Askep Fix Usia Pertengahan
Askep Fix Usia Pertengahan
1. RAMADHANI (1714301004)
2. RIYANTI FADHILAH (1714301007)
3. WAHYUDHA (171430102)
4. WAYAN ARYE SUGANDA (1714301026)
5. MARGARETA LINDA (1714301027)
6. REVI PERMATA SARI (1714301031)
7. TARA MELINIA (1714301035)
8. ULFA AZZAHRA (1714301036)
9. YERIKA WULANDARI (1714301037)
10. AMREZA MAULA (1714301040)
11. NADA SALSABILA (1714301043)
12. NOVIANNA ULY (1714301051)
A. Pengkajian
1. Data umum
a. Nama kepala keluarga : Tn. M
b. TTL : Jambi, 3 September 1960
c. Usia : 59 Tahun
d. Alamat : Perum Polri Hajimena Blok D4 No.16
e. Nomor Telp. : 081272260
f. Pekerjaan KK : Wiraswasta
g. Pendidikan KK : SMA
h. Komposisi keluarga : Ayah, ibu, tiga orang anak dan enam orang cucu
Nama Sex TTL Hubungan Pekerjaan Pendidikan Status
Kes.
x x x x
Keterangan :
: Klien
: perempuan
: Laki-laki
: Tinggal bersama
: Sudah meninggal
x
i. Tipe keluarga
Tipe keluarga adalah keluarga extended dengan orang tua, tiga anak kandung,
dan enam cucu.
j. Latar belakang budaya
Keluarga ini adalah keluarga dengan latar belakang budaya Jawa untuk Tn. M
dan Sunda untuk Ny. E. Keluarga ini memegang adat budaya Jawa dalam praktik
kehidupan sehari-hari.
k. Agama
Keluarga memeluk agama islam dan aktif dalam kegiatan keagamaan di
lingkungan sekitar. Ny. E sering mengikuti pengajian ibu-ibu setiap satu minggu
sekali. Menurut Ny. E, keluarganya melaksanakan shalat dan puasa.
l. Status sosial ekonomi keluarga
Seluruh anggota keluarga merupakan pencari nafkah, Tn. M bekerja sebagai
Wiraswasta. Status ekonomi tergolong cukup mampu dengan penghasilan Rp.
3.500.000 per bulan. Menurut Ny. E, penghasilan Tn. M sudah mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Keluarga Tn.M memiliki sedikit tabungan yang
dikhususkan untuk kesehatan.
m. Aktivitas rekreasi atau waktu luang
Setiap malam keluarga keluarga Tn. M berkumpul di rumah untuk menonton
televisi bersama dan bercengkrama bersama. Waktu luang juga biasa digunakan
Ny. E untuk berbincang-bincang dengan tetangga sekitar.
3. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati oleh keluarga merupakan rumah sendiri, ukuran 9x6
meter. Menurut Ny. E, keluarganya belum mampu merenovasi rumah karena
keterbatasan biaya. Rumah terlihat berantakan. Jarak antara rumah Ny. E dengan
yang lainnya sangat dekat, hanya kurang dari satu meter. Kondisi ventilasi
kurang karena sehingga cahaya yang masuk sedikit dan pertukaran udara sangat
kurang. Tn. M sering merasa pengap dan sesak dengan kondisi rumah. Tetapi ia
tidak mengatakan dengan istrinya. Istrinya mengatakan bahwa ia tidak bisa
melakukan apa-apa karena ventilasi rumah sudah seperti itu saat mereka pertama
kali tinggal. Untuk mengubahnya tentu membutuhkan biaya. Ny. E mengatakan
bahwa rumah yang bersih adalah rumah yang di sapu setiap hari. Ny. E
mengatakan rumahnya sudah cukup bersih. Menurut Ny. E ini tidak menjadi
masalah karena semua rumah di sini juga mengalami hal yang sama.
b. Karakteristik tetangga dan lingkungan RW
Lingkungan di mana keluarga Tn. M tinggal merupakan tempat hunian
yang padat. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya hanya
kurang dari 1 meter. Terdapat banyak rumah petak atau rumah
kontrakan disekitar rumah Ny. E. Antar tetangga sangat rukun, mereka
terkadang menghabiskan waktu untuk mengobrol di teras salah satu
rumah. Jarak masjid hanya sekitar 50 meter dari rumah Ny. E. Menurut
Ny. E, sebelumnya terdapat klinik dokter akan tetapi sekarang sudah
tidak ada. Sehingga apabila ada anggota keluarga yang sakit, mereka
pergi ke puskesmas yang berjarak 500 meter. Kegiatan posyandu biasa
diadakan di rumah RT.
