Anda di halaman 1dari 4

5.

cara berkembang biak

Mikroorganisme memiliki kemampuan yang terbatas untuk bertahan hidup


di alam hidup. Kemampuan ini tergantung pada jenis mikroorganisme dan
merupakan cara krja dari pertahanan dirinya terhadap kondisi lingkungan, seperti
sushu, kelembapan, radiasi ultraviolet, ketersediaan zat organik, keberadaan
radiator, dan sebagainya.

Bakteri parasit hidup di tubuh makhluk hidup lain dan merugikan


inangnya. Bakteri parasit biasanya di dalam tubuh manusia , hewan dan
tumbuhan. Bakteri berkembang biak dengan dua cara yaitu aseksual dan seksual.
Aseksual dengan cara membelah diri atau dikenal dengan Cleavage . sedangkan
cara seksual dengan cara konjugasi. Konjugasi adalah sebuah proses pelekatan
dua sel membentuk saluran konjugasi dan melalui saluran ini plasma dari sel yang
satu mengalih ke saluran yang lain.

Perkembangan parasit dalam tubuh manusia, dikenal adanya masa tunas


biologi/masa tunas prepaten serta masa tunas klinis. Masa tunas biologi, yaitu
waktu yang dibutuhkan parasit, sejak parasit masak ke dalam tubuh sampai
berkembang biak dan salah satu stadium parasit ditemukan pada pemeriksaan
laboratorium dari darah.

Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner. Dalam proses ini,


bakteri yang merupakan sel tunggal akan membelah menjadi dua sel anak yang
identik. Pembelahan biner dimulai ketika DNA bakteri membelah menjadi dua
(bereplikasi).

Sel bakteri, kemudian memanjang dan membelah menjadi dua sel anak
masing-masing dengan DNA identik dengan sel induk. Setiap sel anak adalah
klon dari sel induk. Ketika kondisi menguntungkan, seperti suhu yang tepat dan
nutrisi tersedia.
6. cara penularan mikroorganisme parasit

Mikroorganisme dapat berpindah dari sumbernya menuju pejamu yang


baru melalui kontak langsung atau tidak langsung, melalui udara, atau melalui
vektor.

Penularan melalui vektor (vectorbone transmission) merupakan ciri khas


negara tempat serangga,arthropoda maupun parasit lainya banyak ditemukan.
Organisme tersebut akan terkontaminasi akibat kontak denganeskreta atau sekret
dari pasien yang terinfeksi dan menularkan organisme infektif secara mekanis
kepada pasien lain.

Penularan melalui udara (airborne disease) hanya terjadi pada


mikroorganisme yang menyebar di udara dan yang dosis infektif minimumnya
rendah. Di dalam udara yang dihembuskan hanya ada sedikit bakteri dan virus,
dan jumlah yang sedikit tersebut akan menyebar luas hanya karena bersin maupun
batuk.

Kontak langsung antar-pasien tidak selalu terjadi pada fasilitas layanan


kesehatan , tetapi layanan kesehatan yang terinfeksi mungkin akan menyentuh
pasien dan menularkan secara langsung sejumlah besar mikroorganisme pada
pejamu baru itu.

Walaupun begitu, cara penularan yang paling lazim adalah melalui kontak
tidak langsung. Pasien yang terinfeksi menyentuh dan mengontaminasi suatu
objek, instrumen, atau permukaan. Kontak selanjutnya antara benda tersebut dan
pasien lain kemungkinan akan mengontaminasi individu kedua yang mungkin
akan terjangkit infeksi.

Selama perawatan umum dan tindakan medis, tangan tenaga layanan


kesehatan sering berkontak dengan pasien. Dengan demikian , tangan klinisi
tersebut merupakan saranan yang paling lazim untuk penularan infeksi
nosokomial.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari satu sel (uniseluler), seperti


yang umum didapatkan pada bakteri, ragi, dan mikroalga. Bentuk mikroorganisme
dapat juga berbentuk filamen atau serat, yakni rangkaian sel yang terdiri dari 2 sel
atau lebih yang berbentuk rantai, seperti yang umum didapatkan pada fungi dan
miroalga. Bentuk lain mikroorganisme adalah koloni, yakni gabungan dua sel atau
lebih didalam satu ruang seperti yang didapatkan pada mikroalga dan bakteri.
Ukuran mikroba, terutama untuk bakteri dan virus, tidak lagi
menggunakan besaran yang umum kita kenal seperti milimeter ataupun
sentimeter, mengingat ukuran mikroba yang sangat kecil.
Untuk mengamati mikroorganisme dapat kita lakukan individual maupun
secara kelompok, dalam bentuk koloni. Misalnya pada kuman yang di tumbuhkan
pada medium yang tidak cair maka terjadilah suatu kelompok mikroba yang
lazimnya di sebut koloni.
Struktur sel prokariotik pada tiap tingkatan, struktur sel prokariotik lebih
sederhana dari pada sel eukariotik dengan satu perkecualian dinding selnya lebih
kompleks. Secara umum susunan sel prokariotik terdiri dari: dinding luar, yang
terdiri dari lapisan lendir, dinding sel, dan membrane sitoplasma, sitoplasma atau
plasma sel dan bahan inti. Sedangkan 2. Struktur sel eukariotik terdiri dari
retikulum endoplasma , alat golgi atau badan golgi atau tubuh golgi, mitokondria,
kloroplas, mikrotubul dan mikrofilamen, flagela dan silia, serta dinding sel.
B. Saran
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kepada pembaca dan dosen yang
bersangkutan untuk memberikan masukan atau kritikan guna menyempurnakan
penyusunan makalah berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai