PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penetasan telur yang kini banyak diaplikasikan oleh para peternak menggunakan
mesin tetas merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan terutama pada
perusahaan pembibitan ayam (breeding farm). Pada saat proses penetasan tersebut terjadi
proses perkembangan embrio yang terdapat di dalam telur ayam.
Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini
merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi.
Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada
embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. Layaknya seperti bayi dalam kandungan,
embrio ayam juga mengalami perkembangan yang signifikan dari hari ke hari. Embrio ayam
di dalam telur mengalami perkembangan yang merupakan awal kehidupan dari ayam.
Sebagai peternakan, breeding farm tentunya harus mengetahui fase-fase perkembangan
embrio telur ayam agar dapat meciptakan kondisi lingkungan yang mendukung
perkembangan embrio tersebut bukan menghambat. Makalah ini akan membahas mengenai
perkembangan embrio telur ayam beserta fase-fase tiap perubahan hari hingga akhirnya telur
pun akan menetas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perkembangan embrio telur ayam?
2. Bagaimana fase-fase perkembangan embrio telur ayam?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami perkembangan embrio telur ayam.
2. Memahami fase-fase perkembangan embrio telur ayam.
Hari ke-4 : Pada hari keempat mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak
sebagai bintik gelap yang terletak disebelah kanan jantung. Selain itu
jantung sudah membesar. Dengan
menggunakan mikroskop, dapat dilihat
otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan
otak belakang.
Hari ke-5 : Pada hari kelima embrio sudah mulai tampak lebih jelas. Kuncup-
kuncup anggota badan sudah mulai terbentuk. Ekor dan kepala embrio
sudah berdekatan, dalam fase ini telah terjadi
perkembangan alat reproduksi.
Hari ke-6 : Pada hari keenam anggota badan sudah mulai terbentuk. Mata sudah
terlihat menonjol, rongga dada sudah mulai berkembang dan jantung
sudah membesar.Selain itu, dapat dilihat otak, amnion dan alantois,
kantong kuning telur, seta paruhnya.
Hari ke-7 : Pada hari ketujuh paruh anak ayam sudah terlihat seperti bintik gelap
pada dasar mata. Pada fase ini otak dan leher sudah terbentuk.
Hari ke-8 : Pada hari kedelapan mata dari embrio
sudah terlihat sangat jelas.
Hari ke-11 : Pada hari kesebelas embrio sudah terlihat seperti ayam. Pada fase ini
embrio menjadi tambah besar sehingga yolk akan menyusut.
Hari ke-12 : Pada hari kedua-12 embrio sudah semakin besar dan mulai masuk ke
yolk sehingga yolk menjadi semakin kecil. Mata sudah mulai membuka
dan telinga sudah terbentuk.
Hari ke-13 : Pada hari ke-13 sisik dan cakar embrio sudah
mulai terlihat sangat jelas.
Hari ke-15 : Pada hari ke-15 kepala embrio sudah mengarah kebagian tumpul
bagian telur.
Hari ke-16 : Pada hari ke-16 embrio sudah mengambil
posisi yang baik didalam kerabang. Sisik,
cakar dan paruh sudah semakin mengeras.
Hari ke-17 : Pada hari ketujuh belas, permulaan internalisasi vitelin, terjadi
telur, embrio memperoleh makanan dari telur. Perkembangan embrio ayam tidak bisa
dilihat, dengan mata telanjang, melainkan dengan alat yang biasa disebut "candler" dan
prosesnya dinamakan "candling". Biasanya candling dilakukan pada hari ke 7 dan hari
ke 18 dalam inkubator (mesin tetas) dengan tujuan hari ke 7 yaitu menseleksi telur yang
infertil (tidak ada embrio) dan hari ke 12 yaitu menyeleksi embrio yang mati.
2. Dalam perkembangannya, embrio dibantu oleh kantung kuning telur, amnion, dan
alantois. Dinding kantung kuning telur dapat menghasilkan enzim yang berfungsi
3. Padu suhu dan kelembaban yang tepat atau ideal, anak ayam akan menetas di hari ke 21.
B. Saran
Fase-fase dalam masa inkubasi adalah fase kritis bagi embrio maka kita harus sangat
memperhatikan factor lingkungan terutama suhu dan kelembapan sebagai factor yang dapat
http://embriologisemesta.blogspot.co.id/2013/05/perkembangan-embrio-
Yuhara, Sukra. 1975. Pengantar Kuliah Embriologi I. Proyek Peningkatan Mutu Perguruan