Anda di halaman 1dari 12

KD 1.

PENGENALAN KIMIA
1. Terdapat penelitian yang berjudul “Pengaruh Kadar Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Jagung”. Dari judul tersebut, jika dibuat percobaan maka variabel bebasnya adalah
…..
A. Pengaruh kadar pupuk
B. Pertumbuhan tanaman jagung
C. Banyaknya jagung yang dihasilkan
D. Jumlah tanaman yang tumbuh
E. Kesuburan tanah
Pembahasan:
Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi.Jadi,variabel bebasnya adalah perlakuan
kadar pupuk urea, misalkan ada 3 tanaman jagung dengan perlakuan kadar urea 0,1%, 0,5%,
dan 1,0%.

2. Urutan metode ilmiah setelah merumuskan masalah adalah....


A.Pengajuan hipotesis
B.Melakukan eksperimen
C.Pengumpulan data
D.Menarik kesimpulan
E.Menyiapkan Alat
Pembahasan:
Urutan metode ilmiah setelah merumuskan masalah : Pengumpulan data / observasi –
pengajuan hipotesis – melakukan eksperimen – menarik kesimpulan

3. Contoh peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian adalah...


A. Pembuatan serat sintesis untuk bahan kain
B. Pembuatan materi sintesis pengganti tulang
C. Penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit
D. Penemuan mikroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik
E. Penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian
Pembahasan;
Pembuatan serat sintesis untuk bahan kain (Bidang industri)
Pembuatan materi sintesis pengganti tulang ( Bidang Kedokteran)
Penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit (Bidang Farmasi)
Penemuan mikroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik (Bidang Teknologi)
Penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian (Bidang Pertanian

4. Interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernapasan, sirkulasi,
ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, telah mengantarkan penemuan dalam
bidang farmasi khususnya penemuan obat-obatan. Hal ini merupakan salah satu penerapan
ilmu kimia dalam bidang ….
A. hukum
B. geologi
C. pertanian
D. kesehatan
E. lingkungan
Pembahasan :
Dalam bidang kesehatan,ilmu kimia berperan dalam sistem organ baik
pencernaan,pernafasan,maupun eksresi,ilmu kimia juga berperan dalam penemuan obat-
obatan.

5. Bahan kimia cair di laboratorium diambil dengan menggunakan …..


A. Sendok
B. Spatula
C. Pipet
D. Mortal
E. Erlenmeyer
Pembahasan:
Pipet tetes digunakan untuk mengambil bahan cair dalam botol. Sedangkan spatula
digunakan untuk mengambil bahan kimia padat.

KD 2. STRUKTUR ATOM

6. Reaksi kimia merupakan pemisahan,penggabungan,atau penyusunan kembali atom-atom


sehingga atom tidak bisa dibuat atau dipisahkan.Teori ini dikemukakan oleh...
A.Dalton
B.Thomson
C.Niels Bohr
D.Rutherford
E. Max Planck
Pembahasan:
Teori atom Daltton merupakan teori atom pertama yang dilandasi data ilmiah.Pokok-pokok
teori atom Dalton,diantaranya reaksi pemisahan,penggabungan,atau penyusunan kembali
atom-atom sehinga atom tidak bisa dibuat atau dipisahkan

7. Tentukan jumlah proton, elektron, dan netron pada atom besi berikut.

A.26,26,30
B.26,30,26
C.30,30,26
D.30,26,20
E.27,30,26
Pembahasan:
Diketahui
Nomor massa, A = 56
Nomor atom, Z = 26
Jumlah proton, p = Z = 26
Jumlah elektron, e = Z = 26
Jumlah netron, n = A – Z = 56 – 26 = 30
Jadi jumlah proton 26, jumlah elektron 26, dan jumlah netron 30.

8. Di antara pasangan berikut ini, yang merupakan isoton adalah …


A. dan
B. dan
C. dan
D. dan

E. dan
Pembahasan:
Isoton adalah atom dari unsur yang berbeda, tetapi mempunyai jumlah neutron
sama. dan merupakan isoton karena memiliki jumlah neutron yang sama yaitu 20.
Neutron bisa diperoleh dari nomor massa dikurangi nomor atom.

