1 Latar Belakang
2.1 Pengertian
Plasenta previa adalah tertanamnya bagian plasenta dalam segmen
bawah uterus. Istilah ini menggambarkan hubungan anotomik antara letak
plasenta dan segmen bawah uterus. Suatu plaenta previa telah melewati
batas atau menutup (secara lengkap atau tidak lengkap) ostium uteri
internum Plasenta previa marginalis disebut demikian bila sebagian dari
plasenta melekat pada segmen bawah uterus dan meluas ke setiap bagian
osteum uteri internum, tetapi tidak menutupinya. Plasenta previa parsialis
dikatakan demikian bila bagian dari plasenta menutup sebagian osteum
uteri internum. Plasenta previa totalis dikatakan demikian bila setiap
bagian plasenta secara total menutupi osteum uteri internum. Insiden
plasenta previa hampir mendekati 1 dalam 200-400 kelahiran.
2.2 Klasifikasi
Bila plasenta menutupi seluruh jalan lahir pada tempat implantasi, jelas
tidak mungkin bayi dilahirkan in order to vaginam
(normal/spontan/biasa), karena risiko perdarahan sangat hebat.
Gambar 1. Plaseta Previa Total
Bila hanya bagian tepi plasenta yang menutupi jalan lahir bisa dilahirkan
pervaginam tetapi risiko perdarahan tetap besar.
Gambar 3 Plasenta Previa Marginalis
2.3 Etiologi
subur
2.3.2 Paritas
Pada paritas yang tinggi kejadian placenta previa makin besar karena
endometrium belum sempat tumbuh.
2.3.3 Endometrium yang cacat
2.4.1 Gejala utama plasenta previa adalah Perdarahan per vaginam tanpa
2.4.6 Anemis
2.5 Patofisiologi
2.6 Komplikasi
d) Uji pematangan paru janin dengan test kocok ( bluble test). Dari hasil
amniosentesis.
- Infus atau tranfusi telah terpasang, kamar dan tim operasi telah
siap.
- Kehamilan ≥ 37 minggu ( BB ≥ 2500 gr) dan in partu.
sehingga servik uteri dan segmen bawah rahim menjadi tipis dan
mudah robek. Selain itu, bekas tempat implantasi plasenta sering
menjadi sumber pendarahan karena adanya perbedan vaskularisasi dan
susunan serabut otot dengan korpus uteri.
2.7.2.2
Kulit kepala janin dijepit dengan cunam willet, kemudian beri beban
secukupnya sampai pendarahan berhenti. Tindakan ini kurang efektifuntuk
menekan plasenta dan sering kali menyebabkan pendarahan
pada kulit kepala. Tindakan ini biasanya dikerjakan pada janin yang
telah meninggal dan pendarahan yang tidak aktif
2.8.1 Hitung darah lengkap harus dilakukan terhadap setiap pasien dengan
2.8.3 Golongan darah dan rhesus: 2-4 unit darah harus dipersiapkan untuk
3.1.1 Usia
Ibu saat hamil dengan usia 35thn atau lebih, makin besar kemungkinan
kehamilan plasenta previa, dibanding dengan usia dibawah 25thn.
Perdarahan berwarna segar tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri saat
tidak beraktifitas.
Pada riwayat obstetri yang lalu perlu dikaji pada kasus plasenta previa
yaitu riwayat operasi rahim atau memiliki kelainan rahim, riwayat
kehamilan kembar dan riwayat plasenta previa sebelumnya.
3.1.7 ADL
3.1.7.1 Nutrisi
3.1.7.3 Eliminasi
Dirumah: Saat dirumah BAB dan BAK dilakukan sendiri dan teratur
Dirumah Sakit: BAB dan BAK terkadang dibantu oleh keluarga dan
perawat
Inspeksi:
Palpasi
Pada klien dengan plasenta previa, hasil pemeriksaan palpasi
abdomenyang didapat yaitu :
1) Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah
Auskultasi:
Secara auskultasi, kemungkinan dapat terdengar bunyi jantung
janin, frekuensinya teratur atau tidak.Pada klien dengan plasenta previa,
denyut jantung janin dapat bervariasi dari normal sampai asfiksia dan
kematian dalam rahim (norma, dkk. 2013)
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.3 Intervensi
3.3.1 Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan
primer karena kurang bersihnya vulva
Kriteria Hasil:
Intervensi
1) Kaji kondisi keluaran/ discard yang keluar: jumlah, warna, dan bau
5) Kaji adanya nyeri tekan uterus dan rabas vagina dengan bau yang tak
sedap.
Kriteria Hasil: DJJ normal/ terdengar, adanya pergerakan bayi, bayi lahir
selamat
Intervensi:
Intervensi :