Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


ORIENTASI REALITA
“WAHAM (TAK BERORIENTASI REALITA)”

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 2
KELAS: II C

1. Al Hafisyah Ibnu Hamiida Ganny


2. Ilham Tuna
3. Kurniawan A. Akase
4. Milawati Hunta
5. Riska Abdullah
6. Salsa Billa Azahra Lihawa

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO


PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
2019/2020
A. Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang
lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan social. Kebutuhan social yang
dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan
orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernyataan diri.
Secara individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu berada dalam
satu keluarga. Dengan demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal
balik, hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek keperawatan jiwa memberikan dampak positif
dalam upaya pencegahan dalam upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta
pemulihan kesehatan seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik,
modalitas merupakan bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan
perilaku pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku
maladaptive.
Beberapa keuntungan yang diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas
kelompok melalui dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing)
pada klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989). Terapi aktifitas
kelompok sering digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi
aktivitas kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam
keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan keunikan individu untuk mendorong anggota
kelompok untuk mengungkapkan masalah dan mendapatkan bantuan penyelesaian
masalahnya dari kelompok, perawat juga adaptif menilai respon klien selama berada
dalam kelompok. Klien dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai
realitas (reality testing ability).
Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di sekitarnya. Hal ini
dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada
klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada aktivitas yang memberi
stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas disekitarnya. Stimulus tersebut
meliputi stimulus tentang realitas lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan
tempat.
BAB I
PENDAHULUAN TAK

A. DEFINISI TAK (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK)


Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada
sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas yang
digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan. Di dalam
kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung, saling membutuhkan dan
menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku baru yang adaptif untuk
memperbaiki perilaku lama yang maladaptif.

B. JENIS – JENIS TAK (TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK)


Terapi Aktifitas Kelompok berdasarkan masalah keperawatan jiwa yang paling
banyak ditemukan dikelompok sebagai berikut :
1. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada tahap
mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik).
2. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori).
3. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol halusinasinya,
klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dan sehat secara fisik).
4. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
5. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR)
6. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang dapat
berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara fisik).

C. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Ventilasi baik
2. Penerangan cukup
3. Suasana tenang
4. Pengaturan posisi tempat duduk (setting)

D. PERAN DAN FUNGSI TERAPIS


1. Leader
Tugas:
a) Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
b) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
2. Co Leader
Tugas:
a) Mendampingi Leader
b) Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
c) Menyerahkan kembali posisi kepada leader
d) Membuka acara
e) Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
f) Memimpin diskusi kelompok
g) Menutup acara diskusi.
3. Fasilitator
Tugas:
a) Ikut serta dalam kegiatan kelompok
b) Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalannya terapi
4. Observer
Tugas
a) Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang tersedia).
b) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan.

E. PROSES SELEKSI
1. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat.
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai perilaku klien sehari-hari serta
kemungkinan dilakukan kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan.
3. Melakukan kontak mata pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan lakukan.
BAB II
TAK ORIENTASI REALITA
Sesi I-II-III

Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita (TAK) : Orientasi realita adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri , orang lain ,
lingkungan/ tempat , dan waktu . Klien dengan gangguan jiwa sikotik , mengalami penurunan
daya nilai realitas .

A. TUJUAN
a. Umum
Tujuan umum yaitu klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu sesuai
dengan kenyataan .
b. Tujuan Khusus
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada
2. Klien mengenal waktu dengan tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat
4. Klien dapat mengenal waktu dengan tepat
5. Klien dapat mengenal tanggal dengan tpat
6. Klien dapat mengenal hari dengan tepat
7. Klien dapat mengenal tahun dengan tepat

B. Aktivitas dan Indikasi


Aktivitas TAK Orientasi Realita dilakukan 3 sesi yang melatih kemampuan
mengenali orang,tempat,waktu. Klien yang mempunyai indikasi TAKOR adalah klien
dengan gangguan Halusinasi dan Waham sebagai berikut :
1. Klien yang mengalami ganggu
2. an orientasi orang,tempat,waktu.
3. Klien tidak membahayakan diri dan orang lain.
4. Klien sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas

C. Setting
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran.
2. Ruangan yang nyaman dan tenang.

D. Metode TAKS
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran atau stimulasi
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi Aktifitas Kelompok ini dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Sabtu, 18 April 2015
Waktu : Pukul 09.30 WIB s.d selesai
Tempat : Ruang Flamboyan

F. N
A. Nama Klien dan Ruanga
1) Nn . suci: Berpenampilan bersih , salah dalam mengenal seseorang terutama salah
saat memanggil perawat , sering lupa waktunya sholat: Orientasi Realita
2) Nn . Luluk : Berpenampilan menarik tapi sering lupa waktu makan sering lupa
tanggal dan tempat tidur
3) Nn Siam : Berpenampilan rapi , kadang lupa namanya dan lupa dimana ruangan
kamar tidurnya , lupa kamar mandi , sudah terbina hubungan saling percaya dengan
perawat . Masalah : Halusinasi
4) Nn. Siska : Berpenampilan biasa namun bersih , mengontrol halusinasinya masih
minimal sekali , sering lupa tempat sholat dan nama perawat, masih suka mengamuk-
ngamuk bila terdengar suara yang tidak nyata . Masalah : Halusinasi , Resti
mencederai diri dan orang lain
5) Nn . Riva : Berpenampilan biasa namun bersih , mengontrol halusinasinya dalam
batas sedang , lupa tanggal, bulan dan tahun. Masalah : Halusinasi , Resti
mencederai diri dan orang lain
6) Nn.Sefri : Bernampilan rapi dan menarik , sudah terjalin hubungan saling
percaya dengan perawat , sudah mampu mengontrol halusinasinya , sering lupa dan
tidak mengenali dirinya dan orang disekitarnya

B. Media dan Alat


1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
2. Bulpen
3. Boneka
4. Laptop
5. Lagu “Pop”

C. Susunan Pelaksana
Susunan TAKOR sebagai berikut :
a. Leader : moh zahri
b. Co. Leader : eka
c. Fasilitator 1 : parwati
d. Fasilitator 2 : titin
e. Fasilitator 3 : kiki
f. Observer : sanatun

Langkah Kegiatan

CL
O P

F F
L
P P

P P
F

OP

Keterangan Gambar
L : leader
CL : co leader
F : fasilitator
O : observer
P : pasien
Op : operator
Pembagian Tugas
1. Peran Leader
a. Memimpin jalannya kegiatan
b. Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
c. Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
d. Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
e. Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
f. Memberi reinforcement positif pada klien
g. Menyimpulkan kegiatan
2. Peran Co – Leader
a. Membantu tugas leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
c. Mengingatkan leader tentang kegiatan
d. Bersama leader menjadi contoh kegiatan
3. Peran Observer
a. Mengobservasi jalannya acara
b. Mencatat jumlah klien yang hadir
c. Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung
d. Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
e. Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain
f. Membuat laporan hasil kegiatan
4. Peran Fasilitator
a. Mamfasilitasi jalannya kegiatan
b. Memfasilitasi klien yang kurang aktif
c. Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
d. Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar kelompok
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
SESI 1

A. Jenis kegiatan : orientasi orang


B. Kriteria klien : Klien yang mengalami gangguan orientasi orang
C. TUJUAN
a) Klien mampu mengenal nama-nama perawat
b) Klien mampu mengenal nama-nama klien lain Setting
D. ALAT
- Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
- Bulpen
- Boneka
- Laptop
- Lagu “Pop”
E. METODE
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan Tanya jawab
F. LANGKAH KEGIATAN
1. PERSIAPAN
a) Persiapn alat : Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK, Bulpen,
Boneka, Laptop, Lagu “Pop”
b) Persiapan klien : memilih klien sesuai kriteria,klien diberitahu untuk mengikuti
kegiatan TAK pada hari dan jam yang sudah ditentukan
c) Persiapan tempat : sediakan 1 ruangan yang tenang dan nyaman,tempat duduk
sediakan sejumlah peserta dan perawat yang akan ikut serta. Posisi duduk
melingkar saling beradapan.
2. FASE ORIENTASI
- Salam Terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
- Evaluasi / Validasi
Menanyakan perasan klien saat ini
- Kontrak
1. Waktu : 45 menit
2. Tempat : ruang jiwa
3. Topic : orientasi orang
- Tujuan aktifitas: klien dapat menyebutkan jati dirinya
- Aturan main:
 Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
 Bila ingin kekamar kecil harus seizin pemimpin TAK

3. FASE KERJA
a) Terapis membagikan papan nama untuk masing-masing klien
b) Terapis meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan,
asal .
c) Terapis meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di depan papan
nama yang dibagikan terapis meminta masing-masing klien memperkenalkan diri
secara berurutan , searah jarum jam dimulai dari terapis , meliputi menyebutkan :
nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi
4. Terapis menjelaskan langkah berikutnya :
5. Musik akan dinyalakan saat terdengar , Boneka dipindahkan dari satu klien ke klien
lain . Saat musik dihentikan , klien yang sedang memegang boneka menyebutkan
nama lengkap , nama panggilan , asal , dan hobi dari klien yang lain (minimal nama
panggilan)
6. Terapis memutar dan menghentikan . saat musik berhenti , klien klien yang sedang
memegang boneka menyebutkan nama lengkap , nama panggilan , asal , dan hobi
klien yang lain
7. Ulangi langkah f sampai semua klien mendapatkan giliran
8. Terapis memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien
lain bertepuk tangan

4. FASE TERMINASI
a) Evaluasi
- terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain sesuai dengan nama panggilan
c) Kontrak yang akan datang
1. Waktu : 45 menit
2. Tempat : ruang jiwa
3. Topik/kegiatan : orientasi tempat
SESI II

A. Jenis kegiatan : orientasi tempat

B. Kriteria klien : Klien yang mengalami gangguan orientasi tempat

C. TUJUAN
1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit
2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3. Klien mampu mengenal kamar tidur
4. Klien mampu mengenal tempat tidur
5. Klien mampu mengenal ruang perawatan , ruang istirahat , ruang makan, kamar mandi ,
dan WC

D. ALAT
a. Laptop
b. Lagu “Pop”
c. Boneka

E. METODE
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan Tanya jawab

F. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi / Validasi
Menanyakan perasan klien saat ini
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat
- Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus minta izin kepada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Fase Kerja
a. Terapis menanyakan kepada klien nama rumah sakit, nama ruangan : klien diberi
kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang mampu menjawab dengan
tepat
b. Terapis menjelaskan dengan menyalakan lagu pop , sedangkan boneka diedarkan
satu persatu ke peserta yang lain searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien
yang sedang memegang bola tennis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit
dan nama ruangan tempat klien dirawat
c. Terapis menyalakan menghentikan lagu , dan meminta klien memegang boneka
untuk menyebutkan nama ruangan dan nama rumah sakit . Kegiatan ini diulang
sampai semua peserta mendapat giliran
d. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar
e. Trapis mengajak klien berkeliling serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang
ada. Kantor perawat , kamar mandi , WC , ruang istirahat, ruang TAK , dan
ruangan lainnya .
4. Fase Terminasi
a) Evaluasi
- Terapis mennyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b) Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghapal nama-nama tempat
c) Kontrak
- Terapis membuat kontrak untuk TAK yang akan datang, yaitu ”Mengenal
waktu”
- Menyepakati waktu dan tempat.
SESI III

A. Jenis kegiatan : orientasi waktu


B. Kriteria klien : Klien yang mengalami gangguan orientasi waktu
C. TUJUAN
1. Klien mampu mengenal waktu pagi, siang ,malam
2. Klien mampu mengenal tanggal
D. ALAT
a) Jam tangan
b) Kalender
c) Boneka
d) Music
E. METODE
- Dinamika kelompok
- Diskusi dan Tanya jawab
F. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi / Validasi
Menanyakan perasan klien saat ini
c. Kontrak
- Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat
- Terapis menjelaskan aturan main berikut :
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus minta izin kepada
terapis
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Fase Kerja
a. Terapis membagikan papan nama kepada klien
b. Terapis menjelaskan proses permainan
c. Setelah operator memutar music,dan mengedarkan boneka,klien yang memegang
boneka diminta menuliskan waktu sekarang(sesuai jam dan,tanggal sekarang)
d. Terapis memberikan pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar
4. Fase Terminasi
a. Evaluasi
- Terapis mennyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
- Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk memahami tanggal sesuai harinya
c. Kontrak
ROLE PLAY TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
ORIENTASI REALITA (SESI I)