9. Suatu atom memiliki nomor massa 16 dan memiliki jumlah elektron 10, maka atom tersebut
dilambangkan …
A.
B.
C.
D.
E.

Pembahasan:

A = 16
e = Z = 10
Maka atom tersebut dapat dilambangkan sebagai berikut

10. Diketahui unsur , , dan . Unsur-unsur yang merupakan isobar adalah …


A. P dan Q
B. Q dan R
C. P dan R
D. Q dan S
E. R dan S
Pembahasan:
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda, tetapi mempunyai nomor massa
sama. dan merupakan isobar karena memiliki nomor massa yang sama yaitu 32.

KD 3. KONFIGURASI ELEKRON

11. Konfigurasi elektron yang tepat untuk atom Cu dengan nomor atom 29 adalah . . .
A.
B.
C.
D.
E.

12. Pembahasan:

Konfigurasi elektron yang stabil adalah yang orbitalnya terisi penuh atau setengah penuh
elektron.
Pada kulit valensi atom Cu diatas, subkulit 4s-nya penuh terisi oleh elektron sedangkan
subkulit 3d-nya tidak penuh ataupun setengah penuh ( subkuit d itu maksimum diisi oleh 10
elektron, setengah penuhnya adalah 5 elektron). Jadi konfigurasi ini kurang stabil, sehingga
atom akan mengeksitasi(mentransfer) satu buah elektron dari subkulit 4s ke subkulit 3d,
sehingga konfigurasi elektronnya menjadi:

Subkulit 4s-nya setengah penuh, sedangkan sub kulit 3d-nya penuh terisi oleh elektron. Hal
ini lebih disukai oleh elektron karena bersifat lebih stabil.
Karena konfigurasi elektron diatas agak panjang, biasanya kita akan menyingkat dengan
menggunakan konfigurasi atom golongan gas mulia. Untuk atom Cu, atom gas mulia yang
mengdekati adalah Ar dengan nomor atom 18, sehingga konfigurasi elektronnya menjadi :
atau

13. Konfigurasi elektron yang benar untuk 24 Cr adalah...


A. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d4 4s2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4f6
Pembahasan:
Menurut aturan Aufbau untuk 24 Cr adalah ...
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d4
Berdasarkan percobaan
1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d5 (setengah Penuh)
Untuk sub kulit d, terisi elektron setengah penuh atau penuh ternyata lebih stabil dibandingkan
dengan aturan aufbau.

14. ion mempunyai konfigurasi elektron .


Nomor atom A adalah . . . .
A. 52
B. 54
C. 56
D. 58
E. 60

Pembahasan :
Konfigurasi ion adalah :

Jumlah elektron ion = 54


Ion terbentuk ketika atom A menerima 2 buah elektron sehingga jumlah elektron
atom A mula - mula adalah = 54 - 2 = 52
Jumlah elektron = Nomor atom = 52

15.Di antara pernyataan berikut ini, yang benar untuk neutron adalah …
A. jumlah massa nya sama dengan proton
B. jumlahnya dapat berbeda sesuai dengan nomor massa isotopnya
C. jumlah massanya sama dengan jumlah elektron
D. merupakan partikel atom bermuatan positif
E. merupakan partikel atom bermuatan negatif

Pembahasan:

Massa sebutir neutron adalah 1,675 × 10–24 gram, hampir sama atau boleh dianggap sama
dengan massa sebutir proton.
KD 4 SIFAT PERIODIK UNSUR DAN LETAK

16. Letak unsur dan konfigurasi elektron yang tepat untuk unsur 19X adalah…(nomor atom Ar =
18)
A. Periode 4, golongan IA, [Ar] 4s1
B. Periode 1, golongan IB, [Ar] 4d1
C. Periode 1, golongan IIA, [Ar] 4s2
D. Periode 2, golongan IIB, [Ar] 4d2
E. Periode 3, golongan IVA, [Ar] 4s2 3d2
Pembahasan:

n= 4 (Periode 4)

eval = 1 (golongan 1)

17. Konfigurasi elektron dari unsur X adalah

Konfigurasi elektron dari unsur X adalah


Unsur tersebut terletak pada…
A. golongan IIIA periode 5
B. golongan VA periode 5
C. golongan VA periode 3
D. golongan IIIA periode 4
E. golongan VIA periode 5
Pembahasan :
menentukan letak unsur.
Unsur-unsur golongan utama memiliki elektron valensi yang terletak pada subkulit ns dan np
dengan n menyatakan jumlah kulit dan periode sementara elektron valensi menyatakan letak
golongan.
Dari subkulit 5s2dan 5p3 terlihat bahwa :
n = 5 → periode 5
eval = 2 + 3 = 5 → golongan VA
Jadi, unsur X terletak pada golongan VA periode 5.

18. Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan
berulang pada unsur kedelapan. Pernyataan ini dikenal dengan hukum oktaf yang
dikemukakan oleh . . . .
A Dobereiner
B. Newlands
C. Mendeleyev
D Moseley
E Dalton
Pembahasan:
Pada tahun 1864, A. R. Newlands, seorang ahli kimia berkebangsaan inggris, mengumumkan
penemuannya yang disebut hukum oktaf. Berdasarkan hukum ini, unsur-unsur disusun
berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya.
19. Unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah . . . .
A.. 20Ca
B 31Ga
C. 17Cl
D. 14Si
E. 34Se
Pemahasan:
Cl termasuk unsur halogen (Gol. VII A) mempunyai afinitas elektron paling besar atau paling
negatif. Semakin ke kanan dalam sistem periodik jari-jari atomnya semakin kecil,
mengakibatkan daya tarik inti atom terhadap elektron pada kulit terluarnya semakin besar,
maka kecenderungan membentuk ion negatif juga semakin besar. Jadi unsur 17Cl mempunyai
kecenderungan membentuk ion negatif.

20. Menurut hukum Triade, jika massa atom relatif kalsium 40 dan massa atom relatif barium 137
maka massa atom relatif stronsium sebesar . . . .
A. 80,5
B. 85,5
C. 88,5
D. 90,5
E. 98,5
Pembahasan:
Ar Stronsium = (Ar Kalsium + Ar Barium) / 2 = (40 + 137) / 2 = 88,5

KD . IKATAN

21. Pasangan senyawa di bawah ini yang merupakan senyawa ion adalah …
A. NaCl dan KBr
B. CH4 dan NH3
C. SO2 dan HCl
D. H2O dan KBr
E. KCl dan HCl
Pembahasan:
Syarat ikatan ion: golongan I A / II A berikatan dengan VI A / VII A
Na dan K golongan I A
Cl dan Br golongan VII A

22. Pasangan unsur yang membentuk ikatan kovalen adalah …


A. 17X dan 11Y
B. 12P dan 17Q
C. 6R dan 17Q
D. 20M dan 16T
E. 19A dan 35B
Pembahasan:
Syarat ikatan kovalen: golongan IV A, V A, VI A, VII A, dan H
17X : 2 8 7 dan 11Y : 2 8 1 ikatan ion
12P : 2 8 2 dan 17Q : 2 8 7 ikatan ion
6R : 2 4 dan 17Q : 2 8 7 ikatan kovalen
20M : 2 8 8 2 dan 16T : 2 8 6 ikatan ion
19A : 2 8 8 1 dan 35B : 2 8 18 7 ikatan ion

23. Setiap unsur mampu membentuk ikatan kimia karena memiliki ….


A.Elekcron valensi
B.Kecendrungan membentuk konfigurasi electron gas mulia
C.. Lintasan electron
D. Neutron dalam inti atom
E. Proton dan neutron
Pembahasan:
Unsur-unsur gas mulia sukar bereaksi karena unsur-unsur tersebut tergolong unsur yang stabil.
Menurut G. N. Lewis dan W. Kossel, kestabilan unsur gas mulia disebabkan oleh electron
valensinya yang berjumah delapan, keculi He yang hanya memiliki dua electron. Setiap atom
dalam pembentukan senyawa membentuk konfigurasi electron yang stabil, yaitu konfigurasi
electron gas mulia yang disebut konfigurasi octet atau kaidah oktet, sedangkan Helium disebut
kaidah duplet. Atom-atom suatu unsur berusaha mencapai konfigurasi octet atau duplet
dengan cara berikatan dengan atom-atom lain. Ikatan yang terjadi dapat berupa ikatan ion,
kovalen dan kovalen koordinasi.

