856 849 1 PB PDF
856 849 1 PB PDF
Oleh:
LIAN G. OTAYA
Lian.otaya@yahoocom
Dosen Pendidikan Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo
ABSTRAK
Penggunaan jamban merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting di daerah
pedesaan seperti di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Sehubungan
dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat terhadap penggunaan jamban keluarga di Desa
Ilomangga Kecamatan Tabongo Kabupaten Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, observasi dan dokumentasi, dengan analisa data menggunakan teknik deskriptif
persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jamban keluarga di Desa
Ilomangga Kecamatan Tabongo berada pada kategori cukup baik dengan persentase 74%
Simpulannya adalah semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang jamban bersih
dan sehat semakin baik sikap dan tindakan masyarakat terhadap penggunaan jamban untuk
buang air besar.
Penelitian ini didesain untuk jenis Populasi dalam penelitian berjumlah 329
penelitian kuantitatif dengan pendekatan kepala keluarga di Desa Ilomangga
deskriptif. Dalam hal ini akan Kecamatan Tabongo. Untuk menentukan
mendeskripsikan pengetahuan, sikap, dan jumlah sampel yang akan diteliti sebagai
tindakan masyarakat terhadap penggunaan responden penelitian digunakan Nomogram
jamban keluarga di Desa Ilomangga Hary King (Sugiyono, 2006:100). Dimana
Kecamatan Tabongo dalam bentuk tabel untuk menghindari kesalahan diambil taraf
frekuensi distribusi dan presentase. Variabel kepercayaan 95%. Mengacu pada kriteria tata
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. cara penentuan besarnya sampel dengan
1. Pengetahuan masyarakat terhadap menggunakan Nomogram Hary King dari
penggunaan jamban keluarga adalah hal- jumlah populasi 329 KK masyarakat yang ada
hal yang diketahui oleh masyarakat dalam di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo
penggunaan jamban keluarga dalam hal diperoleh persentase besarnya sampel yaitu
tujuan dan manfaat penggunaan jamban 45 %. Jadi dengan demikian jumlah sampel
untuk kepentingan kesehatan, teknik yang diteliti adalah 45 % x 329 KK=148 KK.
pemeliharaan teknik dan pembersihannya Untuk memperoleh data yang diperlukan
dari sarang-sarang nyamuk (vektor), syarat dalam membahas penelitian ditempuh
pembuangan kotoran yang sehat, serta langkah-langkah sebagai berikut: 1) Observasi
dampak pembuangan tinja yang tidak baik yaitu peneliti mencatat langsung hasil
atau di sembarang tempat. pengamatan sesuai kondisi situasi yang
2. Sikap masyarakat terhadap penggunaan ditemui di lapangan seperti: profil desa,
jamban keluarga, adalah menyangkut kondisi lingkungan yang ada di Desa
kecenderungan atau tanggapan yang Ilomangga Kecamatan Tabongo. 2) Angket,
diberikan oleh masyarakat dalam yaitu teknik angket tertutup yang disusun
menggunakan jamban keluarga dalam hal: dalam bentuk pertanyaan sebagai instrumen
keyakinan dalam menggunakan jamban dari variabel penelitian dan akan disebarkan
keluarga, respon menggunakan jamban pada 148 orang responden yang akan diteliti.
keluarga, dan kecenderungan untuk Di mana setiap responden akan memilih salah
bertindak dalam menggunakan jamban satu jawaban dalam angket tersebut. 3)
keluarga. Dokumentasi yaitu teknik ini ditempuh dengan
3. Tindakan masyarakat terhadap melakukan pencatatan data berupa dokumen
penggunaan jamban keluarga yaitu atau arsip yang sudah ada di tempat atau
berkaitan dengan suatu kegiatan yang lokasi penelitian.
dilakukan masyarakat dalam penggunaan Untuk mendeskripsikan pengetahuan,
jamban keluarga yaitu terdiri dari: respon sikap, dan tindakan masyarakat terhadap
dalam mengenal dan memilih objek penggunaan jamban keluarga di Desa
Ilomangga Kecamatan Tabongo yang dinilai (Nilai tertinggi x Jumlah Pertanyaan x
berdasarkan indikator penelitian sebagai Jumlah Responden)
berikut. (4 x 10 x 148 = 5.920)
1. Pengetahuan masyarakat terhadap Skor kriterium yang diperoleh untuk
penggunaan jamban dijabarkan dalam 5 setiap indikator yang mengukur pengetahuan,
item pertanyaan terdiri dari 4 alternatif sikap dan tindakan masyarakat terhadap
jawaban dan diedarkan kepada 148 penggunaan jamban keluarga di Desa
responden dengan perhitungan skor Ilomangga Kecamatan Tabongo yaitu (4 x 20
penilaian sebagai berikut: x 148 = 11.840) dilakukan dengan klasifikasi
Jawaban a= Sangat Tahu diberi nilai 4 penilaian sebagai berikut.
Jawaban b= Cukup Tahu diberi nilai 3 81 - 100 % = Sangat Baik
Jawaban c= Kurang Tahu diberi nilai 2 61 - 80 % = Baik
Jawaban d= Tidak Tahu diberi nilai 1 41 - 60 = Cukup
Perhitungan skor kriteriumnya yaitu 21 - 40 % = Kurang
sebagai berikut: 0 - 20 % = Tidak Baik.
(Nilai tertinggi x Jumlah Pertanyaan x
Jumlah Responden) HASIL DAN PEMBAHASAN
(4 x 5 x 148 = 2.960)
2. Sikap masyarakat terhadap penggunaan Penggunaan jamban keluarga sangat
jamban dijabarkan dalam 5 item dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan
pertanyaan terdiri dari 4 alternatif tindakan, karena setiap keluarga memiliki
jawaban dan diedarkan kepada 148 tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan yang
responden dengan perhitungan skor berbeda dalam menggunakan jamban.
penilaian sebagai berikut: Demikian halnya masyarakat yang ada di Desa
Jawaban a= Sangat Setuju diberi nilai 4 Ilomangga Kecamatan Tabongo memiliki
Jawaban b= Setuju diberi nilai 3 pengetahuan, sikap dan tindakan yang
Jawaban c= Kurang Setuju diberi nilai 2 berbeda-beda terhadap penggunaan jamban.
Jawaban d= Tidak Setuju diberi nilai 1 Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang
Perhitungan skor kriteriumnya yaitu dilakukan terhadap pengetahuan, sikap dan
sebagai berikut: tindakannya dalam menggunakan jamban
(Nilai tertinggi x Jumlah Pertanyaan x berada pada kategori “cukup baik” dengan
Jumlah Responden) persentase sebesar 74%. Hasil temuan
(4 x 5 x 148 = 2.960) tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
3. Tindakan masyarakat terhadap 1. Pengetahuan Masyarakat Terhadap
penggunaan jamban dijabarkan dalam 10 Penggunaan Jamban Keluarga
item pertanyaan terdiri dari 4 alternatif Pengetahuan yang dimaksud dalam
jawaban dan diedarkan kepada 148 penelitian ini adalah segala sesuatu yang
responden dengan perhitungan skor diketahui oleh masyarakat yang berhubungan
penilaian sebagai berikut: dengan penggunaan jamban keluarga meliputi:
Jawaban a= Sangat Positif diberi nilai 4 tujuan, manfaat penggunaan jamban untuk
Jawaban b= Positif diberi nilai 3 kepentingan kesehatan, teknik pemeliharaan
Jawaban c= Netral diberi nilai 2 teknik dan pembersihannya dari sarang-sarang
Jawaban d= Negatif diberi nilai 1 nyamuk, syarat pembuangan kotoran yang
Perhitungan skor kriteriumnya yaitu sehat, serta dampak pembuangan tinja yang
sebagai berikut: tidak baik atau di sembarang tempat.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 2. Sikap Masyarakat Terhadap Penggunaan
pengetahuan masyarakat terhadap penggunaan Jamban Keluarga
jamban keluarga di Desa Ilomangga Sikap pada penelitian ini adalah
Kecamatan Tabongo berada pada kategori kecenderungan atau tanggapan yang diberikan
sedang dengan persentase 72%. Dengan responden dalam penggunaan jamban keluarga
demikian dapat dikatakan bahwa tingkat yaitu meliputi: keyakinan dalam menggunakan
pengetahuan responden pada penelitian ini jamban keluarga, respon menggunakan
berada kategori cukup tahu atau berada pada jamban keluarga, dan kecenderungan untuk
tingkat pengetahuan tahu (know). Dimana bertindak dalam menggunakan jamban
setiap masyarakat sudah mampu menjelaskan keluarga.
