Anda di halaman 1dari 3

Nama: Shelly Ma’mudah

Nim: C1019097 (1b)


Prodi: S1 Ilmu keperawatan

1) 1. Menalqin(menuntun) dengan syahadat

Sesuai sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Talqinilah orang yang akan wafat di antara kalian dengan, “Laa illaaha
illallah”. Barangsiapa yang pada akhir ucapannya, ketika hendak wafat, ‘Laa
illaaha illallaah’, maka ia akan masuk surga suatu masa kelak, kendatipun akan
mengalami sebelum itu musibah yang akan menimpanya.” Perawat muslim dalam
mentalkinkan kalimah laaillallah dapat dilakukan pada pasien muslim menjelang
ajalnya terutama saat pasien akan melepaskan nafasnya yang terakhir sehingga
diupayakan pasien meninggal dalam keadaan husnul khatimah.

2. Hendaklah mendo’akannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya


kecuali kata-kata yang baik

Berdasarkan hadits yang diberitakan oleh Ummu Salamah bahwa


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda.

3. Berbaik Sangka kepada Allah

Perawat membimbing pasien agar berbaik sangka kepada Allah SWT,


seperti di dalam hadits Bukhari“ Tidak akan mati masing-masing kecuali dalam
keadaan berbaik sangka kepada Allah SWT.” Hal ini menunjukkan apa yang kita
pikirkan seringkali seperti apa yang terjadi pada kita karena Allah mengikuti
perasangka umatNya

4. Membasahi kerongkongan orang yang sedang sakaratul maut

Disunnahkan bagi orang-orang yang hadir untuk membasahi kerongkongan


orang yang sedang sakaratul maut tersebut dengan air atau minuman. Kemudian
disunnahkan juga untuk membasahi bibirnya dengan kapas yg telah diberi air.
Karena bisa saja kerongkongannya kering karena rasa sakit yang menderanya,
sehingga sulit untuk berbicara dan berkata-kata. Dengan air dan kapas tersebut
setidaknya dapat meredam rasa sakit yang dialami orang yang mengalami
sakaratul maut, sehingga hal itu dapat mempermudah dirinya dalam
mengucapkan dua kalimat syahadat.

5. Menghadapkan orang yang sakaratul maut ke arah kiblat

Kemudian disunnahkan untuk menghadapkan orang yang tengah sakaratul


maut kearah kiblat. Sebenarnya ketentuan ini tidak mendapatkan penegasan dari
hadits Rasulullah Saw., hanya saja dalam beberapa atsar yang shahih disebutkan
bahwa para salafus shalih melakukan hal tersebut.

2) 1. Memandikan jenazah tersebut, tujuan memandikan jenazah adalah agar


jenazah tersebut suci dari najis dan hadast
2. Mengafani jenazah menggunakan kain yang suci dan menutupi seluruh
tubuh jenazah

3. Menyalatkan jenazah, shallat jenazah dilakukan dengan cara berjamaah

4. Menguburkan mayat kedalam lubang yang sudah di gali yang


kedalamannya kira-kira dapat mencegah bau jenazah keluar

3) Keluarga adalah umat kecil yang memiliki pimpinan dan anggota,


mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi
masing-masing anggotanya. Keluarga adalah sekola tempat putra putri
bangsa belajar. Islam sangat mementingkan pembiasaan pribadi dan
keluarga. Pribadi yang baik dan melahirkan keluargan yang baik,
sebaliknya pribadi yang rusak akan melahirkan keluarga yang rusak.
Konsep sakinah, dalam QS. Al – Rum ayat 21, dalam Al-Qur’an dan tafsirnya
Departemen agama ditafsirkan dengan cenderung dan tenteram. Penafsiran
ini tidak jauh berbeda dengan penafsiran yang dikemukakan oleh mudasir
lainnya. Sedangkan dalam menafsirkan konsep Mawardah dan Rahmah Al-
Qur’an dan tafsirnya Departemen agama merujuk kepada berbagai
pendapat para ulama sehingga apa yang dijelaskannya.

4) 1. Pandangan islam terhadap KB

Pandangan Agama Islam tentang Keluarga Berencana KB secara


prinsipil dapat diterima oleh Islam, bahkan KB dengan maksud menciptakan
keluarga sejahtera yang berkualitas dan melahirkan keturunan yang tangguh
sangat sejalan dengan tujuan syari`at Islam yaitu mewujudkan kemashlahatan
bagi umatnya.

2. pandangan islam terhadap bedah plastik

Hukum Islam secara tegas melarang bahkan mengharamkan


operasi plastik yang bertujuan untuk memperindah bentuk organ tubuh yang
sempurna (normal) agar kelihatan lebih menarik, karena hal itu termasuk
perbuatan merubah ciptaan Allah SWT.

3. pandangan islam terhadap transplantasi organ

Zallum, berpendapat bahwa syara' membolehkan seseorang


mendonorkan sebagian organ tubuhnya ketika ia hidup, dengan syarat suka
rela atau tidak dipaksa oleh siapapun. Organ yang didonorkan bukanlah organ
vital, seperti jantung dan hati[2].

Hal ini karena penyumbangan tersebut dapat mengakibatkan kematian


pendonor, padahal Allah Swt melarang untuk membunuh dirinya sendiri. Allah
SWT berfirman :

"Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian." (Q.S. An Nisa : 29)

5) Salat Istikharah adalah salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta


petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-
ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal.Salat istikharah boleh
dikerjakan paling sedikit dua rakaat atau hingga dua belas rakaat (enam salam).
Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang pertama, diutamakan membaca Surah
Al-Kafiruun (1 kali). Selepas membaca Al-Fatihah pada rakaat yang kedua,
diutamakan membaca 1 Surah Al-Ikhlas (1 kali). namun untuk surah yang lain tetap
diperbolehkan dibaca selepas membaca surah Al-Fatihah, baik pada rokaat pertama
dan kedua.Setelah salam dilanjutkan do'a salat istikharah kemudian memohon
petunjuk dan mengutarakan masalah yang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai