Anda di halaman 1dari 11

Indonesia pada Masa Awal Reformasi

Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya dari posisis Pesiden indonesia


pada tanggal 21 Mei 1998. Dengan disaksikan oleh ketua dan Mahkamah Agung di Credential
Room Istana Negara Jakarata, Soeharto mengakhiri jabatannya sebagai presiden yang telah
diembannya selama 32 tahun. Momentum turunyya Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 tersebut
mengakhiri masa Orde Baru yang telah berkuasa 32 tahun.

1.Kronologi Berakhirnya Kekuasan Orde Baru

Gerakan reformasi yang terjadi di indonesia pada tahun 1998 adalah suatu gerakan untuk
mengadakan pembaruan dan perbahan terutam dalam bidang politik,sosisal,ekonomi, dan
hukum menuju perbaikan secara hukum.

a.Munculnya Gerakan Reformasi

Reformasi adalah susunan tatanan peri kehidupan lama diganti dengan tatanan
peri kehidupan baru secara hukum menuju perbaikan. Hasil dari perjuangan reformasi
tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan proses dan waktu.
Kontrol terhadap reformasi perlu dilakukan,agar pelaksanaan reformasi tepat pada tujuan
dan sasarannya karena reformasi yang tidak terkendali akan kehilangan arah dan bahkan
cenderung melanggar norma-norma hukum sehingga tidak membawa perbaikan dalam
kehidupan masa depan masyarakat Indonesia.

Menurunnya pamor pemerintahan Orde Barutelah dimulai sejak adaanya


perjanjian pemberian dana bantuaan IMF pada tahun 1997, perjanjian pertama setelah
terjadinya krisis moneter Asia bulan Oktober 1997. Pemberian dana bantuan ini
sebenarnya mangandung dua kelemahan bagi Indonesia. Kelemahan pertama terletak
pada posisi dana bantuan. Pemberian dana bantuan yang diturunkan IMF di sisni adalah
utang luar negeri yang harus dibayarkan kembali oleh indonesia beserta bunganya ,
meskipun dengan persentae yang rendah. Kelemahan kedua adalah adanya penerapan
Structural Adjustment Program( Program Penyesuaian Struktural) dari IMF yang
menyertai penurunan dana bantuan tersebut. Structural Adjustment Program adalah
persyaratanIMF bagi Indonesia dalam empat bidang utama (penhetahuan kebijakan
fiskal, penghapusan subsidi, menutup enam belas bank di indonesia, dan memerintahkan
bank sentral manaikkan tingkat suku bunga).

Perjanjia keduan dengan IMF ditandatangani pada tanggal 15 Januari 1998.


Syarat yang ditekankan IMF bagi indonesia adalah pemotongan seluruh subsidi rakyat
dan menghapus praktik monopoli. IMF juga mensyaratkan penghapusan segala bentuk
subsidi usaha nasional yang diberikan pemerintah. Persyaratan IMF ini membawa
indonesia pada keterpurukan ekonomi yang lebih dalam.
Dengan situasi politik dan kondisi ekonomi indonesia yang semakin tidak
terkendali, rakyat indonesia menjadi semakin kritis dan menyatakan bahwa pemerintahan
orde baru tidak berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil , dan
sejahtera berdasarkan Pncasila dan UUD 1945. Oleh karena itu , muncul gerakan
reformasi yang bertujuan memperbarui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yanag dipelo[ori oleh mahasiswa. Faktor pendorong terjadinya gerakan
reformasi sebagai berikut.

1) Faktor politik, meliputi:


a. Adannya KKn(Korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam kehidupan pemerintah,
b. Adanya rasa tidak percaya kepada pemeritah Orde Baru yang penuh dengan
nepotisme dan merajalelanya korupsi,
c. Kekuasaan Orde Bru dibawah Soeharto otoriter tertutup,
d. Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa bernegara, serta
e. Mahasiswa menginginkan perubahan.
2) Faktoor ekonomi, meliputi:
a. Adnya krisis mata uang rupiah
b. Naiknya harga barang-barang kebutuhan pokok
c. Sulitnya mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok
3) Faktor sosisal masyarakat, seperti adnya kerusuhan pada tanggal 13 dan 14 Mei 1998
yang melumpuhkan perekonomian rakyat.
4) Faktor hukum, belum adnya keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara
warga negara.

