Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi


juga semakin berkembang. Demikian juga teknologi di bidang kedokteran,
salah satunya adalah telemedicine. Telemedicine dapat diartikan sebagai proses
pengobatan (meliputi diagnosis dan terapi) dari jarak jauh. Proses tersebut
menggunakan jaringan telekomunikasi sehingga dapat menghubungkan tempat
yang satu dengan yang lain. Telemedicine dapat digunakan untuk mengirimkan
gambar, grafik dan data-data medis dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain
itu memungkinkan konsultasi secara langsung seperti berada ditempat yang
sama (van Bemmel, Musen, 1997; Coiera, 1997; Olver, 2001). T

elemedicine berguna bagi dokter-dokter yang sering bertugas di luar


tempat praktik, tetapi sangat dibutuhkan konsultasinya mengenai kasus-kasus
penyakit tertentu ketika ia sedang bertugas di luar tempat praktiknya. Selain itu
untuk daerah-daerah terpencil yang kurang atau tidak ada sarana pelayanan
kesehatan, karena daerah tersebut sulit dijangkau. Telemedicine dapat
digunakan sebagai sarana konsultasi medis antara dokter dengan dokter, dokter
dengan perawat, atau dokter dengan pasien melalui teknologi telekomunikasi.
Hal tersebut berpotensi besar untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat di daerah yang tidak/kurang dapat dijangkau oleh sarana pelayanan
kesehatan (Coiera, 1997; Manning, 1997; Okoromah, Afolabi, 2005).
Telemedicine di bidang kedokteran dapat menunjang penyampaian informasi
secara cepat. Teknologi ini dapat membantu dokter dalam proses pemeriksaan,
diagnosis, dan proses penyembuhan penyakit, sehingga dapat meningkatkan
jumlah pasien yang tertolong.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah
ini adalah apakah yang dimaksud dengan telemedicine serta bagaimana peranan
telemedicine dalam pelayanan kesehatan.

C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian telemedicine
2. Mengetahui tipe praktik telemedicine
3. Mengetahui jenis-jenis telemedicine
4. Mengetahui perkembangan telemedicine di Indonesia
5. Mengetahui sejarah perkembangan telemedicine di dunia kesehatan
6. Mengetahui manfaat telemedicine
7. Mengetahui hambatan dan kendala dalam telemedicine
8. Mengetahui issue tentang telemedicine
9. Mengetahui aplikasi dalam telemedicine
10. Memahami konsep google duo sebagai alat komunikasi dalam telemedicine

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI TELEMEDICINE

Secara umum telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan


komunikasi yang digabungkan dengan kepakaran medis untuk memberikan
layanan kesehatan, mulai dari konsultasi, diagnosa dan tindakan medis, tanpa
terbatas ruang atau dilaksanakan dari jarak jauh. Untuk dapat berjalan dengan
baik, sistem ini membutuhkan teknologi komunikasi yang memungkinkan
transfer data berupa video, suara, dan gambar secara interaktif yang dilakukan
secara real time dengan mengintegrasikan nya ke dalam teknologi pendukung
video-conference. Termasuk sebagai teknologi pendukung telemedicine adalah
teknologi pengolahan citra untuk menganalisis citra medis.

Telemedicine adalah layanan kesehatan yang dilakukan dari jarak jauh


(Telemedicine is health care carried out at a distance). Telemedicine adalah
transfer data medik elektronik dari satu lokasi ke lokasi lainnya (telemedicine
is the transfer of electrical medical data from one location to
another. Telemedicine adalah praktik kesehatan dengan memakai komunikasi
audio, visual dan data. termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan
pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak
jauh. Telemedicine adalah pemakaian telekomunikasi untuk memberikan
informasi dan pelayanan medis jarak-jauh. Aplikasi telemedicine saat ini,
menggunakan teknologi satelit untuk menyiarkan konsultasi antara fasilitas-
fasilitas kesehatan di dua negara dan memakai peralatan. (Wikipedia)

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa


cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan
(termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui
transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-
perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan
telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain. Secara

3
sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika terjadi
diskusi antara dua dokter membicarakan masalah pasien lewat telepon.

