DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
Rafida
Sahriani.s
Santiana
Ulil amri
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang sarana
bantu dalam navigasi namun berkat ridho allah serta usaha dan kerja
koleompok kami berjalan dengan lanjar, dan kami mampu memaparkan
materinya dan kami sangat bersyukur kepada seluruh teman-teman yang
sudah mau membantu dan berterimakasih pula kepada dosen yang sudah
memberi tugas dan kita mampu menyelesaikanya dengan baik,karena berkat
kerja sama pada kelompok ini kita dapat menyelesaikanya kehadirat allahlah
kita bisa seperti yang sekarang ini yang mampu menyelesaikan makalah kami.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi adalah sarana untuk menyediakan segala kebutuhan
manusia dengan tujuan mempermudah dan mempernyaman kehidupan
manusia. Kemajuan teknologi sekarang sudah jauh lebih pesat dari
masa-masa sebelumnya. Teknologi yang diterapkan telah mempengaruhi
gaya hidup dan pola pikir masyarakat jaman sekarang sehingga
mempengaruhi kehidupan sosial mereka. Semakin canggih teknologi,
maka semakin banyak kejanggalan yang timbul di masyarakat. Meski
begitu, bukan berarti perkembangan teknologi tidak mempunyai
pengaruh baik. Ada banyak sekali hal positif yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, salah satunya perkembangan untuk bidang
navigasi.
Navigasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata navis
yang artinya perahu atau kapal dan agake yang artinya mengarahkan,
secara harafiahartinya mengarahkan sebuah kapal dalam pelayaran.
Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan jaman kata
„navigasi‟ tidak lagi hanya digunakan dalam dunia maritime tetapi
sering juga digunakan di daratan dan udara. Navigasi adalah cara
menentukan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya
maupun pada peta[1]. Sejak dulu manusia sudah mengenal alat navigasi
untuk bepergian. Dimulai dengan hal sederhana seperti memanfaatkan
benda alam seperti gunung, pohon dan sungai sampai pada teknologi
navigasi yang paling baru yang masih dikembangkan yaitu eLoran.
Bernavigasi adalah merupakan bagian dari kegiatan melayarkan
kapal dari suatu tempat ketempat lain. Pengetahuan tentang alat-alat
navigasi sangat penting untuk membantu seorang pelaut dalam
melayarkan kapalnya.
1
Seiring dengan perkembangan zaman, modernisasi peralatan
navigasi sangat membantu akurasi penentuan posisi kapal di
permukaan bumi, sehingga dapat menjamin terciptanya aspek-aspek
ekonomis. Sistem navigasi di laut mencakup beberapa kegiatan pokok,
antara lain:
Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di
permukaan bumi.
Mempelajari serta menentukan rute/jalan yang harus ditempuh
agar kapal dengan aman, cepat, selamat, dan efisien sampai ke
tujuan.
Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang
diketahui sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan.
Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh
diketahui
B. Rumusan Masalah
1. Kurangnya pengawasan terhadap sarana bantu dapa navigasi
2. Kurangnya sumber daya manusia dibidang sarana dalam navigasi
3. Bagaimana dampak kekuranganya sarana bantu dalam navigasi
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan mendekskrepsikan sarana bantu dalam navigasi
2. mengetahui kendala distitrik pada navigasi
3. Melaksanakan pengawasan sarana bantu pada navigasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Navigasi
Navigasi adalah suatu proses mengendalikan gerakan alat angkutan
baik di udara, di laut, atau sungai maupun di darat dari suatu tempat ke
tempat yang lain dengan lancar,aman dan efisien. Seiring dengan
perkembangan zaman, modernisasi peralatan navigasi sangat membantu
akurasi penentuan posisi kapal di permukaan bumi, sehingga dapat
menjamin terciptanya aspek-aspek ekonomis dalam asas “Bussines to
Bussines”. Sistem navigasi di laut pada merupakan perpaduan antara
teknologi dan seni mencakup beberapa kegiatan pokok, antara lain:
Menentukan tempat kedudukan (posisi), dimana kapal berada di
permukaan bumi.
Menentukan haluan antara tempat tolak dan tempat tiba yang diketahui
sehingga jauhnya/jaraknya dapat ditentukan.
Menentukan tempat tiba bilamana titik tolak haluan dan jauh diketahui.
3
dalam IMO (International Maritime Organization). Untuk mendukung semua
aturan-aturan yang berlaku baik Hukum International maupun
Hukum Negara Republik Indonesia maka ada larangan (yaitu
tindakan yang dapat mengakibatkan kerusakan dan/atau hambatan pada
sarana bantu navigasi pelayaran,telekomunikasi pelayaran dan fasilitas
alur pelayaran), kewajiban (yaitu kewajiban memperbaiki dan/atau
mengganti sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran dan
fasilitas alur pelayaran) dan sanksi (akibat dari kelalaian yang
menyebabkan
tidak berfungsinya sarana bantu navigasi dan fasilitas alur pelayaran).
Sarana bantu navigasi meliputi peta laut (adalah katalog dari peta-
peta laut dan foto peta), almanak nautika (digunakan menentukan tempat
kedudukan kapal dengan benda-benda angkasa), buku-buku kepanduan
bahari (digunakan untuk membantu seorang navigator menemukan
keterangan-keterangan terinci berbagai aspek dalam rute pelayaran di
berbagai tempat di dunia).
4
Siang hari : warna bangunan, bentuk, kode huruf dan angkanya serta
tanda-tanda lain (tanda puncak)
Malam hari : warna suar / cahaya dan irama / periode suar
5
D. Jenis jenis Sarana Bantu Navigasi Pelayaran
Terdiri dari beberapa alat alat navigasi diatas kapal, antara lain :
a. GPS
6
biasa- biasa saja. Ketelitian posisi yang diperoleh secra umum akan
bergantung pada empat faktor, yaitu :
Metode penentuan posisi yang digunkan
Geometri dan distribusi dari satelit – satelit yang diamati.
Ketelitian data yang digunakan.
Strategi / metode pengolahan data yang diterapkan.
Selain memeberikan informasi tentang waktu, GPS juga dapat
digunakan untuk mentransfer waktu dari satu tempat ke tempat lain.
Ketelitian sampai beberapa nanodetik dapat diberikan oleh GPS untuk
transfer waktu antar benua.
1. Pengoperasian GPS
GPS mempunyai beberapa macam (model) seperti VALSAT – 021,
namun secara umum prinsip dasar pengoperasiannya adalah relative
sama dan yang membedakannya adalah tipe dan merek GPS receiver
yang bersangkutan. Prosedur pengoperasian GPS model VALSAT 021
adalah sebagai berikut.
a) Menghidupkan Unit GPS
Sebelum menghidupkan GPS kita harus mengetahui posisi duga saat
pengoperasian. Secara prinsip pengoperasian GPS sangatlah mudah
dengan urut-urutan sebagai berikut:
Tekan ON/ OFF untuk menghidupakn
Atur kecerahan cahaya dilayar tampilan
Untuk mematikan perangkat, tekan kunci ON /OFF selama 3 detik
b) Mengoperasikan Navigator
1) Self Localization
GPS dengan mudah dapat memberikan informasi mengenai posisi
kita dipermukaan bumi disertai dengan waktu, dan kalender. GPS
mencari sinyal satelit pertama, dan saat itu juga dipergunakan untuk
pembaruan data tentang waktu dan kalender (update). Pencaraian
sinyal–sinyal satelit ini dipergunakan untuk memperbaharui data
7
mengenai waktu dan kalender. Proses ini memerlukan waktu rata – rata
15 menit.
2) Memasukan Posisi Perkiraan
Diperlukan waktu beberapa menit untuk mendapatkan posisi yang
kemudian dimasukan sebagai posisi perkiraan.
1. tekan kunci POS, kordinat Lat/Lon ditampilkan pada layar. POS 1
akan berkedip selama GPS tidak terkunci.
2. Tekan kunci LNI, karakter pertama dari lat/ lintang akan berkedip
Tekan +/- untuk memilih Utara / Selatan ( N/ S )
Masukan data Lat / Lintang
Dilihat bahwa karakter pertama dari lon/ bujur apakah sudah
berkedip.
Tekan +/- untuk memilih Timur / Barat ( E / W )
POS 1 berhenti berkedi saat GPS terkunci.
3) Pemilihan sistem Geodesi
Tekan ( +/- ) menuju ketampilan fungsi kedua.
Tekan “6” untuk mendapatkan fungsi F6, kemudian ENT.
Tekan ? untuk memilih sistem Geodesi, kemudian ENT.
Setiap sistem geodesi memberikan perhitungan mengenai posisi lat/lon
yang berbeda.
4) Pengenalan tentang ketinggian antena
Tekan POS< POS 1 muncul dilayar tampilan.
Tekan ? untuk menampilkan POS 2.
Tekan ENT untuk memasukan data ketinggian antena dalam sistem.
Yang dimaksud ketinggian disini adalah ketinggian antena terhadap rata
– rata permukaan laut.
5) Mendapatkan posisi
Tekan POS
POS 1 muncul dilayar tampilan.
Posisi ini selalu diperbaharui / dikoreksi setiap 1 detik.
XY atau XYZ menunjukan operasi dalam 2 atau 3 dimensi.
8
Indikator “POS 1 “ akan tetap saat GPS dikunci
6) Menentukan Kecepatan dan Arah.
Tekan NAV
Nav 1 akan mumcul dilayar tampilan.
Baris pertama menunjukan kecepatan dalam knots.
Baris kedua menunjukan arah dalam derajat.
7) Memasukan Titik Posisi (Waypoint)
Tekan WPT.
WPT 1 akan muncul dilayar tampilan
Masukan nomor titik posisi. Nomor ini ditampilkan pada baris kedua,
di bawah huruf WPT
Tekan ENT
Karakter pertama untuk latitude (lintang) akan berkedip
(menandakan siap untuk memasukan data ).
Tekan +/- untuk pilihan N ( utara ) atau S ( selatan ).
Masukan koordinat lintang ( lititude )
Kemudian periksa, karakter pertama dari bujur ( longitude ) akan
berkedip (menandakan siap untuk memasukan data)
Tekan +/- untuk pilihan E ( timur ) atau W ( barat )
Masukan koordinat bujur.
Tekan ENT.
8) Pemberian nama setiap titik posisi (Waypoint)
Tekan WPT
WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.
Tekan ? dan pilih nomor titik posisi ( waypoint )
Tekan ENT. Karakter pertama akan berkedip.
Tekan kunci (angka), yang berkenaan dengan huruf pertama dan
tekan +/- untuk memilih huruf yang diinginkan.
Tulis sesuai yang dikehendaki.
9) Menghapus titik posisi (waypoint ) dan namanya.
Tekan WPT.
9
WPT 1 akan muncul dilayar tampilan.
Masukan nomor titik posisi ( waypoint ).
Tekan ENT
Tekan Nav, sekarang posisi adalah
ü 00o 00’ 000N
ü 00o 00’ 000E
ü dan namanya juga ikut terhapus.
Tekan ENT
10) Memasukan koordinat saat ini kedalam titik posisi
( waypoint ) secara otomatis.
Tekan WPT
WPT 1 akan muncul dilayar
Masukan nomor titik posisi ( waypoint )
Tekan ENT POS ENT
Posisi saat ini secara otomatis tersimpan didalam titik posisi
(waypoint) sesuai nomor waypoint yang kita isikan.
b. Radar
Radar singkatan dari “Radio Detection and Ranging” adalah peralatan
navigasi elektronik terpenting dalam pelayaran. Pada dasarnya radar
berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak suatu obyek di
sekeliling kapal. Disamping dapat memberikan petunjuk adanya kapal,
pelampung, kedudukan pantai dan obyek lain disekeliling kapal, alat ini
juga dapat memberikan baringan dan jarak antara kapal dan objek-objek
tersebut.
Oleh karena itu radar sangat bermanfaat untuk mengetahui
kedudukan kapal lain sehingga dapat membantu menghindari/ mencegah
terjadinya tabrakan dilaut. Radar akan sangat berguna pada saat cuaca
buruk, keadaan berkabut, dan berlayar di malam hari terutama apabila
petunjuk pelayaran seperti lampu suar, pelampung, bukit atau bangunan
visual tidak dapat diamati.
10
Kelebihan utama radar dibandingkan dengan alat navigasi elektronik
lain adalah radar tidak memerlukan stasiun-stasiun pemancar.
1. Bagian-bagian Radar
a) Timer (trigger)
Bagian ini berfungsi untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang bertegangan
tinggi yang diteruskan pada modulator dan indikator dalam waktu yang
sama. Untuk menyamakan waktu ini, maka diperlukan pengukur waktu
yang berguna mengukur waktu pemancaran pulsa-pulsa radio yang
dipancarkan itu.
b) Modulator
Bagian ini berfungsi untuk memodulir gelombang radio (pulsanya) yang
dipancarkan dan untuk memperkuat atau mempertinggi tegangan pulsa
yang akan dipancarkan. Tegangan tinggi ini didapat dari tabung
magnetron. Dengan demikian guna membangkitkan tegangan tinggi,
pemancar harus dijalankan (dihidupkan) lebih dahulu (stand by)
c) Pemancar (transmitter)
Memberikan energi yang besar pada pulsa-pulsa dalam bentuk yang
disebut tenaga puncak (peak power) yang kemudian disalurkan ke
penghantar gelombang (wafeguide) terus ke antena, dari antena pulsa itu
disalurkan ke udara dalam bentuk elektron yang berputar. Bagian
pemancar ini pada instalasi dikapal disatukan dalam satu kabin atau
kotak.
d) Penghubung TR dan Anti TR
Tenaga gelombang radio yang dipancarkan oleh bagian pemancar
(transmitter) dan tenaga gema pulsa yang kembali dari sasaran melalui
antena ke bagian penerima (receiver) sama-sama melalui penghantar
gelombang yang sama. Untuk mengatur penyaluran energi pulsa ke antena
dan dari antena penerima tersebut dilakukan secara berganti-ganti dengan
11
menggunakan penghubung (swich) elektronik (neon) yang dinamakan TR
dan anti TR swich (TR = Transit and Receive). Penghubung TR bertugas
mencegah pulsa-pulsa yang bertegangan tinggi dari pemancar masuk ke
bagian penerima yang sensitif terhadap tegangan tinggi. dengan demikian
TR mencegah penerima dari kerusakan dan mencegah hilangnya energi
yang dipancarkan (bila masuk ke bagian penerima). Anti TR menyalurkan
energi gema-gema pulsa ke bagian penerima dan mencegah masuknya
energi ini ke bagian pemancar.
e) Bagian penerima (receiver)
Memisahkan (mendeteksi) dan memperkuat energi yang diterima dari
sasaran. Hasil deteksi selubung getaran radio ini diperkuat disalurkan ke
bagian penguat gambar (video amplifier) lalu diteruskan ke bagian
indikator atau PPI unit.
f) Bagian PPI (Plan Position Indikator)
Kadang-kadang disebut juga sebagai display unit, fungsinya untuk
memperlihatkan sasaran gambar yang terkena pancaran pulsa dan
menentukan arah serta jarak sasaran dalam azimut PPI dilengkapi dengan
Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube) dan rangkaian yang disebut
dasar waktu (time base) yang mengatur panjang atau lamanya sweep
sesuai dengan jarak lamanya waktu yang digunakan.
g) Bagian Antena
Antena terdiri dari tiga bagian khusus yaitu :
Motor yang memutar antena
Servo atau sinkro sistem yang terdiri dari generator sinkro (servo).
Pada antena yang mengatur putaran gir mikro swit pada antena dan
motor sinrkonnya pada putaran pembelok TSK.
Mikro swit gunanya untuk menunjukkan cahaya haluan (heading plas)
kecuali antena yang berbentuk parabol itu, ketiga bagian ini biasanya
ditempatkan dalam satu kotak yang disebut pedestal.
13
Bila radar tidak akan digunakan dalam periode waktu yang panjang, putar
tombol function dan antena pada posisi Off selanjutnya tombol-tombol
yang lain putar pada posisi sebelum diaktifkan.
14
c. RDF
RDF (Radio Direction Finder) adalah pesawat radio pencari arah yang
dioperasikan melalui penerimaan gelombang elektromagnetik oleh
pemancar yang dipancarkan oleh stasiun pemancar.
15
2. Pengoperasian RDF
Menghidupkan atau mematikan dan mengoperasikan atau
menggunakan pesawat R.D.F pada prinsipnya sama dengan peralatan
radio lainnya.