atau menjawab secara garis besar pertanyaan Berdasarkan hasil penelitian yang
yang diajukan mengenai penggunaan jamban dilakukan di Desa Ilomangga Kecamatan
keluarga. Tabongo, menunjukkan secara umum sikap
Bila dilihat dari aspek pendidikan sebagian masyarakat terhadap penggunaan jamban
besar responden memiliki pendidikan formal, berada pada kategori ”sedang” dengan
yaitu tamatan SD, SLTP, SLTA bahkan persentase 74 %. Namun masih ada sebagian
diploma dan sarjana. Meskipun tingkat masyarakat yang memiliki sikap yang kurang
pengetahuan responden cukup tahu terhadap setuju bahkan tidak setuju untuk menggunakan
penggunaan jamban keluarga ini, namun tidak jamban, tidak memiliki jamban, sehingga tidak
menutup kemungkinan masih ada juga menutup kemungkinan penularan berbagai
masyarakat yang kurang tahu bahkan tidak macam penyakit akan terjadi.
tahu tujuan, manfaat penggunaan jamban Alasan utama yang selalu diungkapkan
untuk kepentingan kesehatan, teknik masyarakat mengapa sampai saat ini belum
pemeliharaan teknik dan pembersihannya dari memiliki jamban keluarga adalah tidak atau
sarang-sarang nyamuk, syarat pembuangan belum mempunyai uang untuk membangun
kotoran yang sehat, serta dampak pembuangan jamban. Namun sebenarnya tidak adanya
tinja yang tidak baik atau di sembarang jamban di setiap rumah tangga bukan
tempat. semata faktor ekonomi. Tetapi lebih kepada
Hasil penelitian yang diperoleh tersebut adanya kesadaran masyarakat untuk
sejalan dengan hasil penelitian yang menerapkan pola hidup sehat (PHBS), jamban
dilakukan oleh Arsunan, dkk (2003:42) yang pun tidak harus mewah dengan biaya yang
menyatakan bahwa pengetahuan yang rendah mahal. Di samping itu ada faktor lain yang
sebagai salah satu faktor yang mendukung menyebabkan masyarakat enggan untuk
proses terjadinya penularan berbagai penyakit, membuat atau membangun jamban yaitu
diantaranya dipengaruhi oleh perilaku buang ketergantungan pada bantuan pemerintah
air besar di sembarang tempat. Oleh sebab itu dalam hal membangun jamban. Hal ini
masyarakat yang berpengetahuan kurang merupakan bagian dari kesalahan masa lalu
mempunyai peluang lebih besar lebih dalam penerapan kebijakan yang justru
menyukai buang air besar di sembarang cenderung memanjakan masyarakat.
tempat, sehingga mudah tertular berbagai Program pembangunan jamban yang
penyakit seperti: diare, typhus, muntaber, dilakukan selama ini kurang optimal
disentri, cacingan dan gatal-gatal, khususnya dalam membangun perubahan
dibandingkan dengan yang berpengetahuan masyarakat. Pendekatan yang dilakukan
cukup. Dengan demikian perlu adanya mempunyai karakteristik yang berorientasi
pengetahuan yang baik terhadap penggunaan kepada konstruksi atau bangunan fisik jamban
jamban. saja, tanpa ada upaya pendidikan perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) yang memadai Kecamatan Batudaa 75% penduduk
selain itu desain jamban yang dianjurkan membuang kotoran manusia di jamban.
