Anda di halaman 1dari 7

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 2 591

REVIEW ARTIKEL : HERBAL POTENSIAL SEBAGAI ANTI HIPERPIGMENTASI

Latifa Nadya Pratama, Yasmiwar Susilawati


Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
Latifa17051997@gmail.com

ABSTRAK

Hiperpigmentasi atau bercak kecoklatan pada kulit, bagi sebagian orang menggaggu
penampilan. Terapi untuk mengurangi hiperpigmentasi pada kulit menggunakan bahan bahan
yang berasal dari tumbuhan banyak dipilih oleh masyarakat. Sudah banyak penelitian yang
menunjukan hasil positif penggunaan bahan alam untuk terapi hiperpigmentasi. Sejumlah
besar tanaman obat yang disebutkan dalam referensi sangat berpotensi dijadikan kandidat
untuk obat obatan herbal baru dalam mengatasi gangguan hiperpigmentasi kulit. Tumbuhan
yang paling berpotensi adalah daun teh hijau, kulit batang artocarpus, mentimun, biji
mengkudu, kulit buah Xylocarpus granatum, biji anggur, biji coklat, buah malaka dan kulit
buah delima. Hal ini dilihat dari penghambatan aktivitas enzim tirosinasenya yang baik dan
ketersediaannya di Indonesia
Kata kunci : Hiperpigmentasi, terapi herbal.
ABSTRACT

Hyperpigmentation or brownish spots on the skin, for some people undesirable. Therapy to
reduce hyperpigmentation of the skin using materials derived from plants much preferred by
the community. There have been many studies that show positive results of the use of natural
ingredients for hyperpigmentation therapy. A large number of medicinal plants mentioned in
the reference are highly potential candidates for new herbal medicines to treatment skin
hyperpigmentation disorders. The most potent plants are green tea leaves, artocarpus stem
bark, cucumber, noni seeds, Xylocarpus granatum fruit shells, grape seeds, cocoa beans,
malaches and pomegranate skins. This is seen from the inhibition of good thyroid enzyme
activity and its availability in Indonesia

Keywords: Hyperpigmentation, herbal therapy.

Diserahkan: 5 Juli 2018, Diterima 5 Agustus 2018

PENDAHULUAN terhadap warna kulit yang nyata


(Balkrishman, 2003).
Pembuluh kapiler superficial,
melanin, kolagen dan bahan kimia lainnya Melanin merupakan pigmen alami
merupakan komponen warna kulit manusia yang memberikan warna pada kulit.
yang dihasilkan secara internal seperti Melanin adalah pigmen yang utama yang
karotenoid dan bilirubin (Nordlund;Boissy, menetukan warna kulit yang disintesis di
2001). Variasi dari berbagai komponen melasom. Melasom adalah organela pada
kimia tersebut dapat membuat perubahan melanosit yang terletak di lapisan
epidermis basal. (Park, 2012).
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 592

Melasma merupakan suatu kelainan 1. Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.)
pigmentasi yang diakibatkan oleh
Senyawa polifenol seperti katekin dan
peningkatan jumlah melanin didalam
galokatekin galat yang terdapat pada daun
epidermis atau dermis yang berupa bercak
teh hijau (Camellia sinensis L.) dapat
abu-abu, coklat, ireguler yang biasa
digunakan sebagai inhibitor aktivitas
ditemukan di wajah atau leher
enzim tirosinase. Sediaan gel ektrak daun
(Rigopoulus, 2007).
teh hijau yang menggunakan natrium
Prevalensi terjadinya melasma pada alginat 3% sebagai gelling agent terbukti
laki laki hanya sebesar 10%, di bandingkan didapati hasil penghambatan aktivitas
wanita yang prevalensinya lebih banyak enzim tirosinase yang baik dengan nilai
terjadi. Melasma bisa saja terjadi pada IC50 sebesar 20,69 µg/mL. Pengukuran
pada semua ras namun lebih beresiko bagi penghambatan aktivitas enzim tirosinase
yang tinggal di daerah tropis dan pada tipe pada larutan sampel, kontrol dan blanko
kulit IV-VI. Di Indonesia sendiri kasus menggunakan instrumen spektrofotometer
Melasma terjadi 24:1 wanita : pria dengan panjang gelombang 481 nm
(Rigopoulus, 2007). (Rahmi, 2017).

Maka dari itu perlu dilakukan studi Penelitian lain menunjukan bahwa
pustaka mengenai tumbuhan tumbuhan krim ekstrak teh hijau yang diberikan pada
yang berpotensi dalam menghilangkan 4 kelompok marmut menunjukan
bercak akibat hiperpigmentasi yang penghambatan pembentukan melanin.
selanjutnya akan dilakukan penelitian lebih Kelompok 1 hanya diberikan paparan sinar
lanjut untuk pembuatan suatu sediaan yang UV-B, kelompok 2 dioleskan basis krim
bermafaat bagi penderita hiperpigmentasi. dan dipapar sinar UV-B, kelompok 3
diberikan krim hidroquinon 4% dan sinar
METODE
UV-B sedangkan kelompk 4 diberi
Artikel review dilakukan dengan paparan sinar UV-B dan diolesi krim
penelusuran pustaka nasional maupun ekstrak teh hijau 20%. Hasil yang
internasional melalui internet dengan kata diperoleh pembentukan melanin yang
kunci “hyperpigmentation” dan kemudian tertinggi pada kelompok 1 (24,44%) dan
dilakukan pemilahan sesuai dengan topik yang paling baik pada kelompok 3 (1,04%)
yang dibahas yaitu tumbuhan yang dan kelompok 4 (1,34%). Perbandingan
berkhasiat sebagai anti hiperpigmentasi. kelompok 3 dan 4 tidak berbeda bermakna
dalam mencegah aktivitas pembentukan
HASIL DAN PEMBAHASAN
melanin (P>0.05). Maka dapat ditarik
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 593

kesimpulan krim ekstrak teh hijau 20% seperti tanin, saponin dan flavonoid.
sama efektifnya dalam mencegah Sedangkan ekstrak kloroform dan n-
pembentukan melanin pada kulit marmut heksan terdapat senyawa triterpenoid,
yang telah dipapar sinar UV-B steroid dan alkaloid tidak menghasilkan
dibandingkan dengan kontrol positif krim aktivitas penghambatan tirosinase. Inhibisi
hidroquinon 4% (Puspitasari, 2017). pada aktivitas difenolase (auto-oksidasi
DOPA) dan monofenolase ditentukan di
2. Kulit Batang Artocarpus
dalam uji. Pada pengujian ekstrak metanol
Penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan nilai masing-masing sebesai
Florentina mengenai pemanfaatan senyawa IC50:784,87μg mL-1 (monofenolase) dan
bioaktif yang didapatkan dari ekstrak kulit nilai IC50: 1176,66 μg mL-1 (difenolase)
batang Artocarpus sp untuk melihat (Gazali, 2014).
aktivitas inhibitor tirosinase pada
4. Mentimun
hiperpigmentasi kulit. Hasil yang didapati
adalah ekstrak etanol dari kulit batang A. Penggunaan masker mentimun juga
heterophyllus (nangka) memiliki aktivitas dapat mengurangi hiperpigmentasi pada
inhibisi tirosinasise terbaik dibandingkan kulit wajah yang diperiksa menggunakan
dengan ekstrak altilis (sukun) dan A. Skin Pigmentation Analyzer. Mentimun
communis (kluwih) sebagai mengandung fosfor dan vitamin C yang
pembandingnya. Metode yang digunakan dapat mengurangi hiperpigmentasi pada
dalam penelitian ini menggunakan wajah. Masker mentimun diaplikasikan
ekstraksi dengan teknik maserasi dan pada wajah sekitar 15 menit sebanyak
melihat aktivitas inhibisi enzim tirosinase seminggu dua kali selama satu bulan,
menggunakan spektrofotometer visible didapati kesimpulan penggunaan masker
(Supriyanti, 2009). mentimun berpengaruh terhadap
hiperpigmentasi kulit (Fajarini, Masyita
3. Kulit Buah Xylocarpus granatum
Nurul, 2015).
Xylocarpus granatum yang
5. Kulit Buah Delima
digunakan dalam penelitian ini adalah kulit
buahnya yang merupakan sumber yang Asam galat dan asam elegalat
berpotensi sebagai inhibitor tirosinase. dapat menghambat enzim tirosinase.
Suatu penelitian menunjukkan hasil bahwa Punicalagin akan menghambat oksidasi
ekstrak metanol kulit buah X. granatum reaksi L-DOPA dalam terbentuknya
mengandung senyawa yang dapat melanin. Kandungan kandungan tersebut
menghambat aktivitas enzim tirosinase terdapat pada kulit buah Punica granatum
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 594

L (Delima). Formulasi krim ekstrak kulit kelompok 3 diberikan paparan sinar UVB
buah delima dengan konsentrasi 0,5% dan dan krim hidrokuinon 4%. Hasil yang
1% ekstrak delima memberikan hasil yang diperoleh pada kelompok 3 dan 2
efektif menghambat pembentukan enzim didapatkan tidak adanya perbedaan yang
tirosinase dengan nilai IC50 berturut turut bermakna dalam mencegah peningkatan
363ppm dan 290ppm (Bhakti, 2016). kadar melanin pada kulit (p>0,05), dan
memilki aktivitas yang sama dengan krim
6. Biji Anggur
hidrokuinon 4% (Sofiana, 2017).
Ekstrak biji anggur yang
8. Biji Coklat
mengandung antioksidan kuat berupa
proanthocyanidin terbukti dapat Ekstrak biji coklat memiliki aktivitas
menurunkan melanin-indeks secara anti hiperpigmentasi terhadap pigmen
signifikan setelah 6 bulan asupan secara melanin kulit tikus Wiscar (Rattus
oral (0,025+/-0,005 pada awal dan novergicus) yang telah dipapar sinar
0,019+/-0,004 pada 6 bulan pemakaian) matahari (Yonathan, 2016).
(p<0,01) dan juga menurun pada akhir
9. Buah Malaka
penelitian (0,021 +/-0,005) (p<0,05). Biji
anggur mengurangi efek hiperpimentasi Fraksi etil asetat buah Phyllanthus
pada wanita dengan chloasma. Namun emblica, pada sebuah kultur sel melanosit
efek ini hanya maksimal pada 6 bulan mouse melanoma B16 cell line dengan
pertama dan tidak ada perbaikan setelah menggunakan spektrofotometer
periode ini (Yamakoshi, 2004). memberikan hasil penurunan jumlah
melanin dan aktivitas enzim tirosinase
7. Biji mengkudu
yang tergantung pada jumlah dosisnya
Telah dilakukan penelitian terhadap (Hindritiani, 2013).
biji Morinda citrifolia (mengkudu) yang
10. Kulit Pinus
dibuat menjadi sediaan krim diperoleh
hasil bisa mencegah tingginya peningkatan Kulit pinus maritime Prancis
jumlah melanin yang terbentuk pada kulit banyak digunakan untuk terapi
marmut yang telah dipapar dengan sinar hiperpigmentasi. Kulit pinus ini memiliki
UV-B. 3 kelompok marmut yang masing aktivitas antioksidan dan anti inflamasi
masing terdiri dari 10 ekor diberikan yang akan menangkal radikal bebas.
perlakuan kelompok 1 diberi kontrol, Pynogenol oral telah ditemukan untuk
kelompok 2 diberi paparan sinar UV-B dan mengurangi keparahan melasma parah,
krim ekstrak biji buah mengkudu 4% dan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 595

meskipun studi penggunaan secara topical emulsi), secara signifikan mengurangi


masih kurang (Ni Z, 2002). melanin kulit, kehilangan air dan sebum
kulit, dan meningkatkan hidrasi kulit. Itu
11. Akar Licorice
juga menunjukkan efek tidak signifikan
Ekstrak licorice diperoleh dari akar pada eritema kulit dan sebum dan mungkin
Glycyrrhia Glaba yang banyak di bisa digunakan melawan hiperpigmentasi,
budidayakan di India. Estrak licorice jerawat, freckles dan kerutan (Khan, 2014).
meningkatkan hiperpigmentasi dengan
14. Persicaria filiformis
mendispersikan melanin, menghambat
biosintesis melanin dan menghabat Hyun, dkk. melaporkan bahwa
aktivitas siklooksigenase sehingga dapat aktivitas penghambatan tirosinase metanol
menurunkan produksi radikal bebas. 70% dan cairan bertekanan ekstrak
Flavonoid, Glabridin dan polifenol Persicaria filiformis lebih dari 90% (Hyun,
merupakan komponen utama ekstrak 2007).
licorice. Penelitian menunjukan bahwa
SIMPULAN
Glabirin mencegah sinar UV-B yang
menginduksi pigmentasi dan memberikan Hasil penelitian yang sudah
efek anti inflamasi dengan menghambat dilakukan, terdapat beberapa tanaman yang
anion superoksida cyclooxygenasie sangat berpotensi untuk dijadikan kosmetik
(Yokota, 1998). bahan alam anti hiperpigmentasi yaitu
daun teh hijau, kulit batang artocarpus,
12. Ekstrak Marine Algae
mentimun, biji mengkudu, kulit buah
Cha, dkk. melakukan evaluasi efek dari Xylocarpus granatum, biji anggur, biji
ekstrak ganggang laut pada sintesis coklat, buah malaka dan kulit buah
melanin dan menentukan bahwa ekstrak delima.
terbukti memiliki aktivitas menghambat
Hal ini dilihat dari penghambatan
tirosinase yang aktif mirip dengan control
aktivitas enzim tirosinasenya yang baik
positifnya, asam kojic tanpa menyebabkan
dan ketersediaannya di Indonesia.
efek samping. Oleh karena itu, bahan
tumbuhan ini banyak digunakan dalam UCAPAN TERIMAKASIH
produk kosmetik (Cha, 2011).
Pada pembuatan artikel ini penulis
13. Buah Ficus carica mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr.
Yasmiwar Susilawati, M.Si.,Apt sebagai
Krim topikal yang mengandung 4%
dosen pembimbing dan Bapak Rizky
konsentrasi ekstrak buah Ficus carica (w/o
Abdullah PhD., Apt., sebagai dosen mata
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 596

kuliah Metodelogi Penelitian, dan kepada Khan H, Akhtar N, Ali A. 2014; Effects of
cream containing ficus carica L. fruit
teman teman Farmasi Unpad angkatan
extract on skin parameters: in vivo
2015 yang telah membantu penyelesaian evaluation. Indian J Pharm Sci. 76(6):
560-564
artikel review ini.
Nordlund JJ and Boissy RE. 2001. The
biology of melanocytes. In: Freinkel
Daftar Pustaka RK, Woodley DT, eds. The Biology of
Balkrishnan R, McMichael AJ, Camacho the Skin. 1st ed. New York, NY:
FT, Saltzberg F, Housman TS, Parthenon Publishing Group. Pp. 113-
Grummer S, et al. 2003. Development 132.
And Validation Of A Health-Related Ni Z, Mu Y, Gulati O. Treatment of
Quality Of Life Instrument For Women Melasma with Pycnogenol. Phytoter
With Melasma. Br J Dermatol. Res 2002;16;567-71
149:572-577 Park HY, Yaar M. Biology of
Bhakti, Magdalena, Bardi Sriwidodo, melanocytes. Dalam: Goldsmith LA,
Indriyanti Wiwiek, Maelaningsih Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS,
Firdha. 2016. Formulasi Krim Leffell DJ, Wolff K, penyunting.
Antihiperpigmentasi Ekstrak Kulit Fitzpatrick's dermatology in general
Buah Delima (Punica granatum L., ). medicine. Edisi ke-8. New York:
Indonesian Journal of Pharmaceutical McGraw-Hill; 2012. hlm. 795–81
Science and Technology Vol.3 No.1 Puspitasari, Putri, AAG Wiraguna,
Cha SH, Ko SC, Kim D, Jeon YJ. Wimpie Pangkahila. 2017. Krim
Screening of marine algae for potentian Ekstrak Teh Hiaju 20% (Camelia
tyrosinase inhibitor : those inhibitors Sinensis) Mencegah Peningkatan
reduced tyrosinase activity and melanin Jumlah Melanin Sama Efektif Dengan
synthesis in Zebrafish. J Dermatol. Krim Hidroquinon 4% Pada Kulit
2011;28:354-63 Marmut (Cavia Porcellus) yang
Fajarini, Masyita Nurul, 2015. Pengaruh Dipajan Sinar Ultraviolet B. Jurnal
Maker Mentimun Terhadap Biomedik Vol.9 No.2(2017)
Pengurangan Hiperpigmentasi Pada Rahmi, Hanifa, Rizky Ramadhan, Naniek
Kulit Wajah. Jurnal Tata Rias vol 8 No Setiadi Radjab. Pengaruh Konsentrasi
8 (2015) Natrium Alginat Terhadap Gel Ekstrak
Gazali, Mohamad, Neviaty P. Zaman, Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis
Irmanida Batubara. 2014. Potensi L.) Sebagai Inhibitor Tirosinase.
limbah kulit buah Nyirih Xylocarpus PHARMACY, Vol.14 No. 02 Desember
granatum sebagai inhibitor tirosinase. 2017 p-ISSN 1693-3591; e-ISSN 2579-
Depik, 3(3): 187-194 Desember 2014 910X
ISSN 2089-779 Rigopoulus D, Gregoriou S, Katsambas A.
Hindritiani, Reti, Diah Dhianawaty, 2007. Hyperpigmentation and
Muchtan Sujatno, Endang Sutedja, melasma. JCosm Dermatol.6:195-202
Setiawan. 2013. Penurunan Aktifitas Sofiana, Rahmi, Anak A.G.P, Wiraguna,
Tirosinase Dan Jumlah Melanin Oleh Wimpie Pangkahila. 2017. Krim
Fraksi Etil Asetat Buah Malaka ekstrak etanol biji mengkudu (Morinda
(Thyllantus Emblica) Pada Mouse citrifolia) sama efektifnya dalam
Melanoma B16 Cell-Line. MKB, mencegah pengingkatan jumlah
Volume 45 No.2 p:118-124 melanin kulit marmut (Cavia porcellus)
Hyun SH, Jung SK, Jwa MK, Song CK, yang dipapar sinar UVB
Kim JH, Lim SB. . 2007; Screening Of Supriyanti, Florentina Maria Titin, 2009.
Antioxidants And Cosmeceuticals Pemanfaatan Senyawa Bioaktif Dari
From Natural Plant Resources In Jeju Ekstrak Kulit Batang Artocarpus Sp
Island. Korean J Food Sci Technol Sebagai Inhibitor Tirosinase Pada
39(2): 200-208 Pigmentasi Kulit. Jurnal Pengajaran
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 597

MIPA, Vol. 13 No. 1 April 2009 ISSN: (Theobromana Cacao) Terhadap


1412-0917 Jumlah Pigmen Melanin Kulit Tikus
Yamakoshi J, Sano A, Takutake S, Saito Wiscar (Rattus Novergicus) Yang
M, Kikuchi M, Kubota Y, et al. Oral Dipapar Sinar Matahari. Jurnal e-
Intake of Proanthocyanidin-rich extract Biomedik (eBm) Volume 4, Nomer 2.
from grape seeds improve cloasma. Yokota T, Nishio H, Kubota Y, Mizoguchi
Phytother Res. 2004. 37:895-9 M. The inhibitor effect of glabiridin
Yonathan, KOernia, Poppy M. Lintong, from licorice extracts on
Meilany F Durry. 2016. Pengaruh melanogenesis and inflammation.
Pemberian Ekstrak Biji Kakao Pigment Cell Ress 1998;11;355-61

Anda mungkin juga menyukai