EL3216 01 13211009 Iman Manarul Arifin PDF
EL3216 01 13211009 Iman Manarul Arifin PDF
Abstrak
Pada poercobaan kali ini praktikan melakukan percobaan dengan menggunakan instrumen NI ELVIS. NI ELVIS
merupakan instrumen yang memiliki modul esensial dalam pengukuran seperti generator sinyal, catu daya, multimeter digital,
dan Osiloskop. Selain itu, terdapat pula modul pendukung lain seperti adder, multiplier, master signal, voltage controlled
oscillator, dan lainnya yang mendukung pemrosesan sinyal dalam komunikasi. Hasil pengukuran diperoleh melalui pembacaan
data digital pada PC yang diakuisisi dari NI ELVIS. Pada percobaan modulasi sinyal, dilakukan analisis AM dan
DSBSC sinyal pada domain waktu dan frekuensi untuk memperoleh karakteristik setiap sinyal. Hasil yang diperoleh sudah
mendekati karakteristik ideal dari setiap sinyal.
Kata kunci: AM, amplituda, DSBSC, modulasi, NI ELVIS
1. PENDAHULUAN
Pada modul ini dilakukan percobaan mengenai penenalan instrumen NI ELVIS dan prinsip dasar
modulasi. Tujuan dari modul percobaan ini adalah :
1. Memahami konsep pengukuran dengan menggunakan instrumentasi NI ELVIS
2. Memperoleh karakteristik modulasi sinyal AM dan DSBSC
2. STUDI PUSTAKA
Sinyal pemodulasi, untuk memudahkan analisa, diasumsikan sebagai gelombang sinusoidal juga,
dengan persamaan matematisnya:
menjadi,
index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi memodulasi sinyal pembawa.
Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal termodulasi AM akan cacat dan apabila
index modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal termodulasi tidak maksimal. Untuk
menghindari keadaan overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang pembawa termodulasi lebih dari
100 %, maka kita harus dapat membatasi besar-kecilnya modulasi yang terjadi. Hal ini dapat diatasi
dengan cara menentukan nilai index modulasi (m). Pengaruh indeks modulasi terhadap proses
modulasi sinyal pembawa dapat di pahami dari gambar berikut: Pengaruh Indeks Modulasi
Kondisi index modulasi m = 1 adalah kondisi ideal, dimana proses modulasi amplituda menghasilkan
output terbesar di penerima tanpa distorsi. Spektrum sinyal AM dapat digambarkan sebagai berikut:
Spektrum Sinyal AM Dari gambar diatas terlihat, modulasi amplituda memerlukan bandwidth 2x
bandwidth sinyal pemodulasi (= 2fm). Daya total sinyal AM dapat dituliskan dalam persamaan
matematik sebagai berikut :
NI ELVIS menyediakan data akuisisi hasil pengukuran tegangan DC pada instrumen menjadi data
digital sehingga dapat dilakukan pembacaan melalui PC. Hasil pengukuran multimeter digital untuk
tegangan minimum dan maksimum terdapat pada tabel dibawah. Nilai ideal tegangan output positif
adalah 0 V – 12 V sementara tegangan output negatif -12 V – 0 V sesuai skala yang tertulis pada
instrumen pengukuran. Data yang diperoleh sudah menunjukkan nilai yang tepat dengan galat
maksimum sebesar 5%. Hal ini dapat disebabkan oleh sinyal DC yang secara praktikal akan memiliki
tegangan ripple sangat kecil walaupun secara ideal memiliki nilai konstan. Pada NI ELVIS, terdapat
skala pembacaan tertentu seperti pada multimeter analog. Hal ini mengakibatkan pembacaan ‘error’
pada saat pengesetan skala yang lebih kecil dari nilai pengukuran.