A. Jenis kegiatan : orientasi orang

B. Kriteria klien : Klien yang mengalami gangguan orientasi orang

C. ALAT
- Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
- Bulpen
- Boneka
- Laptop
- Lagu “Pop”

D. Fase Orientasi
Leader : selamat pagi semua?
Klien : pagi juga,
Leader : bagaimana perasaannya hari ini?
Klien : baik,,, (sambil menganggukkan kepala)
Leader : Kenalkan, nama saya zahri. baiklah Saya mahasiswa Keperawatan STIKES
BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO.
Klien : iya!!!
Leader : nah disini kalian semua berkumpul akan diadakan permainan, dan disini saya
yang akan memimpin jalannya kegiatan tersebut. Permaianan ini bertujuan agar kalian saling
mengenal dan berani untuk memperkenalkan diri. Bagaimana kalian mau bermain-main?
Klien : mau...
Leader : baiklah, waktu untuk permainan ini mungkin butuh 45 menit. Apakah kalian
sudah siap?
Klien : siaappp..

Fase Kerja
Leader : nah, kalau sudah siap saya akan menjelaskan tentang kegiatan ini. Disini saya
sudah sediakan papan nama dan bolpen. nanti kalian tuliskan nama lengkap,nama
panggilan,alamat asal,dan hobi. Kemudian kalian memperkenalkan diri secara berurutan
searah jarum jam,dimulai dari saya. Setelah kalian menyebutkan nama, maka akan diputarkan
music dan kalian pindahkan bonekah ini dari anda ke teman anda, jika music berhenti anda
yang mmemegang boneka ini wajib menyebutkan nama lengkap,nama panggilan,asal,dan
hobi teman kalian. Apakah sudah jelas?
Klien : sudah jelas!
Leader : nah, kemudian apabila ingin kekamar kecil nanti izin kepada saya agar
permainan ini tidak terganggu nantinya. bagaimana, apakah sudah mengerti? Sekarang kita
mulai ya permainannya?
Klien : iya sudah mengerti,
Leader : baik sekarang saya bagikan papan nama dan bolpen ini…….(5menit
kemudian)….sekarang kalian mulai perkenalkan diri kalian dan hobi masing-masing.
(10menit kemudian)sekarang operator nyalakan musiknya! Bonekah pertama dipegang oleh
bapak arif!
Operator memainkan musik dan boneka perlahan berpindah-pindah dari genggaman tangan
klien rizal. Dan ketika musik dimatikan, boneka itu berada dalam genggaman klien arif. Dan
arif pun diberi kesempatan sesuai perjanjian di awal.
Leader : nah, musiknya berhenti!!! Sekarang siapa yang memegang bonekahya??
Harap memperkenalkan diri temannyasesuai perjanjian di awal tadi? Untuk observer segera
mencatat serta mengamati respon klien.
Observer: iya.. (sambil menganggukkan kepala)
Klien arif: nama saya arif nursoleh, senangnya dipanggil arif. Saya berasal dari situbondoo.
Hobi saya bermain gitar dan menyanyi. (sambil memperkenalkan nama yang dihafalkan)
nama teman :…………….asal………hobi……….
Leader : iya bagus sekali, pak arif sangat antusias ya dalam permainan ini. Kita kasih
aplus dulu donk buat pak arif sebagai orang pertama yang mendapat kesempatan untuk
memperkenalkan dirinya.
Klien n co leader: bertepuk tangan...
Leader : nah sekarang kita lanjutkan ya permainannya, operator musik!!!
Operator memainkan musik dan bola perlahan berpindah-pindah dari genggaman tangan
klien. Dan ketika musik dimatikan.mbk fita sebagai orang terakhir yang memegang bola.
Leader : stop!!! Nah, sekarang siapa yang memegang bola terakhirnya? Ternyata mbk
fita ya!! Ya silahkan mbk fita perkenalkan diri anda agar teman-temannya tahu dan saling
mengenal?
Klien fita : iya, nama saya fita, saja. Saya berasal dari magetan, dan hobi saya adalah
membaca. (menyebut nama teman…..asal…..hobi..
Leader : iya, bagus sekali mbk fita dengan perkenalan dirinya. Aplus dulu donk buat
mbk endang??
Semua : tepuk tangan...