Istilah telemedicine sering disalahartikan dengan istilah e-health


ataupun telehealth. Telemedicine hanya merujuk pada layanan klinis,
sedangkan telehealth mencakup baik layanan klinis maupun layanan non klinis
seperti pendidikan, administrasi, dan penelitian bidang medis. Sedangkan e-
health digunakan pada istilah yang mencakup telehealth, rekam medis
elektronik, dan komponen-komponen lain dalam kesehatan TI (teknologi
informasi).

Tujuan telemedicine adalah mengusahakan tercapainya pelayanan


kesehatan secara merata di seluruh populasi negara, meningkatkan kualitas
pelayanan terutama untuk daerah terpencil dan penghematan biaya
dibandingkan cara konvensional. Telemedicine juga ditujukan untuk
mengurangi rujukan ke dokter atau pelayanan kesehatan di kota-kota besar,
sarana pendidikan kedokteran dan juga untuk kasus-kasus darurat. Perluasan
manfaat telemedicine bisa menjangkau daerah-daerah bencana, penerbangan
jarak jauh, dan bagi wisatawan asing yang sedang berada di daerah wisata.
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Soegijardjo Soegijoko, bahwa
telemedika atau telemedicine yaitu penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi termasuk pula elektronika, tele-komunikasi, komputer,
informatika untuk men-transfer (mengirim dan/atau menerima) informasi
kedokteran, guna meningkatkan pelayanan klinis (diagnosa dan terapi) serta
pendidikan. Kata “tele” dalam bahasa Yunani berarti: jauh, pada suatu jarak,
sehingga telemedika dapat diartikan sebagai pelayanan kedokteran, meskipun
dipisahkan oleh jarak.

B. TIPE PRAKTIK TELEMEDICINE


Pemanfaatan telemedicine sangat tergantung pada tipe praktik
telemedicine. Tipe atau bentuk praktik Telemedicine dapat berupa
telekonsultasi, teleassistansi, teleedukasi dan telemonitoring serta telesurgery.
Dengan ditunjang peralatan kedokteran yang dapat mengubah citra video

4
menjadi citra digital, maka kini, penggunaan telemedicine dalam praktik
kedokteran sudah dimanfaatkan secara luas. Sampai sekarang telemedicine
telah diaplikasikan di banyak negara di dunia seperti Amerika, Yunani, Israel,
Jepang, Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordan, India, dan Malaysia.

C. JENIS-JENIS TELEMEDICINE
Adapun Jenis-jenis telemedicine dalam pelaksanaannya diterapkan
dalam dua konsep yaitu real time (synchronous) dan store-and-foreword
(asynchronous). Telemedicine secara real time (synchronous telemedicine) bisa
berbentuk sederhana seperti penggunaan telepon atau bentuk yang lebih
kompleks seperti penggunaan robot bedah. Synchronous telemedicine
memerlukan kehadiran kedua pihak pada waktu yang sama, untuk itu
diperlukan media penghubung antara kedua belah pihak yang dapat
menawarkan interaksi real time sehingga salah satu pihak bisa melakukan
penanganan kesehatan. Bentuk lain dalam Synchronous telemedicine adalah
penggunaan peralatan kesehatan yang dihubungkan ke komputer sehingga
dapat dilakukan inspeksi kesehatan secara interaktif. Contoh penggunaan
teknologi ini adalah tele-otoscope yang memberikan fasilitas untuk seorang
dokter melihat kedalam pendengaran seorang pasien dari jarak jauh. Contoh
yang lain adalah tele stethoscope yang membuat seorang dokter mendengarkan
detak jantung pasien dari jarak jauh. Telemedicine dengan store-and-foreword
(asynchronous telemedicine) mencakup pengumpulan data medis dan
pengiriman data ini ke seorang dokter (specialist) pada waktu yang tepat untuk
evaluasi secara offline. Jenis telemedicine ini tidak memerlukan kehadiran
kedua belah pihak dalam waktu yang sama. Dermatolog, radiolog, dan patologi
adalah spesialis yang biasanya menggunakan asynchronous telemedicine ini.
Rekaman medis dalam struktur yang tepat seharusnya adalah komponen dalam
transfer ini.