Cara menghidupkan :
Hubungkan pesawat dengan jala-jala listrik agar pesawat mendapat
tenaga dengan menempatkan switch pada kedudukan ON.
Tunggu beberapa menit sampai pesawat mendapat panas yang cukup
dan kemudian tempatkan power switch pada keduudkan yang
dikehendaki menurut jumlah voltage yang masuk.
Tombol-tombol diatur pada kedudukan yang diperlukan untuk
mendapat arah stasionnya.
Menggunakan pesawat R.D.F
Sebelum mengoperasikan/menggunakan pesawat R.D.F harus hafal
namanama tombol serta kegunaannya. Hal ini adalah untuk memudahkan
dalam mengoperasikannya.
Letakkan power switch pada kedudukan 1,2,3 menurut jumlah voltage
yang masuk.
Letakkan sistem switch pada kedudukan receiver.
Tempatkan band switch pada band yang dikehendaki kalau untuk radio
beacon tempatkan pada band 1 dan kalau untuk broad cast tempatkan
pada band 2.
Letakan wave form switch menurut mode isyarat yang dikehendaki
(lihat kegunaan masing-masing kedudukan).
Carilah frekuensi gelombang radio yang akan dibaring dengan
menggunakan tombol tuning.
Tombol auto frekuensi gain dan receiver frekuensi diatur sampai
mendapatkan volume suara yang baik.
16
Apabila diagram angka delapan yang terlihat pada tabir terlampau
pendek, maka tombil radius diatur pelan-pelan sampai panjang yang
dikehendaki.
Dalam mendapatkan diagram angka delapan diusahakan sampai dapat
membentuk satu garis lurus dengan menggunakan tombol fine control.
Cara mematikan :
Untuk mematikan RDF setelah digunakan maka tombol-tombol seperti AF
gain, RF gain radius ditempatkan pada kedudukan minimum.
d. Echosounder
Sebuah echosounder ilmiah adalah perangkat yang menggunakan
teknologi SONAR untuk pengukuran bawah air fisik dan biologis
komponen-perangkat ini juga dikenal sebagai SONAR ilmiah. Aplikasi
termasuk batimetri, klasifikasi substrat, studi vegetasi air, ikan, dan
plankton, dan diferensiasi massa air.
Echosounder merupakan salah satu teknik pendeteksian bawah air.
Dalam aplikasinya, Echosounder menggunakan instrument yang dapat
menghasilkan beam (pancaran gelombang suara) yang disebut dengan
transduser. Echosounder adalah alat untuk mengukur kedalaman air
dengan mengirimkan tekanan gelombang dari permukaan ke dasar air
dan dicatat waktunya sampai echo kembali dari dasar air.
1. Bagian-Bagian Echosounder
Time Base
Time base berfungsi sebagai penanda pulsa listrik untuk mengaktifkan
pemancaran pulsa yang akan dipancarkan oleh transmitter melalui
transducer. Suatu perintah dari time base akan memberikan saat kapan
pembentuk pulsa bekerja pada unit transmitter dan receiver.
Transmiter
Transmitter berfungsi menghasilkan pulsa yang akan dipancarkan.
Suatucperintah dari kotak pemicu pulsa pada recorder akan
17
memberitahukan kapan pembentuk pulsa bekerja. Pulsa dibangkitkan oleh
oscillator kemudian diperkuat oleh power amplifier, sebelum pulsa tersebut
disalurkan ke transducer
Transducer
Fungsi utama dari transducer adalah mengubah energi listrik menjadi
energi suara ketika suara akan dipancarkan ke medium dan mengubah
energi suara menjadi energi listrik ketika echo diterima dari suatu target.
Selain itu fungsi lain dari transducer adalah memusatkan energi suara
yang akan dipantulkan sebagai beam.
Pulsa ditransmisikan secara bersamaan oleh keempat kuadran tetapi
sinyal diterima oleh masing-masing kuadran dan diproses secara terpisah.
Keempat kuadran diberi label a – d. Sudut θ pada satu bidang dibedakan
oleh perbedaan fase (a – b) dan (c – d), jumlah sinyal (a + c) dibandingkan
dengan jumlah sinyal (b + d). Sudut φ di dalam bidang tegak lurus
terhadap yang pertama adalah sama dibedakan oleh perbedaan fase antara
(a + b) dan (c + d). Kedua sudut tersebut mendefinisikan arah target yang
spesifik (MacLennan dan Simmonds, 2005).
Kesulitan yang dihadapi untuk mengeliminir faktor beam pattern dapat
diatasi dengan menggunakan split beam method. Metode ini menggunakan
receiving transducer yang dibagi menjadi 4 kuadran. Pemancaran
gelombang suara dilakukan dengan full beam yang merupakan
penggabungan dari keempat kuadran dalam pemancaran secara simultan.
Selanjutnya, sinyal yang memancar kembali dari target diterima oleh
masing-masing kuadran secara terpisah, output dari masing-masing
kuadran kemudian digabungkan lagi untuk membentuk suatu full beam
dengan 2 set split beam. Target tunggal diisolasi dengan menggunakan
output dari full beam sedangkan posisi sudut target dihitung dari kedua
set split beam.
Transducer dengan sistem akustik split beam ini pada prinsipnya terdiri
dari empat kuadran yaitu Fore, Aft, Port dan Starboard transducer.
Transducer split beam memiliki beam yang sangat tajam (100) dan
18
mempunyai kemampuan menentukan posisi target dalam bentuk beam
suara dengan baik yaitu dengan mengukur beda fase dari sinyal echo yang
diterima oleh kedua belah transducer (Simrad, 1993).
Reciever
Receiver berfungsi menerima pulsa dari objek dan display atau recorder
sebagai pencatat hasil echo. Sinyal listrik lemah yang dihasilkan oleh
transducer setelah echo diterima harus diperkuat beberapa ribu kali
sebelum disalurkan ke recorder. Selama penerimaan berlangsung keempat
bagian transducer menerima echo dari target, dimana target yang
terdeteksi oleh transducer terletak dari pusat beam suara dan echo dari
target akan dikembalikan dan diterima oleh keempat bagian transducer
pada waktu yang bersamaan
Split beam echosounder modern memiliki fungsi Time Varied Gain (TVG)
di dalam sistem perolehan data akustik. TVG berfungsi secara otomatis
untuk mengeliminir pengaruh attenuasi yang disebabkan oleh geometrical
sphreading dan absorpsi suara ketika merambat di dalam air.
Recorder
Recorder berfungsi untuk merekam atau menampilkan sinyal echo dan
juga berperan sebagai pengatur kerja transmitter dan mengukur waktu
antara pemancaran pulsa suara dan penerimaan echo atau recorder
memberikan sinyal kepada transmitter untuk menghasilkan pulsa dan
pada saat yang sama recorder juga mengirimkan sinyal ke receiver untuk
menurunkan sensitifitasnya (FAO, 1983).
e. AIS
Automatic Identification System ( AIS ) adalah sistem pelacakan kapal
jarak pendek, digunakan pada kapal dan Stasiun Pantai untuk
mengidentifikasi dan melacak kapal dengan menggunakan pengiriman data
elektronik dengan kapal lainnya dan stasiun pantai terdekat. Informasi
seperti identifikasi posisi, tujuan, dan kecepatan dapat ditampilkan pada
19
layar komputer atau ECDIS ( Electronic Charts Display and Information
System ).AIS ditujukan untuk membantu awak kapal dalam bernavigasi
dan memungkinkan pihak berwenang maritim untuk melacak dan
memantau gerakan kapal, Sistem AIS terintegrasi dari Radio VHF
transceiver standar dengan Loran-C atau Global Positioning System ( GPS),
dan dengan sensor navigasi elektronik lainnya, seperti
gyrocompass dan lain-lain.Untuk aturannya AIS sendiri International
Maritime Organization ( IMO ) sudah membuat suatu aturan
yaitu Regulation 19 of SOLAS Chapter V yang berisi tentang pemasangan
AIS dimana kapal-kapal diwajibkan untuk memasang perangkat AIS
transponder terutama pada kapal penumpang, kapal tangker dan kapal
berukuran 300 Gross Tonnage keatas. Peraturan tersebut juga memuat
tentang keharusan AIS untuk menyediakan data informasi
berupa identitas kapal, jenis kapal, posisi, tujuan, kecepatan, status
navigasi dan informasi lainnya yang berhubungan dengan keselamatan
pelayaran.
AIS yang digunakan pada peralatan navigasi yang penting untuk
menghindari dari kecelakaan akibat tabrakan. Karena keterbatasan dari
kemampuan radio, dan karena tidak semua kapal yang dilengkapi dengan
AIS, sistem ini berarti yang diutamakan untuk digunakan sebagai alat
peninjau dan untuk menghindarkan resiko dari tabrakan daripada sebagai
sistem pencegah tabrakan secara otomatis, sesuai dengan International
Regulations for Preventing Collisions at Sea (COLREGS).
Persyaratan AIS hanya untuk menampilkan dasar teks informasi, data
yang berlaku dapat diintegrasikan dengan sebuah graphical electronic
chart atau sebuah tampilan radar, menyediakan informasi navigasi
gabungan pada sebuah tampilan tunggal.
20
Vessel Traffic Service
Saat perairan dan pelabuhan ramai, Vessel Traffic Service (VTS) boleh
ada dalam mengatur lalu lintas kapal. Sekarang, AIS menyediakan
kesadaran akan lalu lintas
tambahan dan menyediakan pelayanan dengan informasi tentang
keberadaan kapal lain dan alur lintasannya.
Aids to Navigation
AIS telah berkembang dengan kemampuan dalam menyampaikan
informasi mengenai posisi serta nama suatu kapal, yakni dapat melayani
pengiriman pertolongan navigasi dan menandai posisi kapal. Bantuan ini
dapat dilokasikan di pantai, misanya pada sebuah mercusuar, atau pada
air, pada platform atau pelampung. Penjaga pantai Amerika Serikat (The
US Coast Guard) mengusulkan bahwa AIS boleh diganti RACON, atau
rambu radar, baru-baru ini digunakan untuk bantuan navigasi elektronik.
Kemampuan pada bantuan menyiarkan navigasi juga telah membuat
konsep berupa Virtual AIS, disebut juga sebagai Synthetic AIS atau
Artificial AIS. Istilah tersebut dapat diartikan 2 kasus; pada kasus
pertama, sebuah transmisi AIS mendeskripsikan posisi nyata tetapi
signalnya tersebut berasal dari sebuah lokasi penerima di tempat lain.
Contohnya, pada stasiun pantai yang menyiarkan posisi, 10 floating
channel markers, dimana masing-masing stasiun amat kecil untuk
menampung penerima itu sendiri. Pada kasus kedua, hal tersebut dapat
diartikan bahwa transmisi AIS mengindikasikan sebuah penandaan yang
dimana tidak terlihat secara fisik, atau menyangkut sebuah penandaan
suatu benda yang tidak terlihat (Karang di bawah permukaan laut atau
kapal yang tenggelam).
Binary Message
Saint Lawrence Seaway menggunakan pesan kembar atau dikenal
dengan nama AIS binary message (message tipe 8) untuk memberikan
informasi tentang level air, tata tertib pintu air, dan cuaca pada sistem
kenavigasian itu sendiri.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan ini yaitu,
mengetahui jenis dan fungsi alat navigasi sangat penting, hal ini
dikarenakan banyaknya bahaya navigasi yang dapat mengancam
keselamatan pelayaran, dan untuk menghindarinya dibutuhkan
pengetahuan tentang alat-alat navigasi untuk menentukan alat mana
yang harus digunakan pada saat terjadi suatu bahaya navigasi.
Beberapa fungsi alat navigasi pada paper ini adalah, GPS
diperlukan untuk menentukan posisi kapal, Radar digunakan untuk
melihat keadaan di sekitar kapal pada jarak yang sudah ditentukan
sebelumnya, AIS digunakan untuk mengidentifikasi kapal yang sedang
mendekati kapal kita, RDF untuk mencari arah gelombang radio dan
dapat juga digunakan sebagai penanda pada kapal penangkap ikan.
B. Saran
Paper ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu dibutuhkan
kritik dan saran sebagai masukan untuk penulis guna memperbaiki
segala kekurangan yang ada pada penulisan ini.
25
DAFTAR PUSTAKA
26