Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM ELECTRIC DRIVE


PERCOBAAN 1

DOSEN :

Ir. Sutedjo, M.T / Ony AsrarulQudsi, M.T

Disusun oleh :

1. Nadem Derin Sutamto ( 1303121019 ) / 3 D3 ELIN A


2. Moh. Yogi Diantoro ( 1303121025 ) / 3 D3 ELIN A
3. Niken Dwi Apriliani ( 1303121026 ) / 3 D3 ELIN A

TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
MENCARI PARAMETER MOTOR DC

I. TUJUAN
1. Dapat mengetahui parameter-parameter motor DC
2. Dapat mengetahui prinsip kerja motor DC

II. DASAR TEORI

Motor DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi


listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll.
Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
Motor listrik kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa
motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak


mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
 Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
 Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya
dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan daya rendah
hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah
dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih besar. Juga, motor
tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab
resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.

Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = KΦN
Torque: T = KΦIa

Dimana:
o E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
o Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
o N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
o T = torque electromagnetik
o Ia = arus dinamo
o K = konstanta persamaan

Mekanisme Kerja Motor DC :


Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama, yaitu :
- Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
- Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan.
- Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
- Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok
, antara lain :
1) Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengantorque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
2) Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).
3) Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Komponen Utama Motor DC :

Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang


tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas.
Sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama, yaitu :
1) Kutub medan.
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan
menyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang
stasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara
kutub medan. Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan
kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi bukaan diantara kutub-
kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek
terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari
sumber daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.

2) Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet. Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak
untuk menggerakan beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar
dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk
merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.

3) Commutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya
adalah untuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga
membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

Jenis Motor DC
a) Motor DC Sumber Daya Terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan dipasok dari sumber terpisah maka disebut motor DC
sumber daya terpisah/separately excited.

b) Motor DC Sumber Daya Sendiri/ Self Excited: motor shunt


Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara
paralel dengan gulungan dinamo. Oleh karena itu total arus dalam jalur
merupakan penjumlahan arusmedan dan arus dinamo.

Berikut tentang kecepatan motor shunt :


 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban
(hingga torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 4) dan oleh
karena itu cocok untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah,
seperti peralatan mesin.
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan
seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada
arus medan(kecepatan bertambah).

c) Motor DC daya sendiri: motor seri


Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara
seri dengan gulungan dinamo (A) seperti ditunjukkan dalam gambar 5. Oleh
karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo. Berikut tentang kecepatan
motor seri (Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002):
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab
motor akan mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang
memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek dan alat
pengangkat hoist.

d) Motor DC Kompon/Gabungan
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada
motor kompon, gulunganmedan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan
seri dengan gulungan dynamo (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 6.
Sehingga, motor kompon memiliki torquepenyalaan awal yang bagus dan
kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torquepenyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

III. PERALATAN
1. Power Supply
2. Variac
3. Multitester DC
4. Multitester AC
5. Modul DC motor
6. Coil
- Jangkar
- Medan seri
- Medan shunt
7. Kabel penghubung
IV. GAMBAR RANGKAIAN
A. Test DC

B. Test AC

V. LANGKAH-LANGKAH KERJA
1. Siapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan
2. Membuat rangkaian seperti pada gambar A
3. Lakukan 5 kali pengukuran dengan E yang berbeda-beda
4. Catat pada tabel dan ambil nilai rata-rata hambatan (R)
5. Lalu membuat rangkaian sepert pada gambar B
6. Lakukan 5 kali pengukuran dengan Vac yang berbeda-beda
7. Catat di tabel dan ambil nilai rata-rata Z
8. Kemudian mencari nilai L, lakukan dengan rumus :
Z = √R2 + L2
XL = W × L = 2 × π × f × L , dimana f = 50 Hz
Z 2 − R2
L=√
2×π×f
VI. FOTO RANGKAIAN

Test DC Medan Shunt Test DC KumparanJangkar

Test DC Medan Seri Test AC KumparanJangkar

Test AC Medan Seri


Test AC Medan Seri
VII. DATA HASIL PERCOBAAN

DC TEST

A. Kumparan Jangkar
No. V (V) I (A) R (Ω)
1 1 0.63 1.587
2 1.5 0.97 1.538
3 2 1.32 1.515
4 3 2.13 1.408
5 4 2.98 1.302
Rata - Rata 1.478

B. Kumparan Medan Seri


No. V (V) I (A) R (Ω)
1 0.1 0.415 0.24
2 0.25 1.02 0.245
3 0.4 1.59 0.25
4 0.6 2.28 0.263
5 0.7 2.6 0.269
Rata - Rata 0.253

C. Kumparan Medan Shunt


No. V (V) I (A) R (Ω)
1 5 0.057 87.71
2 10 0.115 86.95
3 15 0.176 85.22
4 20 0.235 85.10
5 25 0.295 84.74
Rata - Rata 85.94

AC TEST

A. Kumparan Jangkar
No. V (V) I (A) R (Ω)
1 2.03 0.31 6.54
2 3.13 0.46 6.8
3 4.14 0.59 7.02
4 5.02 0.7 7.17
5 6.13 0.843 7.27
Rata - Rata 6.97

B. Kumparan Medan Seri


No. V (V) I (A) R (Ω)
1 1.085 4.06 0.26
2 2.002 7.13 0.28
3 3.29 11.2 0.29
4 4.15 14.71 0.28
5 5.52 17.2 0.3
Rata - Rata 0.282
C. Kumparan Medan Shunt
No. V (V) I (A) R (KΩ)
1 15.1 6.9 2.19
2 20.1 9 2.3
3 25.48 11.04 2.3
4 30.14 12.7 2.37
5 35.19 14.5 2.42
Rata - Rata 2.316

Perhitungan Data
√𝑍 2 − 𝑅 2
𝐿=
2𝜋𝑓

1. Jangkar
√6.972 − 1.4782
𝐿= = 0.021 𝐻
2𝜋𝑓

2. Medan Seri
√0.2832 − 0.2532
𝐿= = 0.403 𝐻
2𝜋𝑓

3. Medan Shunt
√23162 − 85.942
𝐿= = 7.36 𝐻
2𝜋𝑓

Name Plate Motor :


1. Pout = 1,5 KW
2. Rpm = 1500
3. Amb. Temp = 40 °C
4. Temp. Rise = 70 °C

VIII. ANALISA DATA


Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa besarnya nilai tahanan
kumparan medanseri memilikinilailebih kecil bila dibandingkan dengan
nilaitahanankumparan jangkar, karena untuk menghindariadanya drop tegangan.
Dibandingkan dengan kumparan medan shunt, tahanan kumparan medan serijauh lebih
kecil.Untuk kumparan medan shunt memiliki nilai tahanan yang besar karena dipasang
secara paralel.
Fungsidarikumpranmedanadalahuntukmenginduksiataumemberikanmedan magnet
padakumparanjangkar.
Padasaat AC test di dapatkannilaiimpedansipadatiap-tiapkumparan,
baikkumparanmedandankumparanjangkar.
Adanyanilaiimpedansiinimunculkarenadigunakanuntukmembuat motor dapatberputar.
Motor berputarmembutuhkandayareaktifsehinggapadakumparanmunculnilaireaktansi
yang ditambahdengannilairesistansi,
walaupunnilainyacukupkecil.Besarnyaaruspadakumparanmedanshunt
maupaunserijugalebihbesarbiladibandingkandenganarusjangkarkarenaarusmedandibutuh
kanuntukmembangkitkanmedan magnet yang diinduksikankekumparanjangkar

IX. KESIMPULAN
Dari analisadiatasdapatdisimpulkanbahwa :
1. Resistansikumparanmedantipe shunt pada test dc memilikinilai yang
lebuhbesarkarenaterpasangsecara parallel
2. Pada test ac munculimpedansi. Impedansimerupakan total dariresistansidanreaktansi.
Impedansimunculkarenadigunakanuntukmenghasilkandayareaktif yang
nantinyadibutuhkanuntukmembuatmotor berputar.
3. Aruspadakumparanmedanbesar, karenadigunakanuntukmembangkitkanmedan
magnet

Anda mungkin juga menyukai