5
D. PERKEMBANGAN TELEMEDICINE DI INDONESIA

Telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah pengobatan.


Telemedicine telah mampu membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang
praktik mereka dan menyentuh orang-orang sakit yang tinggal jauh di pelosok.
Berikut contoh perkembangan aplikasi telemedicine di dunia dan Indonesia:

1. Easy call me
Masa sekarang banyak dokter sudah membangun kedekatan dengan pasien
melalui telepon atau pesan singkat (SMS). Hal ini memungkinkan bagi
dokter untuk menangani masalah khusus misalnya pasien hepatitis rawat
jalan, atau pasien hipertensi rawat jalan, dll.
2. Smart- home, smart patient
Teknologi ini merupakan teknologi untuk melakukan monitoring terhadap
pasien, dimana pasien tetap berada di rumah selama monitoring. Teknologi
ini dikembangkan oleh ATA (American Telemedicine Association), Home
Telehealth dan Remote Monitoring.
3. Robotic telemedicine
Proyek ini dikembangkan oleh Offsite Care Inc. Robot ini memungkinkan
dokter berkoordinasi dengan klinis atau rumah sakit setempat, sekaligus
memeriksa pasien dari jarak jauh.
4. Pakistan telemedicine project
Pemerintah America Serikat bekerja sama dengan IBM membangun
infrastruktur telemedicine di Holy Family Hospital Rawalpindi di Pakistan.
Di sini dibangun sebuah system telemedicine untuk mengoneksikan dokter-
dokter ahli di Amerika Serikat dengan rumah sakit tersebut melalui
jaringan Wi-Max. Dokter berhubungan dengan pasien melalui webcam dan
dengan perangkat-perangkat yang dioperasikan oleh perawat di RS tersebut.
5. Sistem Pakar
Sistem ini memodelkan pengetahuan pakar ke dalam sistem komputer.
Contoh penggunaan system pakar dalam dunia medis adalah
dilakukan dihttp://easydiagnosis.com/Dalam website tersebut kita bisa

6
melakukan beragam penyakit yang mungkin kita derita dengan memilih
modul-modul yang tersedia dalam website tersebut.
6. Aplikasi telemedicine dari Telkom (Indonesia)
Dirjen Bina Upaya Kesehatan berinisiatif mengimplementasikan e-health
dalam bentuk telemedicine. Aplikasi telemedicine dari Telkom adalah cikal
bakal terintegrasi nya diagnosa medis secara nasional. Hal ini telah
disampaikan dalam seminar Telemedicine Tahun 2011. Saat ini pilot proyek
implementasi online diagnose medis adalah enam rumah sakit di Jakarta
yaitu RSUP Pesahabatan, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP
Fatmawati, RS Darmais, RSJP Harapan Kita, dan RSAB Harapan Kita3).

E. SEJARAH PERKEMBANGAN TELEMEDICINE DI DUNIA


KESEHATAN

Ide tentang pemeriksaan dan evaluasi kesehatan dengan menggunakan


perangkat jaringan telekomunikasi bukanlah hal yang baru. Setelah
diperkenalkan pesawat telepon, percobaan telemedicine telah dilakukan
pertama kali dengan men-transmisi-kan rekaman ekg melalui jaringan telepon
sistem analog. Walaupun jarak tempuh transmisi hanya beberapa kilometer,
namun nilai klinis nya tidak begitu bermakna. Setelah itu, beberapa kali dicoba
untuk melakukan transmisi suara jantung dan napas antar dokter dan pasien.

Setelah Perang Dunia ke-II (1945), teknik transmisi foto dikembangkan


oleh militer di eropa. Pengalaman tersebut memberikan inspirasi para pioner
kedokteran dalam mengembangkan teknik pengiriman gambar-gambar medis
tentang penyakit dan kelainan dari pasien ke dokter. Sejumlah peneliti
kedokteran pada saat itu telah melakukan kegiatan pendidikan, interpretasi dan
menegakkan diagnosis serta melakukan pengobatan psikiatri, dan radiologi
jarak jauh.

Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer dan sistem digital saat


ini, perkembangan telemedicine semakin berkembang. Peralatan kedokteran
dapat menghasilkan gambar digital secara langsung, selain itu juga dapat

7
mengubah citra video menjadi citra digital. Kini, penggunaan telemedicine
sangat luas sampai sekarang diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang,
Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordan, India, dan Malaysia.

Fase Perkembangan Waktu /tahun


Telegram atau telepon 1840-1920
Radio 1920-1950
Televisi atau ruang angkasa 1950-1980
Teknologi digital 1990

F. MANFAAT
Manfaat langsung bagi pasien adalah:
1. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
2. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung
dari dokter-dokter pribadi.
3. Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat
dapat memberikan dukungan langsung.
4. Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
5. Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan
pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di
rumah.

G. HAMBATAN DAN KENDALA DALAM TELEMEDICINE

Masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk


manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan
sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan dan
demografis) problem sosiokultural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika
sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di sisi lain,
persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga
kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena
pemahaman yang keliru.

8
Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan keterampilan
merupakan salah satu kuncinya. Di samping itu, tentu saja adalah masalah
finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang
investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada nilai lebihnya.
Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security,
konfidensialitas dan privacy data medis. Bagaimana memilih dan menerapkan
aplikasi teknologi informasi untuk manajemen kesehatan di rumah saki
merupakan pertanyaan krusial yang harus dijawab. Melihat pada pengalaman
di atas, kita harus mengembalikan kepada komitmen, visi dan leadership dari
organisasi.

Apakah ini hanya karena ikut-ikutan atau memang sudah tertuang


dalam rencana strategi rumah sakit? Selain itu, bagaimana implikasi biaya dan
sumber daya manusia? Bagaimana menjalin kerja sama antar berbagai
komponen di rumah sakit, baik tenaga medis maupun non medis? Jika
pertanyaan tersebut sudah dijawab, kita dapat memilih aplikasi yang sesuai
dengan kemampuan organisasi. Langkah yang paling penting adalah
pengembangan sistem informasi transaksional (data administratif dan klinis
sederhana). Selanjutnya, pengembangan level kedua, yaitu sistem informasi
manajemen dan sistem informasi eksekutif (sistem pendukung keputusan)
dapat dilakukan kemudian. Aplikasi SMS sebagai reminder bagi ibu hamil
untuk memeriksakan secara tepat waktu juga merupakan salah satu model SPK
bagi pasien.

Demikian juga model serupa agar jadwal imunisasi bagi balita tidak
terlambat. Investasi yang diperlukan cukup dengan komputer yang telah diisi
dengan database klinik pasien, nomor HP serta rule mengenai penjadwalan
imunisasi. Penerapan jaringan wireless saat ini juga bukan investasi yang
mahal. Dan masih seabrek inovasi lain yang dapat dikembangkan. Dari konteks
teknologi informasi dan komunikasi, dapat dikatakan bahwa pelbagai aplikasi
sangat potensial sekali diterapkan di dunia medis.

9
Akan tetapi kita harus memperhatikan bahwa hingga saat ini secara
kultural, dunia medis, termasuk yang sudah menerapkan infrastruktur
elektronik secara canggih sebagian besar transaksi informasi klinis masih
berjalan secara face to face. Sehingga tidak salah bila ada yang mengatakan
bahwa keberhasilan sistem informasi di rumah sakit 90% merupakan masalah
sosial kultural dan hanya 10% saja yang merupakan masalah informatika.

G. ISSUE TELEMEDICINE
Ada beberapa isu yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan telehealth
yaitu:
1. Pembiayaan.
Pembiayaan adalah hambatan dalam penyelenggaraan telehealth. Meskipun
dijumpai bahwa telehealth banyak mempunyai manfaat. Pemerintah masih
kurang dalam mengembangkan telehealth.
2. Aspek legal
3. Aspek hukum menyatakan bahwa: warga negara harus dilindungi dari
praktik petugas kesehatan yang tidak baik standar keamanan. Perhatian
dalam aplikasi teknologi dalam pelayanan kesehatan adalah
keamanan/keselamatan pasien. Sistem pelayanan telehealth harus bisa
menjamin keselamatan bagi pasien.

