Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017) : 53 – 57 53

Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017) : 53 – 57


ISSN: 1410-8917
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi
Journal of Scientific and Applied Chemistry
Journal homepage: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/ksa

Uji Aktivitas Fotokatalis Genteng Berglasir Silika/TiO2 terhadap


Degradasi Larutan Indigo Carmine, Metanil Yellow Dan Rhodamin
Maranti Sianitaa, Choiril Azmiyawati a, Adi Darmawan a*

a Inorganic Laboratory, Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University, Jalan Prof. Soedarto,
Tembalang, Semarang 50275

* Corresponding author: adidarmawan@live.undip.ac.id

Article Info Abstract

The mixing of silica and TiO2 and its use as catalysts has been investigated. The purpose
Keywords: of this study was to test the photocatalytic activity of silica/TiO2 glaze roof to degrade
photocatalytic, dyes, such as indigo carmine, rhodamine and methyl yellow. The glaze was made by
glaze, Indigo mixing the soda ash, borax, glass powder as the source of silica and TiO2 functioned as
carmine, Methyl
the photocatalyst. Calcination was conducted at 900°C. The photocatalyst activity of the
Yellow, Rhodamine
resulting glaze was performed by degradation using three different dyes. The dyes were
flowed on the silica/TiO2 glaze surface for 1, 2, 3, and 4 hours. The change in dye
concentration was measured by a UV-VIS spectrophotometer. The results showed that
glaze production of tile could be conducted by adding TiO2 mixture on glaze.
Photocatalytic results showed indigo carmine degradation was 74.58%, methyl yellow
16.08% and rhodamine 47.56%.

Abstrak
Kata kunci:
Pencampuran silika dan TiO2 dan penggunaan sebagai katalis telah diteliti. Tujuan dari
fotokatalitik, glasir,
Indigo carmine, penelitian ini adalah pengujian aktivitas fotokatalitik dari atap glasir silika/TiO2 untuk
Metil Yellow, mendegradasi zat warna, seperti indigo carmine, rhodamin dan methyl yellow. Glasir
Rhodamine dibuat dengan mencampur abu soda, boraks, serbuk kaca yang dikenal sebagai sumber
silika dan TiO2 yang difungsikan sebagai fotokatalis. Pembakaran dilakukan dua kali
pada 900°C. Aktivitas fotokatalis dari glasir yang dihasilkan dilakukan dengan uji kinerja
degradasi menggunakan tiga pewarna berbeda. Pewarna dialirkan pada permukaan
glasir silika / TiO2 selama 1, 2, 3, dan 4 jam. Perubahan konsentrasi zat warna diukur
dengan spektrofotometer UV-VIS. Hasil penelitian menunjukkan produksi glasir
genteng dapat dilakukan dengan menambahkan campuran TiO2 pada glasir. Hasil
fotokatalitik menunjukkan degradasi indigo carmine adalah 74,58%, methanyl yellow
16,08% dan rhodamin 47,56%.

[3] dan adsorpsi dan dekomposisi larutan organik volatil


1. Pendahuluan
oleh serbuk SiO2/TiO2. Hasil penelitian tersebut
Penelitian yang mengkaji tentang penggunaan membuktikan bahwa campuran silika/TiO2 dapat
campuran silika/TiO2 sebagai katalis telah banyak digunakan sebagai fotokatalis, yaitu mampu
dilakukan. Kebanyakan campuran silika TiO2 digunakan mendegradasi zat warna dengan bantuan sinar UV.
untuk membantu mempercepat reaksi yang melibatkan Selain itu, TiO2 dapat digunakan sebagai pereduksi emisi
sinar UV atau yang lebih dikenal dengan proses gas buang khususnya gas NOx dan CO, dengan prinsip
fotokatalis. Penelitian tersebut antara lain degradasi fotokatalis. Fotokatalis merupakan suatu reaksi kimia
metil yellow dan rhodamin menggunakan katalis yang melibatkan sinar UV dan katalis padat.
lempung terpilar SiO2/TiO2 [1, 2], degradasi larutan metil
orange menggunakan fotokatalis nanopartikel TiO2/SiO2
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017) : 53 – 57 54

