Anda di halaman 1dari 9

Keperawatan Islami

Meninggal
Melihat betapa sakitnya sakaratul maut maka
perawat harus melakukan upaya –upaya sebagai
berikut :

1.Membimbing pasien agar berbaik sangka kepada Allah SWT


◦ Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslem “Jangan sampai
seorang dari kamu mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka
kepada Allah”
◦ Allah berfirman dalam hadist qudsi ”Aku ada pada sangka-sangka
hambaku, oleh karena itu bersangkalah kepadaKu dengan
sangkaaan yang baik”
◦ Ibnu Abas berkata ”Apabila kamu melihat seseorang menghadapi
maut, hiburlah dia supaya bersangka baik pada Tuhannya dan
akan berjumpa dengan Tuhannya itu”
2. Mentalkinkan dengan Kalimat Laailahaillallah
◦ Perawat muslim dalam mentalkinkan kalimah laaillallah dapat
dilakukan pada pasien terminal menjelang ajalnya terutama saat
pasien akan melepaskan nafasnya yang terakhir.
◦ Perawat membimbing pasien dengan mentalkinkan (membimbing
dengan melafalkan secara berulang-ulang)
◦ Sebagaimana Rasulullah mengajarkan dalam Hadist Riwayat
Muslim “Talkinkanlah olehmu orang yang mati diantara kami
dengan kalimat Laailahaillallah karena sesungguhnya seseorang
yang mengakhiri ucapannya dengan itu ketika matinya maka
itulah bekalnya sesungguhnya seseorang yang mengakhiri
ucapannya dengan itu ketika matinya maka itulah bekalnya
menuju surga”
3. Berbicara yang Baik dan Do´a untuk jenazah ketika
menutupkan matanya
◦ Diriwayatkan oleh Imam Muslim Rasulullah SAW bersabda ”Bila
kamu datang mengunjungi orang sakit atau orang mati, hendaklah
kami berbicara yang baik karena sesungguhnya malaikat
mengaminkan terhadap apa yang kamu ucapkan”
◦ Perawat harus berupaya memberikan suport mental agar pasien
merasa yakin bahwa Allah Pengasih dan selalu memberikan yang
terbaik buat hambanya, mendo’akan dan menutupkan kedua matanya
yang terbuka saat roh terlepas, dari jasadnya.
4. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut
◦ Disunnahkan bagi orang-orang yang hadir untuk membasahi
kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut tersebut dengan air
atau minuman. Kemudian disunnahkan juga untuk membasahi
bibirnya dengan kapas yg telah diberi air. Karena bisa saja
kerongkongannya kering karena rasa sakit yang menderanya,
sehingga sulit untuk berbicara dan berkata-kata. Dengan air dan
kapas tersebut setidaknya dapat meredam rasa sakit yang dialami
orang yang mengalami sakaratul maut, sehingga hal itu dapat
mempermudah dirinya dalam mengucapkan dua kalimat
syahadat.” (Al-Mughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah)
5. Menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat
Para Ulama sendiri telah menyebutkan dua cara bagaimana
menghadap kiblat :
1) Berbaring terlentang diatas punggungnya, sedangkan kedua
telapak kakinya dihadapkan kearah kiblat. Setelah itu, kepala orang
tersebut diangkat sedikit agar ia menghadap kearah kiblat.
2) Mengarahkan bagian kanan tubuh orang yang tengah sakaratul
maut menghadap ke kiblat. Dan Imam Syaukai menganggap
bentuk seperti ini sebagai tata cara yang paling benar. Seandainya
posisi ini menimbulkan sakit atau sesak, maka biarkanlah orang
tersebut berbaring kearah manapun yang membuatnya selesai.
Asuhan Keperawatan saat Klien
Meninggal
A. Pengkajian
Head to toe
A.Klien kurang responsive
B.Fungsi tubuh melambat
C.Klien berkemih dan defikasi secara tidak sengaja
D.Rahang cenderung jatuh
E.Pernafasan tidak teratur dan dangkal
F.Sirkulasi melambat dan ekstermitas dingin, nadi cepat dan
melemah
G.Kulit pucat
H.Mata memelalak dan tidak ada respon terhadap cahaya
Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas atau ketakutan (individu / keluarga) yang berhubungan
dengan situasi yang tidak dikenal, sifat dan kondisi yang tidak dapat
diperkirakan takut akan kematian dan efek negatif pada gaya hidup
2. Berduka berhubungan dengan penyakit terminal dan kematian yang
dihadapi

Anda mungkin juga menyukai