seringkali mahal bagi keluarga miskin. Subsidi Dengan perkataan lain, sebagian besar (75%)
proyek tidak efektif menjangkau kelompok berperilaku positif, sedangkan selebihnya 25%
masyarakat miskin. Jamban dibangun, tetapi berperilaku negatif karena membuang kotoran
seringkali tidak digunakan masyarakat. di sungai atau di daerah persawahan atau di
Dengan demikian perlu adanya perbaikan kebun. Padahal buang air besar merupakan
sikap masyarakat ke arah yang lebih baik lagi bagian yang penting dari kesehatan
dalam menggunakan jamban. Hasil penelitian lingkungan. Di hampir sebagian besar negara-
tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang negara, pembuangan kotoran manusia yang
dilakukan Arsunan (2003:43) yang layak merupakan kebutuhan kesehatan
menyatakan sikap yang positif akan cenderung masyarakat yang paling mendesak.
membawa masyarakat untuk bertindak Pembuangan yang tidak adekuat dan tidak
menggunakan jamban. saniter, berperan dalam pencemaran tanah dan
3. Tindakan Masyarakat Terhadap sumber air bersih yang dibutuhkan manusia
Penggunaan Jamban Keluarga untuk minum, masak, mandi dan mencuci.
Tindakan dalam penelitian ini adalah suatu Akibat langsung, yaitu meningkatnya insiden
kegiatan yang dilakukan masyarakat dalam penyakit-penyakit tertentu seperti diare,
penggunaan jamban keluarga yaitu terdiri dari: kolera, amuba serta tipus yang ditularkan
respon dalam mengenal dan memilih objek melalui air yang terkontaminasi. Selain itu
sehubungan dengan tindakan yang akan kotoran manusia di permukaan tanah lama-
diambil dalam menggunakan jamban keluarga, kelamaan menjadi kering; setelah kering
respon yang dilakukan dalam penggunaan terbawa tiupan angin bersama-sama debu dan
jamban keluarga dengan urutan yang benar, menyebar kemana-mana sambil membawa
mekanisme dalam menggunakan jamban kuman penyakit seperti bakteri, telur cacing,
keluarga dengan benar sehingga menjadi kista amuba dan lain-lain. Di samping itu lalat
kebiasaan, adaptasi adalah membiasakan dan insekta lainnya bisa hinggap di atas tinja
untuk menggunakan jamban keluarga. dan selanjutnya hinggap di atas makanan
Berdasarkan hasil penelitian yang sambil membawa kuman penyakit seperti
dilakukan menunjukkan bahwa secara umum tersebut di atas.
tindakan masyarakat dalam menggunakan Gambaran tentang perilaku buang air besar
jamban di Desa Ilomangga Kecamatan di Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo
Tabongo berada pada kategori ”tinggi” dengan tersebut hampir sama dengan gambaran secara
persentase 75 %, dengan kata lain masyarakat nasional. Berdasarkan pengamatan,
selalu bertindak positif dalam penggunaan masyarakat di desa ini yang menggunakan
jamban. Namun walaupun sebagian besar jamban sewaktu buang air besar baru
responden memiliki tindakan yang positif mencapai 75%. Tampaknya pembuangan
dalam menggunakan jamban, tetapi masih ada kotoran manusia masih merupakan masalah
sebagian responden yang netral bahkan negatif dalam kesehatan lingkungan dan erat
untuk melakukan tindakan tersebut. Hal ini kaitannya dengan aspek sosial budaya. Dari
dikarenakan tidak memiliki jamban keluarga suatu studi kualitatif yang dilakukan di Desa
dan tidak tersedia sumur air yang bersih. Ilomangga Kecamatan Tabongo terungkap
Perilaku buang air besar masih merupakan bahwa jamban belum dirasakan oleh sebagian
suatu kebiasaan yang kurang menunjang penduduk pada umumnya sebagai kebutuhan
upaya peningkatan kesehatan lingkungan dan yang mendesak. Untuk mengubah kebiasaan
kesehatan masyarakat. Di Desa Ilomangga penduduk tersebut dibutuhkan waktu yang
cukup lama. Suatu kebiasaan baru akan Simpulan dan Saran
diterima oleh masyarakat apabila kebiasaan
