Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM

PROGRAMABLE LOGIC CONTROL

oleh:

DIANA NOVITA SARI


217341057

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA


POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA
Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman-bandung.ac.id
2019
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

BAB 1
PENDAHULUAN

1. Tujuan

 Memahami mengenai PLC dan dapat mempraktekannya


 Memahami macam-macam PLC Omron
 Dapat membuat program logika dan ladder dengan software CX-One untuk
Omron
 Dapat mengoperasikan plan PLC Omron (Pemindah)

2. Programmable Logic Controller (PLC)

Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic Controller adalah sebagai


berikut :
 Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk
menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah
fungsi atau kegunaannya.
 Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara
aritmatik dan logic(ALU), yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND/OR, dll.
 Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur
proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik,
yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada
sistem kontrol proses konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan
(melalui sensor terkait), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan
sesuai yang dibutuhkan, seperti menghidupkan atau mematikan keluarannya.
Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang harus dilakukan pada
instrument keluaran berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati. PLC merupakan suatu alat pengontrol yang bisa diprogram dengan bahasa
program seperti ladder diagram, statment list, dan function chart.
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

Gambar 1.1 Konvensional Kontrol

Gambar 1.2 PLC Kontrol


Dari gambar diatas didapat kesimpulan bahwa fungsi dari PLC adalah untuk
menggantikan fungsi dari relay, counter, dan lainnya sehingga kemudahan dalam
penggunaan teknologi. Jika kita mempunyai rangkaian konvensional menggunakan
relay :

Gambar 1.3 Konvensional Kontrol Dengan Relay


Maka rangkaian tersebut kita ganti dengan menggunakan
PLC,makarangkaiannya menjadi sebagai berikut :
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

Gambar 1.4 PLC Kontrol Dengan Ladder Diagram

Software PLC
Pada praktikum PLC1, ada 3 jenis software yang dikenalkan, namun pada
pratikum kali ini hanya menggunakan jenis software yang ketiga :
o Zelio Smart Relay
Zelio adalah perangkat PLC yang dibuat oleh Schneider Telemecanique dan
merupakam sebuah pengontrol otomatis berasis logika yang berukuran relatif kecil
sebagai pengganti sistem kendali konvensional seperti relay dan kontaktor. Software
ini sendiri mempunya dua model yaitu: Model Compact dan Model Modular.

o GX Works 2
GX Works 2 adalah software PLC yang dibuat oleh Mitsubishi Electric.
Digunakan untuk membuat program pada perangkat PLC bermerk Mitsubishi.

o CX-Programmer
CX-Programmer merupakan software khusus untuk pemrograman PLC
buatan OMRON. CX-Programmer ini sendiri merupakan salah satu software bagian
dari CX-One. Dengan CX-Programmer ini, aneka PLC buatan OMRON dapat
diprogram. Salah satu fitur yang ada dalam software ini yaitu adanya fitur simulasi
tanpa harus terhubung dengan PLC, sehingga program yang telah dibuat dapat
disimulasikan dengan mudah. Simulasi tersebut juga dapat dihubungkan dengan
HMI PLC Omron yang telah dibuat dengan menggunakan CX-Designer. Software
inilah yang digunakan pada praktikum kali ini.
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

BAB 2
PRATIKUM

1. Latihan

Lampu flip flop 2 lampu

Diagram Ladder:

Lampu flip flop 3 lampu


PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

Diagram Ladder:

Lampu flip flop 3 lampu (setengah)


PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

Analisa :
Rangkaian ini adalah yang lampu flip flop yang terdiri dari 3 bentuk, yang
membedakannya adalah modifikasi timernya, dimana skeunsialnya diatur oleh timer.
Dan pada rangkaian ini terdapat koil biasanya menggunakan alamat 15-99 yang
fungsinya adalah mengatur dari output. Dan pada rangkaian flip flop ini sama pada
rangkaian flip flop yang sudah dipelajari seperti di pneumatic, instalasi mesin listrik
yang membedakannya pada PLC ini rangkaian dibuat di software dimana input
menggunakan addres 0-1 sedangkan untuk output menggunakan addres 100-101.
Yang kemudian di disimulasikan dengan cara menekan ctrl+shift+w, sedangkan
untuk mengupload ke modul PLC menekan ctrl+w.
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

2. Tugas pada modul

Analisa :
Pada soal kali ini adalah untuk cara kerja dari beberapa pompa, dimana
soalnya terdapat dari modul PLC, masih sama dengan dengan rangkaian flip flop
hanya kita sebelum membuat di software harus buat menganalisa soal dulu karna
yang diberikan adalah soal cerita kemudian membuat menjadi rangkaian seperti
gambar diatas.
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

Catatan yang harus diperhatikan dalam software ini adalah setiap beda
rangkaian harus beda kolom, atau harus rangkaian tertutup. Rangkaian terbuka atau
tertutup dapat dilihat dengan melihat garis merah dipojok kanan, jika masih ada garis
merah berarti rangkaian masih terbuka.

