Anda di halaman 1dari 13

360| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.

2 Edisi Agustus 2016, 360-371

PENGEMBANGAN MEDIA ANIMASI BERBASIS REPRESENTASI


KIMIA PADA PEMBELAJARAN JENIS-JENIS KOLOID

Elsa Septigiani Pujiantari*, Nina Kadaritna, Ratu Betta R


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1

*Corresponding author, telp: 082280388138,


email: elsapujiantari@gmail.com

Abstract : Development of Animation Media for Colloid Types Learning Based


on Chemical Representations. The aim of this research was to develop animation
media for colloid types learning based on chemical representations. This research
used Research and Development Design. The steps of this research were
research and collecting information, planning, developing preliminary form of
product, preliminary field testing, and main product revision. Preliminary field
testing was done in MAN 1 South Lampung. The percentage of teacher response
about aspects in suitability content, attractiveness, and readability of animation
media developed were 92%, 100%, and 90%, respectively with very high criteria.
The percentage of students response about the attractiveness and readability as-
pects were also very high criteria, with percentage were 96% and 93%,
respectively.

Keywords: animation media, chemical representation, colloid types

Abstrak: Pengembangan Media Animasi Berbasis Representasi Kimia pada


Pembelajaran Jenis-Jenis Koloid. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengembangkan media animasi berbasis representasi kimia pada pembelajaran
jenis-jenis koloid. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengem-
bangan. Tahap penelitian ini adalah penelitian dan pengumpulan data, perenca-
naan, pengembangan produk awal, uji coba lapangan awal, dan revisi hasil uji
coba awal. Uji coba lapangan awal pada media animasi telah dilaksanakan di
MAN 1 Kabupaten Lampung Selatan. Persentase tanggapan guru terhadap aspek
kesesuaian isi, kemenarikan dan keterbacaan pada media animasi yang dikem-
bangkan sebesar 92%, 100%, dan 90% dengan kriteria sangat tinggi. Persentase
tanggapan siswa terhadap aspek kemenarikan dan keterbacaan juga sangat tinggi
yaitu dengan persentase 96% dan 93%.

Kata kunci: jenis-jenis koloid, media animasi, representasi kimia

Pendahuluan ses penemuan. Salah satu cabang dari


Ilmu pengetahuan alam (IPA) IPA adalah Kimia. Kimia adalah ilmu
berkaitan dengan cara mencari tahu yang mencari jawaban atas pertanya-
tentang gejala alam secara sistematis, an apa, mengapa, dan bagaimana
bukan hanya penguasaan kumpulan gejala-gejala alam yang berkaitan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, dengan komposisi, struktur, dan sifat
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip perubahan, dinamika, dan energetika
saja tetapi juga merupakan suatu pro- zat (Tim Penyusun, 2006).
Pujiantari et al. Pengembangan Media Animasi berbasis Representasi Kimia …. |361

