Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Embriologi Hewan
Dosen Pengampu : Iseu Laelasari, M.Pd
Oleh :
1. Syarifah Azizatul Muzdalifah (1810810052)
2. Mutiara Aulia An Nidhof (1810810054)
3. Musdalifah (1810810055)
4. Alfiatur Rohmah (1810810067)
Gambar 1. Ilustrasi zigot membentuk selaput janin dan ekstraembrionik seperti plasenta,
amnion dan kantong kuning telur
1
Herlina Pratiwi, dkk, Embriologi Hewan, diakses dari https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=aFDSDwAABAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=info:kw9aTIgQ5QJ:scholar.google.com/
&ots=pX3gwONBqx&sig=U2k2ovfwl95iGe7fM6PcCG3qPWo&redir_esc=y#v=onepage&q&f=f
alse pada tanggal 22 Oktober 2020 pada pukul 17.25 WIB
2
Priyantini Widiyaningrum, 2019, Embriologi Hewan, (FMIPA Universitas Negeri Semarang:
Semarang), 94.
Gambar 2. Selaput ekstra embrionik
b. Amnion
4
Adnan, Implantasi Dan Selaput Ekstra Embrio, Makassar : Biologi, FMIPA UNM, 2010.
Diakses pada 25 Oktober 2020 pukul 11:45 WIB https://docplayer.info/47106800-Implantasi-dan-
selaput-ekstra-embrio-adnan-biologi-fmipa-unm-2010.html
Amnion merupakan selaput ekstra embrionik yang
menyelubungi embrio (embrio dalam rongga amnion berisi cairan
amnion). Berdasarkan ada atau tidaknya selaput amnion, hewan
dikelompokkan menjadi hewan amniota yaitu hewan yang
memiliki amnion (reptil, unggas, mamalia) dan hewan an-amniota
yaitu hewan yang tidak memiliki amnion (ikan dan amfibi).
Amnion sebagai salah satu bagian dari selaput ekstra
embrionik terdiri dari dua bagian yaitu kantung amnion dan caian
amnion. Kantung amnion berfungsi mencegah embrio kering,
mencegah perlekatan embrio pada selaput ekstra embrionik,
meredam guncangan dan menyerap albumin (pada unggas). Cairan
amnion yang terletak di dalam kantung amnion akan bertambah
volumenya sesuai dengan umur kebuntingan, kecuali saat bunting
tua. Cairan amnion berfungsi untuk membantu melebarkan leher
rahim dan melumasi jalan lahir. 5
Gambar 4. Amnion
c. Korion
Korion merupakan selaput ekstra embrionik yang terletak
pada bagian paling luar. Korion memiliki fungsi untuk membawa
bahan-bahan berupa gas masuk ke peredaran darah fetus serta
5
Herawati, A. Firmawati, H. Pratiwi, Embriologi Hewan, (Malang : UB Press, 2019), 69
mencegah masuknya bakteri. 6 Pada mamalia, chorion bukan hanya
berperan sebagai pembungvkus, tetapi juga berperan untuk nutrisi,
eksresi, filtrasi, dan system hormone. Pada mamalia, chorion
berasal dari trophoblas dan bersama-sama dengan allantois turut
dalam pembentukan plasenta bersama dengan endometrium induk.
Pada aves, chorion terletak di bawah cangkang dan bersama-sama
dengan allantois berperan untuk respirasi.7
Gambar 5. Korion
d. Alantois
Allantois merupakan suatu kantung yang terbentuk sebagai
hasil evaginasi bagian ventral usus belakang pada tahap awal
perkembangan. Fungsi utama allantois adalah sebagai tempat
penampungan dan penyimpanan urine dan sebagai organ
pertukaran gas antara embrio dengan lingkungan luarnya. Pada
reptilia dan burung, allantois merupakan suatu sistem tertutup,
maka allantois harus memisahkan sisa-sisa metabolisme nitrogen
agar tidak menimbukan efek toksik terhadap embrio. Pada
mamalia, peran allantois erat kaitannya dengan efisiensi pertukaran
yang berlangsung pada perbatasan fetus maternal. Allantois embrio
6
Herawati, A. Firmawati, H. Pratiwi, Embriologi Hewan, (Malang : UB Press, 2019), 70
7
Adnan, Implantasi Dan Selaput Ekstra Embrio, Makassar : Biologi, FMIPA UNM, 2010.