Penelitian [4] membuktikan bahwa di bawah sinar matahari dapat membersihkan polutan di udara.
UV, mikroba akan mati ketika bersentuhan dengan Ditambahkannya TiO2 pada glasir didasarkan pada
senyawa titanium oksida. Sinar ultraviolet akan pertimbangan bahwa TiO2 mempunyai kemampuan
mengeksitasi elektron di permukaan partikel titanium untuk membunuh bakteri dan polutan lain di udara
oksida dan memicu reaksi dengan molekul air di dengan bantuan sinar UV. Genteng berada di atap rumah
permukaan partikel. Hasilnya adalah campuran radikal yang selalu terkena sinar matahari maka dengan adanya
hidroksil dan ion superoksida potensial, produk reaktif TiO2 pada genteng, bila genteng terkena sinar matahari
yang membunuh sel dengan merusak membran reaksi fotokatalis dapat terjadi dan polutan yang
sehingga semua isinya akan keluar. Titanium dioksida terdapat pada udara dapat berkurang.
dapat digunakan sebagai fotokatalis karena merupakan
Dalam penelitian ini diuji aktivitas fotokatalis dari
semikonduktor yang memiliki celah energi yang cocok
genteng yang telah dilapisi glasir silika/TiO2 terhadap
untuk membentuk beberapa reaksi kimia. Celah energi
beberapa zat warna, yaitu indigo carmine, metanil yellow,
TiO2 mengakibatkan padatan ini mengabsorpsi radiasi
dan rhodamin. Ketiga zat warna tersebut diatas
elektromagnetik pada daerah UV dekat (near UV) [5].
digunakan untuk mewakili polutan udara, karena sangat
Karena sifat fotokatalis tersebut, TiO2 secara luas sulit menganalisis persentase pengurangan konsentrasi
digunakan pada berbagai aplikasi di kehidupan sehari- kontaminan udara secara langsung. Oleh sebab itu, perlu
hari. Pada beberapa tahun terakhir, penelitian tentang dicari zat lain yang lebih mudah dianalisis persentase
fotokatalis beralih kepada pemanfaatan TiO2 sebagai pengurangan konsentrasinya, maka pada penelitian ini
bahan campuran untuk material bangunan. Dengan digunakan zat warna sebagai model untuk menguji
adanya TiO2 pada material bangunan menyebabkan aktivitas fotokatalis dari genteng berglasir silika/TiO2.
material bangunan memiliki efek self-cleaning dan self- Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan degradasi
sterilizing pada permukaan material bangunan tersebut dari genteng berglasir silika/TiO2 terhadap beberapa zat
yang akibatnya dapat mendegradasi beberapa warna, meliputi indigo carmine, rhodamin, dan metanil
kontaminan organik di lingkungan sekitarnya. Baik yellow.
polutan outdoor maupu indoor dalam hal ini dapat
dikurangi dengan peran pasif dari material bangunan. 2. Metode Penelitian
Pada tahun 2008, Tobaldi dkk. [6] memanfaatkan TiO2
Bahan dan Alat
untuk dicampur pada adonan genteng dan digunakan
untuk mendegradasi larutan indigo carmine. Genteng, bahan-bahan kimia teknis seperti TiO2,
Natrium tetraborat, Na2CO3, silika dari kaca, akuades,
Genteng merupakan salah satu properti rumah
larutan indigo carmine, metanil yellow, dan rhodamin.