Berkaitan dengan hal tersebut ANA (American Nursing Association)


menerbitkan 3 pedoman telehealth yaitu: Prinsip dasar telehealth pada tahun
1998, kompetensi telehealth tahun 1999 dan mengembangkan protokol
telehealth pada tahun 2001Keamanan data Telehealth memerlukan pencatatan
elektronik (elektronik health record), yang rawan akan privasi, kerahasiaan dan
keamanan data. Sehingga penyelenggaraan telehealth harus bisa menjamin
keamanan data. Infrastruktur komunikasi Infrastruktur telekomunikasi
merupakan bagian dari telehealth yang mempunyai biaya dengan presentasi
paling besar. Isu yang lain, adalah alat untuk hubungan antarmuka (interface)
akan sulit menyelenggarakan telehealth jika tidak ada saling hubungan

10
(interkoneksi) antar alat. Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari
materi dan objek transmisi nya. Misalnya:

1. Teleradiologi
2. Telepatologi
3. Teledermatologi
4. Tele Kardiologi
5. Teleprescribing

H. APLIKASI TELEMEDICINE
1. Skala Makro: Dilaksanakan oleh salah satu instansi layanan kesehatan
dalam skala terbatas
2. Skala Mikro
a. Aplikasi Sektoral: terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran /
bidang layanan kesehatan
b. Aplikasi Regional: mencakup keseluruhan bidang pelayanan kesehatan
terbatas dalam wilayah tertentu dalam suatu negara.
c. Aplikasi Nasional: mencakup keseluruhan bidang pelayanan kesehatan
di semua wilayah di suatu negara.

Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari materi dan objek


transmisinya. Misalnya, teleradiologi, teledermatologi, telepsikiatri,
teleneurologi, teleedukasi, telekonsultasi, pengobatan telenuklir, teleotorino
laringologi dan penatalaksanaan trauma jarak jauh. Selain itu dikenal pula
berbagai disiplin telemedicine lainnya seperti telenursing (pelayanan
keperawatan jarak jauh), dan teleprescribing (resep jarak jauh). Perangkat keras
dan lunak telemedicine sangat mahal, terutama transmisi yang menggunakan
saluran pita lebar, sehingga akses pusat kontrol dan server sebaiknya berada di
center-center besar. Namun harus dibedakan mana yang bisa diaplikasikan
sesuai kemampuan, dan mana yang harus menunggu pemakaian teknologi
tinggi.

11
I. KONSEP GOOGLE DUO
Duo adalah aplikasi video call (panggilan video) mandiri buatan
Google. Aplikasi ini dikatakan sebagai aplikasi video call mandiri karena tidak
adanya fungsi messaging danbenar-benar hanya bertujuan untuk video chat.

Google Duo hanya terkait dengan nomor telepon Anda dan bukan email
Google, sehingga lebih mudah bagi Anda untuk chatting dengan kontak yang
sudah ada dalam daftar telepon Anda. Google sudah meluncurkan aplikasi Duo
di Google Play dan iOS sehingga Anda dapat chatting dengan teman di
Android dan Apple. Dan berikut ini cara menggunakan aplikasi Google Duo:
1. Cara Menginstal Google Duo
a. Download Google Duo dari Google Play.
b. Buka Aplikasi Google Duo.
c. Menyetujui Syarat Google dan Ketentuan untuk aplikasi Duo.
d. Jika Anda menjalankan Android 6.0 atau lebih tinggi, Anda harus
menerima izin satu-per-satu di peluncuran:
1) Memungkinkan Duo untuk mengambil gambar dan video sehingga
aplikasi (dan siapa pun yang memanggil Anda) dapat melihat Anda.
2) Memungkinkan Duo untuk merekam audio sehingga aplikasi (dan
siapa pun yang memanggil Anda) dapat mendengar Anda.
3) Memungkinkan Duo mengakses kontak Anda sehingga dapat
melihat kontak Anda di Google Duo dan Anda bisa mengajak siapa
saja untuk menggunakan layanan.
4) Memungkinkan Duo untuk mengirim dan melihat pesan teks ke
yang dapat mengirim undangan ke kontak Anda dan sehingga dapat
melihat kode verifikasi Anda akan menerima dalam beberapa
langkah.