Mahasiswa merupakan salah satu kelompok sosisal masyarakat yang paling vokal
dalam menyuarakan perbaikan struktur pemerintahan pada saat itu. Mahasiswa mulai
menyususn strategi untuk memberikan feedback terhadap kelemahan sistem
pemerintahan dengan menggelar aksi demonstrasi. Mahasiswa kemudian menyusun
agenda reformasi yang ditujukan kepada pemerintahan Orde Baru. Beberapa agenda
reformasi yang disuarkan mahasiswa adalah sebagai berikut.

1) Mengadili Soeharto dan kroni-kroninya.


2) Melakukan amandemen terhaadap UUD 1945.
3) Menghapus dwifungsi ABRI dalam struktur pemerintahan.
4) Penegakan supremesi hukun di indonesia.
5) Menegakkan pemerintahan yang bersih dari unsur-unsur KKN.
6) Otonomi daerah yang seluas-luasnya.
Tujuan reformasi adalah terciptanya kehidupan dalam bidang politik, ekonomi,
hulum, dan sosial yang lebih baik dari pada masa sebelumnya. Inti reformasi politik
adalah demokratisis, mengembalikan dan melaksanakan kedaulatan rakyat. Reformasi
ekonomi meliputi penurunan haraga, stabilitas rupiah, restrukturisasi perbankan,
penghapusan monopoli serta praktik korupsi, kolusis, dan nepotisme (KKN). Reformasi
dalam bidang hukum, supremesi hukum harus ditegakkan karena semua warga negara
berhak berkedudukan sama di dalam hukum dan pemerintahan.

2. Kronologi Pengunduran Diri Soeharto dari Kursi Kepresidenan

Krisis Ekonomi dan Gerakan Reformasi Sejak pertengahan tahun 1996 situasi politik di
Indonesia memanas. Golongan Karya yang berkeinginan menjadi mayoritas tunggal (Single
Majority) mendapat tekanan dari masyarakat. Masyarakat menuntut adanya perubahan di bidang
politik, ekonomi, demokratisasi dalam kehidupan sosial serta dihormatinya hak asasi manusia.
Hasil Pemilihan Umum 1997 yang dimenangkan Golkar dan menguasai DPR dan MPR banyak
mengandung unsur nepotisme. Terpilihnya Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai Presiden RI
banyak mendapat reaksi masyarakat. Sedangkan pembentukan Kabinet Pembangunan VII
dianggap berbau Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Pada tanggal 13-14 Mei 1998 di
Jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan massa dengan membakar pusat-pusat pertokoan dan
melakukan penjarahan. Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa menduduki gedung
DPR/ MPR. Mereka menuntut Soeharto turun dari jabatan presiden akan tetapi Presiden
Soeharto hanya hanya mereshufle kabinet. Hal ini tidak menyurutkan tuntutan dari masyarakat.

Pada tanggal 20 Mei 1998 Soeharto memanggil tokoh-tokoh masyarakat untuk


memperbaiki keadaan dengan membentuk Kabinet Reformasi yang akan dipimpin oleh Soeharto
sendiri. Tokoh-tokoh masyarakat tidak menanggapi usul Soeharto tersebut. Akhirnya pada
tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaannya kepada wakilnya, B.J.
Habibie.

Setelah Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai


Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998, pada hari itu juga Wakil
Presiden B.J Habibie dilantik menjadi presiden RI ketiga di bawah pimpinan
Mahkamah Agung di Istana Negara. Dasar hukum pengangkatan Habibie
adalah berdasarkan TAP MPR No.VII/MPR/1973 yang berisi “jika Presiden
berhalangan, maka Wakil Presiden ditetapkan menjadi Presiden”.
Ketika Habibie naik sebagai Presiden, Indonesia sedang mengalami krisis
ekonomi terburuk dalam waktu 30 tahun terakhir, disebabkan oleh krisis mata
uang yang didorong oleh hutang luar negeri yang luar biasa besar sehingga
menurunkan nilai rupiah menjadi seperempat dari nilai tahun 1997.
2. Perkembangan Kehidupan Bangsa Indonesia pada Awal Masa Reformasi

Pada masa reformasi Indonesia dipimpin beberapa presiden.

 Presiden B.J. Habibie

Pemerintahan presiden BJ.Habibie mengutamakan kebijakan-kebijakannya untuk


mengendalikan stabilitas politik. Kebijakan- kebijakan pada masa pemerintahan B.J. Habibie:

1. Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan

Dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan
perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI.

Lima bidang kerja utama :

a. Melakukan proses rekapitulasi perbankan Indonesia

b. Melaksanakan likuidasi bank - bank yang bermasalah

c. Memperbaiki angka nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

d. Membangun konstruksi baru perekonomian Indonesia

e. Melaksanakan syarat-syarat reformasi ekonomi yang diberikan oleh IMF kepada


Indonesia

2. Mengadakan reformasi dalam bidang politik

Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas,
rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat
Buruh Independen.

a. Kebebasan menyampaikan pendapat.

Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan yang ada
yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.

b. Refomasi dalam bidang hukum

Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan
berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa orde baru, hukum hanya berlaku
pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal hukum sehingga sulit bagi masyarakat kecil untuk
mendapatkan keadilan bila berhubungan dengan penguasa.

c. Mengatasi masalah dwifungsi ABRI


Jendral TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi secara bertahap
sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan mundur dari area politik dan akan
memusatkan perhatian pada pertahanan negara. Anggota yang masih menduduki jabatan
birokrasi diperintahkan untuk memilih kembali kesatuan ABRI atau pensiun dari militer untuk
berkarier di sipil. Dari hal tersebut, keanggotaan ABRI dalam DPR/MPR makin berkurang dan
akhirnya ditiadakan.

d. Mengadakan sidang istimewa

Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan 12
ketetapan.

e. Mengadakan pemilu tahun 1999

Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas, rahasia) dan JURDIL
(jujur dan adil).

Masalah yang ada:

Ditolaknya pertanggung jawaban Presiden Habibie yang disampaikan pada sidang umum
MPR tahun 1999 sehingga beliau merasa bahwa kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai
presiden lagi sangat kecil dan kemudian dirinya tidak mencalonkan diri pada pemilu yang
dilaksanakan.

3. Perbaikan Ekonomi

Untuk memperbaiki perekonomian yang terpuruk, terutama dalam sektor perbankan,


pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya,
pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Tidak Sehat, serta Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen.

4. Reformasi di Bidang Politik

Reformasi di bidang politik dilakukan oleh Presiden B.J. Habiebie yaitu dengan
memberikan kebebasan kepada rakyat Indonesia untuk membentuk partai politik serta rencana
pelaksanaan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Diharapkan dengan
pelaksanaan pemilu yang luber dan jurdil akan terbentuk lembaga tinggi negara yang benar-
benar representatif.
5. Kebebasan Menyampaikan Pendapat

Presiden B.J. Habibie mengeluarkan kebijakan yang tertuang dalam Undang-Undang


Nomor 9 Tahun 1998 yang berisi tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
Umum dan Tata Cara Berdemokrasi. Ketentuan tersebut terdapat dalam pasal 9 ayat 2 Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1998. Presiden Habibie juga mencabut Undang-Undang Nomor
11/PNPS/1963 tentang Pemberantasan Aksi Subversi dan mengeluarkan Undang-Undang Nomor
26 Tahun 1999.

Presiden B.J. Habibie juga mengeluarkan sebuah kebijakan untuk membentuk Tim
Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang bertugas mencari segala sesuatu yang berhubungan
dengan kerusuhan tanggal 13-14 Mei 1998 di Jakarta. Ketua TGPF adalah Marzuki Darusman
yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua komnas HAM. TGPF membawahi institusi-institusi,
seperti Departemen Luar Negeri (DEPLU), Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia (komnas HAM), kejaksaan, LSM, ABRI, dan kepolisian.

 Presiden K. H. Abdurrahman Wahid

Pada tanggal 20 Oktober 1999 melalui Sidang Umum MPR,K.H. Abdurrahman Wahid (
Gus Dur) terpilih sebagai presiden RI yang ke-4 untuk masa bakti tahun 1999-2004.Dalam
Menjalankan tugasnya beliau didampingi oleh Wakilnya Megawati Soekarnoputri.

Pasangan K.H Abdurrahman Wahid - Megawati membentuk Kabinet Persatuan Nasional


yg dilantik pada tanggal 28 Oktober 1999. Kabinet bentukan presiden ke-4 RI ini terdiri dari
tokoh-tokoh profesional dan wakil partai pendukung. Abdurrahman Wahid juga membentuk
DEN (Dewan Ekonomi Nasional) yang diketuai oleh Prof. Email Salim dan Wakilnya Subiyakto
Cakrawerdaya, dengan Sekretaris Dr. Sri Mulyani Indrawati, serta anggotanya Anggito
Abimanyu, Sri Adiningsih, dan Bambang Subianto. Maksut didirikannya DEN adalah
memperbaiki perekonomian Indonesia yang belum pulih akibat krisis berkepanjangan.

Belum genap 100 hari berkuasa dan belum tuntasnya penyelesaian persoalan-
persoalan peninggalan orde baru,pemerintah Gusdur dihadapkan pada persoalan-persoalan
kebijakannya yang dinilai banyak kalangan sangan kontrovesial ,kebikannya:

Pencopotan Kaporli Jendral pol.Roesmanhadi yang dianggap orangnya habibie

Pencopotan kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudrajat yang dilatari oleh


pernyataannya bahwa presiden bukan pangti TNI

Pencopotan Wiranto debagai Menko polkam dilator belakangi oleh hub.yang tidak
harmomis antara Wiranto dan gusdur.

Mengeluarkan pengumuman tentang adanya menteri-menteri Kabinet Persatuan


nasional yang terlibat KKN.
 Presiden Megawati Soekarnoputri

Megawati Soekarnoputri (Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri) dilantik sebagai


presiden RI yang ke-5 dengan Wakilnya Hamzah Haz pada tanggal 23 Juli 2001. Pada tanggal 9
Agustus 2001 Megawati mengumumkan kabinetnya yang bernama Kabinet Gotong Royong.
Pada masa pemerintahannya beliau berhasil melaksanakan pemilu pada tahun 2004 yang
berlangsung secara umum dan damai, dan untuk pertama kalinya rakyat berpartisipasi dalam
pemilihan Wakil rakyat .
Pada pemerintahanya banyak persoalan yang harus dihadapi salah sutunya pemulihan
ekonomi dan penegakan hukum.kebijakan-kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut:
Meminta penundaan pembayaran utang sebesar US$5,8 miliar pada pertemuan paris
Club ke-3 tanggal 12 april 2002.

Melalui kebijakan pemulihan keamanan,situasi Indonesia


menjadi tenang.presiden megawati berhasil menaikkan
pendapatan per kapita cukup signifikan.

Memperbaiki kinerja ekspor


Berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK)

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pada tanggal 20 Oktober 2004 presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi
presiden RI ke-6 periode 2004-2009. Yang membentuk Kabinet yang diberi nama Kabinet
Indonesia Bersatu.
Susilo bambang yudhoyono dilantik sebagai presiden ke-6 Republik Indonesia pada
tanggal 20 oktober 2004,kebijakan yang ditembuh pada masa pemerintahan susilo bambang
yudhoyono:
Ketika dilantik sebagai presiden,ekspor hingga oktober 2004 menjadi naik jika
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2003.

Kebijakan soal aceh ditunjukkan oleh presiden dengan memperpanjang status darurat
sipil.

Pelunasan utang terhadap IMF pada bulan oktober 2006

dilaksanakan dalam dua tahap


Pada masa pemerintahanya presiden SBY menaikkan harga BBM

sebanyak tiga kali.

Kenaikan harga BBM dilakukan guna mengurangi subsidi


BBM.
Pada pemilu tahun 2009, SBY terpilih kembali sebagai Presiden RI yang ke-7 dengan
Wakilnya Budiono untuk periode 2009-2014. Kabinet keduanya diberi nama Kabinet Indonesia
bersatu II yang dilantik pada tanggal 22 Oktober 2009.

 Presiden Joko Widodo

Pada pemilihan Umum pada tahun 2014 Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla terpilih
sebagai presiden dan Wakilnya untuk periode 2014-2019. Pada tanggal 20 Oktober 2014 Joko
Widodo dilantik sebagai presiden dan pada tanggal 26 Oktober 2014 beliau mengumumkan
susunan kabinetnya di Istana Negara,Jakarta. Kabinet tersebut diberi nama Kabinet Kerja.
KESIMPULAN
1.Reformasi lahir sebagai reaksi langsung terhadap krisis ekonomi yang melanda Indonesia
sekaligus adanya tuntutan untukterjadinya perubahan-perubahan di Indonesia dalam
berbagaibidang.
2.Selama masa Reformasi hingga kini, berbagai pembaharuan nyatanya memang terjadi. Pemilu
misalnya, berlangsung lebih demokratis. Pembaharuan di bidang hukum juga terjadi.
3.Desentralisasi berlangsung, dan gerakan separatis GAM bias diakhiri.
Terhitung sejak bergantinya era Orde Baru ke era Reformasi, hingga Pemilu tahun 2014 ada 4
tokoh yang menjadi presiden RI: BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri
dan Susilo Bambang Yudhoyono.
DAFTAR PUSTAKA
http://mistikkita.blogspot.co.id/2014/12/perkembangan-politik-ekonomi-dan-sosial.html?m=1

https://www.slideshare.net/mobile/NeliNarulita/berakhirnya-orde-baru-dan-lahirnya-reformasi

https://www.slideshare.net/mobile/Dyaaaaa/ppt-sejarah-reformasi

Anda mungkin juga menyukai