Anda di halaman 1dari 19

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Pengertian Analisis

Kata analisis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan
“lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.
Secara difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent
components to reveal its characteristic elements and structure” menurut Ian Dey
1995 (dalam Kusuma, 2016:8). Agar data bisa dianalis maka data tersebut harus
dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau struktur),
kemudian mengaduknya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru.
Analisis data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini
berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti
bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari
itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar
mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan
data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang
yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak
berbunyi. M. Kasiram 2006 (dalam Kusuma, 2016:8) menyatakan bahwa analisis
data di sini berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam
data itu.
Menurut Patton 1980 (dalam Kusuma, 2016:8) menjelaskan bahwa analisis
data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan menurut Taylor 1975 (dalam
Kusuma, 2016:8) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha
secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
yang disarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada
hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan
pengorganisasian data sedangkan yang ke dua lebih menekankan maksud dan
tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan
menjadi: Analisis data proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam
5

pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data.
Proses analisis data dimulai dengan menelah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan, yang sudah ditulis dalam catatan
lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto, dan sebagainya.
Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah
semua data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah
diperoleh secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat
analisis sangat menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu
kegiatan analisis data merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja
dalam proses penelitian. Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat
berakibat fatal terhadap kesimpulan yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak
lebih buruk lagi terhadap penggunaan dan penerapan hasil penelitian tersebut.
Secara garis besarnya, teknik analisis data terbagi ke dalam dua bagian, yakni
analisis kuantitatif dan kualitatif. Yang membedakan kedua teknik tersebut hanya
terletak pada jenis datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif (tidak dapat
diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, sedangkan
terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat dianalisis secara kuantitatif,
bahkan dapat pula dianalisis secara kualitatif.

a. Jenis-jenis Analisis Data

Jenis-jenis analisis data ini terbagi pada dua bagian, yaitu, data kualitatif dan
data kuantitatif.

1) Data kualitatif

Analisis kualitatif adalah aktivitas intensive yang memerlukan pengertian yang


mendalam, kecerdikan, kreatifitas, kepekaan konseptual, dan pekerjaan berat.
Analisa kualitatif tidak berproses dalam suatu pertunjukan linier dan lebih sulit
dan kompleks dibanding analisis kuantitatif sebab tidak diformulasi dan
distandardisasi

2) Data kuantitatif

Munculnya aliran filsafat positivisme ini dipelopori oleh seorang filsuf yang
bernama August Comte 1875 (dalam Henrawan 2015:10). Comte jugalah yang
6

menciptakan istilah ”sosiologi” sebagai disiplin ilmu yang mengkaji masyarakat


secara ilmiah. Mulai abad 20-an sampai dengan saat ini, aliran positivisme mampu
mendominasi wacana ilmu pengetahuan. Aliran ini menetapkan kriteria-kriteria
yang harus dipenuhi oleh ilmu-ilmu manusia maupun alam untuk dapat disebut
sebagai ilmu pengetahuan yang benar, yaitu berdasarkan kriteria-kriteria
eksplanatoris dan prediktif.

b. Metode Statistik Deskriptif


Statistik Deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
membari gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku secara umum. Menurut Sudjana 1996 (dalam Kusuma, 2016:12)
menyatakan bahwa fase statistika dimana hanya melukiskan atau menganalisa
kelompok yang diberikan tanpa membuat atau menarik kesimpulan tentang
populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan statistik deskriptif.
Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah diperoleh baik yang
diperoleh dengan metode wawancara, kuisioner, observasi maupun dokumentasi.
Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti kata data
yang disajikan dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah
memahami isinya. Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan dengan
penyajian data dibuat berwarna, dan bila data yang disajikan cukup banyak maka
perlu bervariasi penyajiannya.
Beberapa penyajian data yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah
penyajian dengan tabel dan grafik.
1) Tabel
Penyajian data hasil penelitian dengan menggunakan tabel merupakan
penyajian yang paling banyak digunakan karena lebih efisien dan cukup
komunikatif. Terdapat dua macam tabel yaitu tabel biasa dan tabel distribusi
frekuensi. Setiap tabel berisi judul tabel, judul setiap kolom, dan dalam setiap
kolom, dan setiap sumber data darimana data tersebut diperoleh.
2) Grafik
Selain tabel, penyajian data yang cukup populer adalah menggunakan grafik.
Pada umumnya terdapat dua macam grafik, yaitu grafik garis (polygon) dan grafik
7