12
e. Ketik nomor hand phone Anda untuk menggunakan Google Duo.

13
f. Hand phone Anda akan menerima pesan teks untuk memverifikasi
nomor Anda. Kadang-kadang aplikasi akan membaca pesan teks kode
verifikasi itu sendiri secara otomatis, tetapi jika tidak, masukkan secara
manual. (Jika kode SMS tidak bekerja, ada pilihan untuk menerima
panggilan suara otomatis yang akan memberitahukan Anda kode
verifikasi).

g. Sekarang Anda sudah siap untuk menggunakan aplikasi google Duo


untuk melakukan panggilan video call.

2. Melakukan Panggilan Di Google Duo

14
a. Tekan Video Call.
b. Pilih orang yang ingin Anda panggil di daftar nomor dari kontak atau
ketik nomor yang ingin Anda pilih. Catatan: Jumlah kontak Anda
harus menyertakan kode negara, misalnya negara Indonesia akan
menjadi 62-XXX-XXX-XXXX.
c. Duo akan memanggil kontak Anda, membuat video Anda terlihat
dengan Knock Knock.
d. Untuk mengakhiri panggilan, tekan tombol telepon warna merah di
bagian tengah bawah layar Anda.

3. Menerima Panggilan Di Google Duo


Saat menerima panggilan di Google Duo, Anda akan melihat
penelepon Anda dan melihat apa yang mereka lakukan jika mereka telah
mengaktifkan Knock Knock.
a. Geser ke atas pada tombol panggilan untuk menerimanya.
b. Geser ke bawah pada tombol panggilan untuk menolaknya.

4. Pengaturan Panggilan Google Duo


Mengetuk layar saat panggilan Google Duo akan memunculkan
kontrol untuk panggilan.

a. Tekan tombol mute di atas preview video Anda di sudut kiri bawah
untuk menonaktifkan mikrofon Anda selama panggilan.
b. Tekan tombol kamera di atas tombol mute di sisi kiri layar untuk
mengalihkan kamera selama panggilan,
c. Jika Anda terhubung ke headset Bluetooth, Anda dapat beralih antara
Bluetooth dan internal speaker atau microphone menggunakan tombol
Bluetooth di atas tombol kamera di sisi kiri layar.

15
5. Pengaturan Aplikasi Google Duo

Anda dapat melakukan pengaturan Google Duo dengan mengetuk


tiga titik menu di sudut kiri atas layar dan layar pengaturan dari aplikasi
Google Duo akan muncul, berikut penjelasan mengenai pengaturan Google
Duo.

16
a. Knock Knock adalah Jika Anda tidak ingin orang yang Anda hubungi
melihat Anda sebelum mereka menerima panggilan. Anda dapat geser
beralih untuk Knock Knock off jika Anda tidak ingin terlihat saat
melakukan panggilan.
b. Secara default, pengaturan untuk membatasi penggunaan data mobile
diaktifkan, ini akan mengakibatkan kualitas video menurun ketika Anda
jauh dari Wi-Fi, jadi jika Anda ingin kualitas video penuh saat Anda
berada pada jaringan yang kuat.

17
BAB III

PEMBAHASAN

NASKAH ROLEPLAY TELEMEDICINE MENGGUNAKAN


APLIKASI GOOGLE DUO

1. Adithia Shandy Almadani : Dokter


2. Andre Maulana : Perawat A
3. Devy Sekar Tanjung : Ny. D/ Pasien
4. Gita Annisa Ramadhanti : Perawat G
5. Nisa Asriani : Perawat N
6. Tika Rahyani : Katim

Pada suatu hari di ruang penyakit dalam, ada seorang pasien bernama Ny.
D usia 36 tahun telah dirawat selama 3 hari dengan diagnose steven Johnson +
dermatitis mentosa. Selama perawatan pasien telah diberikan cairan infus RL 5
kolf, sudah diberikan injeksi ceftriaxone setiap 12 jam dan diberikan salep
betametason neomycin 2x sehari.

Katim : Assalamualaikum ibu, bagaimana kabarnya hari ini? Saya perawat


Tika katim diruang ini dan ini perawat Nisa yang akan bertanggung
jawab dengan perawatan ibu hari ini.

Ny. D : waalaikumsalam wr wb, baik sus tapi masih terasa gatal di daerah
lengan

Katim : baik bu selain itu ada keluhan lain?

Ny. D : rasa mual ada jua , rasa sakit perut jua di sebelah kanan

Perawat N : pemisi bu lah saya periksa dulu *sambil menekan perut bagian
kanan atas*

Ny. D : nah iya disitu nah sakit

18
Perawat N : baik bu, untuk memastikan kondisi ibu bagaimana kita periksa
darah dulu, apa ibu bersedia?

Ny. D : iya bersedia

Katim : baik bu kami persiapkan dulu untuk pemeriksaannya.

Perawat pun mengambil darah pasien dan dilakukan pemeriksaan darah di


laboratoriun, 30 menit kemudian hasilnya pun keluar. Hasil lab dari Ny. D
menunjukkan SGOT, SGPT dan Leukosit meningkat, perawat menduga pasien
menderita Hepatitis karena melihat sclera mata pasien menguning. Perawat pun
membuat kontrak dengan dokter Adit melalui telepon untuk melakukan
telemedicine dengan pasien karena saat ini dokter adit sedang berada di luar kota.

Perawat G : assalamualaikum dokter adit saya perawat gita dari ruang penyakit
dalam saya ingin melaporkan bahwa pasien kelolaan dokter bernama
Ny. D dengan diagnose steven Johnson + dermatitis mentosa
mngelami peningkatan SGPT, SGOT dan Leukosit dok, apakah kita
bisa melakukan komunikasi telemedicine bersama pasien dok?

Dokter : baik kita lakukan telemedicine biar saya bisa melihat secara
langsung kondisi pasien.

Perawat G : baik dok akan saya persiapkan pasien dan ruangannya terlebih
dahulu, terima kasih dok.

Perawat G : dokter adit setuju untuk dilakukan telemedicine

Katim : kita kontrak dulu ke pasien setelah itu kita hubungi perawat ruang
telemedicine

Setelah kontrak dengan dokter adit perawat melakukan kontrak dengan pasien

Perawat N : permisi bu, setelah hasil cek darah tadi keluar dokter ingin
berkomunikasi secara langsung dengan ibu, nah komunikasi nya
lewat telemedicine karena dokternya sedang ada tugas di luar kota,
bagaimana ibu apa setuju?

19
Ny. D : apa itu telemedicine? Diapai aku?

Perawat N : telemedicine itu kita berkomunikasi dengan dokter tapi secara tidak
langsung atau melaluii video call bu, nanti kita ke ruangan khusus
telemedicine nya dulu biar pasien lain tidak terganggu

Ny. D : ohh mun kayaitu ja aku mau ay setuju aja

Perawat N : baik bu, kalau begitu saya siapkan ruangannya dulu

Perawat Nisa pun meminta bantuan perawat Gita untuk menghubungi perawat di
ruang telemedicine.

Perawat G : assalamualaikum saya perawat Gita dari ruang penyakit dalam apa
benar ini ruang telemedicine?

Perawat A : iya benar saya saya perawat andre yang bertugas pagi ini, ada apa
ya?

Perawat G : ini ada pasien atas nama Ny. D dengan diagnose steven Johnson +
dermatitis mentosa ingin melakukan telemedicine dengan dokter
adit, apakah bisa pagi ini juga dilakukan telemedicine nya?

Perawat A : sebelumnya sudah ada janji kah dengan dokternya?

Perawat G : sudah janjian tadi lewat telepon.

Perawat A : baik, sekarang bisa di bawa saja pasiennya keruang telemedicine

Perawat G : iya terima kasih

Ny. D pun dibawa keruang telemedicine bersama perawat Nisa dan Perawat Gita

Perawat A : tunggu dulu ya ibu saya hubungkan dengan dokter adit terlebih
dahulu

Beberapa saat kemudian

Perawat A : assalamualaikum dok saya andre perawat ruang telemedicine disini


sudah ada pasien Ny. D dengan perawat Nisa dan Gita dok

20
Dokter: baik, bisa saya bicara kepada mereka?

Perawat andre pun mengarahkan kepada pasien Ny. D

Dokter: selamat pagi ibu bagaimana kabarnya? Apa keluhan hari ini?

