Anda di halaman 1dari 14

SAKARATUL MAUT

( PENDAMPINGAN PASIEN SAKIT )

Oleh : Achmad Junaedi


Disampaikan pada materi Agama Semester III
S1 Keperawatan
STIKES HAFSHAWATY PESANTREN
ZAINUL HASAN GENGGONG
PENDAMPINGAN DALAM PROSES
KEMATIAN ( SAKARATUL MAUT )
• Pendahuluan
Pendampingan dalam proses kematian adalah
suatu pendampingan dalam kehidupan , karena
mati itu termasuk dari kehidupan. Manusia
dilahirkan, hidup beberapa tahun, dan akhirnya
akan meninggal.manusia akan menerima bahwa
itu adalah kehidupan, dan itu memang akan
terjadi. Kematian adalah akhir dari kehidupan
seorang manusia ( dikutip dari Ilmu
Keperawatan, PJM Stevens, Hal 278 )
SAKARATUL MAUT DALAM PANDANGAN
ISLAM
Tidak banyak berbeda pengertian dan
cara pendampingan dalam
menghadapi orang yang hampir
meninggal ( sakaratul maut ), karena
semua agama meyakini bahwa semua
manusia akan mati, Cuma yang
berbeda adalah setelah manusia
meninggal, semua agama berbeda
pandangan kemana orang setelah
meninggal
Artinya : “ di mana saja kamu berada, kematian akan
mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang
Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan,
mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau
mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini
(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah:
"Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-
orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikitpun? Q.S an Nisa : 78.
• Dalam Agama Islam, manusia dianjurkan
untuk selalu berbuat baik, karena Islam
meyakini, bahwa setelah manusia mati,
maka akan berada di alam kubur dan akan
bertemu dua malaikat, munkar dan nakir.
Maka dianjurkan selama hidup, manusia
harus selalu berbuat baik agar mendapat
pahala yang bisa digunakan sebagai bekal
di kehidupan akherat dimana akan ada
penyucian diri dineraka dan ganjaran bagi
orang yang bertaqwa yaitu surga
TATA CARA PENDAMPINGAN PASIEN
MENJELANG KEMATIAN
• Perawat adalah orang yang dalam tugasnya
selalu berada didekat pasien, jadi hampir
seluruh aktivitas dan kondisi pasien betul-betul
memahami kondisi pasien.
• Dikarenakan tahu betul semua tentang pasien,
maka diharapkan tahu bagaimana menghadapi
pasien,barangkali ia akan menyampaikan pesan
terakhir, yang dikuatirkan tidak akan sampai
kepada anggota keluarganya.
HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN
SEORANG PERAWAT :
• Pindahkan pasien ditempat yang tertutup
atau privaci (jika ada ruang yang
tersendiri, yang tidak ada orang luar tahu
dan mendengar kejadian ini.ditempat yang
tenang dan sunyi.
• Jika tidak ada, semampu kita memberikan
ruang yang nyaman, dengan memberi
sekat / pembatas yang tidak nampak
dengan pasien disebelahnya.
• Pasien dihadapkan ke kiblat atau
membentang keutara selatan dengan
kepala di utara dan jika situasi tidak
memungkinkan maka posisi seperti ini
tidak perlu dipaksakan, yang terpenting
bisa memberikan kenyamanan kepada
pasien
• Sesuai Hadits dari Imam Ahmad : “ bahwa
ketika menemui ajalnya, Fatimah Binti
Rasullah SAW. Menghadapkan wajahnya
kearah kiblat kemudian meletakkan bagian
kanan tubuhnya disebelah bawah. “.
• Perawat hendaklah selalu memantau kondisi
pasien setiap saat, dengan selalu berkoordinasi
dengan dokter dan keluarga pasien sewaktu-
waktu, memantau terus kondisi pasien karena
dikhawatirkan akan meninggal tanpa
sepengetahuan pasien.
• Keluarga pasien terus berada disamping, tapi
hanya yang terdekat saja ( istri atau suami,anak
dan orang tua ) sedangkan keluarga yang lain
berada diluar ruangan dengan memperbanyak
banyak do’a, membaca surat yasin dan banyak
membaca istghfar
• Kenali betul tanda-tanda pasien yang akan
meninggal, seperti Denyut nadi lemah
atau semakin lama tambah sulit bernafas,
nafas tidak teratur, mata dan mulut
setengah terbuka, kepala jatuh kearah
dada dan masih ada tanda-tanda lain.
• Perawat hendaknya mengkonsultasikan
selalu dengan dokter bagaimana akhir
kelanjutan dari tindakan yang harus
dilakukan terhadap pasien
• Jika keadaan sudah sangat parah dan susah
diharapkan lahi untuk hidup, maka pasien
dituntun untuk mengucapkan kalimat Tauhid : La
ilaha Illah. (artinya : Tiada tuhan selain Allah ).
Sesuai Sabda Nabi : Kepada orang yang sakit
parah parah ajarkan olehmu membaca kalimat :
La Ilaha Ilallah. ( Riwayat Muslim )
• Perihal diatas dilakukan hanya jika dia belum
pernah mengucapkan kalimat syahadat.dan
dalam kondisi masih bisa diajak bicara. Tapi jika
tidak bisa, maka jangan dipaksakan, karena
khawatir akan terjadi kesalahan ucap yang
merupakan kalimat terakhir dimasa hidupnya.
• Bagi keluarga hendaklah membaca surat yasin.
Karena bacaan yasin itu bukan hanya bagi
orang yang sudah meninggal, tapi juga bagi
orang yang akan meninggal dunia. Demi akan
diringankan proses kematiannya. Sebagaimana
sabda nabi : Yaasin adalah jantungnya al
Qur’an. Tidak dibaca oleh seseorang yang
menghendaki Allah dan negeri akhirat,
melainkan diberi ampunan baginya. Untuk itu,
bacalah ia atas orang-orang yang hendak
meninggal dunia di antara kalian ( HR. Imam
Ahmad, Abu Dawud, an Nasa’I, al Hakim dan
Ibnu Hibban )
• Jika Pasien sudah menunjukkan tanda-tanda
kematian, segera membisikkan kalimat yang
baik dan memasrahkan pada yang diatas, lalu
menutup kedua matanya dengan telapak tangan
kanan kita atau keluarganya sambil
memohonkan ampun padanya.
• Jika tidak bisa ditutup matanya, maka letakkan
kapas-kapas basah diatas matanya.
• Selanjutnya ditutup tubuh jenazahnya dengan
kain.sebagai bentuk penghormatan.sebagimana
sabda nabi : “ Dari Aisyah : Sesungguhnya nabi
SAW. Ketika beliau wafat ditutup dengan kain “
( HR. Bukhori na muslim
” Bahwasanya seorang yang berdosa tidak
akan memikul dosa orang lain, dan
bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya” ( QS. An Najm 38-39 )

Terima Kasih
STIKES Hafshawaty Zainul Hasan

Anda mungkin juga menyukai