Oleh:
FELBRISKI RIVETSON SETTI
15 020 022
i
RESUME PROPOSAL
Konsumen listrik daya besar atau konsumen yang memiliki gardu distribusi
sendiri, seperti Institusi Pendidikan, Hotel, Perkantoran, Pusat perbelanjaan,
Industri, dll tersambung dengan listrik 3 fasa (fasa R, fasa S dan fasa T). Dalam
perencanaan dan pemasangan instalasi listrik oleh instalatir (Ahli kelistrikan) selalu
direncanakan beban yang tersambung di fasa R, S dan T diusahakan seimbang
(sama besar), akan tetapi padapengoperasian(ON/OFF) bebanlistrik tidak dapat
diatur sama besar bebannyadi setiap fasa, karena pengoperasian (ON/OFF)
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna listrik,sehingga terjadi
beban tidakseimbang. Akibat beban tidak seimbang di setiap fasa menyebabkan
terjadinya rugi-rugi daya listrik. Hal ini akan lebih besar terjadi rugi-rugi daya
listrik seiring dengan waktu,jika penambahan beban atau perkembangan instalasi
listrik tanpa memperhatikan gambar perencanaan awal pemasangan instalasi.
Dalam penelitian ini akan dibuat suatu sistem kontrol otomatis untuk
mengatur beban tidak seimbang antar fasa. Sistem kontrol otomatis ini akan
ditempatkan pada sub panel agar pemerataan beban antar fasa relative seimbang,
dimana peralatan ini mendeteksi besar arus sumber utama di setiap fasa R, S dan T.
jika terjadi beban tidak seimbang antar fasa dan melampaui settingan waktu dan
besar arus, secara otomatis sistem kontrol ini akan bekerja memindahkan beban dari
fasa yang terhubung dengan beban lebih banyak ke fasa yang terhubung dengan
beban sedikit, agar beban yang terpasang di fasa R, S dan T relative
seimbang.Sistem ini juga dapat memaksimalkan penggunaan daya listrik yang
tersambung. Dan jika terjadi satu atau dua fasa yang hilang (OFF), sistem ini akan
memberi informasi pada penggua berupa alarm, bahwa ada terjadi kehilangan fasa
agar pengguna dapat melakukan tindakan pemadaman listrik secara keseluruan
untuk menghindari terjadinya rugi-rugi daya yang sangat besar.
Metode dalam pembuatan sistem ini dimulai dengan tahapan studi literatur,
studi lapangan untuk memperoleh data-data pemilihan peralatan/komponen yang
akan digunakan dalam pembuatan sistem kontrol otomatis. Tahapan selanjutnya
adalah perancangan perangkat keras yang bertujuan untuk memodelkan sistem yang
ii
akan dibangun dan dilanjutkan dengan perancangan perangkat lunak berupa
pembuatan algoritma untuk kerja sistem. Pembuatan sistem merupakan tahapan
selanjutnya yang meliputi pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak. Tahap
selanjutnya adalah dilakukan pengujian sistem kontrolsecara keseluruan untuk
mengetahui apakah telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Tahap
selanjutnya adalah melakukan uji coba kerja dari sistem kontrol pada beban
simulasi dan kemudian beban reel dan tahap terakhir adalah implementasi sistem
kontrol.
iii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
2.1.10 Resistor............................................................................................ 19
iv
2.1.12 Sensor Arus ACS712 ...................................................................... 20
3.1.1 Tempat............................................................................................. 25
v
BAB I
PENDAHULUAN
6
ditambahkan suatu sistem kontrol yang dapat mendeteksi dan mengatur beban
di fasa R, fasa S dan fasa T relative seimbang, disamping itu sistem Kontrol
yang dibuat juga dapat memberikan informasi kepada pengguna jika terjadi
kehilangan satu atau dua fasa agar dapat terhindar dari rugi-rugi daya.
1.3 Tujuan
Membuat prototype control keseimbangan beban tiga fasa
1.4 Manfaat
Perlu juga dijelaskan manfaat/kontribusi secara saintifik dari perkiraan hasil
yang yang diharapkan.
7
Bab III : Perancangan Sistem
Dalam bab ini dibahas tentang tempat dan waktu penelitian,
peralat dan bahan yang di pakai, perancangan sistem,
perancangan perangkat keras, diagram blok
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Gambar 2.1 Vektor Diagram Arus
Gambar 1 menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan
seimbang. Di sini terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya l R , IS ,
I T adalah sama dengan nol sehingga tidak muncul arus netral (I N ).
Sedangkan pada Gambar 1 (b) menunjukkan vektor diagram arus yang
tidak seimbang. Di sini terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya
I R , I S , I T tidak sama dengan sehingga m uncul sebuah besaran yaitu
arus netral (I N ) yang besarnya bergantung dari seberapa besar faktor
ketidakseimbangannya.
2.1.3 Beban Tiga-Fasa Seimbang Terhubung Bintang (Y)
Untuk sumber dan beban yang tersambung bintang (star) atau Y, hubungan
antara besaran listriknya adalah sebagai berikut:
Vline
Vdelta =
3 (2.1)
Vstar V
Zstar = line
I star 3I line (2.3)
2
Vline
Sstar = 3xVstar X Istar = 3Vline x Iline = = I2linex Zstar
Z star (2.4)
10
P = S cos (2.5)
Q = S sin (2.6)
Z a Z a a (2.7)
Zb Zb b (2.8)
Zc Zc c
(2.9)
V a 00
Ia I a a
Z a a (2.10)
V b 1200
Ib I b 120b b
Zb b (2.11)
V c 2400
Ic I c 2400 c
Zc c (2.12)
11
Karena beban tidak seimbang maka akan menimbulkan arus di netral sistem
sebesar:
Ps PR
PLoss (%) = 100%
PS (2.18)
Efisiensi (efficiency) penyaluran daya sistem tenaga listrik, dalam hal ini
sistem distribusi adalah sebagai berikut:
12
PR
(%) x100% (2.19)
PS (2.19)
Sumber: https://projectbangokky.files.wordpress.com/2014/11/arduino_uno_2.jpg
13
Board arduinouno sendiri sudah terdapat loader berupa USB sehingga
memudahkan pengguna ketika ingin memprogram mikrokontroler didalam arduino.
Port USB tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan
sebagai port komunikasi serial.
Berikut spesifikasi dari Arduino Uno:
Mikrokontroler ATmega328.
bootloader.
SRAM 2 KB (ATmega328).
EEPROM 1 KB (ATmega328).
ClockSpeed 16 MHz
LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut
14
sebagai pengendali LCD memiliki CGROM, CGRAM, dan DDRAM.Berikut
karakter yang ditampilkan berada. Contoh untuk karakter ‘L’ atau 4CH yang
ditulis pada alamat 00, karakter tersebut akan tampil pada baris pertama dan
kolom pertama dari LCD. Apabila karakter tersebut ditulis pada alamat 40,
maka karakter tersebut akan tampil pada baris kedua kolom pertama dari LCD.
untuk menggambarkan pola sebuah karakter di mana bentuk dari karakter dapat
diubah-ubah sesuai keinginan. Namun, memori akan hilang saat power supply
lagi. Namun, oleh karena ROM bersifat permanent, pola karakter tersebut tidak
15
Gambar 2.4 Modul LCD karakter 2x16
Dari Gambar 2.4, dapat dijelasakan fungsi dari setiap kaki pada LCD, sebagai
berikut :
1. Kaki 1 (VCC)
2. Kaki 2 (GND)
Kaki ini dihubungkan dengan tegangan 0 volt (ground) dan modul LCD
3. Kaki 3 (VEE/VLCD)
4. Kaki 4 (RS)
Register Select, kaki pemilih register yang akan diakses. Untuk akses ke
register data, logika dari kaki ini adalah 1 dan untuk akses ke register perintah,
5. Kaki 5 (R/W)
Logika 1 pada kaki ini menunjukkan bahwa modul LCD sedang pada mode
pembacaan dan logika 0 menunjukkan bahwa modul LCD sedang pada mode
6. Kaki 6 (E)
Enable Clock LCD, kaki ini mengaktifkan clock LCD. Logika 1 pada kaki ini
16
Data bus, kedelapan kaki modul LCD ini adalah bagian di mana aliran data
sebanyak 4 bit atau 8 bit mengalir saat proses penulisan maupun pembacaan
data.
8. Kaki 15 (Anoda)
Berfungsi untuk tegangan positif dari backlight modul LCD sekitar 4,5 Volt.
9. Kaki 16 (Katoda)
komunikasiserial dua arah menggunakan dua saluran yang didesain khusus untuk
mengirim maupun menerima data. I2C merupakan bus standar yang didesain oleh
Philips pada awal tahun 1980-an untuk memudahkan komunikasi antar komponen
Fungsi I2C LCD Backpackadalah modul LCD yang dikendalikan secara serial
sinkron dengan protokol I2C/IIC Inter Integrated Circuit atau TWI (Two Wire
Interface).
17
Tabel 2.1 Konfigurasi I2C LCD Backpack
LCD I2C Backpack Mikrokontroler
GND GND
VCC 5v
SDA Analog Input
SCL Analog Input
dioda normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh,
lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah dan melepas energi dalam
komponen LED.
membentuk p-n junction.Warna LED yang biasa dijumpai adalah merah, hijau dan
18
menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED terbuat dari bahan
semikonduktor yang hanya akan mengisinkan arus listrik mengalir ke satu arah dan
tidak ke arah sebaliknya. Bila LED diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit
arus yang melewati chipLED. Ini menyebabkan chip LED tidak akan mengeluarkan
emisi cahaya.
2.1.10 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penahan arus
yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen
elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus
listrik yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V =IR). Sebuah resistor tidak
memiliki kutub positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistansi
dan toleransi. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan
sesuai dengan kebutuhan juga untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan rendah
dalam dunia elektronika digunakan untuk menghubungkan dua titik ataupun lebih
dan dapat untuk menghubungkan dua komponen atau lebih yaitu komponen
elektronika.
19
Gambar 2.7 Kabel Jumper
Jenis – jenis kabel jumper yang biasa di gunakan adalah jenis jenis kabel jumper
dengan konekor male to male, male to female, female to female.
20
1. Kaki nomor 1 dan 2 merupakan terminal masukan arus IP+.
2. Kaki nomor 3 dan 4 merupakan terminal masukan arus IP-.
3. Kaki nomor 5 merupakan terminal untuk groud.
4. Kaki nomor 6 merupakan terminal filter yang berfungsi sebagai pengaturan
bandwidth.
5. Kaki nomor 7 merupakan terminal keluaran sinyal analog dari sensor.
6. Kaki nomor 8 merupakan terminal catu daya untuk IC.
1 8
2 7
3 6
4 5
Adapun spesifikasi dari sensor arus ACS 712 adalah sebagai berikut :
1. Berbasis ACS712 dengan fitur:
a. Rise time output = 5 μs.
b. Bandwidth sampai dengan 80 kHz.
c. Total kesalahan output 1,5% pada suhu kerja TA = 25°C.
d. Tahanan konduktor internal 1,2mΩ.
e. Tegangan isolasi minimum 2,1kV RMS antara pin 1-4 dan pin 5-8.
f. Sensitivitas output 185 mV/A.
g. Mampu mengukur arus AC atau DC hingga 5 Ampere.
h. Tegangan output proporsional terhadap input arus AC atau DC.
2. Tegangan kerja 5 Vdc.
Untuk menentukan besarnya tegangan pada kaki output yaitu dengan menggunakan
persamaan :
VOutput= 2.5 ± ( 0.185 x I ) ………………………………………….. (1)
Di mana I adalah arus yang terdeteksi dalam satuan ampere (data book ACS712).
Pada penelitian ini, sensor arus ACS712 digunakan untuk membaca data arus
peralatan penyejuk udara. Keluaran dari sensor arus yang berbentuk sinyal analog
21
tersebut akan dikonversi ke bentuk sinyal digital oleh rangkaian ADC yang berada
pada mikrokontroler, kemudian diolah menjadi data Wh dan Harga Bayar dalam
Rupiah.
22
VCC
A1
A2
RB
V IN C1
C2
Di mana :
IRelay = Arus relay
VCC = Tegangan masukkan
IB = Arus basis
RRelay = Tahanan relay
VBE = Tegangan base-emitor
23
2.1.14 Tinjauan Penelitian Terdahulu:
3). I Wayan Suwardana, I Putu Sutawinaya dan I Ayu Rai Wulandari, Jurnal,
2014
Judul : Studi Analisis Rugi-Rugi Daya pada Penghantar Netral Akibat Sistem
Tidak Seimbang di Jaringan Distribusi Gardu KA 1495 Penyulang Citraland
Menggunakan Simulasi Program ETAP 7.0.
Hasil Yang Diperoleh :
Rugi-rugi daya yang terjadi pada penghantar netral saluran induk mengacu pada
data hasil pengukuran adalah sebesar 56,5138 watt, sedangkan yang mengacu pada
data hasil simulasi ETAP adalah 56,9325 watt.
24
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
Hardware
1. Laptop
2. Arduino Uno
3. LCD (Liquid Crystal Display)
4. I2C LCD Backpac
5. Light Emiting Diode (LED)
6. Resistor
7. Kabel Jumper
8. Sensor Arus AXS712
9. Driver Relay
25
DAFTAR PUSTAKA
26