Anda di halaman 1dari 4

ETIKA DAN LINGKUNGAN

Bisnis yang etis adalah bisnis yang dapat memberi manfaat maksimal pada lingkungan,
bukan sebaliknya, menggerogoti keserasian lingkungan. Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menata kelestarian lingkungan dituduh sebagai penyebab yang
berkepanjangan. Krisis lingkungan akhir – akhir ini berakar dari kesalahan perilaku.
Menciptakan kesadaran masyarakat yang berwawasan lingkungan merupakan fondasi
untuk menjaga agar lingkungannya terhindar dari berbagai macam pengerusakan dan
pencemaran.

Etika lingkungan disini tidak hanya membicarakan mengenai perilaku manusia terhadap
alam, namun berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta,
antara manusia dengan makhluk lain taua dengan alam secara keseluruhan termasuk
dengan kebijakan politik dan ekonomi yang berhubungan atau berdampak langsung
atau tidak dengan alam. Etika dapat diartikan langsung sebagai dasar moralitas yang
memberikan pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih
tindakan yang baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu berkaitan dengan
lingkungan sebagai kesatuan pendukung kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan
umat manusia serta makhluk hidup lainnya.

Setiap cabang etika, memiliki unsur etika lingkungan hidup sebagai pengembangannya.
Etika kehidupan ekonomi [un tidak hanya berpikir secara sosiologis- ekonomis,
melainkan juga secara ekologis. Setidaknya ada dua unsure utama dalam
mengusahakan etika lingkungan hidup yang ditawarkan oleh Velasques (2005) yaitu
etika ekologi dan etika konservasi.

Etika Ekologi menyadarkan bahwa manusia bukanlah penguasa alam. Dalam hal ini
perlu diubah sikap manusia yang antroposentrik, yaitu menganggap bahwa hanya
dirinya yang pantas menerima pertimbangan moral. Akibatnya, semuanya yang di luar
manusia tidak berharga

Etika konservasi sumberdaya yang bisa habis mengacu pada penghematan


sumberdaya alam untuk digunakan di masa mendatang, disini mempertimbangkan
kepentingan generasi yang akan dating.
TEORI ETIKA LINGKUNGAN

Sikap dan perilaku seseorang terhadap sesuatu sangat ditentukan oleh bagaimana
pandangan seseorang terhadap sesuatu itu. Manusia memilki pandangan tertentu terhadap alam,
dimana pandangan itu telah menjadi landasan bagi tindakan dan perilaku manusia terhadap alam.
Pandangan tersebut dibagidalam tiga teori utama, yang dikenal sebagai Shallow Environmental
Ethics, Intermediate Environmental Ethics, and Deep Environmental Ethics. Ketigateori ini
dikenal juga sebagai
Antroposentrisme, Biosentrisme, dan Ekosentrisme.
Antroposentrisme
Dinamakan berdasar kata antropos = manusia, adalah suatu pandangan yang
menempatkan manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Karena pusat pemikiran adalah
manusia, maka kebijakan terhadap alam harus diarahkan untuk mengabdi pada kepentingan
manusia. Alam dilihat hanya sebagai objek, alat dansarana bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Dengan demikian alam dilihat tidak memiliki nilai dalam dirinya sendiri. Alam dipandang dan
diperlakukan hanyasebagai alat bagi pencapaian tujuan manusia. Namun, dalam sikapnya yang
dianggap semena-mena terhadap alam, pandangan ini juga peduli terhadap alam. Manusia
membutuhkan lingkunganhidup yang baik, maka demi kepentingan hidupnya, manusia memiliki
kewajibanmemeliharan dan melestarikan alamlingkungannya. Kalaupun manusia bersifat peduli
terhadap alam, hal itu dilakukan semata-mata demi menjamin kebutuhandan kepentingan hidup
manusia, dan bukan atas pertimbangan bahwa alammempunyi nilai pada dirinya sendiri. Teori
ini jelas bersifat egoistis, karena hanya mengutamakan kepentingan manusia. Itulah sebabnya
teori ini dianggap sebagaisebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit (Shallow
Environmental Ethics).
Biosentrisme
Adalah suatu pandangan yang menempatkan alam sebagai yangmempunyai nilai
dalam dirinya sendiri, lepas dari kepentingan manusia. Dengandemikian, biosentrisme menolak
teori antroposentrisme yang menyatakan bahwahanya manusialah yang mempunyai nilai dalam
dirinya sendiri. Teori biosentrisme berpandangan bahwa makhluk hidup bukan hanya manusia
saja.Pandangam biosentrisme mendasarkan kehidupan sebagai pusat perhatian.Maka, kehidupan
setiap makhluk dibumi ini patut dihargai, sehingga harusdilindungi dan diselamatkan.
Biosentrisme melihat alam dan seluruh isinyamemilki harkat dan nilai dalam dirinya sendiri.
Alam memiliki nilai justru karenaada kehidupan yang terkandung didalamnya. Manusia hanya
dilihat sebagai salahsatu bagian saja dari seluruh kehidupan yang ada dimuka bumi, dan
bukanlahmerupakan pusat dari seluruh alam semesta. Maka secara biologis, manusia tidak ada
bedanya dengan makhluk hidup lainnya.
Ekosentrisme
Pandangan ini didasarkan pada pemahaman bahwa secara ekologis, baik makhluk
hidup maupun benda-benda abiotik saling terkait satu sama lain. Air disungai, yang termasuk
abiotik, sangat menentukan bagi kehidupan yang adadidalamnya. Udara, walaupun tidak
termasuk makhluk hidup, namun sangatmenentukan bagi kelangsungan seluruh makhluk hidup.
Jadi, ekosentrisme selainsejalan dengan biosentrisme (dimana kedua-duanya sama-sama
menentang teoriantroposentrisme) juga mencakup komunitas yang lebih luas, yakni
komunitasekologis seluruhnya.
Ekosentrisme disebut juga Deep Environtmental Ethics. Deep ecolog menganut
prinsip biospheric egolitarian-ism, yaitu pengakuan bahwa seluruhorganisme dan makhluk hidup
adalah anggota yang sama statusnya dari suatukeseluruhan yang terkait. Sehingga mempunyai
suatu martabat yang sama. Inimenyangkut suatu pengakuan bahwa hak untuk hidup dan
berkembang untuk semua makhluk (baik hayati maupun non-hayati) adalah sebuah hak
universalyang tidak bisa diabaikan.

Prinsip etika lingkungan hidup

Prinsip - Prinsip Etika Lingkungan


Keraf (2005 : 143-159) memberikan minimal ada sembilan prinsip dalam etika lingkungan hidup.
1. Sikap hormat terhadapalam atau respect for nature alam mempunyai hak untuk dihormati, tidak
saja karena kehidupan manusia tergantung pada alam, tetapi terutama karena kenyataan ontologis
bahwa manusia adalah bagian integral dari alam.
2. Prinsip tanggung jawab atau moral responsibility for nature prinsip tanggung jawab bersama ini,
setiap orang dituntut dan terpanggil untuk bertanggung jawab memelihara alam semesta ini sebagai
milik bersama dengan cara memiliki yang tinggi seakan milik pribadinya
3. Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity solidaritas kosmis mendorong manusia untuk
menyelamatkan lingkungan, untuk menyelamatkan semua kehidupan di alam.
4. Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam atau caring for nature
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam merupakan prinsip moral, yang artinya tanpa
mengharapkan balasan
5. Prinsip tidak merugikan atau no harm merupakan prinsip tidak merugikan alam secara tidak
perlu,. tidak perlu melakukan tindakan yang merugikan atau mengancam eksistensi makhluk hidup
lainnya.
6. Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam prinsip ini menekankan pada nilai, kualitas,
cara hidup, dan bukan kekayaan, sarana, standart material.
7. Prinsip keadilan prinsip keadilan lebih diekankan pada bagaimana manusia harus berperilaku
satu terhadap yang lain dalam keterkaitan dengan alam semesta dan bagaimana sistem sosial
harus diatur.
8. Prinsip demokrasi alam semesta sangat beraneka ragam. demokrasi memberi tempas yang
seluas - luasnya bagi perbedaan, keanekaragaman, dan pluralitaas. oleh karena itu orang yang
peduli terhadap lingkungan adalah orang yang demokratis.
9. Prinsip integritas moral prinsip ini menuntut pejabat publik agar mempunyai sikap dan perilaku
terhormat serta memegang teguh prinsip - prinsip moral yang mengamankan kepentingan publik.

Anda mungkin juga menyukai