Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

SISTEM PENILAIAN KINERJA DOSEN TELADAN MENGGUNAKAN METODE


SIMPLE MULTY ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE (SMART)

Yeni Purnamasari1), Tacbir Hendro Pudjiantoro2), Dian Nursantika3)


1,2,3
Program Studi Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jenderal Achman Yani, Jalan Terusan Jenderal Sudirman Cimahi – Bandung
E-mail: 1 p.yeni89@yahoo.com,2tacbir23501027@yahoo.com,3dianursantika@gmail.com

Abstrak - Pemilihan dosen teladan dilakukan dengan cara memilih alternatif dosen yang
memenuhi syarat berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan. Dalam pemilihan dosen teladan
selama ini masih dilakukan secara manual, sehingga terkadang dalam pengambilan keputusan
tidak tepat sasaran karena banyaknya kriteria yang harus dihitung serta tidak jelasnya
pembobotan nilai sehingga penilaian menjadi tidak objektif. Kriteria yang digunakan pada
penelitian ini adalah data pengalaman atau masa kerja, Bimbingan dan Konsultasi, Jenjang
Pendidikan dan Jabatan Fungsional, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Kehadiran,
Disiplin, Usia, Pengalaman atau Masa Kerja, Nilai Prestasi Kerja, Tugas lain-lain diluar tugas
utama.Penelitian ini menggunakan metode SMART (Simple Multi Attribute Rating
Technique), karena metode ini mampu menyelesaikan masalah dengan multikriteria. Pada
system ini menggunakan PHP dan MySQL. Bedasarkan perhitungan dari data penilaian yang
telah diuji metode SMART mampu memberikan rekomendasi yang tepat dan sesuai serta
dapat membantu dalam penilaian pemilihan dosen teladan.

Kata Kunci: Sistem Pendukung Keputusan; Dosen Teladan; Simple Multy Attribute Rating
Technique.

PENDAHULUAN diumumkan pada saat acara dies natalis.


Teknologi informasi diperlukan dan dapat
Reward atau penilaian merupakan suatu diterapkan sebagai alat penunjang keputusan
bentuk tanda ucapan terima kasih perusahaan suatu kegiatan manajerial di perguruan tinggi.
atas dedikasi dan kinerja terhadap dosen Penelitian ini bertujuan untuk membangun
teladan yaitu yang memiliki kualitas kerja sistem pendukung keputusan untuk Sekolah
yang bagus dan telah memenuhi kriteria Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA), yaitu
sebagai dosen teladan. Penilaian pemilihan mengenai penerimaan calon mahasiswa baru
dosen teladan yang diberikan masih bersifat khususnya jalur prestasi, menggunakan
subjektif yaitu tidak ada parameter dalam metode Simple Multi Attribute Rating
penilaian. Hal ini ditakutkan menimbulkan Technique berbasis Web, dimana metode ini
suatu kerancuan dan ketidak tepatan dalam memilih alternatif kriteria yang mempunyai
pemilihan dosen teladan sehingga tidak tepat nilai dan bobot yang telah ditentukan, untuk
pada sasaran. Dosen yang seharusnya mendapatkan hasil calon mahasiswa baru yang
mendapatkan penilaian tidak memperoleh apa layak diterima. Berdasarkan hasil pengujian
yang menjadi haknya. Hal ini, dapat sistem, didapatkan kesimpulan bahwa Metode
menimbulkan suatu ketidak adilan terhadap Simple Multi Attribute Rating Technique
hasil keputusan dosen teladan.Universitas cukup efektif untuk diterapkan dalam
yang menggunakan pemilihan dosen teladan menentukan penerimaan calon mahasiswa baru
salah satunya adalah Universitas Jenderal di STTA [1]. Perkembangan teknologi
Achmad Yani, prosedur pemilihan dosen informasi sangat berpengaruhterhadap
teladan di ajakun dari setiap fakultas masing- perkembangan suatu kinerja dalam suatu
masing. Kemudian fakultas memberikan pekerjaan, maka dengan adanya sistem
rekomendasi dosen teladan kepada tim pendukung keputusan dapat membantu dan
pemilihan dosen teladan, tim akan menghitung mempermudah dalam menyelesaikan suatu
hasil kriteria dosen teladan untuk masalah dalam pekerjaan dan mementukan
menghasilkan nilai tertinggi yang akan pilihan yang tetap. Sistem pendukung

Vol. 8 No.1 Januari 2017 16


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

keputusan sangat membantu di tambah dengan akademika untuk “bekerja lebih keras
metode yang mendukung seperti metode smart dan lebih cerdas” dalam melaksanakan
dan menggunakan bahasa pemograman visual tridarma Perguruan Tinggi dan
basic 2008, maka sangat membantu suatu meningkatkan produktivitas Perguruan
pilihan. SMART menggunakan linear additive Tinggi;
model untuk meramal nilai setiap alternatif. 2. Menciptakan suasana akademik yang
SMART merupakan metode pengambilan mengarah kepada terwujudnya kepribadian
keputusan yang fleksibel. SMART lebih ilmuwan yang terpuji, semangat
banyak digunakan karena kesederhanaanya pengabdian dan dedikasi di bidang
dalam merespon kebutuhan pembuat pendidikan tinggi;
keputusan dan caranya menganalisa respon 3. Menumbuhkan kebanggaan di kalangan
[2]. dosen terhadap profesinya.
Adapun rumusan masalah dari
penelitian ini adalah belum banyaknya dosen METODOLOGI PENELITIAN
yang mendaftarkan dirinya dan masih Dalam penelitian ini algoritma atau
banyaknya dosen yang tidak ingin metode yang digunakan yaitu SMART yang
mengumpulkan berkas-berkas persyaratan terdiri dari Input pada sistem ini adalah Sistem
yang sangat banyak. Tujuan pemilihan dosen yang akan dibangun pada penelitian ini terdiri
teladan adalah memberi pengakuan kepada dari masukan (input) yang berupa data dosen
dosen yang secara nyata dan luar biasa yang terdapat di Universitas Jenderal Achmad
melakukan kegiatan tridharma perguruan Yani (UNJANI)., data yang menjadi masukan
tinggi yang hasilnya dapat dibanggakan dan dari tahap ini yaitu Pada tahapan proses data
sangat bermanfaat bagi kemajuan peningkatan dosen yang sebelumnya dimasukan akan
kualitas akademik dan kelembagaan, sehingga diproses ke dalam database dosen yang di
hasil yang diharapkan dari penelitian ini yaitu kategorikan berdasarkan fakultas, untuk
untuk menghasilkan sebuah penilaian kinerja dilakukan pengelompokkan kriteria dosen
dosen teladan secara otomatis menggunakan teladan yang akan disimpan dalam database
metode Simple Multy Attribute Rating kriteria dosen teladan. Data yang sudah di
Technique (SMART). Keluaran dari penelitian kategorikan akan digunakan sebagai dasar
ini adalah sebuah penilaian kinerja dosen di perhitungan simple multy attribute rating
Universitas Jenderal Achmad Yani yang technique (SMART), dimana nilai dari
terkait dengan kinerja dosen. Solusi yang masing-masing dosen memiliki nilai-nilai
muncul adalah pengetahuan yang dimasukkan kriteria dosen teladan dijadikan sebagai bobot,
kedalam sistem berdasarkan permasalahan selanjutnya dilakukan perhitungan alternatif
yang telah terjadi sebelumnya, pada saat yaitu perankingan setiap dosen teladan.
pemberian penilaian dengan melakukan Kemudian data masukan ini akan di proses
pencarian terhadap permasalahan yang menggunakan metode SMART sehingga
dihadapi saat itu, maka solusi perbaikan akan keluaran yang dihasilkan yaitu berupa sistem
muncul sebagai acuan pemecahan masalah penilaian kinerja dosen teladan. Berikut ini
yang diajukan. sistem yang akan dibuat dengan penjelasan
Adapun pemilihan dosen teladan dari kedua tahap tersebut dapat dilihat pada
diharapkan bermanfaat dalam: Ggambar 1 menunjukan gambaran mengenai
1. Meningkatkan motivasi secara sistem yang akan dibangun.
berkelanjutan di kalangan sivitas

Vol. 8 No.1 Januari 2017 17


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Gambaran Umum Sistem Yang Akan di Bangun Sistem Penilaian Kinerja Dosen Teladan di UNJANI

Input Proses Output

Data Calon Kinerja Dosen Simpan Data Calon Dosen Perangkingan Kinerja Dosen
Teladan Teladan Teladan

Calon Dosen Teladan

Input Data Calon Dosen


Teladan

Kriteria Dosen Teladan

Input Kriteria Kinerja Dosen


Teladan

Hitung SMART

Dosen Teladan

Gambar 1. Gambaran Umum Penilaian Kinerja Dosen Teladan


LANDASAN TEORI bahwa setiap alternatif terdiri dari
• Sistem pendukung keputusan adalah sejumlah kriteria yang memiliki nilai –
proses pemilihan alternatif tindakan untuk nilai dan setiap kriteria memiliki bobot
mencapai sasaran tertentu. Pengambilan yang menggambarkan seberapa penting ia
keputusan dilakukan dengan pendekatan dibandingkan dengan kriteria lain.
sistematis terhadap permasalahan melalui Pembobotan ini digunakan untuk menilai
proses pengumpulan data menjadi setiap alternatif agar diperoleh alternatif
informasi dengan faktor-faktor yang terbaik. SMART menggunakan linear
dipertimbangkan dalam pengambilan additive model untuk meramal nilai setiap
keputusan. Konsep Decision Support alternatif. SMART merupakan metode
System pertama kali diperkenalkan pada pengambilan keputusan yang fleksibel.
awal tahun 1970-an oleh Michael Scott SMART lebih banyak digunakan karena
Morton, yang selanjutnya dikenal dengan kesederhanaanya dalam merespon
istilah “Management Decision System”. kebutuhan pembuat keputusan dan caranya
Sistem pendukung keputusan memiliki menganalisa respon. Analisa yang terlibat
tiga sub sistem utama yang menentukan adalah transparan sehingga metode ini
kemampuan teknis sistem pendukung memberikan pemahaman masalah yang
keputusan [3]. tinggi dan dapat diterima oleh pembuat
keputusan [4].
• SMART (Simple Multi – Attribute Rating Model fungsi utility linear yang
Technique) merupakan metode digunakan oleh SMART adalah seperti
pengambilan keputusan multi kriteria yang berikut.
dikembangkan oleh Edward pada tahun
1977. Teknik pengambilan keputusan
multi kriteria ini didasarkan pada teori

Vol. 8 No.1 Januari 2017 18


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

𝑘 PEMBAHASAN
𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑖𝑧𝑒 � 𝑤𝑗, 𝑢𝑖𝑗 , ∀𝑖 Data Flow Diagram
𝑗=1 Data Flow Diagram adalah alat pembuatan
= 1, … , 𝑛 (1) model yang memungkinkan sistem untuk
Di mana : menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan
 wj adalah nilai pembobotan kriteria proses fungsional yang dihubungkan satu sama
ke-j dari k kriteria, lain dengan alur data, baik secara manual
 uij adalah nilai utility alternatif i pada maupun komputerisasi. DFD ini merupakan
kriteria j. alat perancangan sistem yang berorientasi pada
 pemilihan keputusan adalah alur data.
mengidentifikasi dari n alternative Context Diagram
yang mempunyai nilai fungsi terbesar. Context diagram yang dibangun untuk sistem
 Nilai fungsi ini juga dapat digunakan ini terdiri dari 2 entitas yaitu dosen juga
untuk meranking n alternatif. admin. Context diagram ini menggambarkan
gambaran umum dari interkasi antara sistem
• Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan dan pengguna sistem. Pada sistem ini dosen
alat-alat (tools) dan teknik-teknik yang adalah pengguna sistem yang akan melakukan
dibutuhkan dalam pengembangan sistem. proses pengisian data calon dosen teladan pada
Melalui pendekatan terstruktur sistem ini yang akan diproses di dalam sistem
permasalahan yang kompleks diorganisasi untuk kemudian ditampilkan hasilnya pada
dapat dipecahkan dan hasil dari sistem sistem. Admin merupakan pengguna yang
mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih melakukan proses input data kriteria, data
memuaskan pemakainya, mempunyai alternatif, data data bobot juga ke dalam
dokumentasi yang baik, tepat waktu, sistem.Admin adalah merupakan Admin tim
sesuai dengan anggaran biaya panitia yang telah ditentukan hak akses
pengembangan, dapat meningkatkan sebelumnya. Gambaran dari context diagram
produktivitas dan kualitasnya lebih baik yang dibangun untuk sistem ini dapat dilihat
[5]. pada gambar 2. berikut.

Data_dosen
Data_dosen, data_kriteria,
data_alternati, perhitungan
SISTEM Panitia
PENILAIAN
Tata Usaha Fakultas
KINERJA DOSEN
TELADAN

Informasi_data_dosenteladan Informasi_dosen, informasi_kriteria,


informasi_alternatif, perhitungan, laporan

Gambar 2. Context Diagram Sistem


Data Flow Diagram Level 1 proses 1.0, 2.0, 3.0 dan 4.0. Sedangkan Tata
DFD level 1 ini menggambarkan alur data Usaha Fakultas melakukan proses 1.0.
masukan dan keluaran yang diproses di dalam Proses 1.0 kelola dosen yang dilakukan oleh
sistem. Dapat dilihat terdapat 5 proses utama, Tim Panitia. Pada proses 1.0 ini terdiri dari
yaitu 1.0 Kelola Dosen, 2.0 Kelola Kriteria, proses tambah data, ubah data juga hapus data.
3.0 Kelola Alternatif, 4.0 Perhitungan dan 5.0 Data dosen ini akan dikelola dan disimpan
Laporan. Tiap proses ini dialiri data masukan pada datastore atau tabel tb_dosen. Data
dan data keluaran yang tersimpan di dalam dosen dari tabel tb_dosen dapat digunakan
database. Proses pada DFD Level 1 ini kembali untuk menghasilkan informasi data
digambarkan dengan simbol lingkaran, dimana dosen yang dapat diakses oleh tim panitia juga
pada setiap proses dialiri data -data yang dosen.
berasal dari entitas. 5 proses ini dibagi menjadi Proses 2.0 kelola Kriteria ini terdiri dari ubah
2 berdasarkan entitas yang mengelola, dimana data kriteria dan hapus data kriteria. Menu
terdapat 2 entitas yaitu Tata Usaha Fakultas kriteria ini digunakan oleh tim panitia untuk
dan Tim Panitia. Tim Panitia melakukan melihat jumlah kriteria pada sistem. Data ini

Vol. 8 No.1 Januari 2017 19


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

disimpan pada datastore tb_kriteria, yang ini disimpan pada datastore tb_kriteria dan
dapat di akses oleh tim panitia. tb_alternatif. Data dosen yang disimpan pada
Proses 3.0 kelola alternatif ini terdiri dari ubah tabel tb_dosen ini digunakan juga untuk
data alternatif dan hapus data alternatif. Menu proses-proses lainnya, seperti proses kelola
alternatif ini akan digunakan oleh tim panitia pembuatan laporan.
untuk melihat nilai alternatif dari setiap dosen Proses 5.0 kelola pembuatan laporan ini
pada sistem. dilakukan oleh tim panitia dengan mengambil
Proses 4.0 kelola perhitungan ini terdiri dari data dari datastore tb_dosen, tb_kriteria, juga
kriteria, alternatif, dan pembuatan laporan. tb_alternatif, dimana data ini akan diolah
Menu kriteria ini digunakan oleh tim panitia sehingga menghasilkan rangking tertinggi
untuk melihat nilai kriteria pada sistem. Menu pada dosen teladan. DFD level 1 yang
alternatif berasal dari data kelola perhitungan terbentuk dapat dilihat pada gambar 3.6
yang dilakukan oleh tata usaha fakultas, data berikut.
Data_perhitungan

Data_alternatif

Data_kriteria

Tata Usaha
Fakultas

2.0 4.0
Data_dosen 3.0
Kelola Kriteria Perhitungan
Kelola Data_kriteria
Alternatif

Data_kriteria
1.0 Data_dosen Data_alternatif Data_alternatif Data_rangking
Kelola Dosen tb_kriteria
tb_kriteria 5.0
tb_alternatif Pembuatan
Laporan
tb_alternatif Data_rangking

tb_dosen
Data_alternatif tb_rangking
Data_dosen Data_kriteria
Data_alternatif

Data_kriteria Data_rangking
Panitia

Laporan_dosenteladan

Gambar 3.Data Flow Diagram (DFD) Level 1


Data Flow Diagram Level 2 Proses 2.0 fakultas yang telah dikerjakan oleh tata usaha
DFD Level 2 ini merupakan turunan dari fakultas, hasil ini didapat dari datastore
DFD level 1, dimana proses pada DFD level 1 tb_dosen. Setiap fakultas yang telah memiliki
dijabarkan dan dipecah menjadi beberapa calon dosen teladan akan diberi data yang
proses. dimiliki oleh setiap dosen berdasarkan hasil
Data Flow Diagram Level 2 proses 2.0 penilaian yang dilakukan oleh tim panitia,
Kelola Dosen Adapun gambaran dari DFD Level 2 proses
Proses kelola dosen terdiri dari kelola 1.0 Kelola dosen ini dapat dilihat pada gambar
dosen. Kelola dosen ini merupakan menu 3.7 berikut. Data flow diagram level 2
yang akan menampilkan tambah data dosen, menggambarkan proses pemecah yang lebih
ubah data dosen, dan hapus data dosen yang spesifik dari context diagram. DFD level 2
telah dibuat di dalam sistem. Hasil ini akan dapat dilihat pada gambar 3.:
menampilkan hasil pengisian tata usaha