tersebut dirasakan lebih bermanfaat Pengetahuan, sikap dan tindakan
dibandingkan dengan yang lama. Suatu masyarakat terhadap penggunaan jamban di
kebiasaan baru untuk dapat diterima Desa Ilomangga Kecamatan Tabongo
masyarakat memerlukan suatu proses yang Kabupaten Gorontalo, berada pada kategori
lama dan panjang, karena menyangkut cukup baik. Sebagian besar responden hanya
berbagai faktor antara lain nilai, pensepsi, sampai pada tingkatan menerima yaitu bahwa
pengetahuan, sikap dan tradisi. Demikian pula orang (subyek) mau dan memperhatikan
menyangkut perilaku buang air besar, hasil stimulus yang diberikan(obyek). Mengerti
wawancara yang disertai pengamatan tentang pentingnya penggunaan jamban tetapi
menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak melaksanakannya yaitu tetap buang air
membuang kotoran tidak lagi di sungai, besar di sembarang tempat seperti: di kebun
persawahan/kebun. Keadaan demikian dan di sungai. Tetapi sebagian besar yaitu
menggambarkan bahwa masyarakat pada (45,89 %) memiliki sikap baik yaitu sampai
umumnya sudah menunjukkan perilaku positif pada tingkatan menghargai yaitu mengajak
di bidang kesehatan lingkungan, karena orang lain untuk mengerjakan atau
masyarakat tahu kotoran manusia yang mendiskusikan dengan orang lain terhadap
dibuang di persawahan/kebun akan kembali suatu masalah sebagai indikasi sikap ini.
meresap ke dalam tanah dan mungkin akan Sebagian besar kepala keluarga mengajak
mencemari sumber air di sekitarnya. anggota keluarga untuk buang air besar di
Berdasarkan hasil penelitian yang jamban. Walaupun tidak sampai pada
dilakukan oleh Arsunan, dkk (2003:43) yang tingkatan bertanggung jawab. Maka dapat
menyatakan bahwa tindakan yang negatif disimpulkan sikap dapat mempengaruhi
terhadap penggunaan jamban, memberikan tindakan masyarakat dalam penggunaan
peluang besar untuk tertular berbagai jamban. Walaupun memiliki pengetahuan
penyakit, dibandingkan dengan masyarakat yang kurang dan pendidikan dasar tetapi
yang bertindak positif dengan selalu memiliki sikap dan tindakan yang baik dapat
membuang kotoran pada jamban. Demikian mempengaruhi masyarakat dalam penggunaan
halnya dengan masyarakat di Desa Ilomangga jamban. Hal ini berkaitan dengan banyaknya
Kecamatan Tabongo, untuk itu perlu adanya informasi dan pengalaman yang sebelumnya
peningkatan tindakan ke arah yang lebih baik. responden dapatkan.
Kesimpulan dari penelitian ini yang dapat Sehubungan dengan simpulan hasil
dikemukakan diperlukan kebijakan penelitian dan pembahasan di atas, dapat
Pemerintah yang memberi kontribusi bagi dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
masyarakat melalui pengawasan dengan 1) Kepada instansi terkait dan Pemerintah desa
memberi latihan manajemen, keterampilan, setempat untuk lebih meningkatkan
dan penyuluhan sebagai agenda perbaikan pengetahuan masyarakat melalui kegiatan
pengetahuan masyarakat baik untuk penyuluhan, himbauan tentang penggunaan
mengembangkan partisipasi keluarga jamban keluarga yang baik dan sehat. 2) Perlu
menggunakan jamban maupun membangun adanya peningkatan sikap masyarakat dalam
kerjasama lintas sektor yang melibatkan para penggunaa jamban dengan meninkatkan
penyuluh kesehatan untuk mencegah penyakit kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola
akibat kotoran manusia serta dapat hidup sehat, keluarga harus sadar arti
meningkatkan kesehatan masyarakat. pentingnya mempunyai jamban sendiri di
rumah. 3) Untuk meningkatkan tindakan
positif terhadap perilaku buang air besar, kehidupan sehari-hari, dengan meyakini
hendaknya masyarakat membiasakan anggota bahwa keberadaan jamban sebagai kebutuhan
keluarga menggunakan jamban dalam yang mendesak.