Parameter Nilai
Dari hasil pengukuran, sinyal tersebut memilki nilai frekuensi yang sesuai dengan pilihan spesifikasi
pada instrumen. Selain modul generator sinyal, instrumen ini memiliki speech module yang
membangkitkan sinyal input dari lingkungan dan suara pengguna yang ditransmisikan sebagai salah
satu proses dari sistem komunikasi. Sinyal akan memiliki frekuensi dan amplituda yang berubah
tergantung input suara dari pengguna. Berikut adalah tampilan sinyal input tersebut :
Modul lain yang diujicobakan dalam percobaan ini adalah amplifier. Pada NI ELVIS nilai penguatan
dapat berubah sesuai kontrol dari pengguna. Dengan variasi kontrol amplifier dan input dari master
signal, hasil pengukuran ditulis pada tabel dibawah. Selain input dari master signal, sinyal input dapat
berupa suara dari pengguna. Suara pengguna yang didengar melalui headphone menjadi relatif lebih
keras atau lemah ketika gain kontrol diubah-ubah.
Spesifikasi Control Gain Module Tegangan Input (VPP) Tegangan Output (VPP) Penguatan
Half-Position 3,798 12,980 3,409
Fully Anti-clockwise 3,799 619,83 m 0,163
Fully Clockwise 3,799 21,034 5,537
Variable Controlled Oscillator memiliki sensitivitas ketika nilai frekuensi sinyal diubah. Hal ini
mengakibatkan pembacaan frekuensi yang berbeda dari pengaturan yang ditetapkan, sehingga
pembacaan baru akan menunjukkan nilai yang sesuai dengan pengaturan frekuensi pada timebase
sinyal tertentu. Berikut adalah pengukuran sensitivitas untuk beberapa contoh pengaturan :
Spesifikasi Generator Sinyal Sensitivity
500 Hz Setting 540 Hz saat timebase 10 ms/div
50 KHz Setting 54,98 KHz saat timebase 200 s/div
Dari grafik sinyal modulasi dan nilai parameter dibawahnya, sinyal ini memenuhi persamaan : AM =
(1 V DC + 1 VPP 2KHz sinewave) x 4 VPP 100KHz sinewave
Laporan Praktikum - Laboratorium Sistem Kendali dan Komputer – STEI ITB 6
3.3.2 GENERATING AM SIGNAL USING SPEECH
Sinyal dalam proses modulasi pada praktiknya juga memodulasi sinyal pembawa yang dibangkitkan
melalui suara pengguna atau lingkungan. Berikut adalah grafik sinyal modulasi dengan sinyal
pembangkit suara pengguna :
Dari grafik tersebut, grafik menunjukkan karakteristik yang sesuai dengan proses modulasi sinyal
seperti pada percobaan sebelumnya dengan menggunakan sinyal dari master signal module.
3.3.3 DEPTH OF MODULATION
Depth of modulation atau indeks modulasi merepresentasikan ukuran seberapa dalam sinyal
informasi memodulasi sinyal pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka hasil sinyal
termodulasi AM akan buruk dan apabila index modulasi terlalu rendah (m<1) maka daya sinyal
termodulasi tidak maksimal. Grafik pengukuran indeks modulasi adalah sebagai berikut :
Perhitungan nilai m adalah : m = dimana P adalah peak-to-peak maksimum dan Q adalah peak-
to-peak minimum sinyal modulasi, sehingga :
Pada kondisi ini terjadi overmodulation sehingga sinyal modulasi mengalami distorsi dan
menyebabkan sinyal kualitas sinyal saat demodulasi menjadi buruk.
