Anda di halaman 1dari 19

Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

PERAN NUKLIR KOREA UTARA SEBAGAI


INSTRUMEN DIPLOMASI POLITIK INTERNASIONAL

Oleh: Andi Purwono1 dan Ahmad Saifuddin Zuhri2

Abstraksi
Korea Utara kembali menjadi sorotan dunia atas pengembangan
program nuklirnya. Setelah mengambil langkah swasembada pangan dan
nasionalisasi seluruh lahan dan industri, Korea Utara mengembangkan industri
nuklir sebagai upaya memodernisasi persenjataan militernya. Korea Utara
telah menjadikan nuklir sebagai instrumen diplomasi terhadap dunia
internasional demi meraih kepentingan nasionalnya. Alasan Korea Utara
menggunakan nuklir sebagai alat diplomasi adalah pertama, alasan rejim
survive. Korea Utara menganggap efek deterrent kepemilikan kemampuan
serang nuklir akan menggaransi kelangsungan hidup rejim Pyongyang yang
tidak lain adalah rejim komunis yang masih ingin eksis di belahan bumi.
Kedua, alasan ekonomi. Korut menggunakan program nuklirnya
sebagai instrumen diplomasi untuk mendapat bantuan ekonomi. Adapun
konsesi yang diberikan Korea Utara adalah seperti penghentian sementara
program nuklirnya atau ijin inspeksi IAEA dilakukan dengan imbalan bantuan
makanan dan bahan bakar dari Cina dan Korea Selatan, serta pembangunan
reaktor nuklir sipil di Korea Utara oleh pihak Korea Selatan dan Jepang. Korea
Utara bahkan meminta konsesi untuk sekedar hadir di meja perundingan,
sebagaimana syarat Pyongyang agar Washington mencairkan rekening 25 juta
dollar miliknya yang dibekukan di Makau tahun 2005 sebelum kembali ke meja
perundingan.
Ketiga, alasan keamanan. Bagi Korea Utara, program nuklirnya
merupakan cara diplomasi yang efektif untuk membawa Amerika Serikat
mengarah pada langkah negosiasi. Meskipun pada awalnya, tujuan
penegembangan reaktor nuklir di Korea Utara ditujukan untuk penelitian.
Namun seiring dengan berkembangnya dinamika politik internasional, Korea
Utara pun menggunakan teknologi nuklir yang dimilikinya sebagai sebuah
bentuk diplomasi koersif dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan
nasionalnyawilayah dan keberadaan NKRI.

Kata kunci: Nuklir, Diplomasi, Politik Internasional

1
Dosen HI FISIP Unwahas
2
Mahasiswa HI FISIP Unwahas

SPEKTRUM 1 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

terjadi secara berturut-


A. Latar Belakang Masalah turut pada tahun 1996,
Korea Utara kembali menjadi 1997, dan 2000 di Korea
fokus perhatian Internasional Utara. Sejalan dengan
dengan program nuklirnya. lemahnya perekonomian
Untuk membatalkan program negaranya, dalam bidang
tersebut, Amerika Serikat militer Korea Utara
bersama dengan Jepang, Korea memiliki 1,08 juta personil
Selatan dan Cina berupaya untuk militer atau sekitar 44%
membujuk Korea Utara agar dari total populasi. Korea
segera menghentikan Utara juga telah
keberlanjutan program menghabiskan 20–25 %
nuklirnya. Program nuklir ini total GNP (Gross National
dinilai akan berdampak pada Product) negara dalam
munculnya bencana besar pengembangan program
seperti kelaparan, kesengsaraan senjata nuklirnya. Pada
dan kematian. Di samping awal tahun 1994 Korea
membahayakan bagi lingkungan, Utara memproduksi
kesehatan dan kehidupan plutonium untuk
manusia, nampaknya program pembuatan 2 senjata
nuklir ini juga berpengaruh pada nuklir, sedangkan hingga
terjadinya kemerosotan sampai saat ini
ekonomi di sebagian negara diperkirakan telah
kawasan seperti Amerika Serikat, memproduksi 5–7 senjata
Jepang, Cina, Korea Selatan serta nuklir dengan berbagai
beberapa negara lainya. Muncul tipe. Adapun salah satunya
juga kekhawatiran dunia adalah (CNN) yakni rudal
internasional akan terjadinya yang mempunyai hulu
bahaya peristiwa perlombaan ledaknya paling tinggi.
senjata. Pengembangan senjata
Kemerosotan Korea Utara nuklir Korea Utara
terjadi sejak tahun 1990-an memberikan efek negatif
dengan adanya pemutusan pada kepentingan ekonomi
hubungan kerjasama bilateral negara–negara Seperti
dengan mitra dagang utamanya, Amerika Serikat, Jepang,
yaitu USSR serta munculnya Cina, dan bahkan Korea
pengaruh dari Eropa Timur yang Selatan. Hal ini di sebabkan
mengkombinasikan peristiwa karena banyaknya pelaku
kelaparan akibat dari terjadinya usaha yang membatalkan
peristiwa bencana banjir yang investasinya dikawasan

SPEKTRUM 2 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

Asia Timur dengan alasan Apabila misil–misil


keamanan3. Dalam konteks tersebut dilengkapi nuklir
politik internasional, kepemilikan sebagai hulu ledaknya,
senjata nuklir oleh suatu negara maka bisa menjadi senjata
memang menjadikan perubahan, pemusnah massal.
terutama rawan konflik. Pada tahun 2004 Korea
Mengingat karena senjata Utara melakukan uji coba
tersebut memiliki nilai tawar nuklirnya yang ketiga
yang sangat tinggi, maka nuklir setelah sebelumnya telah
dapat dijadikan sebagai suatu melakukan uji coba pada
instrumen kekuasaan negara tahun 1993 dan 1998. Kini,
yang optimal saat ini. Sayangnya di wilayah Hamgyong,
keberadaan nuklir dapat Korea Utara kembali
memunculkan permasalahan melakukan pengetesan
ketegangan baru di berbagai Taepodoong-II yang
belahan dunia termasuk seperti memiliki daya ledak sekitar
yang terjadi di Asia Timur. 15 kilo ton TNT. Senjata ini,
Dalam bidang persenjataan, secara sepintas mendekati
Korea Utara juga telah berhasil daya ledak bom Hiroshima
mengembangkan misil dengan pada tahun 1945. Maka,
jarak jangkau menengah dan atas klaim keberhasilanya
tinggi seperti Taepodong-1 yang dalam melakukan uji coba
memiliki daya jangkau 1.500– nuklir tersebut, Korea
2.500 Km, dan memiliki hulu Utara mendapat tekanan
ledak 1.000 kg-1.500 kg. Jenis dari dunia Internasional
Taepodong-I ini digunakan untuk untuk segera
mengorbitkan satelit utama meninggalkan program
Korea Utara, dan telah persenjataan nuklirnya. Uji
diluncurkan pada tanggal 31 coba nuklir tersebut dinilai
Agustus 1998. Sedangkan rudal dapat mengancam
Taepodong-II yang diluncurkan ketentraman dan stabilitas
pada 6 Agustus 2003 memiliki keamanan negara–negara
daya jelajah 4.400 km sampai Internasional. Oleh karena
6.700 km diperkirakan mampu itu, beberapa negara
menjangkau Amerika Serikat seperti Amerika serikat
(Alaska), India, Pakistan, serta dan negara–negara
seluruh wilayah Indonesia. sekutunya dikawasan Asia
Timur meminta kepada
3
Markus Noland, The Economic Dewan Keamanan (DK)
Implications of a North Korea Nuclear Test, Asian PBB agar segera
Policy, Washington D.C., 2006, hal. 25-39

SPEKTRUM 3 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

menjatuhkan sanksi bagi Korea tekanan dan reaksi keras


Utara4. Pyongyang juga didesak dari dunia internasional
banyak pihak untuk ikut atas pengembangan
bergabung ke dalam nuklirnya terutama sejak
kesepakatan Non-Proliferasi dilakukan uji coba
Nuklir (NPT)5 sebagai upaya nuklirnya pada tahun
program penghentian 2004. Meskipun demikian,
pengembang-biakan nuklir. reaksi dan tekanan
Atas berbagai desakan internasional tidak
internasional, akhirnya Korea menjadikan surut pada
Utara masuk menjadi anggota aksi nekatnya. Korea Utara
NPT pada tanggal 12 Desember beranggapan bahwa
1985. Tidak lama, setelah 18 sebagai negara kecil yang
bulan menjadi anggota Korea memiliki banyak
Utara kemudian berniat keterbatasan, ia
mengakhiri kesepakatan membutuhkan suatu
tersebut. Bagi Korea Utara, NPT strategi untuk mencapai
dinilai tidak mampu melindungi kepentingan nasionalnya,
keamanan dan pengakuan termasuk geliat untuk
kedaulatan negaranya6. Atas melakukan pengembangan
sikap ini, akhirnya Korea Utara nuklirnya.
kembali mengalami banyak Dari latar belakang
tersebut, penulis merasa
4
Sikap Amerika Serikat dan negara- tertarik untuk
negara sekutunya di Kawasan Asia Timur mengkajinya. Selain
dengan meminta PBB (Perserikatan Bangsa-
bangsa) untuk segera menjatuhkan sanksi permasalahan-
terhadap Pyongyang. AS dan sekutunya permasalahan yang terjadi
melihat bahwa Korea Utara telah melanggar di Semenanjung Korea
pada bab tujuh Piagam PBB antara lain yang
mengatur perihal ancaman terhadap
sangat kompleks, bagi
ketenteraman serta tindakan untuk penulis, program
melakukan agresi. Adapun sanksi yang pengembangan nuklir
dijatuhkan terhadap Korea Utara berupa Korea Utara sangat
embargo ekonomi dan militer. Lihat juga,
http://www.jurnalhukum.blogspot.com penting bagi dunia
5
NPT (Non-Proliferasi Nuclear) perpolitikan internasional.
merupakan suatu kesepakatan yang berisi Oleh sebab itu, penelitian
tentang pelarangan dalam pengembangbiakan pada skripsi ini penulis beri
serta kepemilikan senjata nuklir sebagai
senjata pemusnah massal. judul “Peran Nuklir Korea
6
Paul Kerr, Arms Control Association Utara Sebagai Instrumen
Fact Sheet: Cronology of U.S-North Korean Nuclear Diplomasi Dalam Politik
and Missile Diplomacy, Analisys, Washington Internasional”.
D.C., 2003

SPEKTRUM 4 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

Rumusan Masalah Bangsa) serta memukul usaha-


Setelah melihat latar usaha non-proliferasi. Pada saat
belakang masalah tersebut, itu, Korea telah mendapat
penulis merumuskannya kecaman keras dari masyarakat
menjadi: “Mengapa Korea Utara internasional dan PBB, untuk
menggunakan nuklir sebagai segera menghentikan program
instrumen diplomasi bagi nuklirnya dan secara damai
kepentingan nasionalnya ?” kembali dalam NPT. Jika tidak,
Pembahasan maka akan diadukan pada DK-
Seiring dengan perkembangan PBB untuk ditindak lanjuti.
dan dinamika politik internasional, isu Akhirnya, pada tahun 2008
krisis nuklir Korea Utara telah Korea Utara telah menuruti apa
berhembus sejak era 1990-an. Akan yang diharapkan masyarakat
tetapi, pada saat itu dunia internasional.
internasional masih belum Meningkatnya
memercayai isu tersebut. Korea Utara ketegangan di Asia Timur saat ini
semakin mencengangkan dunia hanyalah sebuah episode dari
dengan mengeluarkan diri dari perjalanan Korea Utara dalam
Perjanjian Non-Proliferasi Nuclear mengembangkan senjata
(NPT) pada tanggal 10 Januari 2003, nuklirnya sejak tahun 1970.
dan pada tahun 2005 langsung Pada 5 April 2009 lalu, Korea
mengklaim atas kepemilikan sejumlah Utara akhirnya meluncurkan
senjata nuklir aktif yang tidak roket dari Musudan-ri, sebuah
digunakan untuk kepentingan publik fasilitas militer di pesisir timur
dan perdamaian akan tetapi untuk Korea Utara. Klaim Korut bahwa
kepentingan militer. peluncuran roket ini adalah misi
Pada tanggal 9 Oktober 2006, penempatan satelit
Korea Utara dinyatakan telah berhasil komunikasinya dianggap sebagai
melakukan uji coba nuklir tipuan oleh Amerika Serikat dan
pertamanya, yang diuji pada sebuah Jepang. Keduanya meyakini
terowongan di pantai timur, dan bahwa di balik alasan resmi
ledakan yang terjadi menimbulkan tersebut Korea Utara berusaha
gempa berkekuatan 4,2 Mb (body menguji hasil pengembangan
wave magnitude) yang langsung daya jangkau peluru kendalinya
mendapatkan banyak protes dari yang diperkirakan memiliki
negara tetangga terdekatnya, yaitu jangkauan hingga wilayah
Korea Selatan dan Jepang. Uji Coba ini Alaska, sebagai bagian dari
dipandang mengancam stabilitas program senjata nuklir Korea
regional, melanggar kehendak DK-PBB Utara.
(Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-

SPEKTRUM 5 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

Pada Mei 2009, Korea Utara pihak (Six-Party Talk) dan


kembali meluncurkan rudal diatas kembali mengaktifkan reaktor
negara Jepang yang diklaim sebagai nuklirnya di Yongbyon yang
rudal pengecek cuaca. Hal ini menjadi telah dimatikan sejak tahun
api kemarahan dunia internasional 2007. Korea Utara bahkan
terhadap Korea Utara, karena dengan bertindak lebih jauh lagi dengan
nyata telah menunjukkan adanya mengusir tim inspeksi IAEA dari
ancaman yang keras terhadap instalasi nuklirnya di Yongbyon7.
perdamaian dan ketentraman negara Perkembangan ini merupakan
lain. Oleh karena itu, mereka meminta sebuah setback yang signifikan
kepada Dewan Kemanan PBB agar bagi perundingan Six-Party Talk.
Korea Utara dijatuhkan sanksi Alasan utama Korea Utara
berdasarkan Bab Tujuh dari Piagam dalam mempertahankan
PBB yang mengatur mengenai nuklirnya adalah untuk
“ancaman terhadap ketentraman” melindungi keamanan
dan “tindakan untuk melakukan negaranya terutama dari agresi
agresi”. Akhirnya, embargo yang militer Amerika Serikat yang
terjadi pada Korea Utara yang dipandang sebagai ancaman.
berujung pada semakin diisolasikan Maka, dengan cara diplomasi
dari pergulatan bangsa-bangsa koersifnya ini pulalah, Korea
semakin gencar. Perwakilan Energi Utara mengancam balik Amerika
Atom International melaporkan Serikat serta sekutu-sekutunya.
bahwa uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara juga meyakini
oleh Korea Utara telah mengancam bahwa program nuklirnya
rejim anti pengembangbiakan bahan adalah sarana (instrumen)
nuklir dan juga telah menciptakan diplomasi yang efektif untuk
konflik keamanan yang cukup serius, membawa Amerika Serikat
tidak hanya pada kawasan Asia Timur terhadap meja
tetapi juga untuk seluruh masyarakat negosiasi(perundingan),
internasional maupun sebagai suatu alat
Menanggapi aksi Korut tersebut, penjamin keamanan rejimnya.
Dewan Keamanan PBB segera Dalam proses negosiasi itu,
mengeluarkan pernyataan Korea Utara memercayai bahwa
kecamannya dan menegaskan bahwa selain menjaga keamanan
peluncuran roket Korut telah rejimnya, program nuklir itu juga
melanggar resolusi DK PBB nomor akan bisa mendapat keuntungan
1718. Tidak terima dengan kecaman ekonomi seperti program
Dewan Keamanan PBB tersebut, Korea
Utara kembali mengancam akan
7
meninggalkan perundingan enam Harian Republika, edisi 14
April 2009

SPEKTRUM 6 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

bantuan pangan, pendanaan, dan ledak senjata nuklir dan


sebagainya. Oleh karena itu, tidak membuat Amerika Serikat
berlebihan untuk mengatakan bahwa mengkaji ulang
Korea Utara mengejar program nuklir hubungannya dengan Cina.
sebagai strategi inti agenda utama Delapan tahun kemudian
nasional. Dengan kata lain, Korea (1972), presiden Amerika
Utara menggunakan nuklir sebagai Serikat Richard Nixon
instrumen diplomasi dengan negara- melakukan kunjungan
negara “lawan” demi meraih kenegaraan ke Beijing untuk
kepentingan nasionalnya. Berikut melakukan normalisasi
adalah alasan-alasan nuklir Korea hubungan Amerika Serikat-
Utara sebagai instrumen diplomasi: Cina.
A. Alasan Regim Survive Selama masa
Sekalipun perang Korea pemerintahan Bush Junior8,
telah berakhir lebih dari lima Korea Utara dianggap
dasawarsa lalu (1953), secara sebagai bagian dari “Poros
teknis perang Korea belum Kejahatan” (Axis of Evil)
berakhir karena situasi perang bersama Iran dan Irak. Dunia
Korea mereda setelah menyaksikan bagaimana dua
ditandatanganinya perjanjian negara berdaulat,
gencatan senjata dan bukannya Afghanistan dan Irak,
sebuah perjanjian damai. Korea diinvasi oleh Amerika
Utara masih merasa terancam Serikat. Pesan bagi
dengan penempatan 27 ribu Pyongyang sangat jelas;
tentara Amerika Serikat di Korea pertama, tidak ada hukum
Selatan, ditambah 47 ribu tentara internasional yang bisa
Amerika Serikat lainnya di Jepang. melindungi suatu negara
Korea Utara tidak akan dari aksi super power
melupakan bagaimana Cina pada Amerika Serikat. Kedua,
dekade 1950-an mengalami tiga satu-satunya hal yang dapat
kali ancaman serangan nuklir dari menghalangi Amerika
Amerika Serikat. Ancaman Serikat melakukan serangan
serangan nuklir pertama dialami adalah kepemilikan senjata
Cina karena bantuan militer Cina pemusnah masal, termasuk
pada Korea Utara saat perang senjata nuklir sebagai the
Korea. Dua ancaman lainnya ultimate weapons of mass
dialami Cina berkaitan dengan destruction. Korea Utara
konflik Cina-Taiwan tahun 1955
8
dan 1958. Akhirnya pada tahun Bush Junior adalah sebutan
1964 Cina berhasil melakukan uji dari Presiden Amerika, George W.
Bush.

SPEKTRUM 7 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

menganggap efek deterrent kategori negara miskin.


kepemilikan kemampuan serang Adapun kemiskinan itu
nuklir akan menggaransi ditopang oleh beberapa
kelangsungan hidup rejim faktor seperti, semakin
Pyongyang. Selain itu, langkah menurunnya perekonomian
Korea Utara dalam negara dengan hilangnya
mempertahankan nuklirnya adalah strategi perdagangan
untuk melindungi keamanan rejim dengan negara kesatuan
komunisnya dari agresi militer Soviet. Selain itu, faktor yang
Amerika Serikat yang dipandang mendorong Korea Utara
sebagai ancaman. Maka, dengan menjadi negara miskin
cara diplomasi koersifnya ini adalah ketidakmampuannya
pulalah, Korea Utara dapat Korea Utara dalam
mengancam balik Amerika Serikat mengimpor barang-barang
serta sekutu-sekutunya. yang diperlukan untuk
B. Alasan Ekonomi menampung industri
Keberadaan nuklir Korea negaranya, sehingga
Utara dirasa telah mengancam menyebabkan kemelesetan
eksistensi negara-negara ekonomi9. Keterpurukan
internasional, khususnya Amerika tersebut disusul dengan
Serikat terutama menyangkut adanya pendidikan dan
hegemoninya di kawasan Asia kesehatan yang rendah serta
Timur. Kepentingan perekonomian kurang memadahi, juga
Amerika Serikat di Semenanjung munculnya bencana banjir
Korea sedikitnya mengalami yang kemudian diikuti
penurunan akibat dari dampak kemarau dasyat selama
keberadaan nuklir Korea Utara. beberapa tahun. Fenomena
Hal itu juga dirasakan oleh negara- tersebut bermula sejak
negara sekutunya seperti Jepang, tahun 1997, dan menjadi
Korea Selatan, bahkan Cina, yang salah satu faktor pendukung
merupakan negara relasi Korea melemahnya perekonomian
Utara sendiri. Korea Utara10.
Sebelum mengembangkan
nuklir, perekonomian Korea Utara
memang telah melemah. 9

Sepanjang tahun 1990-an, Korea http://www.csis.or.id/scholars_opinion


Utara mengalami berbagai macam _view.asp?op_id=44&tab=1, diakses
pada 31 Maret 2010 pada pukul 23.28
kesulitan dalam menyeimbangkan WIB
10
perekonomian negaranya, dan
mengakibatkan masuk daftar http://en.wikipedia.org/wiki/North_Ko
rea#Birth_of_North_Korea, diakses

SPEKTRUM 8 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

Rapuhnya perekonomian bantuan ekonomi. Adapun


Korea Utara juga akibat dari konsesi yang diberikan Korea
lamanya proses penerimaan Utara adalah seperti
bantuan dari Organisasi penghentian sementara
Internasional (PBB), serta hutang program nuklirnya atau izin
luar negerinya yang tinggi, juga inspeksi IAEA dilakukan
GNP (Gross National Poduct) yang dengan imbalan bantuan
semakin menurun. Faktor makanan dan bahan bakar
kemiskinan Korea Utara juga dari Cina dan Korea Selatan,
didukung atas kegagalannya serta pembangunan reaktor
Pyongyang dalam melakukan uji nuklir sipil di Korut oleh
coba senjata kelimanya, yakni pihak Korea Selatan dan
Taepodong II. Bersamaan dengan Jepang. Korea Utara bahkan
krisis nuklir, Pyongyang akhirnya meminta konsesi untuk
mendapatkan tekanan dari sekedar hadir di meja
negara-negara internasional perundingan, sebagaimana
terutama terkait pengembangan syarat Pyongyang agar
nuklirnya di wilayah Yongbyon. Washington mencairkan
Saat ini Korea Utara telah berhasil rekening 25 juta dollar
mengembangkan beberapa miliknya yang dibekukan di
macam senjata nuklir yang Makau tahun 2005 sebelum
disinyalir telah mampu kembali ke meja
menandingi kecanggihan teknologi perundingan.
Amerika Serikat. Keberadaan Di tahun 2003, Korea
senjata-senjata nuklir tersebut Utara juga pernah
merupakan upaya keras dari mengutarakan niatnya
pemerintah Korea Utara untuk mengembangkan senjata
membuktikan kepada rakyat dan nuklir agar menghemat
dunia internasional bahwa sejalan pengeluaran bagi angkatan
dengan perekonomian negaranya bersenjatanya. Dengan
yang lemah, Korea Utara ternyata adanya nuclear deterrent,
masih mampu menciptakan maka Pyongyang berharap
persenjataan nuklirnya. dapat mengurangi jumlah
Korut menggunakan tentaranya yang mencapai
program nuklirnya sebagai 1,1 juta orang dan
instrumen diplomasi untuk mengalokasikan lebih
“memeras” negara-negara di banyak uang untuk ekonomi
sekitarnya dalam hal memberikan sipilnya.
C. Alasan Keamanan
pada 31 Maret 2010 pada pukul 23. 37 WIB

SPEKTRUM 9 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

Bagi Korea Utara, program atau tujuannya dengan


nuklirnya merupakan cara memiliki nuklir yaitu:
diplomasi yang efektif untuk 1. Menjaga keamanan rejim
membawa Amerika Serikat Korea Utara, karena
mengarah pada langkah negosiasi. pada umumnya
Bahkan, Korea Utara menjadikan Pyongyang menganggap
nuklir sebagai suatu alat penjamin Washington sebagai
keamanan rejimnya. Presiden ancaman utama di
George W. Bush menilai, bahwa kawasan Asia Timur.
tindakan Korut itu “secara Amerika Serikat pun
kategoris tidak bisa diterima”. akhirnya mengawasi
Nuklir merupakan sebuah Korea Utara sebagai
“ancaman” besar terhadap negara pendukung
perdamaian dan stabilitas teroris.
masyarakat internasional, serta 2. Dengan kepemilikan
aturan Non-Proliferasi Nuclear senjata nuklir, Korea
(NPT). Dewan Keamanan (DK) PBB Utara akan memiliki
pun langsung bergerak cepat posisi unggul dalam
untuk mengadakan pertemuan negosiasi di dalam
darurat menyikapi perkembangan percaturan internasional,
terbaru dari Korea Utara tersebut. terutama dalam
PBB telah mengadakan pertemuan hubungannya dengan
di New York, dan akan bekerja erat Amerika Serikat.
dengan mitra-mitranya untuk Keamanan rejim bisa
mengajukan tanggapan Korea Utara dicapai
masyarakat internasional. sempurna melalui
Meskipun pada awalnya, perbaikan hubungan
tujuan penegembangan reaktor dengan Amerika Serikat.
nuklir di Korut ditujukan untuk 3. Memenuhi kebutuhan
penelitian. Namun seiring dengan sumber daya negaranya,
berkembangnya dinamika politik dengan adanya nuklir
internasional, maka Korea Utara yang dimilikinya maka
pun menggunakan teknologi nuklir ketika ia diminta untuk
yang dimilikinya sebagai alat menutupnya dan
diplomasi, yakni berupa sebuah menyetujuinya, Korut
bentuk diplomasi koersif dalam akan diberikan imbalan
rangka mencapai tujuan atau berupa pasokan solar
kepentingan nasionalnya. Jadi yang sangat banyak
dapat kita lihat bahwa ataupun pencabutan
kepentingan nasional Korea Utara sanksi-sanksi ekonomi

SPEKTRUM 10 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

yang pernah diberikan cukup mengusik ini.


kepadanya. Terutama negara-negara
Korut selalu ingin yang memiliki hubungan
bernegosiasi langsung dengan AS yang cukup potensial
dan bukannya Korea Selatan, yang terhadap Korea Utara,
dianggap hanya negara boneka seperti Jepang, Korea
bentukan AS. Dengan bernegosiasi Selatan, Amerika Serikat dan
langsung Vis-à-vis Amerika Serikat, Cina. Negara-negara ini
Korea Utara memberikan sinyal harus lebih serius dalam
pada dunia bahwa dirinya adalah menemukan solusi-solusi
lawan yang sepadan dengan atau upaya-upaya dalam
Amerika Serikat. Gabungan dari menghentikan
militer, ekonomi dan politik ini pengembangan senjata
membuat Korea Utara sangat unik. nuklir yang dimiliki Korea
Biasanya negara-negara Utara. Setiap tindakan yang
mengembangkan senjata nuklir diambil untuk menghadapi
dengan sangat rahasia untuk Korea Utara pun harus
menghindari intervensi luar. dipikirkan secara matang
Namun rejim Korea Utara terlebih dahulu agar tidak
melakukan hal yang sebaliknya meningkatkan ketegangan
dengan mengakui secara terang- yang lebih memicu untuk
terangan keinginan mereka untuk berbuat hal-hal yang nekat
menjadi negara nuklir. Beberapa dan mengancam
pengamat menyebut perilaku perdamaian dunia.
Korea Utara sebagai eksibisionis PENUTUP
atom (atomic exhibionist). Dengan Korea Utara adalah
menunjukkan pada dunia bahwa sebuah negara yang terletak
Korea Utara sangat berbahaya, berdekatan dengan negara-
maka Korea Utara berharap dapat negara besar seperti, Amerika
memeras lebih banyak konsesi Serikat, Jepang, Cina, juga Uni
dari dunia internasional. Sovyet. Berdasarkan letaknya
Untuk menghadapi tindakan yang strategis di Kawasan Asia
Korea Utara yang dilihat sudah Timur, wilayah Semenanjung
sangat mengganggu ketentraman Korea menjadi rawan konflik.
keamanan baik itu di kawasan Dalam sejarahnya, Semenanjung
regional maupun di kawasan Korea merupakan wilayah bekas
internasional, maka sudah jajahan Jepang, yang
seharusnya seluruh masyarakat sebelumnya telah muncul dan
internasional bekerjasama untuk berdiri kerajaan-kerajaan besar
memecahkan permasalahan yang

SPEKTRUM 11 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

seperti, kerajaan Koryo, Choson dan hilangnya strategi perdagangan


Silla. dengan kesatuan Soviet dan
Pada awalnya Korea Utara ketidakmampuan Korea Utara
adalah tergabung dengan wilayah untuk mengimpor barang–
Korea Selatan, namun karena barang yang mampu
terjadinya perselisihan antara menampung industri negaranya.
keduanya, akhirnya berimbas pada Dampaknya, Korea Utara
terjadinya perang saudara antar Korea mengalami kemorosotan
di Semenanjung Korea. Pemisahan ekonomi secara drastis. Selain
Semenanjung Korea menjadi semakin itu, faktor pendidikan menjadi
tegang sehubungan dengan terjadinya semakin rendah, faktor
peristiwa Perang Dingin yang kesehatan yang tidak memadai,
dilakukan Amerika Serikat dan Uni serta munculnya bencana besar
Soviet selama tiga tahun. Namun seperti banjir yang diikuti
selama terjadinya Perang Dingin (cold kemarau dahsyat selama
war), kedua Korea bersedia untuk beberapa tahun, sejak tahun
menandatangani perjanjian genjatan 1997. Semua faktor itulah yang
senjata pada bulan Juli 1953 dan menjadi pendukung lemahnya
sekaligus mengakhiri perang saudara perekonomian Korea Utara yang
yang selama ini terjadi. Dampak dari berimbas pada krisis yang
perang saudara itu sendiri berupa berdampak pada permasalahan
kesengsaraan, sekaligus menyebabkan kelaparan, kemiskinan, tingkat
masyarakat antara kedua Korea pengangguran yang tinggi dan
menjadi saling mencurigai. Sehingga naiknya angka kriminalitas.
dari kasus itulah menyebabkan Langkah yang ditempuh
terjadinya pertentangan dan pemerintah Korea Utara adalah
ketegangan antar kedua wilayah dengan berupaya membuat
Korea hingga sampai saat ini. swasembada pangan dan
Korea Utara termasuk dalam melakukan pembangunan
kriteria negara miskin. Hal tersebut berbagai industri yang
dapat dijelaskan bahwa sepanjang didasarkan atas sumber alam
tahun 1990-an Korea Utara dan perdaganganya dengan Uni
mengalami berbagai macam kesulitan Soviet, Cina, serta negara-
dalam menyeimbangkan negara komunis lainnya.
perekonomian negaranya yang pada Pemimpin Korea Utara juga
akhirnya menggolongkan Korea Utara menasionalisasikan seluruh
sebagai negara miskin. Kemiskinan itu lahan dan industri dalam
dipengaruhi oleh beberapa faktor negerinya dengan menghapus
seperti; semakin menurunnya pemilikan lahan pertanian
perekonomian negara dengan secara pribadi dengan pertanian

SPEKTRUM 12 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

kolektif. Selain itu, dari segi Meskipun secara militer


pertambangan dan industri Korea Utara tergolong dalam
pemerintah juga mengembangkan jajaran lima negara penghasil
batu bara, biji besi, timbel, dan seng senjata terbesar namun dengan
sebagai mineral utamanya. Mineral ini kemampuan ekonomi yang
kemudian digunakan untuk lemah akan menunjang pada
menghasilkan baja, mesin, pupuk, melemahnya sistem militer
bahan kimia yang diperlukan Korea Utara, sedangkan dalam
pemerintah untuk memodernisasi permasalahan kepentingan
angkatan bersenjata, pertanian, dan politik Korea Utara berupaya
industri negara. untuk menciptakan stabilitas
Kini Korea Utara kembali negara menjadi lebih baik.
menjadi sorotan dunia atas Nuklir diandalkan memiliki
pengembangan program nuklirnya. kemampuan sebagai senjata
Setelah mengambil langkah untuk meningkatakan posisi
swasembada pangan dan nasionalisasi tawar Korea Utara dalam
seluruh lahan dan industri, Korea percaturan Internasional.
Utara kemudian bergeliat Mencermati hal-hal tersebut, uji
mengembangkan industri nuklir coba nuklir bisa dimaknai
sebagai upaya memodernisasi sebagai bagian strategi
persenjataan militernya, meskipun penguatan kemampuan politik
awalnya bertujuan untuk tujuan luar negeri Korea Utara yang
damai. Dalam konteks nuklir, Korea juga dimaksudkan untuk
Utara mempunyai peran dalam memeperkuat posisi tawar
menempatkan nuklir sebagai politiknya dalam percaturan
kepentingan dalam permasalahan internasional. Hal ini bisa kita
sistem politik luar negeri negaranya. telusuri dari realitas bahwa
Dalam konteks tersebut, senjata nuklir Korea Utrara menghadapi
kemudian diakui memiliki kelebihan implikasi politik dan ekonomi
ekstra dibanding senjata konvensional akibat perang Korea dan
lainya. Terdapat sejumlah faktor yang hubungan yang terisolasi dari
dapat digunakan untuk menjelaskan dunia internasional.
ketertarikan sebuah negara terhadap Pada situasi ini fokus
persenjataan nuklir. Namun, dalam perhatian Korea Utara adalah
konteks Korea Utara akan digunakan dengan penggalangan kekuatan
dua faktor untuk menjelaskan nasionalnya (militer). Ini
ketertarikan tersebut yaitu, kapitalis merupakan pilihan rasional yang
kekuatan militer konvensional Korea diambil dalam memperkuat
Utara yang rendah dan kepentingan posisi tawar untuk memperoleh
politis. kompensasi politik ekonomi

SPEKTRUM 13 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

yang dibutuhkan. Harapannya, dengan ditakutkan menyebabkan


dihentikanya program nuklirnya, mengalirnya puluhan ribu
Korea Utara akan mendapatkan pengungsi ke negara-negara
sejumlah bantuan dalam bidang sekitar Korea Utara. Akhirnya,
finansial dan bidang-bidang yang lain langkah yang diambil adalah
dari Amerika dan sekutunya. dengan upaya diplomasi yang
Sementara dalam hal politis lebih menghasilkan Agreed
dilandasi pada kepentingan untuk Framework 1994, dan kemudian
menaikan posisi tawar (bargaining berakhir dengan pengingkaran
position) dilevel internasional. Pyongyang atas Gedung Putih
Senjata nuklir digunakan pada terobosan-terobosan
sebagai sarana untuk menekan diplomasi lanjutan mulai Three
komunitas internasional agar Ways Talk higga Six Party Talk
melibatkan Korea Utara dalam dengan melibatkan Korea
percaturan global. Selain itu, Korea Selatan, Cina, Amerika Serikat,
Utara ingin memajukan kepentingan- Jepang dan Rusia. Korea Utara
kepentingan lainnya, terutama juga akhirnya secara terang-
pencabutan sanksi keuangan terangan menarik diri dari
internasional yang diterimanya. Dalam perjanjian NPT mengusir tim
sistem internasional yang anarkis, monitoring PBB, melepas segel
stabilitas akan dicapai melalui kamera pengawasan nuklirnya,
perimbangan dengan kekuatan bahkan melanjutkan proses
(balance of power). Perimbangan ini pengayaan nuklirnya pada bulan
bersifat dinamis yaitu, setiap saat Oktober 2002.
dapat berubah sejalan dengan Paling tidak, Korea Utara
perubahan-perubahan yang telah menjadikan nuklir sebagai
berkembang baik melalui diplomasi instrumen diplomasi terhadap
ataupun perang, baik ditingkat dunia internasional demi meraih
nasional maupun internasional. kepentingan nasionalnya.
Beberapa pendekatan yang Alasan Korea Utara
dilakukan oleh Amerika Serikat menggunakan nuklir sebagai alat
terhadap Korea Utara baik diplomasi adalah pertama,
menggunakan sanksi, bantuan dan alasan rejim survive. Korea Utara
kemanusiaan tidak pernah menganggap efek deterrent
memberikan hasil sesuai tujuan. kepemilikan kemampuan serang
Apalagi sanksi yang dijatuhkan nuklir akan menggaransi
Amerika Serikat ditentang oleh kelangsungan hidup rejim
Jepang, Korea Selatan dan Cina. Pyongyang yang tidak lain
Pemberian sanksi ini membuat kollaps adalah rejim komunis yang
ekonomi Korea Utara, sehingga

SPEKTRUM 14 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

masih ingin eksis di belahan bumi. Azwar, Syaifuddin Metode


Kedua, alasan ekonomi. Korut Penelitian, Pustaka Pelajar,
menggunakan program nuklirnya Yogyakarta, 1998
sebagai instrumen diplomasi untuk
“memeras” negara-negara di Bank of Korea, Seoul and Korea
sekitarnya dalam bantuan ekonomi. Trade-Investment Promotion
Adapun konsesi yang diberikan Korea Agency, Seoul (as cited in the
Utara adalah seperti penghentian Economists Intelligence Unit
sementara program nuklirnya atau ijin 2003 Country Report)
inspeksi IAEA dilakukan dengan
imbalan bantuan makanan dan bahan Chandra, Prakash International
bakar dari Cina dan Korea Selatan, Politics, New Dehli, Vikas
serta pembangunan reaktor nuklir Publishing, 1982
sipil di Korea Utara oleh pihak Korea
Selatan dan Jepang. Korea Utara Didik T. A., Diplomasi
bahkan meminta konsesi untuk Kebudayaan Indonesia Melalui
sekedar hadir di meja perundingan, Euro-Asia World Heritage Cities
sebagaimana syarat Pyongyang agar Conference and Expo (WHCCE)
Washington mencairkan rekening 25 Solo 2008, (Skripsi), Departemen
juta dollar miliknya yang dibekukan di Hubungan Internasional,
Makau tahun 2005 sebelum kembali Universitas Wahid Hasyim,
ke meja perundingan. Semarang, 2009
Ketiga, alasan keamanan. Bagi
Korea Utara, program nuklirnya Ecker, Carter. J., Korea Old and
merupakan cara diplomasi yang New a History, Ilchokak, Seoul,
efektif untuk membawa Amerika 1990
Serikat mengarah pada langkah
negosiasi. Meskipun pada awalnya, Husain Usman dan Purnomo
tujuan penegembangan reaktor nuklir Setiady Akbar, Metodologi
di Korea Utara ditujukan untuk Penelitian Sosial, Bumi Aksara,
penelitian. Namun seiring dengan Jakarta, 2003
berkembangnya dinamika politik
internasional, Korea Utara pun Kerr, Paul Arms Control
menggunakan teknologi nuklir yang Association Fact Sheet:
dimilikinya sebagai sebuah bentuk Cronology of U.S-North Korean
diplomasi koersif dalam rangka Nuclear and Missile Diplomacy,
mencapai tujuan atau kepentingan Analisys, Washington D.C., 2003
nasionalnya
PUSTAKA Langton, Chistopher, The
Military Balance: The

SPEKTRUM 15 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

International Institute for Stategic Sarlito, Wirawan, Metode


Studies 2003/ 2004, London, Oxford Penelitian Sosial, PT. Remaja
University Press, 2003 Rosda Karya, Bandung, 2000

Mas’oed, Mohtar Ilmu Hubungan Seung Yoon Yang dan Mohtar


Internasional, Disiplin dan Metodologi, Mas’oed, Sejarah Korea Sejak
LP3ES, Jakarta, 1999 Awal Hingga Masa
Kontemporer, Yogyakarta,
______________ danYang S. Yoon, Gadjah Mada Universuty Press,
Memahami Politik Korea, Gadjah 2003
Mada University Press, Yogyakarta,
2005 Spring, Baker, Missile Defense
Testing Needed To Meet North
Moloeng, Lexy J., Metode Penelitian Korea Threat, Washington, The
Kualitatif, PT. Remaja Rosda Karya, Heritage Foundation Executive
Bandung, 2002 Memorandum, 1999

Nahm, Andrew C., History of The Sukma, Rizal. “Dua Korea dan
Korean People: Korea Tradition and Proses Perdamaian di Asia
Transformation, Hollym International Timur,” dalam Masalah Intra-
Corp, Seoul, 2002 Kawasan dan Prospek Eonomi
Indonesia, (Jurnal Analisis CSIS),
Nicolson, Harold Diplomacy, Oxford tahun XXI, No.3, Mei – Juni 1992
University Press, London, 1960
Wanandi, Jusuf, Masalah
Noland, Markus The Economic Keamanan Asia, (Jurnal) Central
Implications of a North Korea Nuclear for Strategic and Internasional
Test, Asian Policy, Washington D.C., Studies (CSIS) , Jakarta, 1990
2006
Warsito, Tulus Demokratisasi
R. Bogdan and S.J. Tylor (eds), Pasca Kritis 1997 Korea Selatan,
Introduction to Qualitative Research Yogyakarta, Gadjah Mada
Methods, New York, Wiley, 1975 Universty Press, 2005

Roy, S.L., Diplomacy, Penerjemah _____________, Teori-teori


Harwanto dan Mirsawi, Rajawali Politik Luar Negeri, Relevansi
Press, Jakarta, 1991 dan Keterbatasannya, Bigraf
Publishing, Yogyakarta, 1998

MEDIA CETAK:

SPEKTRUM 16 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

Harian Suara Pembaruan, Koran Tempo, edisi


edisi 26 Pebruari 2004 13 Nopember 2003

Harian Kompas edisi 29


Pebruari 2004 INTERNET:
http://www.koreanherald.co
Harian Media Indonesia, .kr/SITE/data
edisi 3 Maret 2003
http://en.wikipedia.org/wiki
Harian Republika, edisi 14 /North_Korea#Birth_of_Nort
April 2009 h_Korea,

Harian Suara Karya, edisi http://www.jurnalhukum.bl


24 April 2003 ogspot.com

Harian Suara Pembaruan http://id.wikipedia.org/wiki/


edisi 29 April 2003 Korea_Utara

Harian Kompas, edisi 26 http://en.wikipedia.org/wiki


April 2003 /Kim_Il_Sung

Harian Suara http://www.ifri.org/files/Sec


Pembaharuan, edisi 25 April 2003 urite_defense/Deterrence_T
oday_Dunn_2007.pdf
Harian Media Indonesia,
edisi 28 Agustus 2003 http://www.kimsoft.
com/korea/nk-nukes.htm
Koran Tempo, edisi 28 April
2003 http://www.kompas.
com
Koran Tempo, edisi 2
Agustus 2003 http://www.cbs.new
s.com/elements/2003/01/10
Koran Tempo, edisi 30 /in_depth_world,timelines5
Agustus 2003 36079.shtml

Koran Tempo, edisi 18 http://en.wikipedia.o


Oktober 2002 rg/wiki/Six_party_talks

SPEKTRUM 17 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional
Andi Purwono& ASZuhri Peran Nuklir Korut Sebagai Instrumen Diplomasi Politik Internasional

http://www.mpfa.go.jp/re
gion/asia-
pasi/n_korea/6party0402.html

http://www.nautilus.org/fo
ra/security/0426A_Koh.html

http://asiacalling.kbr68h.c
om/index.php/archieves/640

http://www.csis.or.id/schol
ars_opinion_view.asp?op_id=44&t
ab=1

http://en.wikipedia.org/wi
ki/North_Korea#Birth_of_North_K
orea

SPEKTRUM 18 Vol. 7, No. 2, Juni 2010


Jurnal Ilmu Politik Hubungan Internasional

Anda mungkin juga menyukai