Untuk fasilitas umum, lingkungan rumah Ny. E sangat strategis karena
dekat dengan Pasar yang berjarak kurang lebih 1 KM.
c. Mobilitas geografis keluarga
Sebelum menikah kedua orangtua mereka tinggal dijambi, sete;ah menikah
mereka pindah di lingkungan yang saat ini mereka tempati dan tidak pernah
pindah rumah lagi.
d. Hubungan keluarga dengan masyarakat
Hubungan keluarga dengan masyarakat sangat baik, Ny. E selalu mengikuti
pengajian tiap minggu.
e. Sistem pendukung sosial keluarga
Dukungan dari keluarga besar sangat membantu keluarga Tn. M dan Ny. E.
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka orang tua dari Ny. E akan
membantu pekerjaan rumah.
4. Struktur lingkungan
a. Pola komunikasi
Komunikasi antara Tn. M dan Ny. E tidak mengalami kesulitan, apabila terdapat
hal yang penting dibicarakan biasanya mereka langsung membicarakannya. Tn.
A dan Ny. E dekat dengan anak-anak mereka.
b. Struktur kekuatan keluarga
Di keluarga Tn. M, kekuasaan dibagi menurut peran masing-masing. Untuk
masalah-masalah yang berhubungan dengan kepentingan rumah tangga, Tn. M
menyerahkan sepenuhnya pada Ny. E namun apabila tidak bisa diatasi, Ny. E
selalu meminta bantuan dan pertimbangan Tn. M. Tn. M selalu memberikan
tanggung jawab keuangan kepada Ny. E. Apabila terdapat keputusan penting dan
mendesak, Tn. M lah yang bertanggungjwab mengambil keputusan dan semua
keluarga akan mematuhi.
c. Struktur peran (formal dan informal)
Tn. M: Ayah dan suami, ia merupakan pencari nafkah dan merupakan pemimpin
keluarga. Perannya di keluarga dilakukan sebaik-baiknya, menurut Tn. M ia
selalu berusaha menjadi suami dan ayah yang baik.ia selalu berusaha memenuhi
keinginan istri dan anaknya. Tn. M tidak pernah mengambil keputusan sepihak,
ia selalu melibatkan Ny. E untuk memberikan masukan. Tn. M selalu
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan keluarga.
Ny. E: Ibu dan istri, merupakan ibu rumah tangga dan wiraswasta. Ia selalu
berusaha memberikan yang terbaik dan mengasuh anak-anaknya dengan sebaik-
baiknya. Ia pun merasa sangat dihargai oleh suaminya sehingga tidak mau
mengecawakan Tn. M.
Ny. R: Merupakan anak pertama. Menurut Ny. E, Ny. R merupakan pencari
nafkah juga dengan pekerjaan PNS.
d. Nilai atau norma dalam keluarga
Nilai yang mereka anut adalah nilai-nilai sumatera karena mereka berasal dari
suku yang sama. Namun menurut Ny. E ia tidak tahu seperti apa nilai Sumatera
sehingga mereka menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Norma yang
dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak baik, maka mereka
tidak akan melakukan hal tersebut.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Tn. M dan Ny. E selalu berusaha saling memperlihatkan kasih sayang baik antara
mereka berdua untuk anak-anaknya. Tidak ada perbendaan antara anak pertama
dan kedua. Mereka selalu berusaha menerapkan komunikasi terbuka dalam
segala hal sehingga jarang jarang terjadi perselisihan antara Tn. M dan Ny. E.
b. Fungsi sosialisasi
Dalam hal pengasuhan anak, Tn. M menyerahkan sepenuhnya pada Ny. E namun
apabila ada masalah yang mendesak biasanya mereka membicarakan bersama.
Menurut keluarga, anak adalah amanah yang harus dijaga sebaik-baiknya.
