Halusinasi
Halusinasi
Kesan pertama:
Kebersihan : Dilihat dari rambut rapi atau tidak, pakaian, badan, pernah mandi atau tidak, pakai
sabun atau tidak, ada penyakit kulit atau tidak.
Kosong : tak ada kontraksi otot muka atau memandang satu arah
Tingkah laku:
- Neagativisme : - Aktif : melakukan perintah yang bertentangan dengan apa yang diharapkan
- Gerakan kompulsif : gerakan yang disadari oleh penderita bahwa dilakukan oleh dirinya sendiri
tapi
Sikap:
Hubungan personal :
- Kontak psikis (perhatian) : daya, kemampuan individu untuk mengadakan hubungan mental dan
emosional yang wajar dengan orang lain dalm jangka waktyu yang dibutuhkan. Baik bila mudah diajak
bicara, dinilai: kemampuan , kewajaran, waktunya.
Perhatian :
- Autisme : hidup dalam alam pikirannya sendiri dan terputus dengan realitas, tak disadari
Kesadaran : keadaan fungsional daripada individu untuk mengadakan relasi (hubungan) dan limitasi
(membatasi hubungan) terhadap lingkungannya yang terdiri dari manusia
- Orientasi personal : kemampuan penderita untuk mengemukakakn identitas diri dan orang lain
di sekitarnya
- Orientasi waktu (temporal) : kemampuan individu untuk mengetahui tentang hubungan manusia
untuk mengetahui hari, tanggal, tahun, jam, dsb
- Orientasi tempat (apasial) : kemampuan untuk mengetahui tentang batasan ruang / lokasi yang di
tempati. mis: sekarang dimana, tempat apa, apa yang membawa kemari, beberapa waktu yang lalu
berada dimana?
- Orientasi situasi (situasional): kemampuan individu untuk menafsirkan apakah sebabnya seorang /
beberpa orang berada disuatu tempat. Mis: apakah orang ini sehat, siapa saya, orang disini apa?
Afek : suatu corak perasaan yang memperlihatkan konstan / menetap, sedang emosi bersifat sementara
- Hyperthym : suatu perasaan yang memperlihatkan suatu keadaan afektif yang gembira
di luar batas
- Tension : tekanan
- Cemas : perasaan takut terus menerus terhadap bahaya yang seolah-olah terus
mengancam yang sebenarnya tidak nyata
- Inkoherensi : beberapa pokok pikiran yang tak ter....... satu dengan yang lain yang
di.......... menjadi satu dalam bentuk ucapan maupun ........
Pemeriksaan emosional :
- Sungguh / Tidak
- Dalam / dangkal
Proses berfikir : suatu proses intra psikis yang meliputi pengelolaan dari berbagai pikiran dan faham
dengan jelas membayangkan, mengkhayal, memahami, membandingkan dan menarik kesimpulan
seahingga terjelma pikiran dan faham yang baru mengenai : bentuk pikiran, isi pikiran, arus pikiran
* non-realistik / dereistik
- Isi pikiran :
Suatu pikiran dengan tafsiran yang terlalu tinggi untuk menutupi kelemahannya
Ø delusi / waham
Keyakinan yang salah tentang dirinya sendiri yang bertentangan dengan latar belakang sosial budaya dan
pendidikan
Ciri-ciri waham :
Macam-macam waham :
- W. Cemburu
- W. Rendah diri
- W. Sistimatis
Ø Obsesi
Suatu pikiran yang terpaku terus menerus mengganggu penderita terus menerus berulang kembali dan
timbulnya tak dapat dielakkan oleh penderita
Ø Fobia
1. Flight of ideas : ada asosiasi bunyi dan asosiasi pengertian berbicara cepat dan meloncat-loncat,
logorrhoe
· asosiasi bunyi, misal : kapal terbang – kapal laut – laut jawa engkau – danau – kerbau
· asosiasi pengertian,
terjadi persamaan pengertian antara pokok pikiran satu dengan pokok pikiran yang lain.
2. Retardasi : asosiasi lambat, cara berfikir lambat, nada lemah, pikirannya timbul pelan-pelan
6. Inkoherensi
Gangguan Persepsi :
Pemeriksaan Intelegensia :
o Penanaman dan peringatan : cara mengetes penderita yaitu dengan ditunjukkan barang kemudian
penderita diajak ngomong selama 3 menit dan penderita disuruh menyabutkan jumlah barang yang
sebagian telah diambil oleh pemeriksa.
Inisiatif : kurang bila dia ditanya, dia menjawab dia tidak ingin pulang
- halusinasi
- autisme
Syndroma Kataton :
· negativisme
· stereotipi
· katalepsi
· echolali
· echopraxia minimal harus ada 3 gejala
· befehl automatisme
· verbigerasi
· perseverasi
Syndroma Manie :
- trias mania:
§ flight of idea
§ euphori / hyperthymia
§ hyperaktif
- gejala tambahan:
§ waham kebesaran
Syndroma Depresi :
- hypothymia
Gejala tambahan:
· sering takut
· halusinasi
· hypoconhondry
· nafsu bunuh diri
Syndroma Hypochondry :
· Waham hypochondry
Syndrom Skizofrenia :
- inkoherensi
- autisme
- depersonalisasi
- parathymi
- ambivalensi
Eksaltasi kataton :
- banyak bergerak
- agresif
- logorrhoe
- inkoherensi
- prathymi
- negativisme
- kesadaran baik
Eksaltasi Manie :
- banyak bergerak
- logorrhoe
- kesadaran baik
- banyak ngomong
- banyak sombong
- agresif
1. kesan umum:
· bentuk badan
· roman muka
· cara berdandan
· sopan santun
2. kesadaran:
· keadaan bingung
· kesadaran berkabut
· delirium
· keadaan mimpi
· stupor
4. psychomotor
5. intelegensia
6. sympthomatologi
7. pemeriksan fisik
- Neurosa
- Mental retardasi
- Kepribadian
- Psikosa
- Gangguan seksual
- Marrried conseling
- Ketergantungan obat
- Gangguan psikosomatik
Kepribadian : semua corak kebiasan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan
untuk bereaksi
dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya
Katalepsi : sikap yang dipertahankan oleh penderita dalam waktu yang lama, dibentuk oleh
penderita
sendiri
Fleksibilitas cerea : sikap yang dipertahankan oleh penderita dalam waktu yang lama, dibentuk oleh
pemeriksa
Negativisme : - aktif : menolak perintah dengan alasan, melakukan perintah berlawnan dengan
yang diminta
§ roman muka
§ banyak gerak
§ diam
Sikap infantil :
§ merengek – rengek
§ mutungan
Depersonalisasi :
- waham berdosa
* perasaan hypothymi
* perasaan hypoaktif
- Hyperthymi
- Fligt of idea
Peringatan : recent memory: kamu makan apa, tadi pagi kamu bangun jam berapa
Depersonalisasi : hilangnya batas identitas diri, tak tahu mana kepribadiannya dan mana yang bukan
Tardif diskinesi : gerakan yang tak wajar karena pengaruh obat dalam jangka waktu lama
Type piknikus :
- bergembira
- banyak bergaul
A. STATUS MENTAL
1. Aktivitas motorik :
Grimasen : Gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol klien.
Tremor : Jari-jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentangkan jari-jari.
Kompulsif : Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan seperti berulangkali mencuci tangan, mencuci
muka, mandi, mengeringkan tangan dsb.
2. Alam Perasaan
Sedih : Perasaan sedih
Ketakutan : Takut terhadap sesuatu dan objeknya yang ditakuti sudah jelas.
Afek : Nada atau perasaan menyenangkan atau tidak yang menyertai suatu pikiran dan biasanya
berlangsung lama serta kurang disertai komponen fisiologik.
Depresi : Komponen psikologik misalnya sedih, rasa tidak berguna, susah, gagal, kehilangan,dll. Dan
komponen somatic misalnya anorexia, konstipasi, lembab,dll.
Anbedonia : Ketidakmampuan merasakan kesenangan, tidak timbul perasaan senang dengan aktivitas
yang biasanya menyenangkan.
Datar : Tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau
menyedihkan.
4. Tidak sesuai : Emosi yang idak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada.
A. GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi adalah Kesalahan persepsi tentang sesuatu yang tidak ada objeknya.
Jenis-jenis Halusinasi :
Halusinasi Penglihatan
Pengertian :
Dikatakteristikkan dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran
geometric, gambar kartun dan atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan
atau menakutkan.
Halusinasi Pendengaran
Pengertian :
Dikarakteristikkan dengan mendengar suara, terutama suara-suara orang, biasanya klien mendengan
suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk
melakukan sesuatu.
Halusinasi Penciuman
Pengertian :
Dikarakteristikkan dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti darah, urine, atau
feces. Kadang-kadang tercium bau harum. Biasanya berhubungan dengan penyakit stroke, tumor, kejang
dan dementia.
Halusinasi Pengecap
Pengertian :
Halusinasi Peraba
Pengertian :
Dikarakteristikkan dengan adanya rasa sakit atau tidak enak. Contoh merasakan sensasi listrik dating dari
tanah, benda mati atau orang lain.
Halusinasi Kinestetik
Halusinasi Viseral
Pengertian : Halusinasi alat tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada perasaan tertentu yang timbul di
tubuh bagian dalam misalnya lambung seperti ditusuk-tusuk jarum.
Halusinasi Hipnagogik
Pengertian :
Persepsi sensorik bekerja yang salah terdapat pada orang normal, terjadi tepat sebelum bangun tidur
(menjelang masuk tidur).
Halusinasi Hipnopompik
Pengertian : Halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur. Disamping itu ada pula pengalaman
halusinatorik dalam impian yang normal.
Halusinasi Histerik
Pengertian :
2. I l u s i
Pengertian :
Sebuah kondisi yang mempersepsikan berbeda terhadap sebuah objek, misalnya menyaksikan
permainan sulap, kita sedang mengalami ilusi. Dimana hal tersebut merupakan suatu persepsi yang
salah/interpretasi terhadap stimulus eksternal yang nyata.
3. Depersonalisas
Pengertian :
Merupakan suatu persepsi subjektif bahwa orang-orang disekitarnya berubah asing atau aneh. Ditandai
dengan perasaan terpisah yang lama atau berulang dari tubuh atau proses mental seseorang dan oleh
perasaan di luar peninjau pada kehidupan seseorang.
Gejalanya adalah perasaan gelisah dan depresi, seringkali terjadi setelah seseorang mengalami bahaya
yang mengancam jiwa, seperti kecelakaan, bencana, penyerangan, dll.
4. Derealisasi
Depersonalisasi dan derealisasi dimana penderita mengalami perasaan tidak nyata, merasa terpisah dari
diri sendiri baik secara fisik maupun mental. Penderita merasa seperti mengamati dirinya sendiri, seolah
olah mereka sedang menonton diri mereka dalam sebuah film, penderita tidak merasa mendiami tubuh
mereka sendiri dan menganggap dirinya sebagai orang asing atau tidak nyata.
B. GANGGUAN BERPIKIR
1. Proses Pikir
Sirkumstansial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.
Asosiasi Longgar : Pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, dan
klien tidak menyadarinya.
Flight of Ideas : Pembicaraan yang meloncat dari satu topic ke topic lainnya,masih ada hubungan yang
tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.
Bloking : Pembicaraaan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali.
Inkoherensi : Gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu kalimatpun sulit ditangkap maknanya.
2.Bentuk Pikir
Dereistik : Titik berat pada tidak adanya sangkut paut terjadi antara proses mental individu dan
pengalaman yang sedang terjadi.
3. Isi Pikir
Hipokondria : Keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya tidak ada.
Depersonalisasi : Perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau lingkungan.
Ide yang terkait : Keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi, lingkungan yang bermakna dan terkait
pada irinya.
Pikiran Magis : Keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang mustahil/diluar
kemampuannya.
Logoria : Banyak bicara, kata-kata yang dikeluarkan bertubi-tubi, mungkin koheren dan inkoheren.
Kecepatan Bicara : Mengutarakan pikiran mungkin cepat/lambat sekali.