24. Kelompok senyawa yang semuanya berikatan ion adalah ….


A. NH3, CO2, dan H2O
B. CH4, NaCl, dan CaCl2
C. NaCl, HCl, dan H2O
D. KCl, NaI, dan MgBr2
E. H2, Cl2, dan NaI
Pembahasan:
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negative. Ikatan ion terbentuk
dari unsur logam dan unsur nonlogam. Hal ini terjadi karena antara unsur logam dan
nonlogam terdapat perbedaan daya tarik electron yang cukup besar sehingga terjadi serah
terima electron. Tidak semua unsur logam dan nonlogam membentuk ikatan ion, senyawa ion
bila dilarutkan dalam air maka akan terurai menjadi ion-ionnya, karena itu larutannya dalam
air dapat menghantarkan listrik.
25. Di antara zat berikut ini, yang mengandung ikatan ion adalah:
A.Es batu
B.Silikon
C.Perunggu
D.Batu kapur
E.Gula
Pembahasan:
Batu kapur mengandung ikatan ion karena rumus senyawa batu kapur adalah CaSO4. Dimana
dalam senyawa tersebut terdapat unsur Ca yang merupakan logam. Es batu merupakan air,
silikon bukan logam, gula juga bukan merupakan logam. Dan juga + CaSO4
Logam + non logam = ikatan ion

KD 6. BENTUK MOLEKUL

26. Konfigurasi elektron:


N = 1s2 2s2 2p3
Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan sesuai aturan
oktet adalah ….
A. linear
B. segitiga piramida
C. tetrahedral
D. segitiga bipiramida
E. oktahedral
Pembahasan:
N = 1s2 2s2 2p3 (5 elektron valensi)
Cl = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 (7 elektron valensi)

Unsur N yang bervalensi 5 membutuhkan 3 elektron dari unsur Cl agar terpenuhi kaidah oktet
(kaidah 8). Sedangkan unsur Cl yang bervalensi 7 hanya membutuhkan 1 elektron dari atom
N. Berarti harus ada 3 unsur Cl yang berikatan dengan N sehingga terbentuk NCl3.
Unsur N sebagai atom pusat mempunyai 5 elektron terluar, 3 di antaranya berikatan dengan Cl
dan 2 elektron bebas (sepasang elektron bebas).
atom pusat :N
PEI :3
PEB : ½(5 − 3) = 1
tipe molekul : AX3E
bentuk molekul : segitiga piramida
PEI : pasangan elektron ikatan
PEB : pasangan elektron bebas
Jadi, bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika unsur N dan Cl berikatan adalah segitiga
piramida (B).

27. Diketahui konfigurasi elektron:


Si = [Ne] 3s2 3p2
F = [He] 2s2 2p5
Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, bentuk molekul yang terjadi sesuai aturan
oktet adalah ….
A. linear
B. segitiga datar
C. tetrahedral
D. segitiga piramida
E. oktahedral
Pembahasan:
Elektron valensi Si dan F adalah
Si = [Ne] 3s2 3p2 (4 elektron valensi)
F = [He] 2s2 2p5 (7 elektron valensi)
Unsur Si mempunyai 4 elektron terluar. Agar tercapai kaidah oktet, keempatnya harus
berikatan dengan F sehingga tidak terdapat elektron bebas. Sedangkan F hanya membutuhkan
1 elektron dari Si sehingga dibutuhkan 4 unsur F agar terbentuk senyawa SiF4.
atom pusat : Si
PEI :4
PEB : ½(4 − 4) = 0
tipe molekul : AX4
bentuk molekul : tetrahedral
Jadi, bentuk molekul yang terjadi dari senyawa yang dibentuk oleh Si dan F sesuai kaidah
oktet adalah tetrahedral (C).

