Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta citra Pulau

Pannikiang, kompas, global positioning system (GPS), kamera digital, teropong

binokuler, hand counter, jam dan buku identifikasi burung.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kertas, pulpen dan

burung yang teramati dari beberapa stasiun pengamatan.

3.3 Metode

Metode yang digunakan untuk mencatat populasi burung dalam penelitian

ini adalah metode IPA (Index point of Abudance), adapun cara kerjanya sebagai

berikut:

1. Persiapan Awal

Mencari informasi atau data sekunder melalui referensi di internet.

2. Penentuan Titik Pengamatan

Dilakukan setelah melakukan pengumpulan refernsi mengenai lokasi

pengamatan. Menurut Arfin dan Lestrai, 2017 di pulau Pannikiang terdapat empat

tower point yang dapat digunakan sebagai stasiun pengamatan. Berikut ini

merupakan gambaran letak stasiun pengamatan. Titik biru pada peta merupakan

letak tower poin.


Gambar 1. Peta Pulau pannikiang
Berikut ini merupakan titik koordinat setiap stasiun pengamatan:

1. Stasiun 1 (-4.342969,119.599916)

2. Stasiun 2 (-4.348508,119.601741)

3. Stasiun 3 (-4.352963,119.598736)

4. Stasiun 4 (-4.358407,119.595943)

Berikut ini merupakan jarak antar stasiun pengamatan:

1 2 3 4

640,90 m 596 m 679,53 m

3. Pengambilan Data

Pengamatan dilakukan pada pagi hari yaitu pukul 06.00 – 11.00 WITA,

dilanjutkan pada siang hari dan pada sore hari pada pukul 14.00 – 18.00 WITA.

Pengamatan pada setiap titik dilakukan selama 15 menit.

4. Tahap Identifikasi

Data yang diperoleh diidentifikasi menggunakan buku identifikasi burung.

5. Analisa Data

Analisis data kuantitatif meliputi:

a. Kelimpahan Burung

b. Indeks Keragaman Shannon-Wiener

c. Indeks Dominansi Simpson (D)

d. Indeks Keseragaman (E’)

Anda mungkin juga menyukai