Keluarga mencoba menerapkan kedisiplinan kepada semua anak mereka,
sosialisasi keluarga dengan lingkungan sekitar berjalan dengan baik. Begitu juga
dengan anak-anak mereka.
c. Fungsi perawatan keluarga
Pemeriksaan Fisik
1)Tanda-tanda Vital
Tn. M
TD = 140/90 mmHg
N = 88 x/menit
S = 37 ° C
RR = 20 x/menit
2) Head to Toe
Pemeriksaan umum
a. Penampilan umum Saat ini Tn. M berusia 59 tahun. Tubuh Tn. M
proporsional dengan TB 168 cm dan BB 62 kg, cara
berpakaian rapi, tubuh dan pakaian terlihat bersih.
b. Status mental Status emosi Tn. M normal, tingkat kecerdasan rata-rata,
orientasi baik, cara bicara normal dan dapat dimengerti.
6. Koping keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang serta kesehatan keluarga
Keluarga tidak merasakan adanya stressor saat ini.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stessor
Keluarga memiliki sumber daya untuk berespon terhadap stressor yaitu:
1) Sistem dukungan sosial keluarga kuat. Keluarga besar selalu memberikan
bantuan kepada keluarga Tn. M
2) Tempat tinggal yang memadai dengan sarana kesehatan yang tersedia
3) Pola komunikasi yang baik dalam keluarga
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan adalah berdasarkan pengalaman masa lalu dan
berpusat pada Ny. E untuk menangani masalah kesehatan pada keluarga.
Keluarga juga menggunakan sistem dukungan sosialnya yaitu dari keluarga besar
dalam membantu mereka saat membutuhkan pertolongan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga terutama Ny. E secara sadar telah melakukan adaptasi disfungsional
yaitu apabila tidak memiliki biaya untuk membeli sayuran, Ny. E masih dapat
memtik sayur di kebun belakang rumah mereka.
7. Harapan keluarga
Keluarga sangat mengharapkan bantuan dari perawat untuk membantu mengatasi
masalah Tn. M dan ingin sekali Tn. M tidak memiliki keluhan lagi.
B. Analisa Data
Data Masalah Etiologi
Data subjektif: Nyeri pada Ketidakmampuan
a. Tn. M mengatakan kepalanya terasa pusing keluarga Tn. M keluarga mengenal
b. Terasa berat pada tengkuk khususnya Tn. masalah hipertensi
c. Sudah didiagnosis hipertensi sejak 5 tahun M
lalu
d. Tn. M tidak pernah berobat, bila keluhan
datang Tn. M hanya istirahat atau membeli
obat warung
e. Saat ditanya mengenai hipertensi, Tn. M
dan Ny. E dapat menjelaskan secara
sederhana bahwa hipertensi adalah tekanan
darah tinggi
f. Tn. M dan Ny. E tidak mengetahui
penyebab hipertensi
g. Tn. M dan Ny. E tidak mengetahui tanda
dan gejala hipertensi selain pusing dan
berat pada tengkuk
h. Menurut Ny. E dan Tn. M tidak terlalu
mengkhawatirkan karena keluhan akan
hilang dengan sendirinya
Data Objektif:
a. TD 140/90 mmHg
b. Nadi 88 kali per menit
c. Tidak memiliki obat hipertensi
Data Subjektif: Risiko Ketidakmampuan
a. Ny. E mengatakan bahwa rumah terjadinya keluarga mengenal
merupakan rumah sendiri penyakit TB pentingnya
b. Menurut Ny. E, keluarganya belum mampu paru pada kebersihan
merenovasi rumah karena keterbatasan keluarga Tn. M lingkungan dan
biaya khususnya Tn. sirkulasi udara
c. Tn. M mengatakan sering merasa pengap M yang baik
dan sesak dengan kondisi rumah
d. Ny. E mengatakan bahwa ia tidak bisa
melakukan apa-apa karena keadaan
ventilasi sudah seperti itu sejak mereka
pertama kali menempati rumah
e. Ny. E mengatakan bahwa rumah yang
bersih adalah rumah yang di sapu setiap
hari
f. Ny. E mengatakan rumahnya sudah cukup
bersih
g. Menurut Ny. E ini tidak menjadi masalah
karena semua rumah di sini juga
mengalami hal yang sama.