3.4.2 GENERATING DSBSC SIGNAL USING SPEECH
Grafik sinyal DSBSC dengan input suara pengguna melalui speech modul adalah sebagai berikut :
Sinyal ini memiliki karakteristik yang sama dengan DSBSC dengan input dari master signal, dimana
sinyal modulasi mengalami distorsi akibat nilai m>>1. Kondisi ini dapat diilustrasikan melalui gambar
berikut ini :
Berikut sinyal modulasi amplituda yang dihasilkan sesuai spesifikasi DC offset, sinyal pembawa dari
function generator, serta sinyal carrier dari master signal 100 KHz sine melalui multiplier :
Spektrum magnituda dari AM modulation tersebut terdiri dari tiga titik puncak dengan masing-
masing puncak merupakan spektrum lower sideband, spektrum carrier, dan spektrum upper sideband
pada masing-masing frekuensi yang memenuhi persamaan :
Pada modulasi ini, spesifikasi sinyal pembawa adalah 1 VPP 10 KHz dan sinyal carrier adalah 4 VPP 100
KHz. Secara teori besar amplituda sinyal spektrum lower dan upper sideband adalah Vm/2 atau dalam
percobaan ini sebesar 0,5 VPP. Secara perhitungan teori :
Hasil ini cukup mendekati nilai yang ditunjukkan oleh grafik dimana puncak LSB dan USB mendekati
titik -6 dB.
Secara teori besar nilai frekuensi LSB = fc – fm, frekuensi USB = fc + fm, frekuensi carrier = fc. Nilai
parameter pengukuran tersebut tercantum pada tabel dan sudah mendekati nilai idealnya. Galat yang
terjadi dapat disebabkan oleh sinyal lain dari lingkungan yang masuk ke dalam sistem dan
mengganggu proses modulasi.
Pada variasi frekuensi generator sinyal dinaikkan, bandwidth dari sinyal modulasi akan semakin kecil
dari nilai idealnya. Nilai ini ditunjukkan oleh tabel saat frekuensi dinaikkan.
3.5.4 SETTING UP DSBSC MODULATOR
Pada percobaan ini, sinyal DSBSC yang dibangkitkan direpresentasikan dengan : DSBSC = (1 VPP
2KHz sinewave) x 4 VPP 100KHz sinewave (DC offset 0V). Berikut blok diagram pembangkitan sinyal
DSBSC modulator ini :
Pada percobaan ini, spektrum sinyal memiliki dua puncak yang bersesuaian dengan puncak LSB dan
MSB masing-masing. Spektrum sinyal mengalami distorsi yang menyebabkan spektrum puncak sinyal
carrier menghilang. Hal ini disebabkan oleh nilai offset DC yang bernilai 0 V pada percobaan DSBSC.
Nilai bandwidth dari DSBSC spektrum adalah frekuensi USB – frekuensi LSB = 2B. Hasil pengukuran
menunjukkan bandwidth sebesar 110227 – 89772 = 20455 Hz. Nilai ini sudah mendekati nilai bandwidth
teoritis sebesar 20000 Hz. Dari grafik dapat diperoleh nilai bandwidth yang merupakan dua kali nilai
frekuensi sinyal pembawa.
4. KESIMPULAN
Pengukuran dengan menggunakan NI ELVIS sangat memudahkan pembacaan data. Hal ini
disebabkan oleh data digital yang langsung diakuisisi ke PC melalui instrumen NI ELVIS.
Pengukuran dapat diset secara manual melalui instrumen atau melalui tampilan virtual
instrumen pada PC. Pengukuran menunjukkan nilai yang sudah sangat mendekati spesifikasi
percobaan.
Pada modulasi sinyal, spektrum AM memiliki tiga puncak yang terdiri dari puncak left sideband,
puncak carrier, dan puncak upper sideband. Puncak sideband memiliki amplituda maksimum
sebesar Vm/2 dan identik satu sama lain dalam membawa informasi. Pada modulasi DSBSC,
spektrum memiliki dua puncak yang merupakan left sideband dan uppersideband. Pada
modulasi ini, sinyal carrier hilang yang diakibatkan oleh tidak adanya DC offset pada sinyal
modulasi sehingga sinyal mengalami distorsi. Pada spektrum modulasi, frekuensi LSB =
frekuensi carrier – frekuensi sinyal pembawa, sementara frekuensi USB = frekuensi carrier +
frekuensi sinyal pembawa. Besar bandwidth adalah dua kali dari frekuensi sinyal pembawa.
5. DAFTAR PUSTAKA
3. Haykin, Simon. 2009. Communication Systems. 5th Ed. John Wiley& Sons, Inc.