Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

GEOGRAFI SOSIAL
Dosen Pengampu
Risky Nuri Amelia,S.Pd.,M.pd

Kelompok VI :

Tabrani H.Siraju (03281811033)


Edwar Sangaji (03281811035)
Bernadus Poso (03281811021)
Nurwahida Abu (03281811020)
Irmawan Gaerty (032818110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhana Wa Ta’ala, penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. MakalahGEOGRAFI SOSIAL Dan STUDI KASUSNYA. ini telah
disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
Geografi sosial ini.
DAFTAR ISI

Kata pengantar……
Daftar isi……………
Pendahuluan……….
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…………………………1.1
MASALAH………………………………….....1.2
TUJUAN……………………………………….1.3
BAB II PEMBAHASAN
A.SEBUTKAN PEMBAGIAN GEOGRAFI SECARA KHUSUS
B.HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DENGAN ALAMS SERTA
BUATLAH STUDI KASUS
C.HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DENGAN MANUSIA DAN
BUATLAH STUDI KASUS
BAB III PENUTUP
D.KESIMPULAN
E.SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Interaksi merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara sesama manusia, kelompok
maupun dengan lingkungannya. Manusia dan lingkungan hidupnya adalah dua hal yang saling
bergantung satu sama lain. Ada kaitan erat di antara kedua sistem ini. Manusia adalah suatu
sistem kompleks dari makhluk hidup yang terdiri dari sel-sel di dalam tubuhnya. Untuk bertahan
hidup (survival), manusia berinteraksi dengan lingkungan dengan tujuan untuk pemenuhan
kebutuhannya. Sedangkan lingkungan hidup merupakan suatu sistem akbar dari kehidupan
makhluk hidup dan di dalamnya termasuk manusia itu sendiri. Dengan singkat dikatakan bahwa
manusia termasuk dalam sistem lingkungan hidup itu sendiri.
Kedua komponen kehidupan ini telah mengalami proses saling mempengaruhi satu sama
lain sejak dahulu kala. Sejak manusia pertama kali menginjakkan kakinya ke muka bumi, maka
sejak itu pula proses itu dimulai. Proses saling mempengaruhi ini dapat kita lihat pada beberapa
kasus dalam kehidupan sehari-hari. Manusia yang tinggal di daerah dingin (kutub utara
misalnya) akan mencoba mengadaptasikan dirinya dengan memakai pakaian yang tebal sebagai
penahan dingin. Contoh-contoh ini menunjukkan pada kita bahwa proses saling mempengaruhi
adalah suatu hal yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia dengan lingkungannya

B. RUMUSAN MASALAH

 Pembagian geografi secara khusus.


 Hubungan timbal-balik manusia dengan alam dan studi kasusnya.
 Hubungan timbal-balik manusia dengan manusia dan studi kasusnya.
C. TUJUAN
 Agar mengetahui Pembagian geografi secara khusus.
 Agar mengetahui hubungan timbal-balik manusia dengan alam dan studi
kasusnya.
 Agar mengetahui hubungan timbal-balik manusia dengan manusia dan studi
kasusnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembagian aspek geografi


Aspek geografi dibagi menjadi dua, yakni aspek fisik dan aspek sosial. Aspek fisik dibagi
menjadi 3 yaitu aspek topografi, aspek biotik dan aspek non-biotik. Sementara aspek
sosial dibagi menjadi 4 yaitu aspek sosial, aspek ekonomi, aspek politik dan aspek
budaya.
1. Aspek Fisik
adalah aspek geografis yang mengkaji segala fenomena geosfer yang memengaruhi
keberlangsungan hidup manusia. Aspek fisik meliputi aspek kimiawi, biologis,
astronomis, dan semua fenomena alam yang langsung dapat diamati. macam" aspek
fisik :
 Aspek Topografi
Pengertian aspek topografi adalah aspek geografi fisik yang berkaitan dengan
letak atau lokasi suatu wilayah. Secara umum aspek topografi membahas
mengenai hal-hal yang berkenaan dengan letak daerah dan negara, bentuk muka
buminya, luas area dan batas-batas wilayah yang mempunyai ciri-ciri khas
tertentu.
 Aspek Biotik
Pengertian aspek biotik adalah aspek geografi fisik yang berkaitan makhluk
hidup. Secara umum aspek biotik membahas mengenai hal-hal yang berkenaan
dengan unsur tumbuhan (flora), binatang (fauna) serta kajian penduduk.
 Aspek Non-Biotik
Pengertian aspek non-biotik adalah aspek geografi fisik yang berkaitan dengan
tanah dan air suatu wilayah.
2. Aspek Sosial
Adalah aspek geografi yang membahas fenomena yang terjadi di geosfer yang masih
berhubungan dengan kegiatan manusia. Tujuan aspek sosial adalah mengetahui pola
hubungan manusia dan lingkungannya. macam" apek sosial :
a. Aspek Ekonomi adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan hal-hal
ekonomis.
b. aspek budaya adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan unsur sosial-
budaya.
c. Aspek Politik adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan unsur politik.
d. Aspek Sosial adalah aspek geografi sosial yang berkaitan dengan unsur-unsur
sosial.

