Anda di halaman 1dari 23

RINGKASAN GEJALA PSIKIATRI

Kesan pertama:

Kebersihan : Dilihat dari rambut rapi atau tidak, pakaian, badan, pernah mandi atau tidak, pakai
sabun atau tidak, ada penyakit kulit atau tidak.

Roman muka : Cemas : selalu menoleh kesana kemari

Takut : selalu mengatakan takut

Sedih : semua anggota badan dalam keadaaan fleksi

Senang : sudut mulutnya

Curiga : selalu curiga

Kosong : tak ada kontraksi otot muka atau memandang satu arah

Tingkah laku:

- Hiperaktif : selalu banyak gerak

- Hipoaktif : tak selalu banyak gerak

- Stupor : tak bergerak baik mulut maupun tubuh

- Gelisah : penderita tak dapat duduk diam dan berdiri berjalan-jalan

- Berkoordinasi : luwes atau wajar

- Tak Berkoordinasi : kaku

- Stereotipi : pengulangan gerakan yang tanpa tujuan

- Manireren : gerakan aneh, di muka disebut ………..

- Ambivalensi : dua kemauan yang bertentangan pada satu saat

- Agresif : nafsu untuk bereaksi dengan cara kekuatan

- Perseverasi : pengulangan kalimat

- Verbigerasi : pengulangan kata – kata

- Echolali : selalu menirukan apa yan diucapkan oleh orang lain

- Echopraxia : selalu menirukan gerakan yang dilakukan orang lain


- Befehlautomatisme : segala perintah dilakukan dengan cepat dan tiba-tiba tanpa dipikir dulu

- Neagativisme : - Aktif : melakukan perintah yang bertentangan dengan apa yang diharapkan

- Pasif : tak mau elakukan segala perintah

- Gerakan otomatis : gerakan diluar kemampuan penderita

- Gerakan autochton : menurut penderita dilakukanoleh orang lain

- Gerakan kompulsif : gerakan yang disadari oleh penderita bahwa dilakukan oleh dirinya sendiri
tapi

/ paksaan bertentangan dengan pikiran yang sehat

- Gerakan impulsive : gerakan cepat dan tak lama

- Porichmania : nafsu untuk keluyuran / mengembara

- Kleptomania : nafsu untuk mencuri secara tak sadar

- Pyromania : nafsu untuk bermain api

Sikap:

- Indiferent : bersifat netral, senang / susah

- Apatik : acuh tak acuh, masa bodoh

- Kooperatif : mau diajak ngomong, mau kerjasama

- Rigid : sikap kaku dan tak fleksibel

- Negativisme : pasif, sikap menolak petunjuk tanpa alas an objektif

- Dependen : sikap ingin menggantungkan diri pada pemriksa

- Infantil : sikap kekanak-kanakan, senang dipuji, manja

- Curiga : selau menyangsikan pada pemeriksa

- Berubah – ubah : sikap yang tidak stabil

- Tegang : sikap yang tak tenang

- Pasif : tanpa inisiatif, menutup, menyerah

- Aktif : penuh inisiatif


- Katalepsi : sikap yang dipertahankan oleh penderita dalam jangka waktu yang lama
( dilakukan oleh penderita sendiri )

- Fleksibilitas cerea : katalepsi tapi dilakukan oleh pemeriksa

- Bermusuhan : ingin marah

Hubungan personal :

- Kontak psikis (perhatian) : daya, kemampuan individu untuk mengadakan hubungan mental dan
emosional yang wajar dengan orang lain dalm jangka waktyu yang dibutuhkan. Baik bila mudah diajak
bicara, dinilai: kemampuan , kewajaran, waktunya.

- Kontak verbal : * kuantitas: kurang bila tak banyak omong, terpotong

* kualitas : kurang bila ngomomg sering berpindah-pindah. Bila ada


inkoherensi

Perhatian :

- Hipovigilitas : bila sukar ditarik perhatiannya

- Hipervigilitas : perhatian yang luar biasa dan berpindah-pindah objek

- Autisme : hidup dalam alam pikirannya sendiri dan terputus dengan realitas, tak disadari

- Melamun : penderita tahu bahwa dia berada dalam pikirannya sendiri

Kesadaran : keadaan fungsional daripada individu untuk mengadakan relasi (hubungan) dan limitasi
(membatasi hubungan) terhadap lingkungannya yang terdiri dari manusia

- Orientasi personal : kemampuan penderita untuk mengemukakakn identitas diri dan orang lain
di sekitarnya

- Orientasi waktu (temporal) : kemampuan individu untuk mengetahui tentang hubungan manusia
untuk mengetahui hari, tanggal, tahun, jam, dsb

- Orientasi tempat (apasial) : kemampuan untuk mengetahui tentang batasan ruang / lokasi yang di
tempati. mis: sekarang dimana, tempat apa, apa yang membawa kemari, beberapa waktu yang lalu
berada dimana?
- Orientasi situasi (situasional): kemampuan individu untuk menafsirkan apakah sebabnya seorang /
beberpa orang berada disuatu tempat. Mis: apakah orang ini sehat, siapa saya, orang disini apa?

Afek : suatu corak perasaan yang memperlihatkan konstan / menetap, sedang emosi bersifat sementara

- Hyperthym : suatu perasaan yang memperlihatkan suatu keadaan afektif yang gembira
di luar batas

Mis: Euphoria → kegembiraan, kesesjahteraan, kebahagiaan yang abnormal

Eksaltasi → keyakinan diri yang luar biasa

Ekstase → kenikmatan yang luar biasa

Mania → afektif yang serba berlebihan

- Hypothymia : sedih sekali (tanpa alasan)

- Poikilothymia : berubah – ubah

- Parathymia : suatu perasaan yang tak sesuai dengan sebenarnya

- Tension : tekanan

- Cemas : perasaan takut terus menerus terhadap bahaya yang seolah-olah terus
mengancam yang sebenarnya tidak nyata

- Paniek : suatu keadaan cemas yang luar biasa

- Ambivalensi : dua perasaan yang bertentangan pada suatu saat

- Depersonalisasi : hilangnya batas identitas diri

- Autisme : hidup dalam pikirannya sendiri dan terputus dengan realitas

- Inkoherensi : beberapa pokok pikiran yang tak ter....... satu dengan yang lain yang
di.......... menjadi satu dalam bentuk ucapan maupun ........

Pemeriksaan emosional :

- Stabilitas : kurang bila mudah ......

- Pengendalian : kurang bila mudah marah atau di....... oleh lingkungan

- Sungguh / Tidak
- Dalam / dangkal

Proses berfikir : suatu proses intra psikis yang meliputi pengelolaan dari berbagai pikiran dan faham
dengan jelas membayangkan, mengkhayal, memahami, membandingkan dan menarik kesimpulan
seahingga terjelma pikiran dan faham yang baru mengenai : bentuk pikiran, isi pikiran, arus pikiran

- Bentuk pikiran : * realistik : nyata

* non-realistik / dereistik

Suatu rangsang pikiran yang tanpa diproses/disensor kesadaran langsung diutarakan,


mis: waham, halusinasi

- Isi pikiran :

Ø over determinant / overvalued idea

Suatu pikiran dengan tafsiran yang terlalu tinggi untuk menutupi kelemahannya

Ø delusi / waham

Keyakinan yang salah tentang dirinya sendiri yang bertentangan dengan latar belakang sosial budaya dan
pendidikan

Ciri-ciri waham :

1. Selalu menganiaya diri sendiri

2. bertentangan dengan realitas

3. bertentangan dengan logika / pikiran sehat

4. 100% percaya / yakin pada kebenaran pikirannya

5. tak dapat diubah orang lain / tak dapat dipengaruhi

6. bertentangan dengan budaya setempat

Macam-macam waham :

- W. Kebesaran : * kemampuan, misal : mampu mengobati penyakit

* kepercayaan, misal : mempercayai suatu hal


* keturunan, misal : ngaku keturunan kerajaan

* pangkat, misal : menjadi presiden

- W. Berdosa : didapatkan ada depresi

- W. Dikejar : merasa jiwanya terancam/dikejar orang

- W. Cemburu

- W. Rendah diri

- W. Hypocondria, misal : otak jatuh, jantungnya lepas

- W. Magic mistik, misal : dirinya kemasukan setan

- W. Sistimatis

Ø Obsesi

Suatu pikiran yang terpaku terus menerus mengganggu penderita terus menerus berulang kembali dan
timbulnya tak dapat dielakkan oleh penderita

Ø Fobia

Suatu keadaa ketakutan/kegelisahan yang bersifat irasional

- bacillofobia : takut akan kuman mati

- claustrofobia : takut akan tempat yang tertutup

- necrofobia : takut akan mayat

- aerofobia : takut akan tempat yang tinggi

- aichmofobia : takut akan benda-benda tajam

- planofobia : takut akan tempat yang terbuka luas

- keranofobia : takut akan kematian

- panfobia : takut akan segala sesuatu

- agorafobia : takut akan di jalan umum

- nosofobia : takut akan tertular penyakit

- erythrofobia : takut akan roman muka menjadi merah


- Arus pikiran : penderita di sini disuruh berceritera tentang dirinya sendiri atau orang lain

1. Flight of ideas : ada asosiasi bunyi dan asosiasi pengertian berbicara cepat dan meloncat-loncat,
logorrhoe

· asosiasi bunyi, misal : kapal terbang – kapal laut – laut jawa engkau – danau – kerbau

· asosiasi pengertian,

misal : kapal terbang – burung garuda – lambang negara

terjadi persamaan pengertian antara pokok pikiran satu dengan pokok pikiran yang lain.

Flight of ideas dijumpai pada Syndrome Depresi

2. Retardasi : asosiasi lambat, cara berfikir lambat, nada lemah, pikirannya timbul pelan-pelan

3. Perseverasi (kalimat) dan verbigerasi (kata) diulang

4. Circumetantiality : tak dapat mengutarakan pokok pikirannya

Misal : oligoprenia, epilepsi, dementia senilis

5. Blocking : arus pikiran tiba-tiba berhenti

6. Inkoherensi

Gangguan Persepsi :

o Illusi : persepsi yang salah tapi ada rangsangan dari luar

Misal : dia melihat orang lain dikira saudaranya

Dia melihat payung dikira pedang

Macam illusi : visuil, akustik, olfaktorik, gustatorik, tactil

o Halusinasi : persepsi yang salah tanpa adanya rangsangan dari luar


Macamnya : akustik, visuil, pembauan, rasa lidah, perabaan, haptik (seksuil), kinestetik (anggota tubuh
lepas)

o Psikomotor : berhubungan dengan gerak

Misal : stereotipi, katalepsi / fleksibilitas cerea, gremaceren, dsb

Pemeriksaan Intelegensia :

o Penanaman dan peringatan : cara mengetes penderita yaitu dengan ditunjukkan barang kemudian
penderita diajak ngomong selama 3 menit dan penderita disuruh menyabutkan jumlah barang yang
sebagian telah diambil oleh pemeriksa.

o Pertimbangan : orang mencuri itu baik atau tidak

o Perhitungan : disuruh menghitung uang

o Pengetahuan : ditanya sesuai dengan pendidikannya

o Pengamatan : disuruh melihat ke sekitarnya

Inisiatif : kurang bila dia ditanya, dia menjawab dia tidak ingin pulang

Syndroma Paranoid : - waham bermacam-macam

- halusinasi

- autisme

Syndroma Kataton :

· negativisme

· stereotipi

· katalepsi

· echolali
· echopraxia minimal harus ada 3 gejala

· befehl automatisme

· verbigerasi

· perseverasi

Syndroma Manie :

- trias mania:

§ flight of idea

§ euphori / hyperthymia

§ hyperaktif

- gejala tambahan:

§ waham kebesaran

§ sikap sombong, selalu bangga diri, puas terhadap diri sendiri

Syndroma Depresi :

Macamnya: melancholic, vegetatif, psikogenik, involusi

Trias Depresi: - hypoaktif

- hypothymia

- cara berfikir lambat

Gejala tambahan:

· sering takut

· halusinasi

· hypoconhondry
· nafsu bunuh diri

· tak ada kepercayaan diri sendiri

Syndroma Mimpi/twilight syndrom :

o hidup sperti mimpi

o kontak masih baik

o kesadaran masih rendah

o diintegrasi ringan dari fungsi psikis

Syndroma Hypochondry :

· perasaan penuh dalam kepala

· perasaanberat dalam dada

· perasan tekanan dalam dada

· Segala perasaan tidak enak

· Perasan hilang dalam keseimbangan

· Waham hypochondry

Syndrom Skizofrenia :

- inkoherensi

- autisme

- depersonalisasi

- parathymi

- ambivalensi
Eksaltasi kataton :

- banyak bergerak

- agresif

- logorrhoe

- inkoherensi

- prathymi

- negativisme

- kesadaran baik

Eksaltasi Manie :

- banyak bergerak

- logorrhoe

- kesadaran baik

- banyak ngomong

- banyak sombong

- agresif

Yang diperiksa dalam penyakit jiwa:

1. kesan umum:

· bentuk badan

· roman muka

· cara berdandan

· cara menyisir rambut

· sopan santun
2. kesadaran:

· keadaan bingung

· kesadaran berkabut

· delirium

· keadaan mimpi

· stupor

3. tingkah laku dan sikap

4. psychomotor

5. intelegensia

6. sympthomatologi

7. pemeriksan fisik

Macam – macam gangguan jiwa:

- Neurosa

- Mental retardasi

- Kepribadian

- Psikosa

- Gangguan seksual

- Marrried conseling

- Ketergantungan obat

- Gangguan psikosomatik

Parathymi : satu perasaan yang tidak sesuai dengan sebenarnya

Emosi : suatu keadaan, suatu perasaaan yang menimbulkan suatu aksi

Kepribadian : semua corak kebiasan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan
untuk bereaksi
dan menyesuaikan diri terhadap lingkungannya

Katalepsi : sikap yang dipertahankan oleh penderita dalam waktu yang lama, dibentuk oleh
penderita

sendiri

Fleksibilitas cerea : sikap yang dipertahankan oleh penderita dalam waktu yang lama, dibentuk oleh
pemeriksa

Dysthymi : mudah terangsang, mudah marah

Parathymi : susah menahan tertawa

Befehl automatis : menurut perintah secara otomatis

Negativisme : - aktif : menolak perintah dengan alasan, melakukan perintah berlawnan dengan
yang diminta

- Pasif : menolak dengan diam saja

Pillow psychological : tidur seolah – olah ada bantal

Autisme : ngomong sendiri, hidup dalam alam pikirannya sendiri

Gembira : dilihat dari:

§ roman muka

§ banyak gerak

§ bila ditanya senang jawab senang

Sedih : dilihat dari:

§ diam

§ bicara sedikit saja dan monoton

§ fleksi pada semua alat – alat tubuh

psikosa : terjadi disintegrasi dari kepribadian

Skizofhrenia : kepribadian terpecah belah

Psikopat : kepribadian utuh tetapi tingkah laku aneh

Sikap infantil :

§ merengek – rengek
§ mutungan

§ bermain dengan anak kecil

Depersonalisasi :

- ditanya tangan ini milik siapa

- baju ini milik siapa

- pakaian siapa, otak milik siapa, dbs

Autistik : kaedaan yang menyerupai autisme

Inkoherensi : harus ditulis yang menyatakan adanya inkohererensi tsb

Waham yang sering terjadi : - waham curiga/dikejar dan kebesaran

- waham berdosa

Waham depresi : ada trias depresi: * pikiran lambat

* perasaan hypothymi

* perasaan hypoaktif

Trias Manie : - Hyperaktif

- Hyperthymi

- Fligt of idea

Peringatan : recent memory: kamu makan apa, tadi pagi kamu bangun jam berapa

Old memory: pada hari raya kamu berada dimana

Depersonalisasi : hilangnya batas identitas diri, tak tahu mana kepribadiannya dan mana yang bukan

§ pikiran merasa dikendalikan oleh orang lain

§ anggota badan milik orang lain


§ perubahan bentuk anggota badan

§ merasa omongannyaberasal dari omongan orang lain

Hypochondri : sakitnya aneh, mis: ususnya busuk, otaknya jatuh

Tardif diskinesi : gerakan yang tak wajar karena pengaruh obat dalam jangka waktu lama

Retardasi : bicara tak tegas

Type piknikus :

- bergembira

- banyak bergaul

- banyak bicara yang muluk – muluk

- semua ingin dikerjakan tapi hasilnya tak memuaskan

Macam – macam bentuk tubuh :

1. Type piknikus : - badan besar dan pendek

- rongga dada luas

- leher pendek dan alat – alat gerak pendek

A. STATUS MENTAL

1. Aktivitas motorik :

Agitasi : Gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan.

Tik : Gerakan-gerakan kecil pada otot muka yang tidak terkontrol.

Grimasen : Gerakan otot muka yang berubah-ubah yang tidak dapat dikontrol klien.

Tremor : Jari-jari yang tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentangkan jari-jari.

Kompulsif : Kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan seperti berulangkali mencuci tangan, mencuci
muka, mandi, mengeringkan tangan dsb.

2. Alam Perasaan
Sedih : Perasaan sedih

Gembira : Perasaan gembira atau senang.

Ketakutan : Takut terhadap sesuatu dan objeknya yang ditakuti sudah jelas.

Khawatir : Objeknya belum jelas.

3. Afek dan Emosi

Afek : Nada atau perasaan menyenangkan atau tidak yang menyertai suatu pikiran dan biasanya
berlangsung lama serta kurang disertai komponen fisiologik.

Emosi : Manifestasi afek keluar dan disertai banyak komponen fisiologik.

Depresi : Komponen psikologik misalnya sedih, rasa tidak berguna, susah, gagal, kehilangan,dll. Dan
komponen somatic misalnya anorexia, konstipasi, lembab,dll.

Eforia : Rasa riang, gembira berlebihan, tidak sesuai keadaan.

Anbedonia : Ketidakmampuan merasakan kesenangan, tidak timbul perasaan senang dengan aktivitas
yang biasanya menyenangkan.

Datar : Tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan atau
menyedihkan.

Tumpul : Hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat.

Labil : Emosi yang cepat berubah-ubah.

4. Tidak sesuai : Emosi yang idak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang ada.

5. Interaksi selama wawancara

Kontak mata kurang : Tidak mau menatap lawan bicara.

Defensif : Selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya.

Curiga : Menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain.

A. GANGGUAN PERSEPSI

Halusinasi adalah Kesalahan persepsi tentang sesuatu yang tidak ada objeknya.

Jenis-jenis Halusinasi :

Halusinasi Penglihatan
Pengertian :

Dikatakteristikkan dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran
geometric, gambar kartun dan atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan
atau menakutkan.

Halusinasi Pendengaran

Pengertian :

Dikarakteristikkan dengan mendengar suara, terutama suara-suara orang, biasanya klien mendengan
suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk
melakukan sesuatu.

Halusinasi Penciuman

Pengertian :

Dikarakteristikkan dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti darah, urine, atau
feces. Kadang-kadang tercium bau harum. Biasanya berhubungan dengan penyakit stroke, tumor, kejang
dan dementia.

Halusinasi Pengecap

Pengertian :

Dikarakteristikkan dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan

Halusinasi Peraba

Pengertian :

Mengalami nyeri atau ketidajnyamanan tanpa stimulus yang jelas.

Dikarakteristikkan dengan adanya rasa sakit atau tidak enak. Contoh merasakan sensasi listrik dating dari
tanah, benda mati atau orang lain.

Halusinasi Kinestetik

Pengertian : Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.

Halusinasi Viseral

Pengertian : Halusinasi alat tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada perasaan tertentu yang timbul di
tubuh bagian dalam misalnya lambung seperti ditusuk-tusuk jarum.

Halusinasi Hipnagogik

Pengertian :
Persepsi sensorik bekerja yang salah terdapat pada orang normal, terjadi tepat sebelum bangun tidur
(menjelang masuk tidur).

Halusinasi Hipnopompik

Pengertian : Halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur. Disamping itu ada pula pengalaman
halusinatorik dalam impian yang normal.

Halusinasi Histerik

Pengertian :

Halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik emosi.

2. I l u s i

Pengertian :

Sebuah kondisi yang mempersepsikan berbeda terhadap sebuah objek, misalnya menyaksikan
permainan sulap, kita sedang mengalami ilusi. Dimana hal tersebut merupakan suatu persepsi yang
salah/interpretasi terhadap stimulus eksternal yang nyata.

3. Depersonalisas

Pengertian :

Merupakan suatu persepsi subjektif bahwa orang-orang disekitarnya berubah asing atau aneh. Ditandai
dengan perasaan terpisah yang lama atau berulang dari tubuh atau proses mental seseorang dan oleh
perasaan di luar peninjau pada kehidupan seseorang.

Gejalanya adalah perasaan gelisah dan depresi, seringkali terjadi setelah seseorang mengalami bahaya
yang mengancam jiwa, seperti kecelakaan, bencana, penyerangan, dll.

4. Derealisasi

Pengertian : Persepsi subjektif bahwa lingkungan berubah aneh/tidak nyata.

Depersonalisasi dan derealisasi dimana penderita mengalami perasaan tidak nyata, merasa terpisah dari
diri sendiri baik secara fisik maupun mental. Penderita merasa seperti mengamati dirinya sendiri, seolah
olah mereka sedang menonton diri mereka dalam sebuah film, penderita tidak merasa mendiami tubuh
mereka sendiri dan menganggap dirinya sebagai orang asing atau tidak nyata.

B. GANGGUAN BERPIKIR

1. Proses Pikir
Sirkumstansial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan.

Tangensial : Pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai tujuan.

Asosiasi Longgar : Pembicaraan tidak ada hubungan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya, dan
klien tidak menyadarinya.

Flight of Ideas : Pembicaraan yang meloncat dari satu topic ke topic lainnya,masih ada hubungan yang
tidak logis dan tidak sampai pada tujuan.

Bloking : Pembicaraaan terhenti tiba-tiba tanpa gangguan eksternal kemudian dilanjutkan kembali.

Perseverasi : Pembicaraan yang diulang berkali-kali.

Inkoherensi : Gangguan dalam bentuk bicara, sehingga satu kalimatpun sulit ditangkap maknanya.

Neologisme : Bentuk kata baru yang sulit dipahami maknanya.

Irrelevansi : Isi pikiran/jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan.

Verbigerasi : Pengulangan kata tanpa tujuan.

2.Bentuk Pikir

Dereistik : Titik berat pada tidak adanya sangkut paut terjadi antara proses mental individu dan
pengalaman yang sedang terjadi.

Otistik : Hidup dalam alam pikiran sendiri.

Non Realistik : Sama sekali tidak berdasar pada kenyataan.

3. Isi Pikir

Obsesi : Pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya.

Phobia : Ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi tertentu.

Hipokondria : Keyakinan terhadap adanya gangguan organ dalam tubuh yang sebenarnya tidak ada.

Depersonalisasi : Perasaan klien yang asing terhadap diri sendiri, orang atau lingkungan.

Ide yang terkait : Keyakinan klien terhadap kejadian yang terjadi, lingkungan yang bermakna dan terkait
pada irinya.

Pikiran Magis : Keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang mustahil/diluar
kemampuannya.

Logoria : Banyak bicara, kata-kata yang dikeluarkan bertubi-tubi, mungkin koheren dan inkoheren.
Kecepatan Bicara : Mengutarakan pikiran mungkin cepat/lambat sekali.

Preokupasi : Pikiran terpaku pada sebuah ide saja, yang berhubungan dengan keadaan yang bernada
emosional yang kuat

Pikiran tidak : Pikiran eksentrik, tidak cocok dengan banyak hal terutama dalam

Memadai(inadekuat) pergaulan dan pekerjaan.

Pikiran bunuh diri : Mulai dari kadang memikirkan sampai terus menerus memikirkan bagaimana cara
bunuh diri

Kegembiraan Luar : Timbul mengambang pada orang normal selama fase permulaan narkose.

Fantasi : Isi pikir tentang kejadian/keadaan yang diharapkan/diinginkan, tetapi dikenal sebagai tidak
nyata.

Pikiran hubungan : Pembicaraan orang lain dihubungkan dengan dirinya, misalnya teman pakai baju
merah dianggap marah pada dirinya.

Pikiran Isolasi : Rasa terisolasi, tersekat, terpencil, rasa ditolak social.

Pikiran rendah diri : Merendahkan, menyalahkan dirinya.

Waham :

Agama : Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan.

Somatik : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai
engan kenyataan.

Kebesaran : Klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan
secara berulang yang tidak sesuai kenyataan.

Curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau sekelompok yang berusaha merugikan
atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan.

Nihilstik : Klienyakin bahwa dirinya sudah tidak ada didunia/meninggal yang dinyatakan secara berulang
yang tidak sesuai kenyataan.

Waham yang Bizar :

Sisip Pikir : Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam pikiran yang disampaikan secara
berulang dan tidak sesuai kenyataan.

Siar Pikir : Klien yakin bahwa orang lain tahu apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan
kepada orang tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan.
Kontrol Pikir : Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.

C. TINGKAT KESADARAN

1. Kesadaran Menurun

Apatis : Mulai mengantuk, acuh terhadap rangsangan, perlu rangsang lebih kuat untuk menarik
perhatian.

Somnolen : Sudah mengantuk dan rangsang lebih keras lagi untuk menarik perhatian’

Sopor : Hanya berespon engan rangsang yang keras, ingatan, orientasi, pertimbangan hilang.

Koma/subkoma :tidak berespon terhadap rangsang nyeri sama sekali.

2. Kesadaran Meninggi

Adalah keadaan denganrespon meninggi terhadap rangsangan.

3. Hipnosa

Adalah kesadaran sengaja dirubah menurun/menyempit, hanya terima rangsang dari sumber tertentu
melalui sugesti, akhirnya timbul amnesia.

4. Disosiasi

Trans : Kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan, biasanya mulai mendadak, bengong,
melamun missal kuda kepang, upacara adat.

Senjakala Histerik : Kehilangan ingatan atas dasar psikologik, terjadi pada waktu tertentu dan biasanya
selektif.

Fugue : Periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari keadaan yang banyak
menimbulkan stress, tetapi mempertahankan kebiasaan/keterampilan.

Serangan Histerik : Penampilan emosional yang jelas dengan unsure tarik perhatian dan kelihatannya
tidak ada kontak dengan lingkungan.

5. Kesadaran Berubah

Kesadaran berubah : Tidak normal, tidak menurun, bukan disosiasi, tapi kemampuan mengadakan
hubungan dan pembatasan dengan dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu pada taraf tidak
sesuai dengan kenyataan.
Gangguan perhatian : Tidak mampu memusatkan perhatian pada satu hal, lamanya pusat perhatian
berkurang, daya konsentrasi terganggu.

6. Gangguan Ingatan

Amnesia : Tidak mampu mengingat pengalaman, sebagian atau total, secara retrograde/anterograde.

Paramnesia : Ingatan yang keliru karena distorsi pemanggilan kembali:

Dejavu : seperti pernah melihat/mengalami sesuatu padahal tidak.

Jamaisvu : seperti belum pernah melihat/mengalami sesuatu, sebenarnya sudah.

Fausse reconnaissance : pengenalan kembali yang keliru, merasa benar padahal keliru.

Konfabulasi : Secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai
dengan kenyataan akan tetapi dipercayai.

Hipermnesia : penahanan dalam ingatan dan pemanggilan kembali yang berlebihan.

Sedasi : mengatakan merasa melayang-layang antara sadar/tidak.

Stupor : gangguan motorik seperti kekakuan, gerakan-gerakan yang diulang, anggota tubuh klien dpt
dikatakan dalam sikap canggung dan dipertahankan klien, tetapi mengerti semua yang terjadi
dilingkungan.

D. MEMORI

Gangguan daya ingat jangka panjang : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan

Gangguan daya ingat jangka pendek : tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu
terakhir.

Gangguan daya ingat saat ini : tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

Konfabulasi : pembicaraan yang tidak sesuai engan kenyataan dengan memasukkan cerita yang tidak
benar untuk menutupi gangguan daya ingatnya.

E. Tingkat konsentrasi berhitung

Mudah dialihkan : Perhatian klien mudah berganti dari satu objek ke objek lainnya.

Tidak mampu berkonsentrasi : Klien selalu minta agar pertanyaan diulang/tidak dapat menjelaskan
kembali pembicaraan.

Tidak mampu berhitung : Tidak dapat melakukan penambahan/pengurangan pada benda-benda nyata.

F. Kemampuan Penilaian
Gangguan kemampuan penilaian ringan : dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan
orang lain.

Gangguan kemampuan penilaian bermakna : tidak mampu mengambil keputusan walupun dibantu
orang lain.

G. Daya tilik diri

Mengingkari penyakit yang diderita : tidak menyadari gejala penyakit (perubahan fisik, emosi) pada
dirinya dan merasa tidak perlu pertolongan.

Menyalahkan hal-hal di luar dirinya : menyalahkan orang lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat
orang lain/lingkungan yang menyebabkan kondisi saat ini.

Anda mungkin juga menyukai