yang dibuat dengan bahan dasar lempung. Genteng
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
bermutu baik apabila memenuhi sejumlah persyaratan,
peralatan gelas, oven, ayakan 100 mesh, timbangan
di antaranya adalah memiliki kuat tekan yang tinggi dan
listrik, furnace, pompa akuarium, dan spektrofotometer
daya serap air yang rendah [7]. Sejauh ini pembuatan
UV Vis.
genteng umumnya hanya meliputi pencetakan dan
pembakaran genteng serta pengglasiran genteng. Pengglasiran Genteng
Pengglasiran dilakukan untuk melapisi permukaan
Sampel berupa genteng diglasir dengan campuran
genteng agar genteng tampak mengkilap dan memiliki
silika, soda ash, boraks, dan TiO2 dengan perbandingan
warna yang bagus, selain itu juga untuk mengurangi
silika : Soda abu : boraks : titanium dioksida = 1 : 1,5 : 1 :
daya serap genteng terhadap air.
0,02. Campuran digerus hingga halus kemudian sampel
Glasir merupakan material yang terdiri dari genteng difurnace pada suhu 900°C selama 3,5 jam.
beberapa bahan tanah atau batuan silikat yang dengan
Uji Kemampuan Fotokatalis Genteng
proses pembakaran akan melebur menjadi satu pada
permukaan badan keramik. Glasir merupakan Aktifitas fotokatalis genteng berglasir silika/TiO2
kombinasi seimbang dari salah satu atau lebih oksida diteliti berdasarkan kemampuannya dalam
basa (fluks), oksida asam (silika), dan oksida netral mendegradasi larutan warna indigo carmine, metanil
(alumina), ketiga bahan tersebut merupakan bahan yellow, dan rhodamin. Pengujian dilakukan di bawah
utama pembentuk glasir yang dapat disusun dengan sinar matahari dengan reaktor fotokatalis yang telah
berbagai komposisi untuk suhu kematangan glasir yang berisi larutan zat warna masing-masing sebanyak 4 L
dikehendaki. Dalam pengertian yang sederhana, untuk dengan konsentrasi 1 ppm untuk metanil yellow,
membuat glasir diperlukan tiga bahan utama, yaitu: rhodamin, dan indigo carmine selama 1, 2, 3, dan 4 jam.
silika yang berfungsi sebagai unsur penggelas Larutan zat warna di tempatkan dalam suatu wadah
(pembentuk kaca), alumina yang berfungsi sebagai kemudian dialirkan ke atas permukaan genteng
unsur pengeras, dan flux yang berfungsi sebagai unsur menggunakan aerator aquarium. Perubahan konsentrasi
pelebur atau peleleh untuk menurunkan temperatur larutan warna setiap jam dianalisis menggunakan
lebur bahan-bahan glasir [8]. spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang
maksimum. Hasil pembacaan absorbansi dikonversi ke
Penambahan TiO2 dalam bahan pembuat glasir akan
konsentrasi dengan bantuan larutan standar masing-
menyebabkan glasir mempunyai manfaat tambahan
masing zat warna. Sebagai pembanding dibuat juga
sebagai fotokatalis. Dengan berfungsi sebagai
reaktor menggunakan genteng tanpa glasir dan diberi
fotokatalis diharapkan genteng dengan disinari
perlakuan yang sama.
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017) : 53 – 57 55