Materi kimia melibatkan proses simbolik. Kompetensi Dasar 3.15


perubahan yang teramati seperti yaitu menganalisis peran koloid
perubahan warna, bau, dan gelem- dalam kehidupan berdasarkan sifat-
bung pada level makroskopis atau sifatnya dan Kompetensi Dasar 4.15
laboratorium. Sedangkan untuk pro- yaitu mengajukan ide atau gagasan
ses perubahan struktur yang tidak ter- untuk memodifikasi pembuatan ko-
lihat berada pada level submikros- loid berdasarkan pengalaman mem-
kopis atau molekul imajiner. Peru- buat beberapa jenis koloid (Tim
bahan ini di wakili pada level simbo- Penyusun, 2014). Koloid mempelajari
lik, level ini terdapat dalam dua cara tentang pencampuran zat-zat yang erat
yaitu secara kualitatif dengan meng- kaitannya dengan kehidupan sehari-
gunakan notasi khusus, bahasa, hari, oleh karena itu materi ini sangat
diagram, dan simbol; dan kuantitatif penting untuk dipelajari dan di
dengan menggunakan matematik pahami, namun pada kenyataannya
(Tasker dan Dalton, 2006). Menurut siswa hanya sekedar menghafal tanpa
Johnstone dalam Chittleborough memahami materi tersebut secara
(2007) menyatakan bahwa fenomena mendalam, seperti yang terjadi pada
kimia dapat dijelaskan melalui tiga le- kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sukohar-
vel representasi materi kimia, yaitu jo (Puspita, 2015).
level makroskopik, submikroskopik, Berdasarkan hasil penyebaran
dan simbolik. angket yang dilakukan pada empat
Johnstone dan Treagust et al. SMA di Kabupaten Lampung Utara
dalam Jansoon, dkk (2009) mengana- dan Kabupaten Lampung Selatan di-
logikan tiga level representatif dalam peroleh hasil bahwa keempat sekolah
sebuah segitiga yang ditunjukkan tersebut belum menggunakan pembe-
pada Gambar 1. lajaran yang berbasis representasi ki-
Level Makroskopik mia. Oleh karena itu, materi yang di-
tampilkan juga tidak memberikan
contoh yang ada di kehidupan sehari-
hari dan juga tidak menjelaskan se-
cara level submikroskopis yang me-
nyebabkan siswa kurang antusias
dalam belajar jenis-jenis koloid. Aki-
batnya siswa kurang tertarik dan tidak
bersemangat dalam memperhatikan
Level Submakroskopik
materi jenis-jenis koloid yang diajar-
Level Simbolik
kan. Selain itu, keempat sekolah ter-
Gambar 1. Tiga level representasi sebut hanya menggunakan buku cetak
dalam kimia sebagai sumber belajar dan software
microsoft powerpoint sebagai media
Salah satu materi kimia yang pembelajaran.
dijelaskan dengan menggunakan re- Untuk membuat kondisi pembe-
presentasi kimia adalah materi sistem lajaran lebih menarik dan materi yang
koloid. Dalam materi sistem koloid disampaikan guru mudah dipahami
terdapat banyak klasifikasi, seperti siswa perlu adanya media
jenis-jenis koloid dan sifat-sifat koloid pembelajaran. Najjar (1966) mengata-
yang dapat dijelaskan melalui level kan bahwa media efektif dalam pro-
makroskopis, submikroskopis, dan ses membantu seseorang dalam
362| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 360-371

proses belajar. Media memiliki ke- kesetimbangan kimia memiliki hasil


mampuan untuk mengkombinasi cara tanggapan guru dan siswa yang dika-
seseorang untuk memahami, menga- tegorikan tinggi, sehingga dapat di-
tur, dan mengakses informasi. Dari simpulkan bahwa media animasi
hasil penelitian Haryati (2013) pembelajaran dapat mempermudah
mengenai penggunaan media belajar guru dalam menyampaikan konsep,
dapat disimpulkan bahwa media pem- media animasi dapat menambah moti-
belajaran dapat meningkatkan moti- vasi, pembelajaran kimia menjadi
vasi belajar siswa dan dapat merang- lebih menarik, menyenangkan, me-
sang siswa mengingat apa yang sudah ningkatkan rasa ingin tahu dan dapat
dipelajari dan juga memberikan rang- mempermudah siswa dalam mema-
sangan pada materi pembelajaran hami materi pergeseran kesetimbang-
yang baru. Umar (2013) juga me- an. Hal ini dipekuat oleh penelitian
nyatakan bahwa penggunaan media yang dilakukan oleh Sari (2014)
pembelajaran dapat membuat kondisi mengenai pengaruh media animasi
pembelajaran lebih efektif sehingga terhadap hasil belajar IPA siswa slow
dapat meningkatkan hasil belajar learner. Dari penelitian tersebut, di-
siswa. Media berfungsi untuk tujuan dapatkan bahwa setelah mengguna-
instruksional dimana informasi yang kan media animasi didapatkan hasil
terdapat di media itu harus melibat- rata-rata akhir pos tes berada pada
kan siswa baik dalam benak atau kategori baik, adanya peningkatan ha-
mental maupun dalam bentuk aktivi- sil belajar dan hasil pengujian hipote-
tas yang nyata sehingga pembelajaran sis.
dapat terlaksana (Arsyad, 2011). Berdasarkan uraian di atas, arti-
Salah satu media pembelajaran kel ini memaparkan hasil penelitian
yang dapat digunakan untuk menarik terkait pengembangan media animasi
perhatian siswa dan sesuai dalam pro- berbasis representasi kimia pada ma-
ses pembelajaran yang berbasis repre- teri jenis-jenis koloid.
sentasi adalah media animasi. Anima-
si itu sendiri merupakan rangkaian METODE
gambar yang membentuk gerakan Metode penelitian yang diguna-
(Utami, 2011). Media animasi yang kan dalam pengembangan media ani-
digunakan dalam pembelajaran harus masi adalah metode penelitian dan
dapat memberikan pengalaman yang pengembangan (Research and Deve-
menyenangkan dan memenuhi kebu- lopment). Menurut Borg dan Gall
tuhan perorangan siswa. Hal ini di- dalam Sukmadinata (2011) ada sepu-
perkuat oleh Haryati (2013) yaitu ani- luh langkah dalam pelaksanaan pene-
masi menjadi pilihan untuk menun- litian dan pengembangan, tetapi ta-
jang proses belajar yang menyenang- hapan penelitian dan pengembangan
kan dan menarik bagi siswa dan juga hanya dilaksanakan sampai tahap
memperkuat motivasi, dan juga untuk revisi produk hasil uji coba lapangan
menanamkan pemahaman pada siswa awal.
tentang materi yang diajarkan.
Hasil penelitian yang dilakukan Tahap penelitian dan pengumpulan
oleh Meriana (2013) mengenai pe- informasi
ngembangan media animasi berbasis Pada penelitian dan pengumpulan
multipel representasi pada materi informasi ini terdiri dari studi pustaka
faktor-faktor yang mempengaruhi dan studi lapangan. Pada tahap studi
Pujiantari et al. Pengembangan Media Animasi berbasis Representasi Kimia …. |363

pustaka, yang dilakukan adalah anali- yang baik dan penyesuaian media
sis KI-KD, analisis RPP, silabus dan dengan materi pembelajaran.
analisis materi jenis-jenis koloid. Penyusunan instrumen yang akan
Studi lapangan akan dilakukan di digunakan untuk validasi ahli dan uji
MAN 1 Lampung Selatan, MAN 1 coba lapangan terdiri dari beberapa
Lampung Utara, SMAN 3 Kotabumi angket. Angket yang disusun divali-
Kab. Lampung Utara, SMK Hampar dasi oleh dosen pembimbing. Hal ini
Baiduri Kab. Lampung Selatan. Sum- bertujuannya untuk mengetahui kese-
ber data pada penelitian ini berasal suaian isi angket dengan rumusan
dari 1 orang guru kimia kelas XI dan masalah penelitian.
5 orang siswa pada setiap sekolah. Angket untuk validasi ahli dan
Instrumen yang digunakan pada studi tanggapan guru terdiri dari angket ke-
lapangan ini menggunakan pedoman sesuaian isi, kemenarikan, dan keter-
angket untuk guru dan siswa. bacaan. Sedangkan tanggapan siswa
Data hasil pengisian angket terdiri dari angket keterbacaan dan
dianalisis dengan teknik analisis data kemenarikan. Hasil pengembangan di
yang dibuat dengan rumus: validasi ahli oleh validator yakni do-
sen pendidikan kimia yang ahli dalam
% Jin = x 100 % materi jenis-jenis koloid dengan
memberikan angket validasi beserta
dimana % Jin adalah Presentase pilih- produk yang dikembangkan.
an jawaban-i dan ∑ adalah jumlah
responden yang menjawab jawaban, Tahap Uji Coba Lapangan Awal
juga N adalah jumlah seluruh respon- Pada tahap ini akan dilakukan uji
den. coba produk lapangan awal di MAN 1
Lampung Selatan. Uji coba produk la-
Tahap Perencanaan Produk pangan awal dilakukan untuk menge-
Pada tahap ini produk yang akan tahui tanggapan guru dan siswa terha-
dihasilkan merupakan media animasi dap media animasi yang dikembang-
berbasis representasi kimia pada ma- kan.
teri jenis-jenis koloid. Media animasi Hasil tanggapan tersebut dianali-
yang di kembangkan terdiri dari ani- sis dengan cara teknik analisis
masi makroskopis dan submikrosko- sebagai berikut: data yang diperoleh
pis yang berhubungan dengan materi diklasifikasikan, ditabulasi berdasar-
jenis-jenis koloid. Pengguna produk kan klasifikasi yang dibuat, dan diberi
ini adalah guru. skor jawaban reponden. Penskoran ja-
waban responden dalam aspek ke-
Tahap Pengembangan Produk menarikan, kesesuaian isi, dan keter-
Awal bacaan dapat dilihat pada Tabel 1.
Pada tahap ini yang dilakukan ada-
lah penyusunan draf kasar media ani- Tabel 1. Pedoman penskoran
masi yang dikembangkan dan ins- (Riduwan, 2012)
trumen. Penyusunan media animasi Kriteria Jawaban Skor
ini terdiri dari animasi makroskopik, Ya 1
dan submikroskopik pada materi jenis Tidak 0
-jenis koloid. Pengembangan media
tersebut harus didasarkan berdasarkan Jumlah skor jawaban responden
beberapa aspek seperti kriteria media dihitung persentase skor jawaban tiap
364| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 360-371