28. Unsur X memiliki konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 dan unsur Y memiliki
konfigurasi elektron: 1s2 2s2 2p2.
Bentuk molekul yang terjadi bila kedua unsur tersebut berikatan menurut aturan oktet adalah
….
A. linear
B. bentuk V
C. segi empat datar
D. segitiga piramida
E. segitiga bipiramida
Pembahasan:
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 (ada 6 elektron valensi)
Y : 1s2 2s2 2p2 (ada 4 elektron valensi)
Unsur Y mempunyai 4 elektron valensi sehingga keempatnya harus berikatan agar terpenuhi
kaidah oktet. Sedangkan atom X hanya membutuhkan 2 elektron untuk memenuhi aturan
oktet. Berarti harus ada 2 unsur X agar bisa berikatan dengan Y membentuk YX2.
atom pusat :Y
PEI : 2 (rangkap = 4)
PEB : ½(4 − 4) = 0
tipe molekul : AX2
bentuk molekul : linear
Jadi, bentuk molekul yang terjadi bila unsur X dan Y berikatan adalah linear (A).

29. Suatu senyawa terbentuk dari dua buah 1A dan 8B. Senyawa tersebut memiliki bentuk
molekul dan kepolaran berturut-turut ….
A. tetrahedral dan polar
B. tetrahedral dan nonpolar
C. bentuk V dan polar
D. bentuk V dan nonpolar
E. oktahedral dan nonpolar
Pembahasan:
Elektron valensi unsur A dan B adalah

1A : 1s1 (1 elektron terluar)


8B : 1s2 2s2 2p4 (6 elektron terluar)

Unsur A hanya membutuhkan 1 elektron dari B agar terpenuhi kaidah duplet (kaidah 2).
Sedangkan unsur B membutuhkan 2 elektron dari A agar terpenuhi kaidah oktet, berarti harus
ada 2 unsur A agar dapat berikatan membentuk BA2.
atom pusat :B
PEI :2
PEB : ½(6 − 2) = 2
tipe molekul : AX2E2
bentuk molekul : bentuk V
Adanya elektron bebas menyebabkan bentuk molekulnya tidak simetris. Bentuk molekul yang
tidak simetris ini merupakan ciri dari senyawa kovalen polar.

Jadi, senyawa yang terjadi dari ikatan antara unsur A dan B mempunyai bentuk molekul
berbentuk huruf V dan bersifat polar (C).

30. Jika atom 4X dan 17Y berikatan, bentuk molekul dan sifat kepolaran yang terbentuk adalah ...
A. segi empat planar dan polar
B. linear dan polar
C. tetrahedral dan nonpolar
D. oktahedral dan nonpolar
E. linear dan nonpolar
Pembahasan:
Elektron valensi dari unsur X dan Y adalah

4X : 1s2 2s2 (2 elektron valensi)


17Y : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 (7 elektron valensi)

Unsur X menggunakan kedua elektronnya untuk berikatan dengan Y. Sementara itu, 1 unsur
Y hanya mampu berikatan dengan 1 elektron unsur X. Berarti dibutuhkan 2 unsur Y agar
dapat berikatan membentuk XY2.
atom pusat :X
PEI :2
PEB : ½(2 − 2) = 0
tipe molekul : AX2
bentuk molekul : linear

Tidak terdapatnya elektron bebas menyebabkan bentuk molekulnya simetris. Bentuk molekul
yang simetris ini merupakan ciri dari senyawa kovalen nonpolar.

Jadi, bentuk molekul dan sifat kepolaran yang terjadi antara unsur X dan Y adalah linear dan
bersifat nonpolar (E).

KD 7. GAYA ANTAR MOLEKUL

31. Berdasar pada massa molar dan momen dipol dari lima senyawa dalam tabel, manakah yang
diperkirakan mempunyai titik didih tertinggi?
Massa molar Momen dipol
Zat
(g/mol) (Debye)

Propana (CH3CH2CH3) 44 0,1


Dimetileter (CH3OCH3) 46 1,3
Metilklorida (CH3Cl) 50 1,9
Asetaldehid (CH3CHO) 44 2,7
Asetonitril (CH3CN) 41 3,9