3. Hasil dan Pembahasan Aktivitas fotokatalis TiO2 dipengaruhi oleh beberapa


faktor, salah satu yang terpenting adalah bentuk
Pengglasiran Sampel Genteng
kristalnya. TiO2 memiliki tiga macam bentuk kristal
Bahan penyusun glasir yang digunakan dalam yaitu anatase, rutil, dan brukit. Namun hanya anatase
penelitian ini adalah silika (SiO2), Natrium tetraborat dan rutil yang memiliki aktivitas fotokatalis. Bentuk
(Na2B4O7·10H2O), Soda abu (Na2CO3), dan TiO2 teknis. kristal anatase diamati terbentuk pada pemanasan TiO2
Sumber silika yang digunakan adalah botol kaca bekas bubuk mulai dari suhu 120°C dan mencapai sempurna
transparan (tidak berwarna) jenis soda gamping (soda- pada suhu 500°C. Pada suhu 700°C mulai terbentuk
lime glass). Kaca yang digunakan tidak berwarna karena kristal rutil [9]. Pada suhu 900°C diperkirakan seluruh
dengan tidak adanya warna maka akan lebih sedikit serbuk TiO2 berbentuk kristal rutil sehingga masih
mengandung oksida-oksida logam atau garam sehingga memiliki karakter fotokatalis.
reaksi dapat berjalan sempurna. Botol kaca bening yang
Menurut Wijaya dkk. [10] reaksi fotodegradasi
sudah dibersihkan dari pengotor kemudian dihaluskan
terkatalisis memerlukan empat komponen utama, yaitu:
dan disaring dengan ukuran 100 mesh. Tujuan
sumber cahaya (foton), senyawa target, oksigen dan
penghalusan adalah untuk menyeragamkan ukuran
fotokatalis. Dalam penelitian ini, sumber cahaya berasal
serbuk kaca. Selain itu agar hasil lelehan kaca sempurna
dari cahaya matahari, senyawa target adalah larutan zat
dan seragam. Boraks dan Soda abu termasuk ke dalam
warna Indigo Carmine, Rhodamin, dan Metanil Yellow,
oksida basa (flux), digunakan untuk menurunkan titik
oksigen dari gas O2 sebagai penangkap elektron dan
lebur serbuk kaca (silika) (oksida asam) dari 1.610°C-
glasir silika/TiO2 sebagai fotokatalis.
1.710°C menjadi sekitar 900°C, sehingga akan
menghemat penggunaan energi. Penambahan TiO2 Fotodegradasi zat warna dilakukan di ruang terbuka
dimaksudkan untuk memberikan efek fotokatalitik. (terkena sinar matahari). Radiasi cahaya UV berperan
sebagai foton yang dapat menghasilkan radikal OH. yang
Dalam penelitian ini digunakan genteng yang sudah
memiliki potensial oksidasi yang besar untuk molekul
jadi atau genteng yang telah dibakar terlebih dahulu. Hal
organik.
ini disebabkan karena penggunaan glasir pada genteng
single firing akan membutuhkan perlakuan yang lebih
50
khusus, karena benda mentah dalam keadaan kering 45

akan sangat rapuh dan apabila diglasir akan cepat


40
% pengurangan

35
menyerap air, yang dapat menyebabkan benda mentah 30
25
tersebut retak dan hancur. Bila menggunakan double 20

firing, silika untuk bahan glasir akan meleleh dengan 15


10
lebih sempurna. 5
0
0 1 2 3 4 5
Hasil pengglasiran pada permukaan genteng t jam
walaupun menghasilkan genteng yang mengkilap dan
Y ( genteng berglasir) Y (genteng tak berglasir)

permukaannya halus namun tidak terlalu sempurna, a.


yaitu warna glasir yang dihasilkan adalah hitam, masih
terdapat crazing dan pinhole. Menurut Chavarria [8], 80

warna glasir yang tidak muncul dengan baik disebabkan 70


% pengurangan

60
karena lapisan glasir terlalu tipis, sementara terjadinya 50
crazing (retak seribu) disebabkan karena penyusutan 40
30
larutan glasir tidak sesuai, pembakaran glasir di bawah
20
temperatur bakarnya, dan pinhole (lubang-lubang kecil) 10
diakibatkan oleh pembakaran glasir yang terlalu cepat. 0
0 1 2 3 4 5

Selain itu, warna glasir yang gelap juga disebabkan t jam

oleh adanya karbon yang menempel pada permukaan Y ( genteng berglasir) Y(genteng tak berglasir)
glasir selama proses pembakaran. Hal ini disebabkan b.
proses pembakaran yang kurang stabil dan tidak
18
sempurna sehingga karbon yang berasal dari bahan 16
bakar (gas) menempel pada permukaan glasir dan 14
% pengurangan

12
menyebabkan warna glasir menjadi hitam. 10
8
Uji Aktifitas Fotokatalis Genteng Berglasir Silika/TiO2 6
4
terhadap zat warna indigo carmine, metanil yellow 2
dan rhodamin. 0
0 1 2 3 4 5
Penambahan TiO2 sebagai bahan glasir dilakukan t jam

dengan mencampurkan serbuk TiO2 ke dalam campuran Y ( genteng berglasir) Y (genteng tak berglasir)
bahan-bahan glasir lain yaitu silika, boraks, dan soda c.
ash, kemudian dilapiskan pada permukaan genteng dan Gambar 1. Grafik persentase pengurangan konsentrasi
dibakar pada suhu 900°C. zat warna terhadap waktu (a) Rhodamin (b) indigo
carmine dan (c) metanil yellow
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017) : 53 – 57 56

Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa dengan menghasilkan radikal hidroksil yang akan bertindak
penambahan TiO2 pada glasir menyebabkan glasir sebagai agen pengoksidasi kuat, yang mampu
berfungsi sebagai fotokatalis. Hal ini terbukti dari mendegradasi zat warna.
persentase pengurangan konsentrasi zat warna yang
Pada permukaan glasir silika/TiO2 terjadi adsorpsi
dialirkan pada permukaan genteng berglasir silika/TiO2
dari molekul-molekul zat warna. Sehingga absorbansi
lebih besar dibandingkan dengan genteng yang tidak
dari zat warna yang telah dialirkan di atas glasir
berglasir. Genteng berglasir silika/TiO2 lebih mampu
menurun dibandingkan dengan sampel genteng tanpa
mendegradasi zat warna.
glasir silika/TiO2. Keberadaan TiO2 sebagai fotokatalis
Dari ketiga grafik di atas dapat dilihat juga bahwa tentu saja memiliki peranan yang sangat penting dalam
dengan semakin lamanya waktu kontak glasir reaksi fotodegradasi zat warna, karena dengan adanya
silika/TiO2 dengan larutan zat warna maka% TiO2 dapat menjadi katalis dalam terbentuknya radikal
pengurangan konsentrasi zat warna akan semakin OH. yang berperan dalam degradasi zat warna.
besar. Degradasi zat warna menggunakan fotokatalis
TiO2 terjadi melalui proses absorpsi zat warna ke

% Pengurangan Konsentrasi
permukaan partikel fotokatalis yang secara simultan
80
disertai dengan proses oksidasi fotokatalitik terhadap
60
zat warna. Menurut Gunlazuardi [11], h+ pada

(ppm)
40
permukaan TiO2 merupakan spesi oksidator kuat,
karenanya akan mengoksidasi spesi kimia lainnya yang 20

mempunyai potensial redoks lebih kecil, termasuk 0


0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
dalam hal ini molekul air dan atau gugus hidroksil yang
akan menghasilkan radikal hidroksil. t jam

Mekanisme fotokatalis semikonduktor TiO2 dengan Gambar 2. Grafik perbandingan persentase


adanya bantuan sinar UV dapat dijelaskan sebagai pengurangan zat warna terhadap waktu
berikut. Pada saat Silika/TiO2 terkena radiasi sinar UV
yang memiliki energi yang bersesuaian atau bahkan Setiap zat warna mempunyai serapan warna pada
melebihi energi celah pita dalam oksida titan tersebut, panjang gelombang yang berbeda-beda. Pada
di dalam fotokatalis akan terjadi eksitasi elektron dari pengukuran menggunakan spektrofotometer
pita valensi ke pita konduksi yang akan menghasilkan menunjukkan bahwa gelombang maksimum yang
e- , dan menyebabkan adanya kekosongan atau hole (h+) paling besar dimiliki oleh indigo carmine, yaitu pada
yang berperan sebagai muatan positif [12]. Reaksi panjang gelombang 580 nm, sedangkan untuk rhodamin
menurut [13]Banerjee (2006) adalah sebagai berikut : dan metanil yellow masing-masing mempunyai panjang
gelombang 540 nm dan 480 nm.
TiO2 + hv  hvb+ + ecb- (1)
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa terdapat
Selanjutnya hole (h+vb) akan bereaksi dengan
perbedaan yang signifikan antara konsentrasi sebelum
hidroksida logam yaitu hidroksida oksida titan
dan setelah proses degradasi. Pada pengukuran
membentuk radikal hidroksida logam yang merupakan
persentase degradasi didapatkan persentase senyawa
oksidator kuat untuk mengoksidasi zat warna. Untuk
indigo carmine sebesar 74,58% dan rhodamin sebesar
elektron yang ada pada permukaan semikonduktor akan
47,56%. Sedangkan metanil yellow menunjukkan
terjebak dalam hidroksida logam dan dapat bereaksi
persentase degradasi yang paling kecil yaitu sebesar
dengan penangkap elektron yang ada dalam larutan
16,08%. Hal ini sesuai dengan penelitian [1] yang
misalnya H2O atau O2, membentuk radikal hidroksil
menyatakan katalis TiO2 kurang signifikan dalam
(.OH) atau superoksida (.O2-) yang akan mengoksidasi
mendegradasi Metil yellow. Namun hasil persentase
zat warna dalam larutan. Radikal-radikal ini akan
degradasi untuk indigo carmine dan rhodamin pada
terbentuk terus-menerus selama glasir silika/TiO2
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian [14], di
masih dikenai radiasi sinar UV dan akan menyerang zat
mana pada penelitian ini persentase degradasi TiO2
warna yang ada di permukaan katalis sehingga zat
terhadap indigo carmine lebih besar dibandingkan
warna mengalami degradasi.
dengan persentase degradasi TiO2 terhadap rhodamin.
ecb- + O2  O2- (2)
Pada penelitian [14], dinyatakan bahwa persentase
hvb + OH  OH
+ - - 25 (3) degradasi TiO2 terhadap rhodamin lebih besar
dibandingkan persentase degradasi indigo carmine.
OH + dye  produk
-
(4) Rhodamin lebih mudah didegradasi oleh TiO2
Jadi dengan bertambahnya radiasi sinar UV maka dibandingkan dengan metanil yellow dan indigo carmine
foton yang mengenai glasir silika/TiO2 akan semakin karena perbedaan struktur molekul ketiga zat warna
banyak sehingga zat warna yang terdegradasi akan tersebut. Zat warna indigo carmine dan metanil yellow
semakin banyak. Molekul yang dihasilkan dari degradasi memiliki struktur memanjang sedangkan rhodamin
zat warna oleh TiO2 akan teradsorpsi dan teroksidasi memilki struktur yang cenderung merapat. Hal ini
kembali oleh radikal hidroksil terus menerus hingga dimungkinkan akan mempengaruhi mudah tidaknya zat
proses radiasi berakhir. Dalam penelitian ini glasir warna ini masuk ke dalam pori TiO2 dan kemudian akan
silika/TiO2 dengan bantuan sinar matahari juga dapat bereaksi dengan radikal OH- dan menyebabkan zat
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi 20 (2) (2017) : 53 – 57 57

warna terdegradasi. Molekul zat warna yang merapat Preparation of a colored conductive paint electrode
cenderung mempunyai ukuran yang lebih kecil sehingga for electrochemical inactivation of bacteria,
akan mudah masuk ke dalam pori-pori glasir. Biotechnology and bioengineering, 81, 3, (2003)
299-304
Sedangkan indigo carmine dan metanil yellow mempunyai
ikatan memanjang dan mempunyai molekul yang besar [5] Ismunandar, Padatan Oksida Logam, Struktur,
pula sehingga sukar masuk ke dalam pori-pori glasir. Sintesis, dan Sifat-sifatnya, Thesis, Departemen
Pernyataan ini kurang tepat, karena rhodamin Kimia FMIPA ITB, ITB, Bandung
sebenarnya memiliki struktur yang cukup meruah, yaitu [6] DM Tobaldi, A Tucci, G Camera-Roda, G Baldi, L
tersusun dari beberapa cincin aromatis yang menyatu. Esposito, Photocatalytic activity for exposed
Hal ini mengakibatkan radikal OH- lebih sulit untuk building materials, Journal of the European Ceramic
mendegradasi rhodamin. Society, 28, 14, (2008) 2645-2652
[7] Ambar Astuti, Pengetahuan Keramik, Gajah Mada
Faktor lain yang menyebabkan perbedaan hasil
University Press, Yogyakarta, 1997.
penelitian adalah kondisi lingkungan ketika melakukan
penelitian yaitu perbedaan sumber cahaya UV yang [8] Joaquim Chavarria, Ceramic class: Glazing
digunakan. Pada penelitian Saefudin, sumber UV yang techniques, in, New York: Watson-Guptill
Publication, 1998.
digunakan adalah lampu ultraviolet, sedangkan pada
penelitian ini menggunakan sinar matahari. Selain itu [9] David F Ollis, Hussain Al-Ekabi, Photocatalytic
pada penelitian Saefudin TiO2 diimpregnasikan pada purification and treatment of water and air:
lempung. Perbedaan lainnya adalah luas permukaan proceedings of the 1st International Conference on
TiO2 Photocatalytic Purification and Treatment of
katalis yang digunakan, hal ini menyebabkan perbedaan
Water and Air, London, Ontario, Canada, 8-13
besarnya persentase degradasi zat warna. November, 1992, Elsevier Science Ltd, 1993.
Metanil yellow mempunyai tingkat degradasi yang [10] Karna Wijaya, Eko Sugiharto, Is Fatimah, Sri
paling kecil karena dipengaruhi gugus azo pada struktur Sudiono, Dyan Kurniaysih, Utilisasi TiO2-Zeolit dan
molekulnya. Gugus azo (N=N) pada zat warna metanil Sinar UV Untuk Fotodegradasi Zat Warna Congo
yellow akan mudah putus dikarenakan gugus benzene Red, Berkala Ilmiah MIPA, 16, 3, (2006)
yang mengapitnya merupakan penarik elektron yang [11] Jarnuzi Gunlazuardi, Fotokatalisis pada Permukaan
baik. Gugus N mempunyai pasangan elektron bebas TiO2: Aspek Fundamental dan Aplikasinya, Seminar
sehingga akan mampu menarik molekul air. Zat warna Nasional Kimia Fisika II, (2001).
metanil yellow mempunyai gugus yang kemungkinan [12] Hinda Lachheb, Eric Puzenat, Ammar Houas,
dapat mengikat molekul air yang paling banyak, yaitu Mohamed Ksibi, Elimame Elaloui, Chantal Guillard,
pada gugus azo pada bagian tengah dan pada gugus N- Jean-Marie Herrmann, Photocatalytic degradation
H. Karena mengikat banyak molekul air ini maka zat of various types of dyes (Alizarin S, Crocein Orange
warna metanil yellow akan lebih sulit masuk ke dalam G, Methyl Red, Congo Red, Methylene Blue) in water
pori-pori glasir dan akan lebih sulit terdegradasi. by UV-irradiated titania, Applied Catalysis B:
Environmental, 39, 1, (2002) 75-90

