DOSEN PEMBIMBING
Elva Aasmiati, M.Clin.Pharm., Apt
DISUSUN OLEH
KELOMPOK I
Pemanfaatan enzim untuk alat diagnosis secara garis besar dibagi dalam tiga
kelompok :
Uricase yang berasal dari jamur Candida utilis dan bakteri Arthobacter
globiformis dapat digunakan untuk mengukur asam urat.
Pengukuran kolesterol dapat dilakukan dengan bantuan enzim
kolesterol-oksidase yang dihasilkan bakteri Pseudomonas fluorescens.
Pengukuran alcohol, terutama etanol pada penderita alkoholisme dan
keracunan alcohol dapat dilakukan dengan menggunakan enzim
alcohol dehidrogenase yang dihasilkan oleh Saccharomyces
cerevisciae, dan lain-lain.
1. Enzim harus stabil untuk memastikan enzim dapat bekerja dalam waktu
tertentu selama proses pengobatan.
2. Tersedia dalam bentuk terlarut sehingga memungkinkan untuk pengobatan
melalui intravena, intramuskular, dan subkutaneus.
3. Dalam bentuk murni sehingga efek samping yang tidak diinginkan yang
memungkinkan terjadinya kontaminasi seperti endotoksin mikroba,
pirogen, atau material berbahaya lainnya.
4. Mampu bekerja pada bagian tertentu dari organ yang dituju.
Beberapa jenis enzim yang umum digunakan sebagai agen terapi di bidang
kesehatan antara lain:
1. Kolagenase
2. Enzim pankreas
3. Lipase
4. Kitinase
5. Lakase
C. Enzim Metabolisme
1. Reaksi Katabolisme
Adalah reaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks
menjadi ikatan kimia yang lebih sederhana. pada waktu ikatan putus dan
molekul terpecah terjadi pembebasan energi (reaksi exergonik). Contoh
reaksi katabolisme adalah proses respirasi (termasuk aerob dan anaerob).
2. Reaksi Anabolisme
Adalah reaksi pembentukkan, yaitu pembentukkan molekul sederhana
menjadi molekul kompleks. reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis
karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk ikatan
kimia, oleh sebab itu reaksi anabolisme disebut juga reaksi yang
membutuhkan energi (endergonik). Contoh reaksi anabolisme adalah
sintesis (termasuk fotosintesisi dan kemosintesis)
Reaksinya: ATP --> ADP --> AMP (reaksi tersebut meruapak reaksi bulak
balik) perubahan ATP menjadi ADP di ikuti dengan pembebasan energi
sebesar 7,3 kalori/mol ATP.
2. Enzim
3) Kerja Enzim
• Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan
termodifikasi menyesuaikan bentuk substrat, sehingga terbentuk
kompleks enzim substrat
4) Komponen Enzim
Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim
dibedakan atas:
5) Jenis-jenis enzim
6) Sifat Enzim
• Enzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat.
Contoh enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa
7) Aktifitas enzim
3. Logam Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis
Mg, Mn, Ca, dan Fe.
5. Konsentrasi
• Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika
kerja enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya
akan konstans.
2. Inhibitor non kompetitif adalah inhibitor yang melekat pada tempat selain
sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan substrat tidak dapat melekat
pada enzim.
KESIMPULAN
Terapi enzim merupakan salah satu metode alternatif untuk penanangan masalah
kesehatan terutama terkait penyakit jantung, kanker, gangguan pencernaan, infeksi
virus dan bakteri serta penyakit keturunan. Optimasi kondisi yang bertujuan untuk
menurunkan biaya produksi serta menghindari efek samping yang mungkin
ditimbulkan oleh penggunaan enzim telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang
diikuti seiring dengan meningkatnya perkembangan bioteknologi. Teknologi
terbaru dengan mengkombinasikan enzim dengan obat-obatan tertentu menjadi
target penelitian-penelitian terbaru. Kombinasi ini diharapkan akan membuat kerja
obat dan enzim menjadi lebih efektif karena kerja sinergis dari keduanya.
Metabolisme dalam tubuh dibantu oleh protein sebagai pengatur nya proses dalam
bentuk enzim dan hormon.
DAFTAR PUSTAKA