Diakses pada 25 Oktober 2020 pukul 12:25 WIB https://docplayer.info/47106800-Implantasi-dan-
selaput-ekstra-embrio-adnan-biologi-fmipa-unm-2010.html
babi mempunyai ukuran dan fungsi yang sama seperti pada burung,
sedangkan allantois manusia telah sangat terduksi dan hanya
berperan sebagai tempat lalunya pembuluh darah ke plasenta.8
Gambar 6. Allantois
8
Qomarizzaman, Ridho Aka, Struktur Perkembangan Hewan II Selaput Ekstraembrio, Malang :
Biologi, FMIPA UNM, 2010. Diakses pada 25 Oktober 2020 pukul 13:16 WIB
https://www.academia.edu/10427061/MAKALAH_STRUKTUR_PERKEMBANGAN_HEWAN_
II_SELAPUT_EKSTRAEMBRIO_Disusun_untuk_memenuhi_tugas_matakuliah_Sruktur_Perke
mbangan_Hewan_II_Yang_dibimbing_oleh_Ibu_Drs
9
Priyantini Widiyaningrum, 2019, Embriologi Hewan, (FMIPA Universitas Negeri Semarang:
Semarang), 96.
Gambar 7. Pembentukkan ekstra embrionik pada Aves
12
Priyantini Widiyaningrum, 2019, Embriologi Hewan, (FMIPA Universitas Negeri Semarang:
Semarang), 100.
karion akan terdesak ke arah selaput cangkang sel telur. Bersama-sama
korion, alantois membentuk organ respirasi untuk pernapasan embrio.13
Hari ke-2 alantois masih berupa tunas kecil dari sel-sel
endodermal, selanjutnya pada hari ke-4 terlihat sebagai kantong yang
tumbuh dari bagian belakang embrio primitif. Sisi dalamnya adalah
endoderm dan permukaan luarnya yaitu veskular mesoderm. Kantong ini
akan mengembang dan akhirnya mengisi coelom ekstra-embrionik. Hari
ke-6 mesoderm vaskular menyatu dengan korion untuk membentuk
korio alantois, serta menyatu dengan mesoderm non veskular dari
amnion. Dengan demikian alantoisdapat memasok darah melalui kapiler
darah untuk korio alantois dan amnion.
D. Pembentukan Selaput Ekstra Embrionik Pada Kelas Mamalia
Berbeda dengan perkembangan embrio aves,embrio mamalia dan
manusia berkembang didalam rahim induk. Embrio yang sedang
berkembang dilengkapi dengan empat selaput ekstra-embrio seperti pada
aves, tetapi berkembang setelah terjadi pelekatan embrio dengan dinding
uterus induk.
a. Kantong Yolk
Pada mamalia kantong yol terbentuk pada awal gastrulasi. Pada
tahap blastosis, sel- sel emdoderm hipoblast yang ada dalam inner cell
mass muali memanjang si sepanjang permukaan bagian dalam
tropoblast dan akhirnya mengelilingi rongga dalam blastosis.
Pembuluh darah segera meluas ke kantong yolk untuk membentuk
sirkulasi vitelin. Kantong yolk pada mamalia pada akhirnya terhubung
dengan dinding uterus untuk menyatu membentuk plasenta14. Kantong
yolk tidak berisi yolk tetapi di bentuk dengan cara yang serupa dengan
pada unggas yakni dengan penyebarannya hipoblas (endoderm
premitif),dari keping embrio, mendindingi blastosoel. Meskipun
13
Priyantini Widiyaningrum, 2019, Embriologi Hewan, (FMIPA Universitas Negeri Semarang:
Semarang), 101.
14
Priyantini Widiyaningrum, 2019, Embriologi Hewan, (FMIPA Universitas Negeri Semarang:
Semarang), 102.
kantung yolk tidak berisi yolk, tetapi fungsinya cukup penting, yaitu
pada awalnya berfungsi sebagai tempat terbentuknya pembuluh darah
vitelin (pada mesoderm splanknik) untuk mendarahi bagian saluran
pencernaan dan tempat berlalunya bakal sel kelamin pada endoderm
kantung yolk dekat alantois.