Preokupasi : Pikiran terpaku pada sebuah ide saja, yang berhubungan dengan keadaan yang bernada
emosional yang kuat
Pikiran tidak : Pikiran eksentrik, tidak cocok dengan banyak hal terutama dalam
Pikiran bunuh diri : Mulai dari kadang memikirkan sampai terus menerus memikirkan bagaimana cara
bunuh diri
Kegembiraan Luar : Timbul mengambang pada orang normal selama fase permulaan narkose.
Fantasi : Isi pikir tentang kejadian/keadaan yang diharapkan/diinginkan, tetapi dikenal sebagai tidak
nyata.
Pikiran hubungan : Pembicaraan orang lain dihubungkan dengan dirinya, misalnya teman pakai baju
merah dianggap marah pada dirinya.
Waham :
Agama : Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan.
Somatik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai
engan kenyataan.
Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan
secara berulang yang tidak sesuai kenyataan.
Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau sekelompok yang berusaha merugikan
atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan.
Nihilstik : Klienyakin bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal yang dinyatakan secara berulang
yang tidak sesuai kenyataan.
Sisip Pikir : Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam pikiran yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai kenyataan.
Siar Pikir : Klien yakin bahwa orang lain tahu apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan
kepada orang tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan.
Kontrol Pikir : Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
C. TINGKAT KESADARAN
1. Kesadaran Menurun
Apatis : Mulai mengantuk, acuh terhadap rangsangan, perlu rangsang lebih kuat untuk menarik
perhatian.
Somnolen : Sudah mengantuk dan rangsang lebih keras lagi untuk menarik perhatian’
Sopor : Hanya berespon engan rangsang yang keras, ingatan, orientasi, pertimbangan hilang.
2. Kesadaran Meninggi
3. Hipnosa
Adalah kesadaran sengaja dirubah menurun/menyempit, hanya terima rangsang dari sumber tertentu
melalui sugesti, akhirnya timbul amnesia.
4. Disosiasi
Trans : Kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan, biasanya mulai mendadak, bengong,
melamun missal kuda kepang, upacara adat.
Senjakala Histerik : Kehilangan ingatan atas dasar psikologik, terjadi pada waktu tertentu dan biasanya
selektif.
Fugue : Periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari keadaan yang banyak
menimbulkan stress, tetapi mempertahankan kebiasaan/keterampilan.
Serangan Histerik : Penampilan emosional yang jelas dengan unsure tarik perhatian dan kelihatannya
tidak ada kontak dengan lingkungan.
5. Kesadaran Berubah
Kesadaran berubah : Tidak normal, tidak menurun, bukan disosiasi, tapi kemampuan mengadakan
hubungan dan pembatasan dengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf tidak
sesuai dengan kenyataan.
Gangguan perhatian : Tidak mampu memusatkan perhatian pada satu hal, lamanya pusat perhatian
berkurang, daya konsentrasi terganggu.
6. Gangguan Ingatan
Amnesia : Tidak mampu mengingat pengalaman, sebagian atau total, secara retrograde/anterograde.
Fausse reconnaissance : pengenalan kembali yang keliru, merasa benar padahal keliru.
Konfabulasi : Secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai
dengan kenyataan akan tetapi dipercayai.
Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang diulang, anggota tubuh klien dpt
dikatakan dalam sikap canggung dan dipertahankan klien, tetapi mengerti semua yang terjadi
dilingkungan.
D. MEMORI
Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan
Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu
terakhir.
Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi.
Konfabulasi : pembicaraan yang tidak sesuai engan kenyataan dengan memasukkan cerita yang tidak
benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya.
Mudah dialihkan : Perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek lainnya.
Tidak mampu berkonsentrasi : Klien selalu minta agar pertanyaan diulang/tidak dapat menjelaskan
kembali pembicaraan.
Tidak mampu berhitung : Tidak dapat melakukan penambahan/pengurangan pada benda-benda nyata.
F. Kemampuan Penilaian
Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan
orang lain.
Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil keputusan walupun dibantu
orang lain.
Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala penyakit (perubahan fisik, emosi) pada
dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan.
Menyalahkan hal-hal di luar dirinya : menyalahkan orang lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat
orang lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini.