PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Kebijakan tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi
(SI) menuntut adanya lintasan pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan bersamaan yang diperoleh melalui aktivitas pembelajaran
(Permendikbud No 65 Thn 2013)
B. Tujuan
1) Menumbuhkan kesadaran guru akan pentingnya merefleksi pembelajaran
berkaitan dengan capaian hasi UN peserta didik pada materi yang
diampu
2) Membantu guru meningkatkan pemahaman terhadap materi sulit
3) Memberikan solusi alternatif yang dapat ditempuh oleh guru dalam
pembelajaran terhadap materi sulit
4) Meningkatkan keterampilan guru dalam memahami dimensi pengetahuan
materi sulit
5) Meningkatkan keterampilan guru dalam menentukan strategi dan model
pembelajaran yang sesua dengan karakteristik materi
1) Membantu guru untuk menganalisis materi-materi sulit pada setiap mata
pelajaran;
2) Membantu guru meningkatkan pemahaman tentang materi sulit pada Ujian
Nasional;
3) Memberikan solusi alternatif yang dapat ditempuh
1. Formatted: Numbered + Level: 1 + Numbering Style: 1, 2,
3, … + Start at: 1 + Alignment: Left + Aligned at: 1" +
C. Hasil yang diharapkan Indent at: 1.25"
1) meningkatnya kesadaran guru akan pentingnya merefleksi pembelajaran
berkaitan dengan capaian hasi UN peserta didik pada materi yang
diampu
2) Meningkatnya pemahaman guru terhadap subtansi materi sulit
3) Meningkatnya pemahaman alternatif yang dapat ditempuh oleh guru
dalam pembelajaran materi sulit
4) Meningkatnya keterampilan guru dalam memahami dimensi
pengetahuan materi sulit
5) Meningkatnya keterampilan guru dalam menentukan strategi dan model
pembelajaran yang sesua dengan karakteristik materi
1) Guru mampu membuat analisis materi sulit
BAB II PEMBAHASAN
A. Materi Sulit
Akhir-akhir ini perolehan nilai UN geografi menunjukkan grafik yang
menurun. Beberapa materi sulit dari KD atau kemampuan yang diuji mata
pelajaran geografi ditunjukkan dengan nilai terendah daya serap dalam UN
beberapa tahun terakhir,
Bila ditelisik dicermati lebih dalam kemampuan yang diuji materi Tata
surya/Jagad raya ada dua yakni pertama: mendeskripsikan pembentukan
bumi, tata surya dan jagad raya, kedua: mengidentifikasi planet, tatasurya
dan jagad raya, materi Hakekat Geografi hanya satu indicator yakni
menentukan penggunaan prinsip, konsep dasar, aspek dan pendekatan
geografi dalam mengkaji fenimena geosfer, sedang materi Infromasi
geografi cukup banyak yakni a) menerapkan keterampilan dasar peta dan
pemetaan, b) menganalisis penggunaan peta untuk penentuan lokasi
kegiatan ekonomi, c) menginterpretasi citra hasil penginderaan jauh dan
pemanfaatannya sebagai sumber informasi geosfer, d) mendeskripsikan
system Sistem informasi Informasi geografi Geografi (SIG) sebagai media
informasi fenomena geografi,
Materi yang termasuk sulit di atas tersebar dalam beberapa KD baik
dalam kurikulum 2006 maupun kurikulum 2013 diuraikan sebagai berkut:
1) Materi pertama tergolong sulit karena materi ini tergolong materi
abstrak, yakni toeriteori-teori atau hipotesis para ahli yang abstrak,
ditambah lagi dengan media yang kurang dan pembelajaran yang
tidak mendukung penguasaan kompetensi. Inti dari materi ini adalah
peserta didik dapat mendeskripsikan fakta/konsep yang harus
dikuasai meliputi:
a. Teori terbentuknya teori terbentuknya jagad raya (teori
Bigbang, teori Jagad raya mengembang dan nebula, teori
keadaan tetap;
b. Teori terbentuknya tatasurya (teori Nebula, teori planetisimal,
teori Pasang surut, teori Protoplanet, dan karakteristik
planet).
c. Dan karakteristik planet Formatted: Indent: Left: 1.75", No bullets or numbering
1. Materi pertama yakni planet, tatasurya dan jagad raya tergolong materi
abstrak, yakni toeri-teori atau hipotesis para ahli yang abstrak, tips dan
trik mengajarkan materi ini:
a. Sebaiknya guru menerapkan model pembelajaran discovery atau
ingquiry, dimana peserta didik lebih banyak mencari, menemukan
dan memikirkan secara logis sehingga mereka membangun sendiri
pengetahuannya
b. Gunakan media pembelajaran yang dapat memvisualkan materi
abtrak seperti teori pemebentukan jagad raya dan hipotesis
pembentukan tata surya dapat berupa gambar, video dan animasi
c. Carilah kata-kata kunci pada setiap teori sehingga siswa dapat
membedakan dengan teori lainnya misalnya pada teori Nebula dan
teori protoplanet pada kata “awan” dan “debu” bedanya dengan
teori protoplenet pada bentuk “cakram”
d. Untuk menguji pemahaman siswa, buatlah kompetisi antar kelompok
dengan menebak teori berdasarkan tayangan gambar atau animasi,
mereka akan berdebat/berargumentasi yang berbeda setiap
kelompok
2. Materi kedua tentang prinsip, konsep, pendekatan dan aspek geografi
materi ini sebenarnya bersifat konsep dasar dalam ilmu pengetahuan
geografi dan menjadi prasyarat bagi materi lainnya. Kenapa kemudian
menjadi sulit bagi peserta didik karena soal-soal UN yang disajikan
Higher Order Thingking (HOT), adapun trik dan tips dalam
membelajarkan materi ini antara lain:
a. Biarkan anak-anak mencari sendiri pengertian semua konsep, devinisi
dari prinsip, konsep essensial, pendekatan dan aspek geografi setelah
itu mereka sendiri yang mengemukakakan apa yang telah mereka
dapatkan. Sama dengan materi sebelumnya karena meteri ini bersifat
konseptual maka sebaiknya menggunakan model discovery learning
atau inquiry learning;
b. Uji pemahaman mereka dengan mengajukan pertanyaan atau beri
kesempatan kepada mereka untuk bertanya atas apa yang mereka
belum pahami;
c. Setelah itu berilah mereka tugas mengamati kondisi lingkungan
sekitar untuk menerapkan/melihat konsep yang mereka pelajari
dalam kehidupan yang sesungguhnya. Mintalah mereka membuat
laporan dan mempresentasikan hasil pengamatan lapangan.
3. Materi ketiga tentang informasi geografi yang terdiri dari peta,
penginderaan jauh dan system informasi geografi. Oleh karena materi ini
bersifat prosedural, maka pembelajaran sebaiknya pembelajaran yang
memfasilitasi praktek atau unjuk kerja atau pembelajaran yang berbasis
proyek Adapun tips dan trik yang diperlukan dalam pembelajaran ini
antara lain
a. Untuk materi peta dan pemetaan, pengetahuan prasyarat peta
konsep-konsep sebaiknya hanya melakukan refleksi atas apa yang
mereka pernah pelajari. Selanjutnya mereka diarahkan untuk
melakukan identifikasi, membaca, menghitung jarak dan luas dengan
menggunakan skala, menginterpretasi unsur-unsur yang terdapat
pada peta, termasuk peta topografi, kemudian menyajikan dalam
bentuk laporan dan prensentasi hasil kerja secara berkelompok
sehingga pembelajaran mereka berorientasi pada hasil kerja.
b. Seperti halnya dengan materi peta dan pemetaan, materi
penginderaan jauh juga memberikan prasyarat pengetahuan yang
harus dikuasai seperti komponen, unsur-unsur interpretasi, tahap-
tahap interpretasi. Namun pembelajaran tidak sampai di situ, peserta
harus diarahkan untuk melakukan praktik interpretasi sebagai aplikasi
dari apa yang mereka telah pelajari dengan cara member tugas
mencari contoh citra, kemudian membaca dan menginterpretasi
obyek pada citra dengan matriks interpretasi dan melaporkan dan
mempresentasikan hasil interpretasi citra penginderaan jauh mereka.
c. Untuk materi sistem informasi geografi juga seperti itu, diawali
dengan pengenalan konsep, kemudian melakukan unjuk kerja dan
melaporkan/mempresentiasikan hasil kerja. Dalam hal ini mereka
harus memahami terlebih dahulu konsep dasar SIG, selanjutnya
mereka diberi tugas proyek berupa rencana membangun sarana
fasilitas pelayanan atau usaha pemamnfaatan lahan. Mereka
kemudian menentukan sendiri informasi yang dibutuhkan dan jenis
petanya, selanjutnya melakukan overlay (tumpangsusun peta) dan
mereka menemukan lokasi yang sesuai untuk sebuah peruntukan
lahan.
suli bagi siswa dengan perolehan nilai yang rendah seperti pada materi
Pembentukan Jagad raya, tata surya dan planet bumi, Hakekat geografi
dan informasi geografi (peta, penginderaan jauh dan system informasi
geografi
2. Dimensi pengetahuan setiap materi perlu dipahami agar dalam memilih
model pembelajaran yang tepat. Untuk materi yang bersifat fakta dan
konsep maka sangat baik pembelajaran Discover learning dan Inquiri
seperti materi Jagad raya, tata surya planet bumi dan materi hakekat
geografi sedangkan materi informasi geografi sangat tepat dibelajarkan
dengan menggunakan project base learning
Karena soal-soal yang di UN kan mengarah ke soal-soal HOT maka harus diimbangin Formatted: No bullets or numbering