“FENOMENA PETIR”
DOSEN PENGAMPU:
OLEH:
KELOMPOK 5
KELAS B
SUMIYATI (1710121320010)
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Fenomena
Petir”. Tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah
Gelombang dan Optik yang di bimbing oleh Ibu Saiyidah Mahtari M.Pd. dan Ibu
Dr. Eko Susilawati, M. Si.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu sudah selayaknyalah kami mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing kami dengan penuh
kesabaran dan perhatian. Juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan tidak sempat kami sebutkan satu per
satu.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalau berbicara tentang ilusi, kita biasanya menganggap bahwa kita bisa
melihat hal-hal yang benar-benar faktual atau nyata di dunia sekitar kita. Menurut
Matsumoto (2008) , dalam psikologi tradisional, sensasi dan ilusi adalah tentang
memahami bagaimana kita menerima stimulasi dari lingkungan dan bagaimana
kita memproses stimulus tersebut. Ilusi biasanya dimengerti sebagaimana
informasi yang berasal dari organ yang terstimulasi diproses, termasuk bagaimana
informasi tersebut diseleksi, ditata, dan ditafsirkan. Ilusi mengacu pada proses di
mana informasi inderawi diterjemahkan menjadi sesuatu yang bermakna.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu halo matahari ?
2. Apa penyebab terjadinya halo matahari ?
3. Bagaimana proses terjadinya halo matahari ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui itu halo matahari ?
2. Untuk mengetahui bpa penyebab terjadinya halo matahari ?
3. Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya halo matahari ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Halo Matahari
Halo disebut juga nimbus, icebow atau Gloriole. Halo merupakan fenomena
optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari atau bulan. Halo menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Merupakan lingkaran atau berkas sinar sekeliling
suatu benda angkasa yang berkilauan (matahari, bulan, dan sebagainya), sebagai
akibat dari pantulan atau pembiasan sumber cahaya itu sendiri. Fenomena tersebut
juga dapat terjadi pada sumber cahaya lain misalnya pada lampu penerangan
jalan. Seusai kabut disertai hujan, sering terdapat bias cahaya yang terlihat seperti
Halo pada lampu penerangan jalan.
Fenomena halo matahari merupakan fenomena langka yang tidak biasa terjadi
atau hanya terjadi pada waktu tertentu saja. sebenarnya apa sih yang
menyebabkan fenomena ini terjadi? Apa yang menyebabkan munculnya lingkaran
cahaya di sekitar matahari? Hal ini sungguh tidak lepas dari peranan pantulan
cahaya matahari itu sendiri. Sebenarnya ada bermacam- macam fenomena halo,
namun pada umumnya halo matahari disebabkan karena adanya kristal es yang
berada di awan cirrus yang dingin sudah berada di ketinggian 5 hingga 10 km di
atas lapisan troposfer.
Terjadinya fenomena halo matahari sangat bergantung pada bentuk dan juga
arah kristal es. Jadi, fenomena halo matahari ini sangat erat kaitannya dengan
adanya kristal es yang berada di salah satu awan yang ada di angkasa, yakni awan
cirrus. Awan cirrus sendiri merupakan awan yang berbentuk tipis- tipis seperti
bulu yang biasanya muncul tidak berkelompok
B. Proses Terjadinya Halo Matahari
Fenomena halo matahari terjadi karena beberapa proses. Seperti yang kita
ketahui sebelumnya bahwa halo matahari akan terjadi apabila ada kristal es yang
berada di awan cirrus. Lalu bagaimanakah prosesnya hingga tercipta cahaya indah
yang mengitari matahari tersebut? Berikut merupakan beberapa proses terjadinya
cahaya yang mengitari matahari atau halo matahari.
Fenomena halo matahari diawali dari adanya cahaya matahari karena cahaya
itulah yang menjadi pokok dari terjadinya halo matahari ini. Sinar matahari
kemudian direfleksikan atau dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang
atau prisma Kristal- kristal es yang berada di awan cirrus ada yang berbentuk
batang atau prisma atau mungkin yang lainnya. Nah, halo matahari terjadi ketika
sinar matahari mengenai kristal es yang berbentuk batang dan prisma.
Sinar matahari menjadi pecah ke dalam beberapa warna akibat efek dispersi
udara. Ketika sinar matahari mengenai bentuk kristal yang batang maupun prisma,
cahaya matahari akan terpecah ke dalam beberapa warna seperti pada prose
terjadinya pelangi Pecahan sinar tersebut dipantulkan ke arah tertentu. Kemudian
sinar matahari yang terpecah ke dalam beberapa warna tersebut dipantulkan ke
arah tertentu (di sekitar matahari) dan menjadi cincin cahaya di sekitar matahari.
Nah itulah beberapa langkah dari proses terjadinya fenomena halo matahari.
Selain melalui proses tersebut, halo matahari juga bisa terjadi karena terdapat
debu- debu berlian atau kristal es pada saat cuaca sangat dingin ketika kristal es
terbentuk di dekat permukaan bumi dan memantulkan cahaya. Pada waktu ilmu
meteorologi belum banyak dikembangkan, manusia menggunakan fenomena halo
matahari ini untuk meramalkan cuaca di wilayah tersebut.
Halo 22∘, merupakan type halo yang paling sering muncul , berwarna
merah dibagian langit dalam dan berwarna biru di bagian luar
Halo 46∘, merupakan halo yang jarang terjadi , ukurannya besar seperti
dua cahaya keluar dari matahari dan menyebar di seluruh langit , berwarna
pastel, merah dibagian tengah dan biru atau hijau
Sudogds, merupakan halo yang mudah terlihat, bahkan dieropa dan
amerika utara terjadi dua minggu sekali , halo ini mudah terlihat ketika
posisi matahari rendah, berwarna merah melingkar disekitar matahari
atau kadang berwarna biru atau hijau.
Pilar merupakan halo matahari dengan cahaya vertikal , akan terlihat lebih
panjang dan indah yaitu berwarna seperti pelangi ketika matahri terbenam.
Parhelia 120∘ jarang terjadi, bentuknya sangat unik karena terjadi pantulan
berganda.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Halo disebut juga nimbus, icebow atau Gloriole. Halo merupakan
fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari atau bulan. Terjadinya
fenomena halo matahari sangat bergantung pada bentuk dan juga arah kristal es.
Jadi, fenomena halo matahari ini sangat erat kaitannya dengan adanya kristal es
yang berada di salah satu awan yang ada di angkasa, yakni awan cirrus. Awan
cirrus sendiri merupakan awan yang berbentuk tipis- tipis seperti bulu yang
biasanya muncul tidak berkelompok. Sinar matahari kemudian direfleksikan atau
dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma Kristal- kristal es
yang berada di awan cirrus ada yang berbentuk batang atau prisma atau mungkin
yang lainnya. Nah, halo matahari terjadi ketika sinar matahari mengenai kristal es
yang berbentuk batang dan prisma.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi penangkal petir yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan
dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak
berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan – kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, Erlina. (2011). Pengetahuan Luar Angkasa, Cuaca dan Fenomena Alam.
Yogyakarta: Familia.
Ezokanzo, T., & Annisha, W. (2019). Fenomena Alam Unik. Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer.
Priambodo, Y. (2017). Penciptaan Tugas Akhir Karya Seni. Jurnal Fenomena Astronomi
Dalam Fotografi Dokumenter, 4-5.