batang (Histogram). Grafik ini bisa dikembangkan menjadi grafik balok (3


dimensi). Suatu grafik biasanya selalu menunjukkan hubungan antar variabel.
Visualisasi dengan grafik garis nampaknya kurang menarik untuk menyajikan
data, untuk itu dikembangkan grafik batang dan grafik balok (2D dan 3D). Jika
dalam grafik garis, visualisasi difokuskan pada garis grafik, sedangkan pada
grafik batang visualisasi difokuskan pada luas batang (panjang x lebar). Namun
kebanyakan penyajian pada grafik batang, lebar batang dibuat sama, sedangkan
yang bervariasi adalah tingginya.

2. Internet

Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang
mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara
lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya
informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

a. Manfaat internet

Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang
mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di
internet:

1) Informasi untuk kehidupan pribadi :kesehatan, rekreasi, hobi, pengembangan


pribadi, rohani, sosial.
2) Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja sains, teknologi, perdagangan,
saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, berbagai forum
komunikasi.

Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal batas
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor faktor lain yang biasanya dapat
menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia yang
sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap
anggotanya.
Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi atau
kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Untuk lebih meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sudah waktunya para profesional
8

Indonesia memanfaatkan jaringan internet dan menjadi bagian dari masyarakat


informasi dunia.

b. QOS

Menurut Suhervan 2010 (dalam Muslim, 2018:19) menyatakan bahwa terdapat


3 tingkat QoS yang umum dipakai, yaitu Best-effort service, Integrated service,
dan Differentiated service. Quality of Service digunakan untuk mengukur tingkat
kinerja koneksi jaringan TCP/IP internet atau jaringan komputer dengan
menggunakan parameter-parameter tertentu. Tingkat QOS yang umum diapakai
yaitu sebagai berikut:

1) Best-effort service

Best-effort service adalah satu model layanan dimana aplikasi mengirim data
setiap kali diharuskan dalam setiap kuantitas, dan tanpa meminta izin atau
memberitahukan terlebih dahulu kepada jaringan. Untuk layanan Best-effort
service, jaringan mengirimkan data jika bisa, tanpa jaminan kehandalan batas,
atau throughput.

2) Integrated service

Integrated service adalah layanan beberapa model yang dapat menampung


beberapa persyaratan QoS. Dalam model ini aplikasi meminta jenis layanan
tertentu dari jaringan sebelum mengirim data. Aplikasi menginformasikan
jaringan dari traffic profile dan meminta jenis layanan tertentu yang dapat
mencakup Bandwitch dan delay requirement. Aplikasi ini diharapkan untuk
mengirim data hanya setelah mendapat konfirmasi dari jaringan.

3) Differentiated service

Differentiated service adalah layanan beberapa model yang dapat memenuhi


persyaratan QoS yang berbeda. Namun, tidak seperti dalam model Integrated
service, aplikasi yang menggunakan Differentiated service tidak secara eksplisit
memberi isyarat router sebelum mengirim data ITU-T mendefinisikan kinerja
jaringan yang dinyatakan dalam QoS. QoS merupakan istilah umum untuk
menyatakan efek dari kinerja layanan secara keseluruhan dari sudut pandang user
menurut Arif 2010 (dalam Muslim, 2016:20).
9

Berikut merupakan parameter-parameter dari quality of service yang akan


digunakan untuk mengukur performa jaringan, yaitu:

1) Bandwidth adalah suatu nilai konsumsi transfer data yang dihitung dalam
bit/detik atau yang biasanya di sebut dengan bit per second (bps), antara server
dan client dalam waktu tertentu. Jadi dapat disimpulkan bandwidth yaitu
kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dipakai untuk
mentransfer data dalam hitungan detik. Untuk itulah konsep Throughput
muncul. Throughput adalah bandwidth aktual atau bandwidth sebenarnya yang
terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan rute
internet yang spesifik ketika sedang mendownload suatu file. Secara umum
terdapat empat kategori penurunan kualitas jaringan berdasarkan nilai
throughput sesuai dengan versi TIPHON (Telecomunications and Internet
Protocol Harmonization Over Network) sebagai berikut :
Tabel 1. Kategori Throughput
Kategori Throughput Throughput (bps) Indeks
Sangat Bagus 100 4
Bagus 75 3
Sedang 50 2
Jelek < 25 1
Sumber : (Kurniawan, 2015: 27)

2) Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau informasi
untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut dikirim. Delay pada
suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang akan di ambil ketika di
memanajemen suatu jaringan. Ketika Delay besar, dapat diketahui jaringan
tersebut sedang sibuk atau kemungkinan yang lain adalah kapasitas jaringan
tersebut yang kecil sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan agar tidak
terjadi overload.
Tabel 2. Kategori Delay
Kategori Delay Besar Delay (ms) Indeks
Sangat Bagus < 150 ms 4
Bagus 150 ms s/d 300 ms 3
Sedang 300 ms s/d 450 ms 2
Jelek > 450 ms 1
Sumber : (Kurniawan, 2015: 27)
10

3) Packet loss merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan
paket tersebut dikirim. Ketika Packet loss besar maka dapat diketahui bahwa
jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Packet Loss mempengaruhi kinerja
jaringan secara langsung. Secara umum terdapat empat kategori penurunan
kualitas jaringan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi TIPHON
(Telecomunications and Internet Protocol Harmonization Over Network)
standarisasi nilai packet loss sebagai berikut :
Tabel 3. Kategori Packet Loss
Kategori Degredasi Packet Loss (%) Indeks
Sangat Bagus 0 4
Bagus 3 3
Sedang 15 2
Jelek 25 1
Sumber : (Kurniawan, 2015: 27)
4) Jitter merupakan Jitter diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian,
dalam waktu pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang
paket-paket diakhir perjalanan jitter. Jitter lazimnya disebut variasi delay,
berhubungan erat dengan latency, yang menunjukkan banyaknya variasi delay
pada transmisi data di jaringan yang diperlihatkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Kategori Jitter


Kategori Jitter Jitter (m/s) Indeks
Sangat Bagus 0 ms 4
Bagus 0 ms s/d 75 ms 3
Sedang 75 ms s/d 125 ms 2
Jelek 125 ms s/d 225 ms 1
Sumber : (Kurniawan, 2015: 28)

c. Klasifikasi Jaringan Internet

1) LAN
Menurut Sopandi 2012 dalam (Kusuma, 2016:23) LAN (Local Area Network)
adalah merupakan jaringan yang bersifat internal dan biasanya milik pribadi
dalam perusahaan kecil atau menengah dan biasanya berukuran sampai beberapa
kilometer.
LAN seringkali menggunakan teknologi transmisi kabel tunggal. LAN
tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100 Mbps (Mega
11

bit/second) dengan delay rendah (puluhan mikro) dan mempunyai faktor


kesalahan yang kecil. LAN–LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang
lebih tinggi dari yang lainnya, sampai ratusan megabit/detik.
Menurut White 2012 (dalam Kurniawan 2015:24) LAN merupakan sebuah
komunikasi jaringan yang menghubungkan berbagai perangkat komunikasi data
dalam sebuah wilayah berskala kecil dan memiliki kecepatan transmisi data yang
tinggi. Saat ini, sebagian besar LAN menggunakan teknologi IEEE 802.3 Ethernet
dan dilengkapi perangkat switch dengan kecepatan tranfer data 10, 100, atau 1000
Mbits/ second. Selain itu, ada juga teknologi 802.11b (Wi-fi) yang banyak dipakai
untuk membentuk LAN, dimana area yang menyediakan koneksi LAN
berteknologi Wi-fi disebut dengan hotspot.
2) MAN
Menurut Aditya 2011 (dalam Kusuma, 2016:21) Metropolitan Area Network
atau disingkat MAN adalah jenis jaringan untuk mentransmisikan data atau
informasi yang tidak lagi bersifat institusi/ pribadi, tetapi data atau informasi yang
bersifat semipublik. Pada MAN Protokol dan teknologi hampir mirip dengan LAN,
yang membedakan hanya terletak pada ukurannya yang lebih besar sehingga
disebut dengan MAN, karena MAN merupakan LAN yang berukuran besar.
Menurut O’brien 2011 (dalam Kurniawan 2015:25) Metropolitan Area Network
(MAN) lebih spesifik menyatakan bahwa, “When a wide area network optimized a
spesifik geographical area” yang artinya Metropolitan Area Network (MAN)
adalah ketika wide area network di optimalkan pada wilayah geografis tertentu.
Jaringan MAN ialah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar
10 hingga 50 km, MAN ini adalah suatu jaringan yang tepat untuk membangun
jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota atau antara pabrik/instansi dan kantor
pusat yang berada dalam jangkauannya. Setiap orang tidak bisa secara bebas
mengakses MAN.
3) WAN (Wide Area Network)
Menurut Aditya 2011 (dalam Kusuma, 2016:22) menyatakan bahwa WAN
merupakan jaringan komputer yang mencakup area yang besar sebagai contoh
yaitu jaringan komputer antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat
didefinisikan juga sebagai jaringan komputer yang membutuhkan router dan
12

saluran komunikasi public. Wide Area Network (WAN) mencakup daerah


geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua. Menurut
Rainer 2011 (dalam Kurniawan 2015:25) lebih spesifik menyatakan bahwa, “Wide
Area Networks (WAN) adalah jaringan yang mencakup wilayah geografis yang
luas. WAN biasanya menghubungkan beberapa LAN. WAN terdiri dari kumpulan
router yang saling berhubungan sehingga membentuk sebuah jaringan yang besar
dan bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi.

4) WLAN

Wireless LAN adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung melalui
tanpa kabel. Menurut Jubilee 2012 (dalam Kurniawan 2015:26), Wifi merupakan
salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan
dan perangkat Wireless Local Area Network (WLAN). Sedangkan menurut
Yuhefizar 2008 (dalam Muslim 2016:14) Wifi adalah singkatan dari Wireles
Fidelity, yaitu seperangkat standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan
lokal tanpa kabel (Wireless Local Area Network-WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Awalnya Wifi ditujukan untuk penggunaan perangkat
nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan
untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer
dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk
terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan
hotspot) terdekat. Secara teknis operasional, wifi merupakan salah satu varian
teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat
WLAN (wireless local area network).

3. Wireless Network
a. Definisi WiFi

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu


sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless
Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.
Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang
dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan
mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya
13

Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN),
namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet.
Jadi, wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang
saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan
komputer dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur lintas
datanya.

b. Aplikasi Wireless Network

Wireless LAN (WLAN) adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan
tranmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan
fungsi kabel. Aplikasi wireless digunakan untuk menggantikan kabel UTP pada
jaringan komputer konvensional menggunakan Wireless Local Area Network
(WLAN).

Gambar 1. Aplikasi WLAN


Sumber: Kusuma (2016)
Pada Gambar 1. ditunjukkan penggunaan aplikasi WLAN pada jaringan
computer konvensional. Aplikasi wireless juga digunakan dalam telekomunikasi
dapat menggantikan peran kabel pada pesawat telepon PSTN dirumah anda sudah
tidak asing dengan kata GSM, CDMA, GPRS, EDGE, WCDMA, atau HSDPA pada
ponsel atau PDA.

Gambar 2. Aplikasi WLAN di Telekomunikasi


Sumber: Kusuma (2016)
Pada Gambar 2. ditunjukkan penggunaan aplikasi WLAN di Telekomunikasi.
14

c. Mode Operator Wireless Network

Wireless Local Area Network sebenarnya hamper sama dengan jaringan LAN,
akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk
berhubungan dengan jaringan. Node pada WLAN menggunakan channel frekuensi
yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless devive.
Tidak seperti pada LAN konvensional (kabel), pada Wireless LAN hanya
terbagi ke dalam dua mode pemasangan (instalasi), yaitu mode add hock dan
infrastruktur. Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing
PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Add Hock
adalah sambungan komunikasi langsung antara masing-masing komputer/laptop
dengan menggunakan media wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung
dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan
berkabel.

1) Mode ad-hoc atau jaringan peer to peer

Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara
langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Pada komunikasi Add
hoc, tidak memerlukan access point untuk bisa saling berhubungan. Masing-
masing host hanya harus memiliki transceiver serta receiver wireless untuk bisa
berkomunikasi secara langsung.
Jaringan wireless Ad Hoc dapat juga dikatakan sebagai desentraslisasi jaringan
wireless merupakan bentuk komunikasi jaringan wireless yang paling sederhana.

Gambar 3. Mode Operator Ad-hoc


Sumber: Ginta, dkk. (2019)
Kekurangan dari dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi
dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah
jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.

2) Jaringan server based atau wireless infrastruktur

Mode infrastruktur adalah dimana jaringan ini diperlukan sebuah access point
untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Keberadaan access
15

point dimaksudkan untuk mentransmisikan data pada PC untuk jangkauan tertentu


pada suatu area/wilayah.

Gambar 4. Mode Operator Infrastruktur


Sumber: Ginta, dkk. (2019)

d. Komponen pada Wireless Network

Untuk bisa mengembangkan sebuah mode WLAN, setidaknya diperlukan empat


komponen utama yang harus disediakan, yaitu :

Gambar 5. Komponen Wireless Network


Sumber: Muslim (2018)

1) Access Point

Access Point akan menjadi sentral komunikasi antara PC ke ISP, atau dari
kantor cabang ke kantor pusat jika jaringan yang dikempangkan milik sebuah
korporasi pribadi. Access Point ini berfungsi sebagai konverter sinyal radio yang
dikirimkan menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui perangkat WLAN
lainnya untuk kemudian akan dikonversikan kembali menjadi sinyal radio oleh
receiver.

2) Wireless LAN Interface

Alat ini biasanya merupakan alat tambahan yang dipasangkan pada PC atau
Laptop. Namun pada beberapa produk laptop tertentu, interface ini biasanya sudah
dipasangkan pada saat pembeliannya. Interface ini pula bisa diperjual belikan
secara bebas dipasaran dengan harga yang beragam. Disebut juga sebagai
16

Wireless LAN Adaptor USB. Alat Ini merupakan peralatan yang di pasangkan
kepada pec desktop dengan peralatan yang di kembangkan dengan masal yang
bentuknya berupa PCMCIA card, port usb ataupun menggunakan PCI card.

3) Mobile/Desktop PC

Perangkat akses untuk pengguna (user) yang harus sudah terpasang media
Wireless LAN interface baik dalam bentuk PCI maupun USB.

4) Antena External

Antena adalah alat untuk mengirim dan menerima gelombang elektromagnetik,


bergantung kepada pemakaian dan penggunaan frekuensinya, antena bisa
berwujud berbagai bentuk, mulai dari seutas kabel, dipole, ataupun yagi,
dsb. Antena adalah alat pasif tanpa catu daya (power), yang tidak bisa
meningkatkan kekuatan sinyal radio, dia seperti reflektor pada lampu senter,
membantu mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal. Antena External digunakan
untuk memperkuat daya pancar.
Kapasitas atau kemampuan antenna sebuah perangkat wireless biasa bisa
dikurangi dan ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Ada juga antenna yang
terpasang secara permanen bersama dengan perangkat komputer atau di dalam
wifi adapter. Jenis antenna yang permanen seperti ini tidak bisa ditambah atau
dikurangi kapasitasnya.

4. PT. Telkom Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom


Indonesia atau Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta
penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom
mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan
jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler
sebanyak 104 juta.
Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom juga
menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, seperti PT
Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Telkom Akses, Telkom Metra.
17

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru")


yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

Beberapa layanan jaringan dari PT Telkom Indonesia yaitu :


1) IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi
100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet
Cepat), Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
2) Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
3) TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up
4) TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus
perusahaan
5) Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band)
menggunakan teknologi ADSL

a. Indihome
Indonesia Digital HOME (disingkat IndiHOME) adalah salah satu produk
layanan dari PT Telekomunikasi Indonesia berupa paket layanan komunikasi dan
data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed
Internet), dan layanan televisi interaktif (USee TV Cable, IP TV). Karena
penawaran inilah. IndiHome resmi diluncurkan pada tahun 2015. IndiHome juga
merupakan salah satu program dari proyek utama Telkom, Indonesia Digital
Network 2015.
Dalam penyelenggaraannya, Telkom menggandeng sejumlah pengembang
teknologi telekomunikasi untuk membangun rumah berkonsep digital dalam
perihal pelayanannya.
Pelayanan IndiHome hanya bisa diterapkan pada rumah yang di wilayahnya
terdapat tersedia jaringan serat optik dari Telkom (FTTH) dan area yang masih
menggunakan kabel tembaga.

Saat ini Indihome menyediakan beberapa paket layanan antara lain paket Single
Play, Dual Play dan Triple Play.

1) Single Play menyediakan koneksi Fiber Optik dengan layanan Internet dengan
atau tanpa telepon rumah.
2) Dual play menyediakan koneksi Fiber Optik dengan layanan internet dan
telepon rumah.
18

3) Triple Play menyediakan koneksi Fiber Optik dengan layanan internet, telepon
rumah, dan IPTV UseeTV.
b. Wireless Managed Service
Telkom menyediakan suatu layanan eksklusif dalam layanan Indonesia Wifi ini
yang disebut Managed Service – Full Subscription, yaitu venue diberi keleluasaan
untuk menentukan tampilan, content, advertising, maupun menentukan situs yang
dibuka, melalui koneksi jaringan Indonesia Wifi. Wireless Managed Service Full
Subscription (WMS) adalah suatu layanan dalam jaringan Wifi.id yang diterapkan
pada satu atau lebih titik akses ( Access Poin/AP ) dengan quota tidak dibatasi dan
speed up to 20 Mbps. SSID yang dipasang di Venue adalah nama venue
(venue@wifi.id), @wifi.id, dan Flashzone-seamless serta mendapatkan Welcome
Page dan Landing Page dengan template standar dan diberikan space khusus
untuk venue dengan ukuran maks 620 x 250 pixel.
Pilihan dalam metode login untuk SSID venue yaitu sebagai berikut :

1) Tanpa Login (Passtrough). User tidak perlu login, disediakan link atau tombol
untuk lanjut connect ke internet
2) Dengan User Login, disediakan hanya satu login untuk multi user (Single
Login Multi Session)
5. Aplikasi Pengukuran

Untuk tools jaringan pengukur parameter penulis menggunakan pembanding


dari nettools yaitu wireshark dikarenakan parameter yang diukur throughput,
delay, packet loss dan jitter.
Wireshark merupakan salah satu dari sekian banyak tool Network Analyzer
yang banyak digunakan oleh Network Administrator untuk menganalisa kinerja
jaringannya terrmasuk protokol didalamnya.

