Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Syarwan

NIM : 1712040016
Kelas : Pendidikan Fisika B

Buat analisis 2 KD, model pembelajaran apa yang cocok untuk KD tersebut!!!
KD Kelas Model Alasan
3.2 Menerapkan X Model Pada KD diatas merupakan KD dengan materi ajar yang
prinsip-prinsip Pembelajaran
sangat mudah dipahami tidak membutuhkan daya nalar yang
pengukuran Kooperatif
besaran fisis, Tipe Teams tinggi namun membutuhkan kemampuan menghapal yang
ketepatan, Games
lumayan tinggi. Materi ajar pada KD ini mudah dipahami oleh
ketelitian, dan Tournament
angka penting, peserta didik karna merupakan materi dasar dalam bidang fisika,
serta notasi ilmiah.
menurut saya model pembelajaran yang paling cocok yaitu
Mobel Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament.

KD ini bisa dikatakan materi awal pembelajaran dikelas


x, jadi ini merupakan pertemuan awal bagi peserta didik baru
(siswa baru) sehingga keakraban para peserta didik masih minim,
berbicara satu sama lainpun masih kaku. Dalam pembelajaran
apalagi dengan materi dasar yang tentunya tidak menguras waktu
banyak dalam memahami materinya, perlu adanya kegiatan
dalam pembelajaran yang bersifat kerja sama yang saru namun,
tidak kaku. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament merupakan pilihan yang terbaik untuk KD ini,
dimana model pembelajaran ini melatih kerja sama siswa dan
menumbuhkan jiwa kompetisi siswa namun dengan kompetisi
yang dibuat dalam bentuk games yang memberi kesan seru
bukan kompetisi formal yang kaku sehingga kesan yang diterima
siswa yaitu kebersamaannya mau kelompoknya menang maupun
kalah bukan jiwa bersaing yang ingin mejatuhkan satu sama lain.

KD 3.2 diajarakan diawal semester ganjil dengan siswa


kelas X yang merupakkan siswa baru di sekolah sehingga, perlu
adanya pendataan awal untuk mengetahui tingkat kemampuan
peserta didik agar pendidik dapat melakukan pemeratan
pengetahuan peserta diidiknya untuk kedepannya oleh karena itu
model pembejaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
dapat menjadi salah satu cara untuk melakukan pendataan
dengan cara yang tidak kaku karna pada model pembelajaran ini
siswa dibuat saling berkompetisi baik secara individu maupun
kelompok dengan sistem kompetisi sehingga pendidik dapat
mengetahui tingkat kemampuan setiap peserta didiknya.

3.6 Menganalisis IX Model Pada KD diatas merupakan KD dengan materi ajar yang
gejala pemanasan Pembelajaran
dapat dikatakan bersifat teoritis dalam pembahasannya tidak
global dan Problem
dampaknya dalam Based memuat suatu persamaan, melainkan hayanya teori sebagai
kehidupan sehari- Learning
pembenaran terhadap fenomena yang terkait dengan materi.
hari.
Karna KD ini berkaitan dengan peristiwa dikehidupan sehari-hari
dan nyata adanya dan sudah menjadi perbincangan di dunia
karna peristiwa ini merupakan permasalahan yang timbul yang
notabenenya akibat dari revolusi industri dan teknologi. Menurut
saya aspek yang paling dalam KD ini yaitu kemempuan sisiwa
menganalisis masalah dalam kehidupannya yang tentunya
masalah yang berkaitan dengan materi pada KD sehingga, model
pembelajaran yang cocok dan memang seharusnya digunakan
pada KD ini yaitu Model Pembelajaran Problem Based Learning.

Model pembelajaran problem based learning menitik


beratkan siswa dalam mengembangkan daya nalarnya dalam
menemukan masalah, penyebab masalah, dan solusi dari masalah
tersebut, karna model pembelajaran ini berbasis masalah dalam
kehidupan sehari-hari yang dirasakan langsung oleh peserta
didik. KD diatas sangat cocok dengan model pembelajran ini
dimana KD ini merupakan permasalahan atau dampak samping
dari revolusi industri dan tegnologi, yang akan menjadi
perbincangan hangat dalam kelompok siswa dalam mengkajinya
karna peristiwanya dirasakan sendiri dan menjadi permasalahan
ditingkat internasional.

Model pembelajaran menuntut siswa untuk menganalisis


permasalahan kehidupan sehiri-harinya adalah model yang
sangat cocok dengan KD ini, dimana akan lebih efektif jika siswa
disuruh menganalisis sendiri peristiwa yang terjadi
dikehidupannya dan dapat menjelasakannya terkait dengan
materi yang diajarkan. Sehingga, kemampuan menalarar,
kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi, dan
kreatifitas peserta didik dapat berkembang dengan menggunakan
Model Pembelajaran Problem Based Learning pada KD 3.6.

Anda mungkin juga menyukai