4. Pemeriksaan fisik
a. Sistem respirasi : suara nafas, pola nafas, (kusmaull, cheyene stokes, biot,
hiperventilasi, ataksik)
b. Kardiovaskuler: pengaruh pendarahan organ atau pengaruh PTIK
c. Sistem saraf:
Kesadaran GCS
Fungsi serat kranial trauma mengenai / meluas kebatang otak akan
melibatkan penurunan fungsi saraf kranial.
Fungsi sensori-motorik adalah kelumpuhan, rasa baal, nyeri, gangguan
dikriminasi suhu, anestensi, hipestesia, hipegraglesia, riwayat kejang.
d. Sistem pencernaan
Bagaimana sensori adanya makanan dimulut, refleks menelan, kemampuan
mengunya, adanya refleks batuk, mudah tersedak. Jika pasien sadar
tanyakan pola makan?
Waspada fungsi ADH, aldosteron: retensi natriumdan cairan.
Retensi urine, konstiopasi, inkontinensia.
e. Kemampuan bergerak: kerusakan area motorik hemiperasis/plegia, gangguan ferak
volunter, ROM, kekuatan otot.
f. Kemampuan komunikasi: kerusakan pada hemifer dominan disfagia atau afasia
akibat kerusakan saraf hipoglosus dan saraf fasialis.
g. Psikososial data ini penting untuk mengetahui dukungan yang didapat dari pasien.
5. Pemeriksaan diagnostik
X-ray tengkorak
Peralatan diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi fraktur dari dasar
tengkorak atau rongga tengkorak.
CT-Scan
Penemuan awal computed tomoghyraphy scanner (CT Scan) penting dalam
memperkirakan diagnosa cidera kepala berat.
Magnetic resonance imaging (MRI)
Megnetic resonance imaging (MRI) juga sangat berguna didalam menilai
prognasa.
6. Tindakan dan penanganan
Observasi 24 jam
Jika pasien masi muntah di puaskan terlebih dahulu
Berikan terapi intaven bila ada indikasi
Pasien diistirahatkan atau tirah baring
Profilaksis diberikan jika ada indikasi
Pemberian obat-obat untuk vaskulasisasi
Pemberian obat-obat analgetik
Pembedahan bila ada indikasi
7. Komplikasi
Pendarahan ulang
Kebocoran cairan otak
Infeksi pada luka atau sepsis
Timbulnya edema serebri
Timbulnya edema pulmonum neurogenik, akibat peninggian TIK
Nyeri kepala setelah penderita sadar.
B. Konsep keperawatan
1. Tanda dan gejalah masalah pada kebutuhan
Adanya benjolan pada kepala bagian kanan
Mata membengkak dan merah
Pusing
Mual/muntah
Mudah mengantuk dan tidur melebihi biasanya.
2. Diagnosa keperawatan yang muncul
Nyeri akut
Ansietas
Defisit nutrisi
3. Rencana tindakan keperawatan.
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik
Tujuan:Tingkat nyeri menurun
Kriteria hasil:
a. tanda-tanda vital normal
b. kelainan nyeri menurun
c. meringis menurun
Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
Tujuan: Tingkat ansietes menurun
Kriteria hasil
-verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
-prilaku gelisa menrun
Defisist nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan
Tujuan: Tingkat defisit nutrisis membaik
Kriteria hasil:
-verbalisasi keinginan untuk meningkatkan nutrisi
-pengetahuan tentang makanan sehat
DAFTAR PUSTAKA