Anda di halaman 1dari 2

3.

3 Kadar Air Tanah dan Hubungan dengan Bulk Density


Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase volume air terhadap
volume tanah. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan sejumlah tanah basah dikering
ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C – 1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena
pengeringan merupakan sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang
memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat dalam pori makro dan kemudian
pori mikro. Jumlah air yang bergerak melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah.
Air tambahan berikutnya akan bergerak ke bawah melalui proses penggerakan air jenuh.
Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal tetapi juga horizontal. Gaya gravitasi tidak
berpengaruh terhadap penggerakan horizontal (Hakim, dkk, 1986 ).
Pada praktikum Kadar air tanah kali ini diperoleh data
Penghitungan kadar air tanah
kode sampel Berat basah (w2) berat kering (w1) W3 ( rata rata Berat 24 jam dan 48 jam Kadar air tanah (W2-W3)(%)
A2-K10 1,95 1,8 1,9125 3,75
A2-K10 1,7 1,6 1,6275 7,25
A3-K10 1,615 1,6 1,5575 5,75
B1-K10 1,87 1,6 1,795 7,5
B2-K10 1,65 1,6 1,6075 4,25
B3-K10 1,63 1,6 1,5575 7,25
C1-K10 1,69 1,5
C2-K10 1,77 1,65
C3-K10 1,695 1,65

Tabel 3.1 data kadar air tanah


Pada tabel 3.3 diperoleh bahwa kadar air per polybag A1 , A2, A3 dan B1, B2,B3 dapat
dilihat pada tabel rentang kadar air tanah adalah 3 sampai 7,5 persen . Sehingga dapat diperoleh
grafik

Chart Title
8

0
kode sampel A2-K10 A2-K10 A3-K10 B1-K10 B2-K10 B3-K10
Gambar 3.2 grafik kadar air tanah
Dapat dilihat pada berat yang berbeda dengan kadar air tanah yang berbeda.Kadar air
tanah dapat juga dipengaruhi oleh kerapatan tanah atau bulk density , Hal ini menunjukkan
semakin tinggi bulk density menyebabkan kepadatan tanah meningkat, aerasi dan drainase
terganggu, sehingga perkembangan akar menjadi tidak normal. Nilai bulk density dapat
menggambarkan adanya lapisan tanah, pengolahan tanah, kandungan bahan organik dan mineral,
porositas, daya memegang air, sifat drainase, dan kemudahan tanah ditembus akar.
Bulk density sangat berhubungan dengan particle density, jika particle density tanah
sangat besar maka bulk density juga besar. Hal ini dikarenakan partikel density berbanding lurus
dengan bulk density, namun apabila tanah memiliki tingkat kadar air yang tinggi maka partikel
density dan bulk density akan rendah. Dapat dikatakan bahwa particle density berbanding
terbalik dengan kadar air. Hal ini terjadi jika suatu tanah memiliki tingkat kadar air yang tinggi
dalam menyerap air tanah, maka kepadatan tanah menjadi rendah karena pori-pori di dalam
tanah besar sehingga tanah yang memiliki pori besar akan lebih mudah memasukkan air di dalam
agregat tanah (Hanafiah 2005 dalam jurnal ilmu tanah dan lingkungan ).

Daftar pustaka
Hakim. N., dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung : Lampung
Fakultas Ilmu Pertanian IPB : “ Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan “ , volume 19 nomor
1 ; April 2017

Anda mungkin juga menyukai