A. CH3CH2CH3
B. CH3OCH3
C. CH3Cl
D. CH3CHO
E. CH3CN

Pembahasan:
Momen dipol (µ) merupakan jumlah vektor dari momen ikatan dan momen pasangan elektron
bebas dalam suatu molekul. Molekul dikatakan bersifat polar jika memiliki µ > 0 atau µ ≠ 0
dan dikatakan bersifat nonpolar jika memiliki µ = 0
Titik didih suatu zat itu berbanding lurus dengan momen dipolnya bila massa molar zat-zat
tersebut tidak besar perbedaannya. Semakin tinggi momen dipol maka titik didih zat tersebut
akan semakin tinggi pula. Bila massa molar memiliki perbedaan yang besar tentu massa molar
akan turut mempengaruhi. Pada soal ini tampak massa molar zat-zat yang dibandingkan tidak
relatif kecil perbedaannya.
Jadi mutlak pada soal tersebut yang memiliki titik didih tertinggi adalah Asetonitril.

32. Gaya intermolekul apasajakah yang ada pada partikel-partikel HI dan H2S

A. dipol-dipol dan ion-dipol


B. gaya dispersi, dipol-dipol, dan ion-dipol
C. gaya dispersi, ikatan hidrogen, dipol-dipol, dan ion-dipol
D. gaya dispersi dan dipol-dipol
E. gaya dispersi, dipol-dipol, dan ikatan hidrogen

Pembahasan:
Gaya dispersi dimiliki oleh setiap zat yang berinteraksi. Demikian pula HI dengan H2S sudah
pasti memiliki gaya dispersi. Ingat bahwa setiap spesi atau zat yang memiliki elektron akan
memiliki gaya dispersi. Memang pengaruhnya biasanya kalah dibanding jenis interaksi lain
bila ada bersamaan, namun tetap ada.
HI dan H2S merupakan molekul yang bersifat polar , pada molekul sesama polar maka terjadi
interaksi dipol-dipol.
HI dan H2S tidak mungkin memiliki ikatan hidrogen, ikatan hidrogen hanya terjadi pada
molekul yang punya ikatan H-F, H-O, H-N dan pada atom pusatnya harus memiliki PEB.
Kesimpulan jawaban yang tepat D.

33. Gaya london dimiliki oleh pasangan senyawa . . . .


A.
B.
C.
D.
E.
Pembahasan:

Gaya London = Gaya dipol terinduksi - dipo, terinduksi = Senyawa nonpolar - Senyawa
nonpolar

= nonpolar
= nonpolar
= polar
= sedikit polar
= nonpolar
HCl = polar
= polar
= non polar
= polar
= non polar

34. Pernyataan yang tepat mengenai perbandingan kekuatan gaya Van Der Waals dengan ikatan
hidrogen yaitu . . . . .
A. Gaya Van Der Waals = Ikatan Hidrogen
B. Gaya Van Der Waals < Ikatan Hidrogen
C. Gaya Van Der Waals > Ikatan Hidrogen
D. Gaya Van Der Waals dan Ikatan Hidrogen tidak dapat diukur
E. Gaya Van Der Waals tidak dapat dibandingkan dengan Ikatan Hidrogen
Pembahasan:
Ikatan hidrogen jauh lebih kuat dibandingkan dengan gaya Van Der Waals. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik didih dan titik leleh
senyawa sementara Gaya Van Der Waals tidak mempengaruri titik didih atau titik leleh
senyawa.

35. Pada suatu percobaan, air ( ) yang keluar dari biuret dapat dibelokkan oleh batang logam
bermuatan. Sementara itu larutan tidak dibelokkan. Hal ini terjadi karena . . . .
A. Pasangan electron dalam ikatan kovalen tertarik lebih kuat ke salah satu atom
B. Pasangan electron dalam ikatan kovalen tertarik sama kuat
C. Bersifat polar, sedangkan bersifat nonpolar
D. Distribusi muatan senyawa simetris
E. Distribusi muatan tidak seimbang
Pembahasan:
Air adalah senyawa polar yang ujung ujung senyawanya memiliki kutub, sementara CCl_{4}
tidak (senyawa nonpolar) . Jika pada senyawa polar didekatkan pada batang logam bermuatan
maka senyawa polar itu akan dibelokkan.

Anda mungkin juga menyukai