Ny. D : masih rasa gatal di bagian lengan dok, mual, lalu sakit perut dok

Dokter : baik ibu saya akan minta bantuan perawat untuk memeriksa ibu ya,
tolong perawat nisa palpasi bagian perut kanan pasien

Perawat N : permisi ya bu*perawat nisa pun melakukan instruksi dokter*

Ny. D : aduh sakit

Dokter: cukup sus, coba saya mau lihat sclera pasien

Perawat N : *membantu dokter untuk melakukan pemeriksaan sclera*

Dokter : cukup sus, nah ibu setelah saya periksa tadi saya akan menambah
obat ibu ya yaitu ondansetron untuk obat mualnya dan saya ganti
obat antibiotiknya, untuk salepnya tetap diteruskan ya bu

Ny. D : baik dok terima kasih

Dokter : iya bu sama-sama, oh iya perawat Nisa nanti saya chat obat
tambahan dan dosis yang diberikan dan tolong kirimkan foto hasil
lab Ny. D, basok sore saya sudah pulang kemungkinan lusa saya kan
visite lagi.

Perawat N : baik dok nanti saya kirimkan

Dokter : kalau begitu saya matikan dulu yak arena saya masih ada urusan
assalamualaikum

*semua pun menyawab salam dokter*

Perawat G : baik bu kita kembali ke ruangan ya bu

Ny. D : baik sus

21
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN
Secara umum telemedicine adalah penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yang digabungkan dengan kepakaran medis untuk memberikan
layanan kesehatan, mulai dari konsultasi, diagnosa dan tindakan medis, tanpa
terbatas ruang atau dilaksanakan dari jarak jauh. Untuk dapat berjalan dengan
baik, sistem ini membutuhkan teknologi komunikasi yang memungkinkan
transfer data berupa video, suara, dan gambar secara interaktif yang dilakukan
secara real time dengan mengintegrasikan nya ke dalam teknologi pendukung
video-conference.
Tujuan telemedicine adalah mengusahakan tercapainya pelayanan
kesehatan secara merata di seluruh populasi negara, meningkatkan kualitas
pelayanan terutama untuk daerah terpencil dan penghematan biaya
dibandingkan cara konvensional. Telemedicine juga ditujukan untuk
mengurangi rujukan ke dokter atau pelayanan kesehatan di kota-kota besar,
sarana pendidikan kedokteran dan juga untuk kasus-kasus darurat. Perluasan
manfaat telemedicine bisa menjangkau daerah-daerah bencana, penerbangan
jarak jauh, dan bagi wisatawan asing yang sedang berada di daerah wisata.

B. SARAN
Walaupun banyak keuntungan yang ditawarkan dari manfaat
telemedicine, namun perlu juga di dipertimbangkan penggunaannya secara
bijak, karena penggunaan teknologi dapat berdampak pada menguatnya
paradigma mekanistik dan pendekatan instrumentalistik terhadap tubuh
manusia. Oleh sebab itu, hubungan terapeutik dokter dan pasien dalam
penggunaan telemedicine harus dilandasi nilai-nilai luhur filsafat kedokteran
yang memandang manusia sebagai makhluk yang mulia. Spiritualitas atau
kesehatan spiritual diharapkan dapat menjadi bagian dari pengembangan
telemedicine dalam praktek kedokteran.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Aman. 2011. Aspek Hukum Penggunaan Telemedicine. Ambon: Fakultas


Hukum Universitas Pattimura

Rositawati. 2017. Telemedicine


http://nanirositawati4713.blogspot.com/2017/05/makalah-
telemedicine.html di akses pada 20 Oktober 2019 Pukul 20.00 WITA

Wikipedia. 2019. Telemedis https://id.wikipedia.org/wiki/Telemedis diakses pada


20 Oktober 2019 Pukul 20.00 WITA

https://www.centerklik.com/aplikasi-google-duo-cara-menggunakan-google-duo/
diakses pada 22 Oktober 2019 Pukul 12.00 WITA

23

Anda mungkin juga menyukai