Sitotrofoblas merupakan bagian trofoblas proksimal yang tetap
epitalial, sedangkan sintrofoblas terbentuk sinsitium. Sintrofoblas yang
merupakan bakal bagian dari korion bersentuhan langsung dengan
endometrium, setelah embrio terimplantasi di dalam endometrium.
Oleh karena itu, kantong yolk tidak berkembang dan tidak berfungsi
sebagai penyimpan nutrisi seeperti halnya pada embrio aves.15
b. Amnion dan Karion
Amnion dan Karion berkembang secara bersamaan dari kelipatan
somatopleura. Dua jenis lipatan amnion berkembang juga bersamaan,
yaitu lipatan amnion kedua ujung. Lipatan amnion bagian caudal
tumbuh diatas embrio dibagian ekor, kemudian meluas ke depan.
Liapatan yang lain melintang muncul dibagian frontal ( kepala
embrio), tumbuh keatas dan ke belakang melewati embrio. Terakhir
lipatan kepala dan lipatan ekor bertemu dan melebur menjadi satu.
Setelah penggabungan lipatan, lapisan dalam dan luar terpisah.
Perkembangan selanjutnya smaa seperti pada perkembangan amnion
dan karion embrio aves. Rongga amnion berisi cairan dan berfungsi
untuk melindungi embrio dari guncangan mekanis. Korion terbentuk
dari lapisan ektoderm luar dan mesoderm somatik dalam. Antara
korion dan amnion ada rongga korionik atau coelom-embrionik.
Korion mengembangkan vili- vili korion yang lebih banyak disisi
mesometrium dan membangun hubungan dengan dinding uterus untuk
menyerap cairan nurtrisi.
15
Sukamah,dkk,Pembentukan Selaput Ekstra Embrio , diakses melalui
https://www.academia.edu/24468895/PEMBENTUKAN_SELAPUT_EKSTRAEMBRIO pada
tanggal 24 Oktober 2020 Pukul 18.45 WIB.
Pada beberapa mamalia, misalnya babi dan ternak, amnion di
bentuk dengan pelipatan pada bagian tepi simpul embrio. Simpul
embrio ialah bagian ICM yang terdedah ke permukaan, setelah
trofoblas di atasnya berdegenerasi. Setelah tropfoblas yang berbatasan
dengan simpul membentuk lipatan amnion dan bertemu satu sama lain,
terbentuklah rongga amnion di atas keping embrio, serupa dengan
yang terbentuk secara kavitasi.
Dalam cairan amnion, selain air terdapat juga sel-sel epidermis
embrio yang terkelupas, sedikit leukosit, berbagai elektrolit dan juga
ca. Pada trimester ketiga kehamilan manusia, volume normal cairan
amnion ialah sekitar 500 ml sampai 1000 atau 2000 ml. Keadaan
cairan amnion yang terlalu banyak disebut bidramnios, sedangankan
bila cairan amnion terlalu sedikit disebut oligobidramnios.
c. Alantois
Perkembangan alantois pada mamalia sama seperti pada embrio
ayam. Pada kelinci, alantois tumbuh dari lapisan splanknik dari
mesoderm ekstra-embrionik. Alantois belekatan dengan korion,
dimana lapisan mesodermal menyatu dan menjadi sangat vaskular
( banyak kapiler darah). Lapisan yang terbentuk disebut korio-alantois.
Vili- vili korionik dalam perkembangannya akan menginvasi dinding
uterus induk dan menjadi bagian dari plasenta untuk menyerap nutrisi.
Alantois yang awalnya merupakan divertikulum dari usus belakang,
pada beberapa mamalia, termasukmanusia, mula-mula berongga tetapi
rongga itu kemudian menyempit di batasi oleh epitel endoderm.
Selanjutnya, rongga menjadi hilang kecuali pada pangkal alantois dan
hanya mesodermnya saja yang berkembang dan meluas menyatu di
bawah korion. Oleh karena itu, korio-alantois mamalia tidak hanya
sebagai alat respirasi dan ekspresi, tetapi berperan dalam pemasokan
nutrisi embrio dari dinding rahim16.
E. Pengertian Plasenta
16
Ibid, hal. 103-104.
Plasenta merupakan struktur gabungan yang dihasilkan oleh
pengembangan selaput ekstra embrionik dengan endometrium uterus,
dengan fungsi utama pertukaran fisiologis antara embrio dan induk.
Plasenta terdiri dari dua bagian yang disebut plasenta fatel dan plasenta
maternal. Kedua bagian ini berletakan melalui ruang intervillous yang
mengandung sejumlah besar vili-vili korionik.17
Tipe Plasenta :
17
Priyantini Widiyaningrum, 2019, Embriologi Hewan, (FMIPA Universitas Negeri Semarang:
Semarang), 104.
18
Lisa Rochmawati, Plasenta, diakses melalui https://lusa.afkar.id/plasenta pada 25 Oktober 2020
Vili Korioalantois
Fungsi Plasenta :
19
Sukamah,dkk,Pembentukan Selaput Ekstra Embrio , diakses melalui
https://www.academia.edu/24468895/PEMBENTUKAN_SELAPUT_EKSTRAEMBRIO pada
tanggal 24 Oktober 2020 Pukul 18.45 WIB.
Respirasi, ekskresi, nutrisi, penyaringan bahan yang berbahaya
bagi fetus, sekresi hormon.
Bagian Sitotrofoblas korion berfungsi sebagai antigen spesifik
embrio sehingga tidak dikenal sistem imun induk jadi respon imun
uterus terhadap fetus dihambat sehingga embrio aman
terimplantasi20.
Bagian Sintrofoblas korion sebagai kelenjar endokrin :
hCG (human Choronic Gonadotropin) → mulai praimplantasi
hPL (human Placental Lactogen) atau “choronic
somatomammotropin”
Estrogen
Progesteron
KL
Sel-sel plasenta
Tes kehamilan
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Selaput ekstra embrionik merupakan beberapa selaput yang
terbentuk pada masa perkembangan embrio yang berasal dari tubuh
embrio, namun terletak di luar tubuh embrio. Selaput ekstra embrio ini
memiliki fungsi secara umum sebagai media perantara zat dan sebagai
20
Sukamah,dkk,Pembentukan Selaput Ekstra Embrio , diakses melalui
https://www.academia.edu/24468895/PEMBENTUKAN_SELAPUT_EKSTRAEMBRIO pada
tanggal 24 Oktober 2020 Pukul 18.45 WIB.
pelindung embrio. Selaput ekstra embrionik terdiri dari empat macam
yaitu kantung kuning telur (yolk sac), amnion, korion dan allantois.
Ekstra embrionik pada aves berguna untuk memberikan
perlindungan di sebelah dalam di samping kerabang telur di sebelah
luarnya. Berbeda dengan perkembangan embrio aves,embrio mamalia dan
manusia berkembang didalam rahim induk. Embrio yang sedang
berkembang dilengkapi dengan empat selaput ekstra-embrio seperti pada
aves, tetapi berkembang setelah terjadi pelekatan embrio dengan dinding
uterus induk.
Plasenta merupakan struktur gabungan yang dihasilkan oleh
pengembangan selaput ekstra embrionik dengan endometrium uterus,
dengan fungsi utama pertukaran fisiologis antara embrio dan induk.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Implantasi Dan Selaput Ekstra Embrio, Makassar : Biologi, FMIPA
UNM, 2010. Diakses pada 25 Oktober 2020 pukul 11:45 WIB melalui
https://docplayer.info/47106800-Implantasi-dan-selaput-ekstra-embrio-
adnan-biologi-fmipa-unm-2010.html
Herawati, A. Firmawati, H. Pratiwi, Embriologi Hewan, Malang : UB Press, 2019
Herlina Pratiwi, dkk, Embriologi Hewan, diakses pada 22 Oktober 2020 pukul
17.25 WIB melalui https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=aFDSDwAABAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=info:kw9aTIgQ5
QJ:scholar.google.com/&ots=pX3gwONBqx&sig=U2k2ovfwl95iGe7fM6
PcCG3qPWo&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false