maka perlu dibentuk majelis etika bidan, yaitu MPEB dan MPA.