butir pertanyaan pada kuesioner me- HASIL DAN PEMBAHASAN


dia animasi yang dikembangkan
menggunakan rumus sebagai berikut: Penelitian dan Pengumpulan Infor-
masi
% X in 
 S 100% Penelitian dan pengumpulan in-
S maks formasi ini terdiri dari studi lapangan
dan studi pustaka. Pada studi lapang-
Dimana %Xin adalah persentase ja- an yang telah dilakukan, maka dipe-
waban tiap butir pertanyaan pada kue- roleh informasi bahwa dari jenis me-
sioner, S adalah jumlah skor jawab- tode yang digunakan guru dari ke-
an, Smaks adalah skor maksimum yang empat sekolah tersebut adalah diskusi
diharapkan (Sudjana, 2005). dan ceramah dengan persentase
Hasil presentase jawaban setiap seperti yang terlihat pada Gambar 2.
item pada angket dihitung rata-rata
persentase dengan rumus sebagai be- 60
rikut:
50
%X i 
 %X in

n 40
Persentase

dimana % X i adalah rata-rata persenta- 30


se tiap butir pertanyaan pada kuesi-
oner, %Xin adalah jumlah persentase 20
tiap butir pertanyaan pada kuesioner
dan n adalah jumlah pernyataan 10
(Sudjana, 2005).
Hasil perhitungan ditafsirkan per- 0
sentase skor tiap butir pertanyaan Diskusi ceramah
pada kuesioner secara keseluruhan
menggunakan tafsiran skor (Arikunto, Jenis metode
2010) seperti pada Tabel 2. Gambar 2. Jenis metode yang di
gunakan guru dalam
Tabel 2. Tafsiran skor
proses pembelajaran
Skor (%) Kriteria
jenis-jenis koloid
80,1 – 100 Sangat tinggi
60,1 – 80 Tinggi Untuk penggunaan media dalam
40,1 – 60 Sedang proses pembelajaran, sebanyak 75%
20,1 – 40 Rendah guru mengatakan bahwa dalam proses
0 – 20 Sangat rendah pembelajaran jenis-jenis koloid tidak
menggunakan media pembelajaran
Tahap Revisi Produk melainkan hanya menggunakan buku
Tahap revisi dan penyempurnaan cetak sedangkan 25% guru mengata-
media animasi yang dikembangkan. kan sudah menggunakan multimedia
Tahap revisi ini dilakukan dengan berupa media powerpoint, namun me-
mempertimbangan hasil validasi oleh dia tersebut belum memberikan repre-
validator ahli, tanggapan guru dan sentasi kimia baik secara level mak-
tanggapan siswa terhadap media roskopis maupun level submikrosko-
animasi yang dikembangkan. pis.
Pujiantari et al. Pengembangan Media Animasi berbasis Representasi Kimia …. |365

Guru menjelaskan bahwa hal ini perangkat pembelajaran berupa ana-


terjadi karena belum adanya media lisis KI dan KD, rumusan indikator,
animasi berbasis representasi kimia analisis konsep, silabus, dan Rencana
yang menjelaskan materi jenis-jenis Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
koloid, sedangkan guru juga menga- Representasi kimia diklasifika-
lami kesulitan untuk membuat media sikan dalam level representasi mak-
yang berbasis representasi kimia roskopis, submikroskopis dan sim-
karena adanya beberapa kendala yaitu bolik. Pembelajaran representasi ki-
kurangnya waktu dalam membuat mia dapat digunakan dalam materi
media animasi dan keterampilan guru pembelajaran sistem koloid, dimana
dalam penggunaan software yang di- pada sistem koloid terdapat banyak
butuhkan dalam proses pembuatan klasifikasi (penggolongan), seperti
media animasi. Sebagian besar siswa jenis-jenis koloid dan sifat-sifat ko-
mengatakan bahwa pembelajaran loid. Pembelajaran yang berbasis re-
jenis-jenis koloid kurang menarik per- presentasi kimia dapat digunakan
hatian dan antusias siswa dalam untuk membantu siswa dalam mema-
mempelajarinya, karena tidak adanya hami materi koloid secara mendalam
media yang menarik dan siswa hanya (Herawati, 2013). Selain itu, peng-
belajar melalui tabel pada buku cetak. gunaan media pembelajaran dapat
Hal ini terlihat dari pengisian angket menjadi alat bantu guru dalam
siswa mengenai ketertarikan siswa mengajar serta sarana pembawa pesan
dalam pembelajaran jenis-jenis koloid dari sumber belajar ke penerima pe-
pada Gambar 3. san (Suryani dan Agung, 2012).
70
Melalui media animasi proses kerja
atau prinsip kerja suatu materi dapat
60 dicermati lebih nyata daripada media
gambar diam. Peserta didik dapat
50 mencermati materi lebih nyata teruta-
ma mengenai suatu proses kerja mate-
Persentase