Data Objektif:
a. Rumah terlihat berantakan
b. Ventilasi kurang
c. Ukuran rumah 9x6 meter
d. Lingkungan rumah padat dengan jarak
antar rumah kurang dari 1 meter
e. Kondisi ventilasi kurang karena sehingga
cahaya yang masuk sedikit dan pertukaran
udara sangat kurang
Data Objektif:
a. Tn. M terlihat bingung
b. Bertanya mengenai tugas perkembangan
keluarga pada usia pertengahan.
C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri pada keluarga Tn. M khususnya Tn. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah hipertensi
2. Risiko terjadinya penyakit TB Paru pada keluarga Tn. M khususnya Tn. M
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal pentingnya kebersihan
lingkungan dan sirkulasi udara yang baik
3. Risiko kesepian pada keluarga Tn. M khususnya Tn. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal tahap perkembangan keluarga usia
pertengahan.
D. Prioritas Masalah
1. Diagnosa 1: Nyeri pada keluarga Tn. M khususnya Tn. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal hipertensi
3. Diagnosa 3: Risiko kesepian pada keluarga Tn. M khususnya Tn. M berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal tahap perkembangan keluarga usia pertengahan
Dx Tujuan Evaluasi
Intervensi
Kep. Umum Khusus Kriteria Standar Rasional
N Tujuan KH
Diagnosa
o
Intervensi
Kep.
. J. Panjang J. Pendek Kriteria Standar
Risiko
3 Setelah Setelah Respon a. Tahap a. Diskusikan
kesepian
. pada dilakukan dilakukan verbal perkemban bersama
keluarga Tn. intervensi intervensi selama gan keluarga tent
M khususnya keperawatan 2x45 menit, keluarga
ang
Tn. M selama 2x45 keluarga mampu: ada 8 yaitu
berhubungan menit, risiko 1. Mengenal ahap pengertian
dengan kesepian tidak masalah keluarga tahap
ketidakmampu terjadi 2. Mejelaskn pemula, keluarga
an keluarga kembali tahap tahap
dengan usia
mengenal perkembangan keluarga
tahap keluarga sedang pertengahan
perkembangan 3. Menjelaskan mengasuh b.Jelaskan
keluarga usia kembali tugas anak, tahap kepada
pertengahan perkembang pada keluarga keluarga
keluarga dengan dengan tentang tugas
anak remaja anak usia perkembanga
4. Menjelaskan pra
n keluarga
kepada keluarga sekolah,
tentang masalah tahap pada tahap
yang sering keluarga ini
terjadi pada anak dengan c. Jelaskan
remaja anak usia kepada
sekolah, keluarga
tahap mengenai
keluarga
masalah yang
dengan
anak sering terjadi
remaja, dengan usia
tahap pertengahan
keluarga d.Bantu
dengan keluarga
anak
untuk
dewasa,
tahap mengidentifi
keluarga kasi tugas
usia perkembanga
pertengaha n yang telah
n, dan atau belum
tahap dilakukan
keluarga
e. Beri
lanjut usia.
kesempatan
a. Tugas pada
perkemb keluarga
angan untuk
pada bertanya
keluarga f. Beri
dengan kesempatan
usia keluarga
pertenga untuk
han bertanya
adalah g.Bantu
menyedi keluarga
akan untuk
lingkung mengulangap
an yang a yang telah
dapat di diskusikan
meningk h.Beri pujian
atkan atas perilaku
kesehata yang benar
n,
mempert
ahankan
hubunga
n yang
memuask
an dan
penuh
arti
dengan
para
orang tua
(lansia)
dan
anak-
anak,
memperk
okoh
hubunga
n
perkawin
an,
persiapan
masa tua/
pensiun.
E. Catatan perkembangan
D
x
. Waktu dan
Implementasi Evaluasi
tanggal
N
o
.
O:
a. Ny. E menjelaskan
kembali tugas
perkembangan
keluarga dengan
usia pertengahan
b. Ny. E sebelumnya
terlihat kurang
antusias saat
dijelskan
mengenai
hipertensi,
namuan setelah
terlibat diskusi
Ny. E banyak
melontarkan
pertanyaan
A:
Keluarga sudah
mengetahui tentang
tugas perkembangan
keluarga dengan usia
pertengahan dan
sudah mengambil
keputusan untuk
melakukan kegiatan
untuk mengisi masa
pensiun seperti
berkebun.
P:
a. Lakukan
pemantauan
terhadap kegiatan
Tn. M melalui
keluarga