GEOGRAFI SOSIAL
Dosen Pengampu
Risky Nuri Amelia,S.Pd.,M.pd
Kelompok VI :
Dengan menyebut nama Allah Subhana Wa Ta’ala, penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu. MakalahGEOGRAFI SOSIAL Dan STUDI KASUSNYA. ini telah
disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
Geografi sosial ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar……
Daftar isi……………
Pendahuluan……….
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG…………………………1.1
MASALAH………………………………….....1.2
TUJUAN……………………………………….1.3
BAB II PEMBAHASAN
A.SEBUTKAN PEMBAGIAN GEOGRAFI SECARA KHUSUS
B.HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DENGAN ALAMS SERTA
BUATLAH STUDI KASUS
C.HUBUNGAN TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DENGAN MANUSIA DAN
BUATLAH STUDI KASUS
BAB III PENUTUP
D.KESIMPULAN
E.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Interaksi merupakan hubungan timbal balik yang terjadi antara sesama manusia, kelompok
maupun dengan lingkungannya. Manusia dan lingkungan hidupnya adalah dua hal yang saling
bergantung satu sama lain. Ada kaitan erat di antara kedua sistem ini. Manusia adalah suatu
sistem kompleks dari makhluk hidup yang terdiri dari sel-sel di dalam tubuhnya. Untuk bertahan
hidup (survival), manusia berinteraksi dengan lingkungan dengan tujuan untuk pemenuhan
kebutuhannya. Sedangkan lingkungan hidup merupakan suatu sistem akbar dari kehidupan
makhluk hidup dan di dalamnya termasuk manusia itu sendiri. Dengan singkat dikatakan bahwa
manusia termasuk dalam sistem lingkungan hidup itu sendiri.
Kedua komponen kehidupan ini telah mengalami proses saling mempengaruhi satu sama
lain sejak dahulu kala. Sejak manusia pertama kali menginjakkan kakinya ke muka bumi, maka
sejak itu pula proses itu dimulai. Proses saling mempengaruhi ini dapat kita lihat pada beberapa
kasus dalam kehidupan sehari-hari. Manusia yang tinggal di daerah dingin (kutub utara
misalnya) akan mencoba mengadaptasikan dirinya dengan memakai pakaian yang tebal sebagai
penahan dingin. Contoh-contoh ini menunjukkan pada kita bahwa proses saling mempengaruhi
adalah suatu hal yang biasa terjadi dalam kehidupan manusia dengan lingkungannya
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan
manusia dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan timbal
balik secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan lingkungan hidup secara bijaksana selain dapat
menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga dapat menjamin kebutuhan dan
kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya. disadari atau tidak, keseimbangan dalam
lingkungan kehidupan manusia dan lingkungan alam dapat terganggu karena ulah manusia itu
sendiri.
Studi kasus :
Misalnya dalam kehidupan, manusia memerlukan papan untuk membuat rumah tempat
tinggalnya, dan papan itu sendiri bersal dari pohon yang ada dihutan. Timbal balik nya pohon
membutuhkan manusia untuk menjaga keseimbangan hutan itu sendiri. Di luar dari pada aktifitas
produksi manusia yang berlebihan.
Studi kasus :
Proses sosial adalah cara berhubungan yang dapat diamati apabila perorangan atau
kelompok manusia saling bertemu. Sedangkan interkasi sosial adalah adalah hubungan timbal
balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya
memainkan peran secara aktif. Syarat terjadinya interaksi sosial antara lain adanya kontak sosial
dan komunikasi.
Adapun jenis-jenis dari interaksi sosial antara lain :
1. Interaksi antara individu dan individu
2. Interaksi antara individu dan kelompok
3. Interaksi antara kelompok dan kelompok
Selain itu, adapula hubungan atau interaksi antara manusia/individu dengan lingkungannya.
Interaksi yang dilakukan manusia baik individu maupun kelompok demi untuk melestarikan
lingkungan disekitarnya. Salah satu contohnya yaitu di desa Tana Toa, kecamatan Kajang,
kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Masyarakat di desa tersebut sangat melestarikan hutan
yang berada di dekat lingkungan tempat mereka tinggal.
Hutan yang lestari itu ada, meskipun di dalamnya ada manusia. Hal ini dibuktikan oleh
kawasan adat Amma Toa. Ada sekitar 40 ribu jiwa manusia di dalam kawasan ini, dengan sekitar
330 ha hutan yang masih utuh sampai sekarang. Cukup mengesankan. Namun yang lebih
mengesankan adalah fakta bahwa manusia yang mengelola hutan ini adalah manusia-manusia
yang hampir tidak pernah merasakan bangku sekolah. Mereka tidak memiliki pengetahuan
formal mengenai tata cara pengelolaan hutan yang baik, bahkan mereka tidak tahu baca-tulis.
Satu-satunya yang mengajari mereka berinteraksi dengan lingkungan, memperlakukan hutannya
secara bijak dan mengekang nafsu “kapitalisme”-nya adalah adat. Adat bagi mereka adalah
sesuatu yang mereka junjung tinggi. Sesuatu yang mereka letakkan di atas kebutuhan hidup dan
sesuatu yang mengajarkan mereka melangkah dengan baik dalam menjalani kehidupan dunia.
DAFTAR PUSTAKA
http://alrawali.wordpress.com/berita-daerah/interaksi-manusia-adat-kajang-dengan-
lingkungannya/