Gambar 6. Logo Wireshark


Sumber: Muslim (2018)
Wireshark merupakan salah satu dari tool Network Analyzer yang biasa
digunakan oleh Network Administrator pemecahan masalah jaringan, analisis,
perangkat lunak dan pengembangan protokol komunikasi dan pendidikan.
19

Awalnya bernama Ethereal, dan pada Mei 2006 proyek ini berganti nama menjadi
Wireshark karena masalah merek dagang. Bahasa Pemrograman yang digunakan
adalah bahasa C dengan lisensi public umum GNU. Wireshark dipakai oleh
network administrator untuk menganalisa kinerja jaringannya. Wireshark mampu
menangkap paket-paket data atau informasi yang berjalan dalam jaringan yang
terlihat dan semua jenis informasi ini dapat dengan mudah dianalisa yaitu dengan
memakai sniffing , dengan sniffing diperoleh informasi penting seperti password
email account lain.
Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa lalu-lintas jaringan
komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi profesional
jaringan, administrator jaringan, peneliti, hingga pengembang piranti lunak
jaringan. Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-
Ring, FDDI, serial (PPP dan SLIP), 802.11 wireless LAN, dan koneksi ATM.
Program ini juga sering digunakan oleh chatters untuk mengetahui ip korban
maupun para chatter lainnya lewat typingan room. Tool wireshark dapat
menganalisa transmisi paket data dalam jaringan, proses koneksi dan transmisi
data antar komputer. Kegunaan dari aplikasi wireshark yaitu :
1) Wireshark dipakai oleh network administrator untuk menganalisa kinerja
jaringannya. Wireshark mampu menangkap paket-paket data atau informasi
yang berjalan dalam jaringan yang terlihat dan semua jenis informasi ini dapat
dengan mudah dianalisa yaitu dengan memakai sniffing , dengan sniffing
diperoleh informasi penting seperti password email account lain.
2) Wireshark merupakan software untuk melakukan analisa lalu-lintas jaringan
komputer, yang memiliki fungsi-fungsi yang amat berguna bagi profesional
jaringan, administrator jaringan, peneliti, hingga pengembang piranti lunak
jaringan.
3) Wireshark dapat membaca data secara langsung dari Ethernet, Token-Ring,
FDDI, serial (PPP dan SLIP), 802.11 wireless LAN, dan koneksi ATM.
4) Program ini juga sering digunakan oleh chatters untuk mengetahui ip korban
maupun para chatter lainnya lewat typingan room.
5) Tool wireshark dapat menganalisa transmisi paket data dalam jaringan, proses
koneksi dan transmisi data antar komputer.
20

6. Profil Cafe Satu Titik


Cafe Satu Titik merupakan tempat pelayanan minuman sperti kopi dan
makanan ringan. Cafe Satu titik berdiri sejak bulan July 2019.

Gambar 7. Cafe Satu Titik


Cafe satu Titik buka pada jam 08.00 pagi sampai dengan jam 11.00 malam.
Cafe Satu Titik berlokasi di Jalan Andi Kambo Nomor 26, Palopo (Di samping
lorong jalan masuk perumahan virgo). Cafe Satu Titik juga memberikan fasilitas
internet berupa Wifi IndiHome untuk digunakan pelanggannya maupun juga untuk
karyawan Cafe.

7. Profil Cafe Chisty


Cafe Chisty merupakan tempat dimana pengunjung dapat menikmati makanan
dan minuman ringan sebagai hidangan, dan juga live musik sebagai hiburan.

Gambar 8. Cafe Chisty


Cafe Chisty berlokasi di Jalan Andi Djemma (Depan SMAN 3 Palopo). Cafe
Chisty juga memberikan layanan internet seperti halnya Cafe lain. Cafe Chisty
juga menyediakan layanan berupa Wireless Managed Services (WMS) dimana
pengunjung dapat login ke jaringan Wifi yang disediakan.
21

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan


1) Penelitian yang dilakukan oleh Syahrial, dkk (2015) mengenai analisis
perbandingan kualitas jaringan wireless LAN (WLAN) dengan menggunakan
antena eksternal yagi 2,4 GHz dan Grid 2,4 GHz maka diperoleh kesimpulan
pada pengujian kualitas sinyal antena Grid lebih bagus dibandingkan antena
Yagi dan hasil pengujian kecepatan download antena Grid lebih tinggi
daripada antena Yagi.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Wahid Zainud (2013) yang berjudul“ Analisis
quality of service (qos) kinerja software video qonference berbasis wireless”,
dimana tujuan penelitiannya yaitu untuk menghasilkan kualitas layanan Quality
of Service (QoS) pada jaringan Wireless UAD Kampus I dan IT Center UAD
serta dapat digunakan untuk melakukan proses perbaikan dan optimalisasi
kondisi jaringan yang digunakan untuk penerapan kegiatan video conference.
3) Nurhikma, dkk (2014) yang berjudul “ Analisis Komparasi Terhadap Kualitas
Akuntansi Sebelum dan Sesudah Penerapan Standar Akuntansi Keuangan
Internasional di Indonesia (Studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2010-2013). Penelitian ini merupakan
kuantitatif yang menggunakan analisis yang statistic deskriptif.
4) Pramayudha, (2010) dengan judul “Analisis Perbandingan Perfomansi Jaringan
IPV4, IPV6 dan Tunneling 6T04 untuk aplikasi file transfer protocol (FTP)
pada media whiret dan whireless di sisi client “. Penelitian ini mengkaji
perbedaan header IPv4 dan IPv6 serta proses engkapsulasi dan dekapsulasi
tunneling 6T04 untuk parameter transfer time throughput dan delay.
5) Sugeng Riyadi dan Harjono Analisis Perbandingan Kecepatan Download pada
GSM (Comparation Analysis of GSM Download Speed) (2013). Penelitian ini
akan memberikan solusi alternatif tentang ISP GSM mana yang memiliki akses
internet paling bagus dalam melakukan download (unduh) data. Perhitungan
statistik dalam penelitian menggunakan program SPSS (Statistical Package For
Social Science) program ini merupakan sebuah program komputer statistik
yang berfungi untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara
tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan.
22

2.3 Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan suatu uraian tentang kerangka konsep pemecahan


masalah yang telah diidentifikasi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode statistik deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
wawancara, dan studi pustaka. Dalam proses observasi peneliti akan datang secara
langsung ke lokasi penelitian. Peneliti juga melakukan wawancara ke sumber
informasi yang terkait. Untuk studi pustakanya peneliti mengambil teori maupun
jurnal yang terkait dengan penelitian. Data yang akan diukur pada jaringan adalah
parameter throughput, delay, packet loss, dan jitter menggunakan aplikasi
wireshark. Selanjutnya peneliti akan mengolah data dari hasil pengumpulan data
dan membandingkannya dengan standarisasi TIPHON. Untuk lebih memperjelas
maka digambarkan dalam bentuk Gambar 9. sebagai berikut:
Identifikasi Masalah
Masalah yang ada yaitu Bagaimana menganalisis kualitas jaringan
WiFi IndiHome di Cafe Satu Titik dan Wireless Managed Servicess
(WMS) di Café Chisty

Pengumpulan Data
Observasi, wawancara dan studi pustaka

Proses Penelitian

Identifikasi Permasalahan Pendeskripsian kinerja jaringan

Peneliti mengindentifikasi kualitas Pendeskripsian hasil analisis untuk


jaringan yang akan dijadikan acuan memberikan uraian atau penjelasan
analisis penelitian tentang kinerja jaringan wireless pada
ke dua tempat tersebut

Proses Analisis Data pada jaringan


Peneliti melakukan proses analisis kinerja jaringan wireless. Metode penelitian yang
digunakan adalah Metode Statistik Deskriptif. Parameter-parameter yang di uji adalah
throughput, delay, jitter dan packet loss dan membandingkannya dengan standarisasi
menurut TIPHON pada jaringan WiFi IndiHome dan Wireless Managed Servicess

Hasil Akhir
Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis
yang dilakukan sebelum nya

Gambar 9. Kerangka Pikir

Anda mungkin juga menyukai