Fase terminasi
· Evaluasi
Leader : nah, sekarang bagaiman perasaan bapak/ibu setelah memperkenalkan diri dan
berkenalan dengan kelompok lain”.
Semua : senang bisa berkenalan dan bercanda dengan kelompok lain.
Leader : coba sebutkan kegiatan apa saja yang kita lakukan untuk pertemuan hari ini?
Semua : memainkan musik dan mengoper boneka!!!
Leader : bagus sekali
· Kontrak
Leader : nah, berhubung waktu kita sudah habis. Untuk pertemuan kali ini kita sudahi
dulu, kita lanjutkan besok. Untuk pertemuan besok kita akan bermain lagi seperti tadi tapi
kita ganti topiknya. Besok kita akan menyampaikan topik yang ingin dibicarakan seperti
bercerita. Bagaiman, apakah sudah jelas?
Semua : iya jelas!!!
Leader : besok kita kumpul lagi disini jam 08.00 pagi ya?? Tempatnya di ruangan ini
saja!! Sekarang kalian boleh meninggalakan ruangan untuk beristirahat....
Semua klien meninggalkan ruangan
ROLE PLAYTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
ORIENTASI REALITA (SESI II)
A. Jenis kegiatan : orientasi tempat

B. Kriteria klien : Klien yang mengalami gangguan orientasi tempat

C. TUJUAN

1. Klien mampu mengenal nama rumah sakit


2. Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat
3. Klien mampu mengenal kamar tidur
4. Klien mampu mengenal tempat tidur
5. Klien mampu mengenal ruang perawatan , ruang istirahat , ruang makan , kamar mandi ,
dan WC

D. ALAT
a. Laptop
b. Lagu “Pop”
c. Boneka

Fase Orientasi
Leader : selamat pagi semua?
Klien : pagi juga,
Leader : bagaimana perasaannya hari ini?
Klien : baik,,, (sambil menganggukkan kepala)
Leader : nah, kita bertemu lagi ya dalam pagi ini. Masih ingat tidak apa yang kita
lakukan kemarin?
Klien : iya masih, kita kemarin bermain musik sambil mengoperkan boneka kan?
Leader : iya bagus sekali, ternya masih ingat ya dengan yang kita lakukan kemaren.
Nah sekrang kita akan bermain-main lagi, permainan ini sama seperti kemarin Cuma kali ini
kita menyebutkan nama tempat/ruangan yang ada di rumah sakit ini.
Klien : iya jelas...
Leader : untuk permaianan ini waktu yang diperlukan Cuma 40 menit saja kug,
bagaiman apakah kalian siap?
Klien : ssssiiiaaappp...

Fase Kerja
Leader : nah, kalau sudah siap saya akan menjelaskan tentang peraturan permainan
ini. Seperti peraturan kemarin disini saya sudah sediakan boneka. Begini permaianannya,
operator yang disana akan menyalakan musik dan boneka akan di edarkan searah jarum jam.
Ketika musik ini berhenti dan boneka dalam genggaman tangan maka yang memegang bola
tersebut akan kami berikan kesempatan untuk menyebutkan nama rumah sakit dan nama
ruangan tempat anda di rawat. Bagaiamana, apakah ada yang kurang jelas tentang permainan
ini?
Klien : tidak,,, sudah jelas!
Leader : nah, kemudian apabila ingin kekamar kecil nanti izin kepada saya agar
permainan ini tidak terganggu nantinya. bagaimana, apakah sudah mengerti? Sekarang kita
mulai ya permainannya?
Klien : iya sudah mengerti,
Leader : sekarang, operator nyalakan musiknya! Boneka pertama dipegang oleh bapak
zahri!
Operator memainkan musik dan boneka perlahan berpindah-pindah dari genggaman tangan
klien. Dan ketika musik dimatikan, boneka itu berda dalam genggaman klien dina. Dan dina
pun diberi kesempatan sesuai perjanjian di awal.
Leader : nah, musiknya berhenti!!! Sekarang siapa yang memegang bonekanya??
Harap menyampaikan satu nama ruangan? Untuk observer segera mencatat serta mengamati
respon klien.
Observer : iya.. (sambil menganggukkan kepala)
Klien dina : iya, disini saya akan menyebutkan nama ruangan, yaitu ruang melati
Leader : iya bagus sekali dina. Kita kasih aplus dulu donk buat dina sebagai orang
pertama yang mendapat kesempatan untuk menyebutkan tempat.
Klien dan co leader: bertepuk tangan...
Leader : nah sekarang kita lanjutkan ya permainannya, operator musik!!!
Operator memainkan musik dan boneka perlahan berpindah-pindah dari genggaman tangan
klien. Dan ketika musik dimatikan.mbk tyas sebagai orang terakhir yang memegang boneka.
Leader : stop!!! Nah, sekarang siapa yang memegang boneka terakhirnya? Ternyata
mbk tyas ya!! Ya silahkan mbk tyas sebutkan nama tempat yang paling disukai di ruangan
ini?
Klien tyas: iya, saya akan menyebutkan tempat yang saya sukai yaitu kamar tidur.
Leader : iya, bagus sekali mbk tyas sudah menyebutkan nama tempat yang mbk tyas
sukai. Aplus dulu donk buat mbk tyas??
Semua : tepuk tangan...
Fase terminasi
· Evaluasi
Leader : nah, sekarang bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita bermain-main tadi?
Semua : saya sedikit lega karena dapat menyebutkan nma tempat/ruangan yang ada di rumah
sakit ini.
Leader : coba sebutkan kegiatan apa saja yang kita lakukan untuk pertemuan hari ini?
Semua : memainkan musik dan mengoper boneka!!! Trus yang memegang boneka
menyebutkan tempat/ruangan di rumah sakit ini.
Leader : bagus sekali
· Kontrak
Leader : nah, berhubung waktu kita sudah habis. Untuk pertemuan kali ini kita sudahi
dulu, kita lanjutkan besok.
Semua : iya!!!
Leader : besok kita kumpul lagi disini jam 08.00 pagi ya?? Tempatnya di ruangan ini
saja!! Sekarang kalian boleh meninggalkan ruangan untuk beristirahat....
Semua klien meninggalkan ruangan
ROLE PLAYTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
ORIENTASI REALITA (SESI III)

A. Jenis kegiatan : orientasi waktu

B. Kriteria klien : Klien yang mengalami gangguan orientasi waktu

C. TUJUAN
1. Klien mampu mengenal waktu pagi, siang ,malam
2. Klien mampu mengenal tanggal

D. ALAT
a. Jam tangan
b. Kalender
c. Boneka
d. Music
Fase Orientasi
Leader : selamat pagi semua?
Klien : pagi juga,
Leader : bagaimana perasaannya hari ini?
Klien : baik,,, (sambil menganggukkan kepala)
Leader : nah, kita bertemu lagi ya dalam pagi ini. Masih ingat tidak apa yang kita
lakukan kemarin?
Klien : iya masih, kita kemarin bermain musik sambil mengoperkan boneka kan?
Leader : iya bagus sekali, ternya masih ingat ya dengan yang kita lakukan kemaren.
Nah sekrang kita akan bermain-main lagi, permainan ini sama seperti kemarin Cuma kali ini
kita belajar mengenal waktu,hari,tanggal dan jam.
Klien : iya jelas...
Leader : untuk permaianan ini waktu yang diperlukan Cuma 40 menit saja kug,
bagaiman apakah kalian siap?
Klien : ssssiiiaaappp...