40
ri (Sukiyasa, 2013).
30
Hasil Perencanaan Produk
20 Hasil perencanaan produk
meliputi perencanaan flowchart dan
10 storyboard yang akan menjadi pe-
nuntun pengembangan desain media
0
Tertarik Tidak tertarik
animasi. Flowchart berupa simbol-
simbol yang menunjukkan alur ke-
Ketertarikan siswa dalam giatan dan data-data yang dimiliki
pembelajaran
program media animasi sebagai suatu
Gambar 3. Persentase ketertarikan proses dimulai sampai di akhirinya
siswa dalam pembelajar- program media animasi tersebut.
an jenis-jenis koloid Berikut flowchart yang dibuat seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 4.
Pada tahap studi pustaka, yang Storyboard merupakan deskripsi dari
dilakukan adalah analisis KI-KD, setiap scene yang secara jelas meng-
analisis RPP, dan analisis materi gambarkan objek media animasi serta
jenis-jenis koloid. Hasil dari analisis perilakunya yang meliputi visual,
KD materi sistem koloid diperoleh audio beserta keterangan lain yang
366| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 360-371

diperlukan sehingga gambaran media materi pembelajaran. Pada menu


animasi yang akan dibuat dapat profil pengembang ditampilkan iden-
dilihat jelas. titas pengembang. Pada menu petun-
juk terdapat keterangan mengenai
Pengembangan Media Animasi tombol-tombol navigasi yaitu tombol
Software yang digunakan dalam back, next, close, dan home.
pembuatan media animasi ini adalah Pada menu indikator pembelajar-
Macromedia Flash 8. Pada media ani- an ditampilkan KD dan indikator
masi ini berisi gambar contoh materi pada materi jenis-jenis koloid. Selan-
koloid dalam kehidupan sehari-hari jutnya pada menu materi pengantar
(level makroskopis) dan animasi par- ditampilkan materi-materi sebelum-
tikel (level submikroskopis). Struktur nya yang berkaitan dengan materi
media animasi secara umum terdiri jenis-jenis koloid. Menu ini bertujuan
dari 7 menu utama yaitu prakata, pro- agar siswa dapat mengingat kembali
fil pengembang, petunjuk, indikator mengenai pengertian campuran dan
pembelajaran, materi pengantar, defi- penggolongan campuran. Campuran
nisi koloid dan jenis-jenis koloid. merupakan gabungan beberapa zat
Pada menu prakata ditampilkan kata- dengan perbandingan tidak tetap
kata pengantar sebelum masuk ke tanpa melalui reaksi kimia.

Gambar 4. Flowchart media animasi berbasis representasi pada pembelajaran


jenis-jenis koloid
Pujiantari et al. Pengembangan Media Animasi berbasis Representasi Kimia …. |367

Berdasarkan ukuran partikel, Untuk membedakan fase pen-


campuran digolongkan menjadi tiga dispersi padat, cair, atau gas, maka di
jenis yaitu larutan, koloid, dan sus- gunakan warna yang berbeda-beda
pensi. Pada menu tersebut, ditam- yaitu warna kuning tua untuk me-
pilkan animasi yang membedakan wakili fase pendispersi padat, warna
larutan, koloid, dan suspensi. Setelah merah untuk mewakili fase pendis-
ditampilkan materi pengantar, maka persi cair, dan warna kuning muda
akan muncul tampilan menu definisi untuk mewakili fase pendispersi gas.
koloid. Sedangkan fase terdispersi dibedakan
Definisi dari koloid adalah suatu dengan tiga bentuk yaitu bentuk
campuran heterogen yang memiliki padat, bentuk cair, dan bentuk gas.
ukuran partikel 1-100 nm. Pada me-
nu ini akan ditampilkan animasi Hasil Validasi Ahli
perbesaran salah satu contoh koloid Produk media animasi berbasis
yaitu susu. Setelah dilakukan perbe- representasi kimia pada pembelajar-
saran yang menggunakan mikroskop an jenis-jenis koloid divalidasi oleh
ultra, maka akan terlihat bahwa validator yaitu dosen pendidikan ki-
koloid terdiri dari fase terdispresi dan mia yang ahli dengan bidangnya. Va-
medium pendispersi. Animasi yang lidasi dilakukan untuk menilai apa-
ditampilkan tersebut bergerak sesuai kah media yang disusun telah sesuai
dengan gerak Brown yang dari aspek kesesuaian isi, kemenarik-
merupakan salah satu sifat dari ko- an dan keterbacaan.
loid. Setelah mempelajari mengenai Komponen–komponen yang ter-
definisi koloid, fase terdispersi dan dapat di instrumen kemenarikan de-
medium pendispersi maka tampilan sain meliputi desain sampul, variasi
layar selanjutnya adalah menu jenis- huruf, kombinasi warna pada bagian
jenis koloid. isi, warna tulisan/ teks yang diguna-
Pada menu jenis-jenis koloid ter- kan, tata letak gambar, kualitas gam-
dapat 8 tombol dari jenis-jenis koloid bar dan tulisan, penempatan tombol
yaitu sol, buih, buih padat, emulsi, navigasi, warna tombol navigasi, dan
aerosol padat, aerosol cair, emulsi kemudahan media animasi yang di-
padat, dan sol padat. Tombol-tombol kembangkan. Selanjutnya pada ins-
tersebut berupa contoh sehari-hari trumen kesesuaian isi juga terdapat
dari gambar koloid yang selanjutnya beberapa komponen di antaranya: de-
dapat dipilih untuk mengetahui sain sampul yang digunakan meng-
submikroskopis medium pendispersi gambarkan materi pada media ani-
dan fase terdispersi pada benda- masi, petunjuk penggunaan, KI-KD,
benda tersebut, serta untuk mengeta- indikator pencapaian, materi yang
hui contoh lain dari medium sistematis, representasi makroskopis
pendispersi dan fase terdispersi yang dan submikroskopis pada materi.
sama. Sebelum mengetahui bentuk Sedangkan pada instrumen keterba-
submikroskopis dari jenis-jenis ko- caan terdapat komponen komponen
loid, maka para pengguna media ani- yaitu ukuran huruf, jenis tulisan,
masi ini akan di arahkan untuk warna tulisan, variasi huruf, peng-
menuju halaman petunjuk warna gunaan bahasa yang komunikatif,
pada fase pendispersi dan bentuk kejelasan animasi yang ditampilkan,
pada fase terdispersi. ukuran animasi, warna tombol, dan
368| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 360-371

penggunaan kaidah penulisan Bahasa direvisi dari kekurangan-kekurangan


Indonesia. yang ada pada media animasi yang
Hasil validasi aspek kesesuaian dikembangkan, maka hasil yang di
isi, kemenarikan dan keterbacaan dapatkan adalah media animasi ber-
media animasi seperti terlihat pada basis representasi kimia pada pembe-
Tabel 3. Berdasarkan hasil validasi lajaran jenis-jenis koloid hasil revisi.
diperoleh kategori sangat tinggi dari
aspek keterbacaan dan kemenarikan, Uji Coba Lapangan Awal
sedangkan pada aspek kesesuaian isi Uji coba lapangan awal ini dila-
diperoleh dengan kategori tinggi. kukan dengan cara meminta tang-
Oleh karena itu, media animasi layak gapan guru dan siswa untuk menge-
untuk pembelajaran di sekolah. tahui kelayakan media animasi yang
dikembangkan. Pada tahap ini guru
Tabel 3. Hasil Validasi Ahli diminta untuk memberi tanggapan
No Aspek yang Persentase Kategori terhadap media animasi berbasis re-
dinilai presentasi kimia yang meliputi aspek
1 Kemenarikan 100 Sangat kesesuaian isi, kemenarikan dan ke-
tinggi terbacaan, lalu siswa diminta untuk
2 Keterbacan 90 Sangat memberikan tanggapan aspek keme-
tinggi narikan dan keterbacaan.
3 Kesesuian isi 76 Tinggi
Dari hasil uji coba lapangan
Validator memberikan saran awal didapatkan hasil bahwa guru se-
agar pada media animasi berbasis re- tuju dengan sebagian besar penya-
presentasi ditambahkan sampul bela- taan pada aspek kesesuaian isi, ke-
kang untuk mengakhiri kegiatan be- menarikan desain, dan keterbacaan,
lajar dengan menggunakan media sehingga diperoleh persentase hasil
animasi ini dan ditambahkan tombol angket tanggapan guru dengan kate-
navigasi back untuk kembali ke me- gori sangat tinggi. Data persentase
nu sebelumnya. Selain itu, ada bebe- tanggapan guru dapat dilihat pada
rapa bagian yang perlu diperbaiki se- Tabel 4.
suai dengan saran dan komentar yang
diberikan oleh validator yaitu desain Tabel 4. Hasil Tanggapan Guru
sampul yang belum memberikan No Aspek yang Skor Kategori
dinilai (%)
gambaran mengenai koloid, repre-
sentasi makroskopis dari koloid sol, 1 Kesesuaian isi 92 Sangat
representasi submikroskopis dari be- tinggi
berapa jenis koloid (emulsi padat, 2 Keterbacaan 90 Sangat
tinggi
buih padat, aerosol padat, dan aero- 3 Kemenarikan 100 Sangat
sol cair) yang belum sesuai. tinggi
Berdasarkan saran dari validator
terhadap media animasi berbasis re- Pada angket tanggapan siswa,
presentasi kimia pada pembelajaran didapatkan hasil bahwa siswa setuju
jenis-jenis koloid pada aspek kese- dengan sebagian besar pernyataan
suaian isi, dan aspek keterbacaan, yang terdapat pada aspek keterbaca-
maka dilakukanlah revisi terhadap an dan kemenarikan desain media
media animasi berbasis representasi animasi yang dikembangkan. Oleh
kimia terkait hal-hal yang perlu karena itu, persentase hasil angket
diperbaiki. Setelah media animasi tanggapan siswa dikategorikan
Pujiantari et al. Pengembangan Media Animasi berbasis Representasi Kimia …. |369

sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat Kendala dalam Pengembangan


pada Tabel 5. Produk
Kendala yang dihadapi dalam pe-
Tabel 5. Hasil Tanggapan Siswa ngembangan produk media animasi
No Aspek yang Skor Kategori berbasis representasi kimia pada
dinilai (%) pembelajaran jenis-jenis koloid ini
1 Kemenarikan 96 Sangat
adalah keterbatasan waktu dalam
tinggi
2 Keterbacan 93 Sangat pengembangan media animasi berba-
tinggi sis representasi kimia. Selain itu, ter-
batasnya waktu yang diberikan oleh
Hasil jawaban siswa pada aspek pihak sekolah dalam mengumpulkan
kemenarikan dapat dilihat pada Gam- data tanggapan guru dan tanggapan
bar 5 dan aspek keterbacaan dapat di- siswa juga menjadi kendala dalam
lihat pada Gambar 6. Berdasarkan pengembangan ini.
hasil uji coba lapangan awal, maka
dilakukanlah revisi terhadap media Faktor Pendukung dalam Pengem-
animasi hasil pengembangan yang bangan Produk
bertujuan untuk mendapatkan media Faktor pendukung dalam pengem-
animasi berbasis representasi kimia bangan produk media animasi ber-
hasil pengembangan yang sesuai basis representasi kimia pada pem-
dengan saran-saran dari responden. belajaran jenis-jenis koloid, antara
Revisi pada produk hasil pengem- lain validator yang bersedia untuk
bangan ini hanya dilakukan satu kali memberikan saran terhadap kesem-
karena berdasarkan hasil uji coba la- purnaan produk hasil pengembangan,
pangan awal telah diperoleh media bantuan teman-teman terdekat dalam
animasi berbasis representasi kimia proses pengembang media animasi,
pada pembelajaran koloid dengan dan sikap kooperatif pihak sekolah
kualitas sangat tinggi. pada saat melakukan penelitian pen-
120 dahuluan dan uji coba lapangan awal.

100

80
Persentase

60
jawaban setuju
40 jawaban tidak setuju

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pertanyaan aspek kemenarikan

Gambar 5. Hasil tanggapan aspek kemenarikan pada siswa


370| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 360-371

120

100

80
Persentase

60
jawaban setuju
jawaban tidak setuju
40

20

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pertanyaan aspek keterbacaan

Gambar 6. Hasil tanggapan aspek keterbacaan pada siswa

SIMPULAN Edisi Revisi. Jakarta. Rineka Cipta.