Vol. 8 No.1 Januari 2017 20


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Data_perhitungan

Data_alternatif

Data_kriteria

Tata Usaha
Fakultas

2.0 4.0
Data_dosen 3.0
Kelola Kriteria Perhitungan
Kelola Data_kriteria
Alternatif

Data_kriteria
1.0 Data_dosen Data_alternatif Data_alternatif Data_rangking
Kelola Dosen tb_kriteria
tb_kriteria 5.0
tb_alternatif Pembuatan
Laporan
tb_alternatif Data_rangking

tb_dosen
Data_alternatif tb_rangking
Data_dosen Data_kriteria
Data_alternatif

Data_kriteria Data_rangking
Panitia

Laporan_dosenteladan

Gambar 3. Proses 2.0 Kelola Dosen


Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.0 dosen teladan akan diberi kriteria yang
Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.0 dimiliki oleh tiap dosen berdasarkan hasil
Kelola Kriteria penilaian yang dilakukan oleh tim panitia,
Proses kelola kriteria terdiri dari tambah data kriteria dan nilai alternatif ini akan disimpan
kriteria, ubah data kriteria, dan hapus data dan diolah pada datastore tb_kriteria. Adapun
kriteria. Kelola kriteria ini merupakan menu gambaran dari DFD Level 2 proses Kelola
yang akan menampilkan kreteria yang telah Kriteria ini dapat dilihat pada gambar 3.8.
dibuat di dalam sistem. Hasil kriteria ini akan Data flow diagram level 2 menggambarkan
menampilkan hasil pengisian data dosen yang proses pemecah yang lebih spesifik dari
telah dikerjakan oleh tim panitia, hasil ini context diagram. DFD level 2 dapat dilihat
didapat dari datastore tb_dosen, tb_kriteria. pada gambar 4:
Setiap fakultas yang telah memiliki calon
Tata Usaha
Fakultas

2.1 2.2 2.3


Tambah Data Ubah Data Hapus Data
Kriteria Kriteria Data_kriteria Kriteria
Data_kriteria Data_kriteria

Data_kriteria
Data_kriteria Data_kriteria
tb_kriteria
tb_kriteria
Data_kriteria
tb_kriteria

Data_kriteria Data_kriteria Data_kriteria


Data_kriteria

Panitia

Gambar 4. Proses 3.0 Kelola Kriteria

Data Flow Diagram Level 2 Proses 4.0 telah memiliki calon dosen teladan akan diberi
Data Flow Diagram Level 2 Proses 4.0 bebeerapa alternatif yang dimiliki oleh tiap
Kelola Alternatif dosen berdasarkan hasil penilaian yang
Proses kelola alternatif terdiri dari tambah data dilakukan oleh tim panitia, nilai alternatif dan
alternatif, ubah data alternatif, dan hapus data jumlah alternatif ini akan disimpan dan diolah
alternatif. Kelola alternatif ini merupakan pada datastore tb_alternatif. Adapun gambaran
menu yang akan menampilkan menu alternatif dari DFD Level 2 proses Kelola Alternatif ini
yang telah dibuat di dalam sistem. Hasil dapat dilihat pada gambar 3.8. Data flow
alternatif ini akan menampilkan hasil diagram level 2 menggambarkan proses
pengisian data dosen yang telah dikerjakan pemecah yang lebih spesifik dari context
oleh tim panitia, hasil ini didapat dari datastore diagram. DFD level 2 dapat dilihat pada
tb_dosen, tb_alternatif. Setiap fakultas yang gambar 5:

Vol. 8 No.1 Januari 2017 21


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

Tata Usaha
Fakultas

3.1 3.2 3.3


Tambah Data Ubah Data Hapus Data
Alternatif Alternatif Data_alternatif Alternatif
Data_alternatif Data_alternatif
Data_alternatif
Data_alternatif
Data_alternatif
tb_alternatif
tb_alternatif
Data_alternatif
tb_alternatif

Data_alternatif Data_alternatif Data_alternatif


Data_alternatif

Panitia

Gambar 5. Proses 4.0 Kelola Alternatif


Perancangan Entity Relation Diagram sistem pendukung keputusan ini terdiri dari
(ERD) beberapa storage, yaitu dosen, kriteria juga
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alternatif, yang dimana pada setiap storage
model yang digunakan untuk mengdesain tersebut memiliki atribut. Untuk gambaran
database yang bertujuan untuk ERD sistem pendukung keputusan ini dapat
menggambarkan data yang berelasi pada dilihat pada gambar 6 berikut.
sebuah database. ERD yang dibangun pada
Jenis_kelam
Jabatan_aka Pangkat_gol in
NIDN
demik ongan
agama Nama_kriteri Nilai_bobot_
Nama_lengk Tempat_tan Bidang_kea Id_kriteria a kriteria
ap ggal_lahir hlian
Alamat

Alamat_email Asal_pergur
uan_tinggi
No_telp

Tata Usaha
Fakultas Memiliki Kriteria
m

Memiliki
Mempunyai
n

user
n

Id_alternatif

Nilai_alterna
alternatif
Panitia
tif
pass
Nama_alternatif

Gambar 6. Entity Relationship Diagram (ERD)


Perhitungan dan Hasil Perhitungan Pembobotan ini digunakan untuk menilai
Algoritma yang digunakan adalah Simple setiap alternative agar diperoleh alternative
Multy-Attribute Rating Technique merupakan terbaik.
pengambilan keputusan multi kriteria. Teknik 𝑚𝑎𝑥𝑖𝑚𝑖𝑧𝑒 ∑𝑘𝑗=1 𝑤𝑗, 𝑢𝑖𝑗 , ∀𝑖 =
pengambilan keputusan multi kriteria ini di 1, … , 𝑛 (1)
dasarkan pada teori bahwa setiap alternative Di mana :
terdari dari sejumlah kriteria yang memiliki - wj adalah nilai pembobotan kriteria ke-j
nilai-nilai dan setiap kriteria memiliki bobot dari k kriteria,
yang menggambarkan seberapa penting ia - uij adalah nilai utility alternatif i pada
dibandingkan dengan kriteria lain. kriteria j.

Vol. 8 No.1 Januari 2017 22


Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : 2086‐9479

-Pemilihan keputusan adalah Akan tetapi pihan PSDM (Pengembangan


mengidentifikasi mana dari n alternatif Sumber Daya Manusia) agak kesulitan
yang mempunyai nilai fungsi terbesar. dengan banyaknya kriteria - kriteria yang
-Nilai fungsi ini juga dapat digunakan disediakan oleh perusahaan tersebut.
untuk meranking n alternatif. Disini ada 10 kriteria dan nilai utility yang
Contoh soal : sudah ditentukan, dan bisa diganti sesuai
Suatu Universitas Jenderal Achmad Yani dengan kebutuhan. Maka kriteria dan nilai
ingin mempromosikan jabatan tertentu. disusuaikan dengan kebutuhan.
Tabel 1. Hasil Calon Dosen Teladan
No Simbol Dosen Hasil Rangking
Akhir
1. D1 227 1
2. D3 216,5 2
3. D4 215 3
4. D2 118,5 4

DAFTAR PUSTAKA METODE SIMPLE MULTI ATRIBUT


RATING TECHNIQUE (SMART)," 2011.
[1] A. S. Honggowibowo, "SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENERIMAAN CALON MAHASISWA
BARU JALUR PRESTASI DI SEKOLAH
TINGGI TEKNOLOGI ADISUTJIPTO
MENGGUNAKAN SIMPLE MULTI
ATTRIBUTE RATING TECHNIQUE,"
JURNAL ANGKASA, Vols. Volume VII,
Nomor 2, pp. 31-38, November 2015.
[2] P. W. Astuti, "SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN PEMILIHAN KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER DENGAN
METODE SMART PADA MAS PAB 1
SAMPALI," Pelita Informatika Budi
Darma, Vols. IX, 2, no. 2301-9425, pp.
2.2-241-2.2-245, Maret 2015.
[3] D. P. P. Risky Aswi R, "SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN
METODE SAW STUDI KASUS
PEMILIHAN RUMAH," Seminar
Nasional Teknologi Informasi dan
Multimedia 2015 STMIK AMIKOM
Yogyakarta, no. ISSN : 2302-3805,
Februari 2015.
[4] a. rahma, "program seleksi masuk siswa
baru menggunakan metode smater,"
universitas pendidikan indonesia, pp. 15-
35, 2013.
[5] U. R. Rizal Ariestya Indrianto, "SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
PENJURUSAN SISWA BARU PADA
SMK NEGERI 3 JEPARA DENGAN
Vol. 8 No.1 Januari 2017 23

Anda mungkin juga menyukai