Fase Kerja
Leader : nah, kalau sudah siap saya akan menjelaskan tentang peraturan permainan
ini. Seperti peraturan kemarin disini saya sudah sediakan boneka. Begini permaianannya,
operator yang disana akan menyalakan musik dan boneka akan di edarkan searah jarum jam.
Ketika musik ini berhenti dan boneka dalam genggaman tangan maka yang memegang
boneka tersebut akan kami berikan kesempatan untuk menyebutkan waktu,hari,tanggal dan
jam saat ini. Bagaiamana, apakah ada yang kurang jelas tentang permainan ini?
Klien : tidak,,, sudah jelas!
Leader : nah, kemudian apabila ingin kekamar kecil nanti izin kepada saya agar
permainan ini tidak terganggu nantinya. bagaimana, apakah sudah mengerti? Sekarang kita
mulai ya permainannya?
Klien : iya sudah mengerti,
Leader : sekarang, operator nyalakan musiknya! Boneka pertama dipegang oleh bapak
rizal!
Operator memainkan musik dan boneka perlahan berpindah-pindah dari genggaman tangan
klien. Dan ketika musik dimatikan, boneka itu berda dalam genggaman klien rizal. Dan rizal
pun diberi kesempatan sesuai perjanjian di awal.
Leader : nah, musiknya berhenti!!! Sekarang siapa yang memegang bonekanya??
Harap menyebutkan waktu,hari,tanggal dan jam saat ini ? Untuk observer segera mencatat
serta mengamati respon klien.
Observer : iya.. (sambil menganggukkan kepala)
Klien rizal : iya, disini saya akan menyebutkan waktu,tanggal,hari dan jam…………..
Leader : iya bagus sekali rizal. Kita kasih aplus dulu donk buat arif sebagai orang
pertama yang mendapat kesempatan untuk menyebutkan tempat.
Klien dan co leader: bertepuk tangan...
Leader : nah sekarang kita lanjutkan ya permainannya, operator musik!!!
Operator memainkan musik dan boneka perlahan berpindah-pindah dari genggaman tangan
klien. Dan ketika musik dimatikan.ma zahri sebagai orang terakhir yang memegang boneka.
Leader : stop!!! Nah, sekarang siapa yang memegang boneka terakhirnya? Ternyata
mas zahri ya!! Ya silahkan mas zahri sebutkan waktu,hari,tanggal dan jam berapa sekarang ?
Klien tyas: iya, saya akan menyebutkan waktu,hari,tanggal dan jam sekarang
Leader : iya, bagus sekali mas zahri sudah menyebutkan waktu hari ini . Aplus dulu
donk buat mas zahri ??
Semua : tepuk tangan...
Fase terminasi
· Evaluasi
Leader : nah, sekarang bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita bermain-main tadi?
Semua : saya sedikit lega karena dapat mengingat waktu,jam tanggal dan hari.
Leader : coba sebutkan kegiatan apa saja yang kita lakukan untuk pertemuan hari ini?
Semua : memainkan musik dan mengoper boneka!!! Trus yang memegang boneka
menyebutkan waktu,tanggal,jam dan hari.
Leader : bagus sekali
· Kontrak
Leader : nah, berhubung waktu kita sudah habis. Untuk pertemuan kali ini kita sudahi
dulu, kita lanjutkan besok.
Semua : iya!!!
Leader : pertemuan ini selesai disini ya,, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi
kalian,,,, terima kasih banyak atas waktunya…. Sampai jumpa …
Semua klien meninggalkan ruangan
DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, Netty. 1999. Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : EGC.
Stuart, Gail Wiscart & Sandra J. Sundeen. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna (2005) Keperawatan Jiwa : Terapi Aktifitas Kelompok.Jakarta : EGC
Stuart dan Sundeen (1998) Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta :EGC
Azizah, Lilik Ma’rifatul (2010) Buku Panduan Praktek Keperawatan Jiwa.Stikes Bina Sehat
PPNI Kabupaten Mojokerto.
Mahnum (2007) http://www.taksosialisasi-menarikdiri.web.com.

file:///C:/Users/Administrator/Downloads/tak-orientasi-realita.pdf

Anda mungkin juga menyukai