B. Hubungan timbal balik manusia dengan alam

Hubungan timbal balik manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan
manusia dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan timbal
balik secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan lingkungan hidup secara bijaksana selain dapat
menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga dapat menjamin kebutuhan dan
kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya. disadari atau tidak, keseimbangan dalam
lingkungan kehidupan manusia dan lingkungan alam dapat terganggu karena ulah manusia itu
sendiri.
Studi kasus :
Misalnya dalam kehidupan, manusia memerlukan papan untuk membuat rumah tempat
tinggalnya, dan papan itu sendiri bersal dari pohon yang ada dihutan. Timbal balik nya pohon
membutuhkan manusia untuk menjaga keseimbangan hutan itu sendiri. Di luar dari pada aktifitas
produksi manusia yang berlebihan.

C.Hubungan timbal balik manusia dengan manusia


Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk berinteraksi antara satu sama lain.
Dari interaksi sosial ini timbul hubungan timbal balik yang akan tercapai sebuah tatanan hidup
yang komplek dan memerlukan aturan hukum yang mengikat.
Dalam ilmu Sosiologi interaksi selalu dikaitkan dengan istilah sosial. Bentuk umum
proses sosial adalah interaksi sosial yang juga dapat dinamakan proses sosial. Oleh karena itu,
interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitasaktivitas sosial. Interaksi sosial
adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang
perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu maka interaksi sosial dimulai
pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara bahkan mungkin berkela
hi, aktivitas semacam itu merupakan bentuk atau pola interaksi sosial.

1. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar


individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya
interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial adalah
suatu inte raksi atau hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar manusia
yang berlangsung sepanjang hidupnya di dalam masyarakat. Secara teoritis, sekurang
kurangnya ada dua syarat bagi terjadinya suatu interaksi sosial, yaitu terjadinya kontak
sosial dan komunikasi.
Macam-macam Interaksi Sosial
2. Interaksi antara individu dan individu
3. Interaksi antara individu dan kelompok
4. Interaksi antara kelompok dan kelompok

1. Interaksi Sosial antar sesama manusia


Dalam kehidupan bermasyarakat seorang individu pasti membutuhkan orang lain dalam
memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Dimulai dari lingkungan terkecil yaitu lingkungan
keluarga kemudian ke lingkungan yang lebih besar ( masyarakat ). Cara ini juga
dibutuhkan untuk mempererat hubungan antar sesama individu. Hubungan timbal balik
sangat terlihat dalam bermasyarakat. Misalnya, jika hari ini seseorang berbuat baik
menolong tetangganya yang sedang kesusahan maka pada suatu hari nanti apabila ia
menemui kesulitan maka para tetangganya pun tidak akan melupakan kebaikannya dan
pasti akan menolong.

2. Interaksi antara individu dan kelompok


Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial
individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.
3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak
pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.

Studi kasus :

Misalnya dalam kehidupan kaum manusia( buruh).


buruh-buruh pabrik handphone tidak akan bisa membuat handphone bila tidak ada pasokan
besi,nikel,dll. dari buruh tambang. Maka dari itu hubungan antara manusia(buruh) sangat di
perlukan dalam menghasilakan barang dan jasa.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat diamati apabila perorangan atau
kelompok manusia saling bertemu. Sedangkan interkasi sosial adalah adalah hubungan timbal
balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya
memainkan peran secara aktif. Syarat terjadinya interaksi sosial antara lain adanya kontak sosial
dan komunikasi.
Adapun jenis-jenis dari interaksi sosial antara lain :
1. Interaksi antara individu dan individu
2. Interaksi antara individu dan kelompok
3. Interaksi antara kelompok dan kelompok
Selain itu, adapula hubungan atau interaksi antara manusia/individu dengan lingkungannya.
Interaksi yang dilakukan manusia baik individu maupun kelompok demi untuk melestarikan
lingkungan disekitarnya. Salah satu contohnya yaitu di desa Tana Toa, kecamatan Kajang,
kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Masyarakat di desa tersebut sangat melestarikan hutan
yang berada di dekat lingkungan tempat mereka tinggal.
Hutan yang lestari itu ada, meskipun di dalamnya ada manusia. Hal ini dibuktikan oleh
kawasan adat Amma Toa. Ada sekitar 40 ribu jiwa manusia di dalam kawasan ini, dengan sekitar
330 ha hutan yang masih utuh sampai sekarang. Cukup mengesankan. Namun yang lebih
mengesankan adalah fakta bahwa manusia yang mengelola hutan ini adalah manusia-manusia
yang hampir tidak pernah merasakan bangku sekolah. Mereka tidak memiliki pengetahuan
formal mengenai tata cara pengelolaan hutan yang baik, bahkan mereka tidak tahu baca-tulis.
Satu-satunya yang mengajari mereka berinteraksi dengan lingkungan, memperlakukan hutannya
secara bijak dan mengekang nafsu “kapitalisme”-nya adalah adat. Adat bagi mereka adalah
sesuatu yang mereka junjung tinggi. Sesuatu yang mereka letakkan di atas kebutuhan hidup dan
sesuatu yang mengajarkan mereka melangkah dengan baik dalam menjalani kehidupan dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://alrawali.wordpress.com/berita-daerah/interaksi-manusia-adat-kajang-dengan-
lingkungannya/

Anda mungkin juga menyukai