4. Kesimpulan [13] S Banerjee, Judy Gopal, P Muraleedharan, AK Tyagi,


Baldev Raj, Physics and chemistry of photocatalytic
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan titanium dioxide: visualization of bactericidal
bahwa genteng yang dilapisi glasir silika/TiO2 memiliki activity using atomic force microscopy, Current
aktivitas sebagai fotokatalis dan kemampuan degradasi Science, 90, 10, (2006) 1378-1383
dari genteng berglasir silika/TiO2 terhadap zat warna [14] Agus Saefudin, Adi Darmawan, Choiril Azmiyawati,
indigo carmine sebesar 74,58% , metanil yellow 16,08%, Sintesis Lempung Terpilar Tio2 Menggunakan
dan rhodamin sebesar 47,56%. Surfaktan Dodesilamin, Karakterisasi Dan
Aplikasinya Sebagai Fotokatalis Degradasi Zat
5. Referensi Warna Indigo Carmine, Metanil Yellow, Dan
Rhodamin, (2008)
[1] Siwi Harning Pambudi, Pengaruh Surfaktan CTMA-
Br (Setiltrimetilamonium-Bromida) Pada Sintesis
Lempung Terpilar SiO2/TiO2 Serta Aplikasinya
Sebagai Fotokatalis Degradasi Metanil Yellow,
Jurusan Kimia, Universitas Diponegoro, Semarang
[2] Ryzkyningtyas Kusumawardani, Pengaruh
Surfaktan Dodesilamin pada Sintesis Lempung
Terpilar SiO2/TiO2 serta Aplikasinya sebagai
Fotokatalis Degradasi Rhodamin, (2008)
[3] Shihong Xu, Wenfeng Shangguan, Jian Yuan,
Mingxia Chen, Jianwei Shi, Zhi Jiang, Synthesis and
performance of novel magnetically separable
nanospheres of titanium dioxide photocatalyst with
egg-like structure, Nanotechnology, 19, 9, (2008)
095606
[4] Tae‐Kyu Lim, Tadataka Murakami, Makoto Tsuboi,
Kazuharu Yamashita, Tadashi Matsunaga,

Anda mungkin juga menyukai