Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI

Penatalaksanaan asuhan gizi meliputi pengkajian gizi, diagnosa gizi, intervensi


gizi, monitoring dan evaluasi, Adapun rincian masing-masing langkah
penatalaksanaan tersebut adalah sebagai berikut :

4.1 Assesment Gizi

4.1.1 Data Subjektif

4.1.1.1 Riwayat Gizi Sekarang

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien, diketahui bahwa


selama di rumah sakit pasien tidak semua mengkomsumsi makanan
dari rumah sakit dan juga tidak mongkonsumsi makanan dari luar
rumah sakit mdengan kemungkinan diagnosa (NB1.6) tidak mau
memilh makanan sesuai anjuran.

4.1.1.2 Riwayat Gizi Dahulu

Berdasarkan hasil wawancara kepada pasien diketahui


kebiasaan makan pasien sebelum masuk rumah sakit, pasien sering
mengkonsumsi makan-makanan yang cara pengolahannya
digoreng, tinggi natrium dan kalium yaitu pisang goreng, tahu
goreng dan biskuit sari roti dengan kemungkinan diagnosa
pemilihan makanan yang salah (NB.1.7) karena pasien sudah
pernah diberikan konseling oleh Ahli Gizi tetapi pasien tidak siap
untuk diet/ merubah gaya hidupnya (NB 1.3).
4.1.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat penyakit sekarang dapat dilihat pada tabel 8dibawah


ini :
Tabel 8
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Sekarang Kemungkinan Diagnosa
DM NI.5.8.4 NC.2.2 NB.1.2 NB.1.4
NB.2.3
TBC NI.2.1. ; NI.5.6.1
Sumber : Data Sekunder, 2018
Dari hasil riwayat penyakit sekarang dapat diketahui bahwa
pasien memiliki riwayat penyakitDM (NI.5.8.4 NC.2.2 NB.1.2 NB.1.4
NB.2.3)dan TBC (NI.2.1. ; NI.5.6.1).
4.1.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat penyakit dahulu dapat dilihat pada tabel 9berikut :


Tabel 9
Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat Penyakit Terdahulu Kemungkinan Diagnosa
TBC NI.2.1. ; NI.5.6.1

Sumber : Data Primer, 2018


Dari hasil riwayat dahulu sekarang dapat diketahui bahwa
pasien memiliki riwayat penyakit TBC (NI.2.1. ; NI.5.6.1),
4.1.1.5 Riwayat Penyakit Keluarga

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien maupun pihak


keluarga, keluarga pasien memiliki riwayat penyakit
Tuberculosis yakni ibu pasien dan bapak dari pasien, dengan
diagnosa (NI.2.1. ; NI.5.6.1).
4.1.1.6 Pola Hidup

Berdasarkan hasil wawancara dengan pasien maupun pihak


keluarga, sejak awal tahun bulan januari, pasien lebih banyak
menghabiskan waktu untuk beristirahat dan menjaga/mengurus ke
2 anaknya dirumah, dikarenakan bila melakukan aktivitas yang
berat pasien merasa sesak nafas. Kemungkinan diagnosa tingkat
aktifitas berkurang atau tetap karena ada hambaan atau penyebab
lain ( NC.3.3).
4.1.2 Data Objektif

4.1.2.1 Pengukuran Antrpometri


Hasil Pengukuran Antropometri dapat dilihat pada tabel 10berikut :
Tabel 10
Hasil Pengukuran Antropometri
No. Indikator Pengukuran Hasil Pemeriksaan

1 IMT 20.99 (normal)

Sumber : Data Primer, 2018


Dari hasil pengukuranantropometri pasien didapatkan hasil IMT 20.99
egorikan normal.

4.1.2.2 Recall Asupan Makanan

a. Perhitungan Kebutuhan Zat Gzi dengan Rumus Perkeni


Jenis kelamin = 25 kalori / kg/BBI/ hari
= 25 x 55kg
= 1.375 kkal
koreksi umur = 1.375 – 5%
= 1950 – 68,75
= 1.306,25
Aktivitas fisik = 10% + 1.375
= 130,625 + 1.375
= 1.505,625
Faktor stres = 10% + 1.375
= 150,5625 + 1.375
= 1.525,5625
Kebutuhan energi = 1.375kkal

Protein = 15% x 1.525


4
= 57 gr
Lemak = 25% x 1.525
9
= 42 gr
Karbohidrat = 60% x 1.525
4
= 228 gr
Setelah dilakukan pengkajian gizi, diketahui bahwa kebutuhan
zat gizi pasien yaitu 1.525kkal, protein 57gr, lemak 42 gr, dan
karbohidrat 228 gr. Berdasarkan perhitungan diatas.

b. Pengkajian Asupan Pasien Sebelum Masuk Rumah Sakit


Menurut Depkes RI 2013 tentang klasifikasi tingkat konsumsi
energi dan zat gizi. >120 % diatas kebutuhan, 90-119% normal, 80-
89% defisit ringan, 70-79% defisit sedang, dan <70% defisit berat.
Hasil pengkajian sebelum masuk rumahsakit dapat dilihat pada
tabel 11 :
Tabel 11
Perbandingan Hasil Recall
Sebelum Masuk Rumah Sakit dengan Kebutuhan
No Kemung-
Zat
SMRS Kebutuhan % Kategori kinan
Gizi
Diagnosa
1. Energi Defisit NI.1.4. :
711.2 1.375 51
(kkal) berat NI.2.1 NI.5.2
2. NI.4.2:
Protein Diatas
29.1 57 51 NI.5.4.: NI
(gr) berat
5.7.2 NC.2.2
3. Lemak Defisit NI.5.6.2
19.8 42 47
(gr) berat NI.5.6.3
4. Deficit NI.5.8.1
KH (gr) 103.3 228 45
berat
Sumber Data Sekunder 2018

c. Pengkajian Asupan Pasien Sebelum masuk rumah sakit.


Berdasarkan hasil recall 1x24 jam sebelum masuk rumah sakit,
dapat diketahui asupan energi pasien 51% defisit berat(NI.1.4, NI.2.1,
NI.5.2), asupan protein 51% deficit berat, asupan lemak 47% defisit
berat(NI 5.6.3), asupan karbohidrat 45% defisit berat dengan
kemungkinan diagnosa (NI.5.8.1).
Tabel 12
Perbandingan Hasil Recall
Sebelum intervensi dengan Kebutuhan
No Zat Gizi Kebutuhan Asupan (%) Kategori
1. Energi 533, Defisit NI.1.4, NI.2.1,
(kkal) 1.375 38,8 Berat NI.5.2
6
2. NI.4.2: NI.5.4.:
Defisit
Protein (g) 57 29,0 50,8 NI 5.7.2
Berat
NC.2.2
3. Defisit NI.5.6.2
Lemak (g) 42 11,8 26,19
Berat NI.5.6.3
4. Karbohidrat Defisit
228 78.0 34,2 NI.5.8.1
(g) Berat
No Asup Kemungkinan
Zat Gizi Kebutuhan (%) Kategori
an Diagnosa
Sumber Data Sekunder 2018
Berdasarkan hasil recall 1x24 jam sebelum intervensi di dapatkan hasil
asupan energi 38,8% dengan defisit berat (NI.1.4, NI.2.1, NI.5.2) ,
protein50,8% dengan defisit berat (NI.4.2: NI.5.4.: NI 5.7.2 NC.2.2), lemak
26,19% dengan defisit berat (NI.5.6.2 NI.5.6.3) , karbohidrat 34,2% dengan
defisit berat (NI.5.8.1)
4.1.2.3 Pemeriksaan Fisik dan Klinis

1. Data Fisik
Berdasarkan pemeriksaan fisik pasien didapatkan hasil yang dapat
dilihat pada tabel 13berikut :
Tabel 13
Hasil Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil Kemungkinan Diagnosa
Keadaan Tubuh Lemas NI.2.1 NC.3.4
Sumber : Data Sekunder, 2018
Dari hasil pemeriksaan fisik dapat diketahui bahwa keadaan tubuh
pasien lemas (NI.2.1 NC.3.4).
2. Data Klinis
Berdasarkan pemeriksaan klinis pasien didapatkan hasil yang
dapat dilihat pada tabel 14 berikut :
Tabel 14
Hasil Pemeriksaan Klinis
Hasil
Nilai Kategor Kemungkina
Pemeriksaan Pemeriksa
Normal i nDiagnosa
an
60 –
Nadi 135 x/menit 80x/meni Tinggi NC.3.2
t
110/70 120/80
Tekanan Darah Tinggi NI 4.2
mmHg mmHg
Sumber : Data sekunder, 2018
Dari hasil pemeriksaan klinis dapat diketahui bahwa nilai nadi
yaitu 135x/menit termasuk kategori tinggi (NC.3.2) dan nilai tekanan
darah 110/70x/menit termasuk kategori tinggi dengan kemungkinan
diagnosa (NI.4.2).
4.1.2.4 Pemeriksaan Biokimia

Dari pemeriksaan biokimia awal masuk rumah sakit yang


diambil pada tanggal 16 Maret 2018 didapatkan hasil pada tabel
15berikut:
Tabel 15
Hasil Pemeriksaan Biokimia
Hasil
Jenis Nilai Kemungkinan
Pemeriksaan Kategori
Pemeriksaan Normal Diagnosa
Ureum 17 mg/dl 10-50 mg/dl Normal -
Kreatinin 0,7 mg/dl <1,5 mg/dl Normal -
GDS 485 mg/dl NI.2.4 NI.5.8.2
<100 mg/dl Tinggi NI.5.8.3 NI.5.8.4
NC.2.2 NC 3.4
Hemoglobin 10,4 g/dl 12-17 g/dl Normal -
Leukosit 8,300 /ul 5-10 ribu/ml Normal -
Trombosit 196.000/ul 4,5-5,5
Rendah -
juta/ml
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pada tanggal 16 Maret 2018
diatas diketahui bahwa nilaiGDS 485 mg/dl dikategorikan tinggi dengan
diagnosa NI.2.4 NI.5.8.2 NI.5.8.3 NI.5.8.4 NC.2.2 NC 3.4.

4.2 Diagnosis Gizi

4.2.1 Nutrision Asesment Matrik

Setelah dilakukan pengkajian gizi dan pelabelan, maka dapat


disimpulkan nutrision asesment matrix sebagai berikut :

Tabel 16
Tabel Nutrision Asesment Matrik

Kategori Nutrition Kemungkinan


No Parameter
Assesment Diagnosa
Data Subjektif
1. Kebiasaan mengemil NI.2.2
Riwayat gizi
sekarang
makanan/minuman tinggi kalori tau NI.1.5, NI.2.2
2.
Riwayat gizi dahulu tinggi lemak NI.2.4

TBC NI.2.1.: NI.5.6.1


Riwayat Penyakit
3. Sekarang DM NI.5.8.4 NC.2.2
NB.1.2 NB.1.4
NB.2.3
Riwayat penyakit TBC NI.2.1.: NI.5.6.1
4.
dahulu
Riwayat penyakit
TBC NI.2.1.: NI.5.6.1
5. keluarga
tingkat aktifitas berkurang atau tetap
6. Pola hidup karena ada hambatan atau penyebab NC.3.3
lain

Kategori Nutrition Kemungkinan


No Parameter
Assesment Diagnosa

tersedianya akses dalam penyediaan


Keadaan sosial
7. makanan dengan kandungan lemak NI.4.2
ekonomi
dan glukosa
Data Objektif

1. Data antropometri IMT : 20,99 (Normal) -

NI.1.4 NI.2.1
Asupan energi Defisit ringan
NI.5.2

-
Asupan protein Normal
Riwayat Gizi
2. Sebelum masuk
rumah sakit NI. 5.6.1 NI 5.6.3
Asupan lemak Defisit sedang

-
Asupan karbohidrat normal

NI.1.4 NI.2.1,
Defisit berat
NI.5.2
NI.4.2, NI.5.4,
Riwayat Gizi Defisit berat
3. NI.5.7.2, NC.2.2
sebelum intervensi Defisit berat NI.5.6.2 NI.5.6.3

Defisit berat NI.5.8.1

Pemeriksaan Fisik
4. Lemas NI.2.1 NC 3.4

Pemeriksaan Klinis NI.4.2


5. Tekanan darah (tinggi)

Nadi (tinggi) NI.3.2


6. Data Biokimia Ureum NI.3.1 NI.5.4
NI.5.7.2
Kreatinin NI.5.4 NC.2.2
GDS
NI.2.4 NI.5.8.2
NI.5.8.3 NI.5.8.4
NC.2.2 NC 3.4
Dari hasil Kemungkinan Diagnosa dapat diambil yang banyak muncul sebagai
berikut :
Tabel 17
Kemungkinan Diagnosa yang Sering Muncul
Kemungkinan Diagnosa Frekuensi Muncul
NB.1.2 7
NI.2.1 6
NI.5.6.1 NC.2.2 4
NB.1.4 NI.4.2 3
NI.2.4 NI.5.8.4 NI.5.2 NI.5.6.3 NI.5.7.2 2
NC.3.4 NI.5.4
NI.1.5 NI.2.2 NB.1.2 NB.2.3 NC.3.3 1
NI.5.4 NI.5.6.2 NI.5.8.1 NI.3.2 NI.3.1
NI.5.8.2 NI.5.8.3

4.2.2 PES (Problem, Etiology, Sign/Symptom)

a) NI.2.1 asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan batuk dan sesak
ditandai dengan asupan sebelum intervensi, energi 533,6 kkal,
protein 29,0 gr lemak 11,8 gr dan kh 78.0 gr.
b) NC.2.2 Perubahan nilai lab terkait ketidaknormalan kadar glukosa
darah yang ditandai 485 mg/dl.

4.3 Rencana Intervensi Gizi

Dari diagnosa gizi pasien, maka intervensi yang diberikan adalah intervensi diet
dan edukasi. Adapun intervensi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

4.3.1 Intervensi Diet

Intervensi diet yang dilakukan terdiri dari tujuan diet, prinsip diet,
syarat diet dan perhitungan kebutuhan zat gizi.
a. Tujuan Diet
Tujuan dari pemberian diet adalah membantu pasien memperbaiki
kebiasaan makan dan dan oahraga untuk mendapatkan control
metabolik yang lebih baik, dengan cara :
1. Mempertahankan kadar glukosa darah supaya mendekati
ormal dengan menyeimbagkan asupan makanan dengan
insuin dengan obat penurun gllukosa oral.
2. Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum normal
3. Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau
mencapai berat badan normal.

b. Syarat Diet
1. Energi cukup untuk mencapai dan mempertahankan berat
badan normal. Kebutuhan energi ditentukan dengan
memperhitungkan kebutuhan untuk metabolisme basal sebesar
25-30% kkal/kg BB normal, ditambah kebutuhan untuk
aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya kehamilan atau
laktasi serta ada tidaknya komplikasi.
2. Kebuhtuhan protein normal, yaitu 10-15% dari kebutuhan
energy total.
3. Kebutuhan lemak sedang, yaitu 20-25% dari kebutuhan energi
total, dalam bentuk < 10% dari kebutuhan energi tkebutuhan
karbohidrat adalah sisa dari kebutuhan energy total, yaitu 60-7-
%.
4. Pengguna gula murni dalam minuman dan makanan tidak
diperbolehkan kecuali jumlahnya sedikit aebagai bumbu. Bila
kadar glukosa darah sudah terkendali, diperbolehkan
mengkonsumsi gula murni 5% ari kebutuhan energi total.
5. Asupan serat dianjurkan 25 g/hari dengan mengutamakan serat
larut air yang terdapat di dalam sayur dan buah.
6. Pasien DM dengan tekanan darah normal diperbolehkan
mengkonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur deperti
orang sehat yaitu 3000 mg/hari.
7. Cukup vitamin dan mineral. Apabila asupan dari makanan
cukup, pertambahan vitamin dan mineral dalam bentuk
suplemen tidak diperlukan.

4.3.2 Intervensi Edukasi

Intervensi yang diberikan kepada pasien adalah konseling tentang pola


makan dan pola hidup yang baik, serta makanan yang dianjurkan dan
makanan yang harus dibatasi/dihindari terkait dengan penyakit yang
diderita oleh pasien.
Konseling yang diberikan bertujuan untuk :
a. Pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang pola makan gizi
seimbang sesuai kebutuhan dan keadaan pasien.
b. Pasien dan keluarga pasien dapat mengerti jenis makanan yang
dianjurkan dan jenis makanan yang harus dibatasi/dihindari.
c. Pasien dapat merubah perilaku ke arah yang lebih baik.
Konseling yang diberikan pasien adalah :
a. Tujuan dari Diet Diabetes Melitus
b. Pola makan gizi seimbang dan beragam.
c. Jenis bahan makanan yang diperbolehkan dan jenis bahan makanan
yang dibatasi/dihindari.
d. Aktifitas fisik dan olahraga secara teratur dengan durasi 20-40 menit
perhari dengan frekuensi 3x perminggu

4.4 Monitoring

4.4.1 Monitoring Intake

Berdasarkan monitoring asupan yang dilakukan selama 3 hari sejak


waktu makan pagi tanggal 17 Maret 2018sampai dengan waktu snack
pagi tanggal 19 Maret 2018 diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 18
Hasil Monitoring Rata-Rata Intake Asupan Zat Gizi Pasien
Zat gizi
Waktu Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) % (gr) % (gr) % (gr) %
Hari 1 892.4 64.9 45.4 79.6 62.65 149 125.55 55
Hari 2 1162.45 84.5 64 112 39.05 92 146.3 64
Hari 3 1193.9 86.8 42.75 75 24.05 57 150.1 65
Rata-Rata
Asupan 1083.01 78.7 50.71 88.9 41.91 99 140.65 61
Kebutuhan 1375 57 42 228
Kategori Sedang Berat Normal Berat
Dari tabel diatas diketahui bahwa rata – rata asupan energi pasien selama 3
hari intervensi adalah 1083.01 kkal atau 78% dari kebutuhan energi total dengan
kategori asupan energi sedang. Rata-rata asupan protein sebesar 50.71gr atau
88.9% dari kebutuhan protein total dengan kategori asupan protein berat. Rata-rata
asupan lemak sebesar 41.91gr atau 99% dari kebutuhan lemak total dengan
kategori asupan lemak normal. Rata-rata asupan karbohidrat sebesar 140.65gr atau
61% dari kebutuhan karbohidrat total dengan ketegori asupan karbohidrat berat.

4.4.2 Monitoring Data Biokimia

Tabel 19
Hasil Monitoring Laboratorium
Hasil Pemeriksaan
Jenis
Pemeriksaan
17 Maret 18 Maret 19 Maret
GDS 485 mg/dl 392 mg/dl 243 mg/dl

Dari tabel diatas diketahui bahwa monitoring selama 2 hari pada


tanggal 17 Maret GDS 485 mg/dl, tanggal 18 Maret 392 mg/dl dan tanggal
19 Maret GDS 243 mg/dl.

4.5 Evaluasi

Evaluasi adalah tahap yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan
monitoring, evaluasi yang dilakukan adalah :
4.5.1 Evaluasi Intake

Tabel 20
Hasil Evaluasi Rata-Rata Intake Asupan Zat Gizi Pasien
Zat gizi
Waktu Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) % (gr) % (gr) % (gr) %
Hari 1 892.4 64.9 45.4 79.6 62.65 149 125.55 55
Hari 2 1162.45 84.5 64 112 39.05 92 146.3 64
Hari 3 1193.9 86.8 42.75 75 24.05 57 150.1 65
Rata-Rata
Asupan 1083.01 78.7 50.71 88.9 41.91 99 140.65 61
Kebutuhan 1375 57 42 228
Kategori Sedang Berat Normal Berat

Setelah dilakukan intervensi penatalaksanaan asuhan gizi selama 3 hari


diketahui asupan makanan pasien mengalami peningkatan sesuai dengan kebutuhan
dibandingkan asupan makan pasien sebelum intervensi yang melebihan kebutuhan.

4.5.2Evaluasi Hasil Biokimia


Berdasarkan hasil evaluasi hasil biokimia yang dilakukan
selama 3 hari diperoleh data pasien adalah sebagai berikut :
Tabel 21
Hasil Evaluasi Laboratorium
Hasil Pemeriksaan
Jenis
Pemeriksaan
17 Maret 18 Maret 19 Maret
GDS 485mg/dl 392mg/dl 243mg/dl
Setelah dilakukan intervensi selama 3 hari diketahui bahwa hasil
laboraturium pasien selama 3 hari mengalami penurunan di bandingkan
dengan nilai GDS sebelum intervensi yakni 485 mg/dl.

4.5.3 Evaluasi Edukasi dan Konseling

Setelah dilakukan intervensi penatalaksanaan gizi selama3 hari


diketahui bahwa pasien telah memahami tentangpenyakit Diabetes
Melitus dan Jantung sertadiet yang harus dijalani pasien. Dapat diketahui
pula bahwa terjadipeningkatanasupan zat gizi yang dikonsumsi pasien.
Disamping itu keluarga pasien sudah mulaimemantau makanan yang
dimakan oleh pasien terutama tinggi gula.

Anda mungkin juga menyukai