Anda di halaman 1dari 9

PENGERTIAN HALUSINASI

Halusinasi adalah persepsi klien melalui panca indera


terhadap lingkungan tanpa ada stimulus atau rangsangan
yang nyata.

1. Halusinasi pendengaran (auditorik) 70 %


Karakteristik ditandai dengan mendengar suara, terutama
suara – suara orang dan memerintahkan untuk melakukan
sesuatu.
2. Halusinasi penglihatan (Visual) 20 %
Karakteristik dengan adanya stimulus penglihatan dalam
bentuk pancaran cahaya, gambaran geometrik, gambar
kartun atau panorama yang luas dan kompleks.
Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan.
3. Halusinasi penghidu (olfactory)
Karakteristik ditandai dengan adanya bau busuk, amis
dan bau yang menjijikkan seperti : darah, urine atau feses.
Kadang – kadang terhirup bau harum. Biasanya
berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
4. Halusinasi peraba (tactile)
Karakteristik ditandai dengan adanya rasa sakit atau
tidak enak tanpa stimulus yang terlihat. Contoh :
merasakan sensasi listrik datang dari tanah, benda mati
atau orang lain
5. Halusinasi pengecap (gustatory)
Karakteristik ditandai dengan merasakan sesuatu yang
busuk, amis dan menjijikkan, merasa mengecap rasa
seperti rasa darah, urin atau feses.
6. Halusinasi sinestetik
Karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh
seperti darah mengalir melalui vena atau arteri,
makanan dicerna atau pembentukan urine.
7. Halusinasi Kinesthetic
Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa
bergerak.
1. Comforting
Di sini klien tersenyum atau tertawa yang tidak sesuai,
menggerakkan lidah tanpa suara, pergerakan mata
yang cepat, diam dan asyik.
2. Condemning
Disini terjadi peningkatan tanda-tanda sistem saraf
otonom akibat ansietas seperti peningkatan tanda-
tanda vital (denyut jantung, pernapasan dan tekanan
darah), asyik dengan pengalaman sensori dan
kehilangan kemampuan untuk membedakan halusinasi
dengan realita.
3. Controling
Di sini klien sukar berhubungan dengan orang lain,
berkeringat, tremor, tidak mampu mematuhi perintah dari
orang lain dan berada dalam kondisi yang sangat
menegangkan terutama jika akan berhubungan dengan
orang lain.
4. Consquering
Di sini terjadi perilaku kekerasan, agitasi, menarik diri,
tidak mampu berespon terhadap perintah yang kompleks
dan tidak mampu berespon lebih dari 1 orang. Kondisi
klien sangat membahayakan

1. Tahap 1: halusinasi bersifat tidak menyenangkan


Gejala klinis:
a. Menyeriangai/tertawa tidak sesuai
b. Menggerakkan bibir tanpa bicara
c. Gerakan mata cepat
d. Bicara lambat
e. Diam dan pikiran dipenuhi sesuatu yang mengasikkan
2. Tahap 2: halusinasi bersifat menjijikkan
Gejala klinis:
a. Cemas
b. Konsentrasi menurun
c. Ketidakmampuan membedakan nyata dan tidak nyata
3. Tahap 3: halusinasi bersifat mengendalikan
Gejala klinis:
a. Cenderung mengikuti halusinasi
b. Kesulitan berhubungan dengan orang lain
c. Perhatian atau konsentrasi menurun dan cepat
berubah
d. Kecemasan berat (berkeringat, gemetar, tidak mampu
mengikuti petunjuk).
4. Tahap 4: halusinasi bersifat menaklukkan
Gejala klinis:
a. Pasien mengikuti halusinasi
b. Tidak mampu mengendalikan diri
c. Tidak mamapu mengikuti perintah nyata
d. Beresiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan

1. Biologis
2. Psikologis
3. Sosial Budaya
4. Faktor genetik
5. Faktor biokimia

Anda mungkin juga menyukai