Berdasarkan uraian diatas dipe-
roleh kesimpulan bahwa media ani- Arsyad, A. 2011. Media Pembel-
masi berbasis representasi kimia ajaran. Jakarta. Raja Grafindo
yang dikembangkan sudah sesuai Persada.
dengan tahap perencanaan dan desain
Chittleborough,G. dan Treagust,
media animasi. Media animasi yang
D.F. 2007. The Modelling Ability Of
dikembangkan terdiri dari repre-
Non Major Chemistry Students And
sentasi makroskopis dan submikros-
Their Understanding Of The Sub-
kopis. Media animasi yang dikem-
Microscopic Level. Chemistry Edu-
bangkan layak untuk digunakan
cation Research and Practice. Vol.
dalam proses pembelajaran jenis-
8, No.3, 274-292.
jenis koloid di sekolah. Hal ini
dibuktikan dari hasil validasi ahli Haryati, S. Miharty, dan Pratiwi,
terhadap media animasi pada aspek R. 2013. Pemanfaatan Media Anima-
kesesuaian isi memiliki kategori si Dalam Pembelajaran Kimia untuk
tinggi, sedangkan pada aspek keme- Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi
narikan dan keterbacaan memiliki Belajar Siswa Di SMAN 12
kategori sangat tinggi. Selain itu, Pekanbaru. Prosiding Semirata
tanggapan guru dan siswa terhadap FMIPA Universitas Lampung. 363-
media animasi yang dikembangkan 368.
memiliki kategori sangat tinggi pada
aspek kesesuaian isi, kemenarikan Herawati, R.F., Mulyani,S. dan
desain, dan keterbacaan. Redjeki, T. 2013. Pembelajaran Ki-
mia Berbasis Multiple Representasi
DAFTAR RUJUKAN ditinjau dari Kemampuan Awal
Arikunto, S. 2010. Prosedur terhadap Prestasi Belajar Laju Reaksi
Penelitian Suatu Pendekatan Taktik Siswa SMA Negeri I Karanganyar
Pujiantari et al. Pengembangan Media Animasi berbasis Representasi Kimia …. |371

Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Sudjana. 2005. Metode Statis-


Pendidikan Kimia (JPK). Vol. 2, No. tika. Bandung. Tarsito.
2, 38-43.
Sukiyasa, K., dan Sukoco. 2013.
Jansoon, N., Coll, R.K dan Pengaruh Media Animasi terhadap
Somsook, E. 2009. Understanding Hasil Belajar dan Motivasi Belajar
Mental Models of Dilution in Thai Siswa Materi Sistem Kelistrikan Oto-
Students. International Journal of motif. Jurnal Pendidikan Vokasi. Vol
Environmental & Science Education. 3, No. 1, 126-137.
Vol. 4, No. 2, 147-168.
Sukmadinata. 2011. Metodologi
Meirina, A.M. 2013. Pengem- Penelitian Pendidikan. Bandung.
bangan Media Animasi Pembelajaran Remaja Rosda karya.
Berbasis Multipel Representasi Pada
Materi Faktor-Faktor Yang Mem- Suryani, N., dan Agung, L.
pengaruhi Pergeseran Kesetimbang- 2012. Strategi Belajar Mengajar.
an Kimia. Skripsi. Bandar Lampung. Yogyakarta. Ombak.
Universitas Lampung.
Tasker, R. dan Dalton, R. 2006.
Najjar, L.J. 1996. Multimedia Research Into Practice: Visualisation
Information and Learning. JI. Of Of The Molecular World Using
Educational Multimedia and Hyper- Animations. Journal Chemistry Edu-
media. Vol. 5, No. 2, 129-150. cation Research and Practice. Vol.
7, No.2, 141-159.
Puspita, N. R. 2015. Studi Kom-
parasi Penggunaan Media Animasi Tim Penyusun. 2006. Standar
dan Media LKS Dalam Pembelajaran Isi Mata Pelajaran Kimia SMA/MA.
Kooperatif Metode Teams Games Jakarta. BSNP.
Tournament (TGT) Pada Materi Po-
kok Sistem Koloid Kelas XI IPA Tim Penyusun. 2014. Lampiran
SMAN 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran I Permendikbud Nomor 59 th 2014
2013/2014. Skripsi. Surakarta. Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Universitas Sebelas Maret. Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Jakarta. Permendikbud.
Riduwan. M.B.A. 2011. Belajar
Mudah Penelitian Untuk Guru- Umar, 2013. Media Pendidikan:
Karyawan dan Peneliti Pemula. Peran dan Fungsinya dalam Pem-
Bandung. Alfabeta. belajaran. Jurnal Tarbawiyah. Vol.
10, No.2, 126-141.
Sari, N. W. 2014. Pengaruh
Penggunaan Media Animasi terhadap Utami, D. 2011. Animasi Dalam
Hasil Belajar IPA Siswa Slow Pembelajaran. Majalah Ilmiah Pem-
Corner. Jurnal P3LB. Vol. 1, No. 2, belajaran. KTP FIP UNY. Vol. 7,
140-144. No.1,44-52.

Anda mungkin juga menyukai