Kronologi Berakhirnya Masa Orde Baru
Kronologi Berakhirnya Masa Orde Baru
Gerakan reformasi yang terjadi di indonesia pada tahun 1998 adalah suatu gerakan untuk
mengadakan pembaruan dan perbahan terutam dalam bidang politik,sosisal,ekonomi, dan
hukum menuju perbaikan secara hukum.
Reformasi adalah susunan tatanan peri kehidupan lama diganti dengan tatanan
peri kehidupan baru secara hukum menuju perbaikan. Hasil dari perjuangan reformasi
tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat, tetapi membutuhkan proses dan waktu.
Kontrol terhadap reformasi perlu dilakukan,agar pelaksanaan reformasi tepat pada tujuan
dan sasarannya karena reformasi yang tidak terkendali akan kehilangan arah dan bahkan
cenderung melanggar norma-norma hukum sehingga tidak membawa perbaikan dalam
kehidupan masa depan masyarakat Indonesia.
Mahasiswa merupakan salah satu kelompok sosisal masyarakat yang paling vokal
dalam menyuarakan perbaikan struktur pemerintahan pada saat itu. Mahasiswa mulai
menyususn strategi untuk memberikan feedback terhadap kelemahan sistem
pemerintahan dengan menggelar aksi demonstrasi. Mahasiswa kemudian menyusun
agenda reformasi yang ditujukan kepada pemerintahan Orde Baru. Beberapa agenda
reformasi yang disuarkan mahasiswa adalah sebagai berikut.
Krisis Ekonomi dan Gerakan Reformasi Sejak pertengahan tahun 1996 situasi politik di
Indonesia memanas. Golongan Karya yang berkeinginan menjadi mayoritas tunggal (Single
Majority) mendapat tekanan dari masyarakat. Masyarakat menuntut adanya perubahan di bidang
politik, ekonomi, demokratisasi dalam kehidupan sosial serta dihormatinya hak asasi manusia.
Hasil Pemilihan Umum 1997 yang dimenangkan Golkar dan menguasai DPR dan MPR banyak
mengandung unsur nepotisme. Terpilihnya Jenderal Purnawirawan Soeharto sebagai Presiden RI
banyak mendapat reaksi masyarakat. Sedangkan pembentukan Kabinet Pembangunan VII
dianggap berbau Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Pada tanggal 13-14 Mei 1998 di
Jakarta dan sekitarnya terjadi kerusuhan massa dengan membakar pusat-pusat pertokoan dan
melakukan penjarahan. Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan ribu mahasiswa menduduki gedung
DPR/ MPR. Mereka menuntut Soeharto turun dari jabatan presiden akan tetapi Presiden
Soeharto hanya hanya mereshufle kabinet. Hal ini tidak menyurutkan tuntutan dari masyarakat.
Dibentuk tanggal 22 Mei 1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan
perwakilan dari Golkar, PPP, dan PDI.
Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu yang bebas,
rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan mencabut larangan berdirinya Serikat
Buruh Independen.
Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada aturan yang ada
yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.
Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang bersih dan
berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa orde baru, hukum hanya berlaku
pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal hukum sehingga sulit bagi masyarakat kecil untuk
mendapatkan keadilan bila berhubungan dengan penguasa.
Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil menetapkan 12
ketetapan.
Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas, rahasia) dan JURDIL
(jujur dan adil).
Ditolaknya pertanggung jawaban Presiden Habibie yang disampaikan pada sidang umum
MPR tahun 1999 sehingga beliau merasa bahwa kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai
presiden lagi sangat kecil dan kemudian dirinya tidak mencalonkan diri pada pemilu yang
dilaksanakan.
3. Perbaikan Ekonomi
Reformasi di bidang politik dilakukan oleh Presiden B.J. Habiebie yaitu dengan
memberikan kebebasan kepada rakyat Indonesia untuk membentuk partai politik serta rencana
pelaksanaan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Diharapkan dengan
pelaksanaan pemilu yang luber dan jurdil akan terbentuk lembaga tinggi negara yang benar-
benar representatif.
5. Kebebasan Menyampaikan Pendapat
Presiden B.J. Habibie juga mengeluarkan sebuah kebijakan untuk membentuk Tim
Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang bertugas mencari segala sesuatu yang berhubungan
dengan kerusuhan tanggal 13-14 Mei 1998 di Jakarta. Ketua TGPF adalah Marzuki Darusman
yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua komnas HAM. TGPF membawahi institusi-institusi,
seperti Departemen Luar Negeri (DEPLU), Lembaga Bantuan Hukum (LBH), Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia (komnas HAM), kejaksaan, LSM, ABRI, dan kepolisian.
Pada tanggal 20 Oktober 1999 melalui Sidang Umum MPR,K.H. Abdurrahman Wahid (
Gus Dur) terpilih sebagai presiden RI yang ke-4 untuk masa bakti tahun 1999-2004.Dalam
Menjalankan tugasnya beliau didampingi oleh Wakilnya Megawati Soekarnoputri.
Belum genap 100 hari berkuasa dan belum tuntasnya penyelesaian persoalan-
persoalan peninggalan orde baru,pemerintah Gusdur dihadapkan pada persoalan-persoalan
kebijakannya yang dinilai banyak kalangan sangan kontrovesial ,kebikannya:
Pencopotan Wiranto debagai Menko polkam dilator belakangi oleh hub.yang tidak
harmomis antara Wiranto dan gusdur.
Pada tanggal 20 Oktober 2004 presiden Susilo Bambang Yudhoyono dilantik menjadi
presiden RI ke-6 periode 2004-2009. Yang membentuk Kabinet yang diberi nama Kabinet
Indonesia Bersatu.
Susilo bambang yudhoyono dilantik sebagai presiden ke-6 Republik Indonesia pada
tanggal 20 oktober 2004,kebijakan yang ditembuh pada masa pemerintahan susilo bambang
yudhoyono:
Ketika dilantik sebagai presiden,ekspor hingga oktober 2004 menjadi naik jika
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2003.
Kebijakan soal aceh ditunjukkan oleh presiden dengan memperpanjang status darurat
sipil.
Pada pemilihan Umum pada tahun 2014 Joko Widodo dan Wakilnya Jusuf Kalla terpilih
sebagai presiden dan Wakilnya untuk periode 2014-2019. Pada tanggal 20 Oktober 2014 Joko
Widodo dilantik sebagai presiden dan pada tanggal 26 Oktober 2014 beliau mengumumkan
susunan kabinetnya di Istana Negara,Jakarta. Kabinet tersebut diberi nama Kabinet Kerja.
KESIMPULAN
1.Reformasi lahir sebagai reaksi langsung terhadap krisis ekonomi yang melanda Indonesia
sekaligus adanya tuntutan untukterjadinya perubahan-perubahan di Indonesia dalam
berbagaibidang.
2.Selama masa Reformasi hingga kini, berbagai pembaharuan nyatanya memang terjadi. Pemilu
misalnya, berlangsung lebih demokratis. Pembaharuan di bidang hukum juga terjadi.
3.Desentralisasi berlangsung, dan gerakan separatis GAM bias diakhiri.
Terhitung sejak bergantinya era Orde Baru ke era Reformasi, hingga Pemilu tahun 2014 ada 4
tokoh yang menjadi presiden RI: BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarno Putri
dan Susilo Bambang Yudhoyono.
DAFTAR PUSTAKA
http://mistikkita.blogspot.co.id/2014/12/perkembangan-politik-ekonomi-dan-sosial.html?m=1
https://www.slideshare.net/mobile/NeliNarulita/berakhirnya-orde-baru-dan-lahirnya-reformasi
https://www.slideshare.net/mobile/Dyaaaaa/ppt-sejarah-reformasi