3. Special Function

Terdapat juga fungsi-fungsi spesial yang sangat membantu dalam rposes


pembuatan program sehingga dapat mengefektifkan program yang dibuat,
diantaranya adalah special function yang saya gunakan pada saat tes, yaitu:

 And

Analisa:
Special function ini adalah fungsi and, dimana cara kerjanya untuk
menyalakan lampu dengan dua tombol start yang menjalankan koil, namun kedua
tombol harus ditekan dulu baru lampu akan menyala, sedangkan jika hanya salah
satu ynag ditekan maka lampu tidak akan tidak menyala, karna ini fungsi and
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

 Compare

Analisa:
Compare adalah special function yang memiliki fungsi untuk membandingkan
beberapa hal, dimana pada rangkaian ini untuk membandingkan hasil counter 1 dan
2, dimana saat hasil counter 1 dan 2 sama maka lampu 100.04 menyala (P_EQ),
sedangkan jika counter 1 lebih kecil dari 2 maka lampu 100.05 menyala (P_LT),
begitu sebaliknya maka yang menyala adalah lampu 100.03(P_GT).

 Keep

Analisa:
Keep memiliki fungsi untuk selfholding, sehingga kita tidak perlu untuk
membuat rangkaian parallel dari output pada inputnya, seperti yang terdapat pada
rangkaian diatas.
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

4. Wiring PLC Omron CJ2M

Tahap penyambungan input ini sangat penting untuk dipelajari sebelum


membuat program karena pemilihan jenis kontak pada program PLC akan sangat
tergantung pada bagaimana input tersebut disambungkan. Perangkat – perangkat
input tersebut akan disambung ke PLC melalui pin pada terminal modul input,
sehingga nantinya dapat mengaktifkan alamat input yang bersesuaian pada PLC.
Prinsip utama dalam penyambungan input PLC adalah memberi tegangan
(umumnya 24 V, bisa jadi ada PLC dengan nilai tegangan lain) kepada pin modul
input.
Langkah penting dalam proses penyambungan input PLC adalah menentukan
sambungan catu daya pada Common. Common Input dapat dipilih pada referensi
positif (24V) atau pada referensi negative (0). Penentuan ini bisa berdasarkan
pertimbangan standard Common yang berlaku dalam perusahaan atau tipe sensor
yang digunakan. Setiap perusahaan umumnya mengacu kepada standard tertentu
dalam melakukan instalasi atau penyambungan kabel (wiring), terutama control. Jika
sudah ditentukan standard yang digunakan adalah common negative, maka
sebaiknya kita menyesuaikan. Hal ini akan berkaitan dengan pandangan aspek
keselamatan, keseragaman dalam wiring dan ketersediaan sensor. Untuk
pembahasan kaitan antara sensor dengan common akan dibahas pada artikel
khusus tentang penyambungan sensor digital pada PLC.
Perusahaan yang berpegang pada standard dengan common input positive
berpendapat bahwa kabel memiliki kemungkinan akan terkelupas atau kontak
dengan body panel. Sehingga jika kabel bertegangan 24V harus disambungkan
pada sejumlah tombol dan sensor lalu ke pin – pin input, maka akan lebih
meningkatkan resiko 24V short circuit terhadap body panel (ground
Perusahaan yang berpegang pada standard dengan common input negative
berpendapat akan lebih berbahaya jika kabel 0V harus disambungkan pada
sejumlah tombol dan sensor dan ke pin – pin input, karena jika kabel bertanda hijau
terkelupas atau kontak dengan body panel (ground) maka akan terbentuk loop semu
sehingga pin input seolah – olah mendapatkan tegangan 24 V. Dengan kata lain
PLC akan mendapatkan perintah yang tidak benar. Kesalahan seperti ini cenderung
lebih sulit dideteksi daripada short circuit pada pemilihan common sebelumnya.
Penyambungan Perangkat Output PLC. Output bisa berupa signal/kode saja
seperti lampu dan buzzer. Output juga bias berupa actuator, untuk aktuator
memungkinkan PLC untuk mengendalikan sebuah gerakan pada suatu proses
tertentu. Berikut ini adalah output yang paling sering digunakan pada Otomasi
industri:
 Solenoid Valves – output logic yang dapat mengendalikan arah aliran
hidrolik atau pneumatic
 Lampu – output yang sering digunakan sebagai indicator, dapat dipasang
langsung pada terminal output PLC.
 Relay – Relay adalah output logic yang sering dipakai untuk
penyambungan pada motor listrik.
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

Dalam contoh ini, common digital output standard terhubung ke 0V DC dan


signal output pada alamat PLC terhubung ke lampu dan kumparan relay. Pada
contoh ini lampu dpaat secara langsung disambungkan karena memiliki tegangan
24V DC, dan umumnya lampu tidak terlalu besar mengonsumsi arus listrik. Ketika
output 07 pada PLC aktif, maka arus dapat mengalir dari 24V DC melalui lampu ke
output 07 untuk kemudian ke COM, sehingga menyelesaikan loop nya saat
memasuki COM catu daya, sehingga lampu dapat menyala. Jika output 07 dimatikan
(off), arus tidak dapat mengalir, dan lampu tidak akan menyala. Output 03 untuk
relay dihubungkan dengan cara yang sama. Ketika output 03 aktif, maka arus akan
mengalir melalui koil relay hingga COM catu daya, sehingga relay aktif. Relay akan
menutup kontak dan pasokan 120V AC segera disalurkan ke motor.

5. Distributing
 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. PLC Omron CP1H
3. Software CX programmer
 Rangkaian
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

Analisa:
Rangkaian diatas atas adalah rangkaian distributing yang memilki cara kerja
seperti berikut beserta addresnya :
- Silinder maju (Y03) dengan addres 100.03
- Sensor (X11) dengan addres 0.09
- Lengan putar kearah silinder (Y05) dengan addres 100.05
- Vakum/ nyedot ( Y06) dengan addres 100.06
- Lengan balik keposisi semula (Y04) dengan addres 100.04
- Melepaskan sedotan (Y07) dengan addres 100.07
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

- Sensor (X13) untuk vakum dengan addres 0.11


- Sensor (X14) untuk lepasin dengan addres 1.00
- Sensor untuk memastikan ada benda kerja dengan addres 0.10
Diagram ladder diatas mempunyai fungsi untuk menggerakan alat pemindah
yang pemindahkan benda kerja secara bertahap. Dimana cara kerjanya ketika
benda dimasukan ke tempatnya dan tombol start di tekan maka silinder A akan
maju, namun silinder akan maju jika terdapat benda karna ada sensor benda,
sehingga benda mengenai limit switch. Limit switch akan mengaktifkan silinder B
sehingga arm bergerak menjemput benda sampai mengenai sensor 0.11. setelah
itu, silinder 100.06 akan akitf dan menghisap benda. Ketika benda mengenai sensor
1.01 maka silinder B akan aktif dan memindahkan benda ke sebalah kanan sampai
mengenai sensor 1.00. Ketika sensor 1.00 aktif maka silinder 100.07 aktif sehingga
benda terlepas dan me-nonaktifkan sensor 1.01.
Pada program ini saya membuat cycle/ single, dimana kalau single hanya
sekali dan langsung berhenti sedangkan untuk cycle dapat looping, dan juga
terdapat step/auto yang mana step artinya setiap prosesnya akan jalan jika tombol
start ditekan, sedangkan yang auto hanya sekali menekan tombol start
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

BAB 3
PROYEK

Pada proyek kali ini diminta untuk membuat panel PLC yang simple yang
mudah untuk digunakan dan dipindah-pindahkan. Panel PLC yang kelompok saya
buat adalah PLC sysmac CJ2M CPU-34.
Pada panel tersebut terdapat PLC omron CJ2M CPU34, delapan push button,
delapan LED, saklar on/off, tombol emergency, terminal input output, dan tiga buah
sensor proximity.
PROGRAMABLE LOGIC CONTROL
2 AEC

BAB 4
PENUTUP

PLC merupakan sebuah perangkat yang sangat membantu dalam dunia per
industrian. Karena perangkat tersebut dapat mengendalikan suatu sistem sesuai
dengan yang diinginkan oleh penggunanya dengan cara memasukan program
tertentu pada perangkat tersebut. Program dibuat dengan berbagai jenis bahasa
pemrograman, salah satunya dengan Ladder Diagram. Dengan merangkai koil-koil
tertentu, dapat dihasilkan suatu sistem sesuai dengan diagram langkah yang
diinginkan.
Dan pada pratikum kali ini kita mempelajari wirring dan distributing untuk
memindahkan benda kerja dengan menggunakan alat pemindahan membutuhkan
beberapa tahap yang ternyata sedikit rumit, dan diminta untuk mengejakan proyek,
dimana proyek ini membuat panel yang memudahkan untuk dipindah pindahkan

Anda mungkin juga menyukai