Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Desember 2012

Vol. 1 No.1 Hal : 37-42


ISSN 2302-6308

PEDUGAAN STANDAR DEVIASI UNTUK SAMPEL KECIL


DALAM PENELITIAN PERTANIAN
Weksi Budiaji1*, Suherna1, Yudi L. A. Salampessy1

1Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


Jalan Raya Jakarta Km 4 Pakupatan Serang Banten
*Korespondensi : weksi_budiaji@yahoo.com

Diterima: 16 Oktober 2012 / Disetujui: 20 November 2012

ABSTRACT
There is a rule of thumb formula to estimate a standard deviation for a small
sample (2 to 15 samples). This formula is based on a ratio between the range data
(maximum minus minimum) and the square root of the number of the samples.
Although this formula has a small bias, Mantel (1951) used some constants instead of
the square root of the number of the samples that produced even a smaller bias to a
normal and a uniform distributed data. In this manuscript, we modify three constants
that Mantel (1951) proposed when the number of objects is equal to 2 and 3. We also
add a rule that the data must be assumed to be a standard normal (N (0,1)) or a
standard uniform (U (0,1)) distribution.
Keywords : standard deviation, small sample, normal distribution, uniform distribution

PENDAHULUAN atau presisi (Naing et al., 2006). Pen-


dugaan ragam populasi menjadi sangat
Data yang sering digunakan dalam
penting karena dengan pendugaan yang
penelitian pertanian adalah data kontinyu
tepat (tidak bias) akan menghasilkan
yang diasumsikan menyebar normal
jumlah sampel yang efektif untuk menguji
misalkan pada data tinggi tanaman, hasil
hipotesis dan efisien dalam penghematan
panen, pendapatan rumah tangga, dan
sumber daya (waktu dan biaya). Ada
lain sebagainya. Jika populasi yang
beberapa cara untuk mendapatkan pen-
menjadi perhatian dalam penelitian ter-
dugaan ragam populasi misalkan dengan
sebut besar maka pengambilan sampel
melihat data historis, bertanya kepada
sangat diperlukan. Banyaknya sampel
ahlinya atau pun dengan melakukan pra-
yang diambil untuk berbagai macam
penelitian. Pada pra-penelitian, pendu-
penelitian baik dengan data kontinyu atau
gaan ragam populasi diperoleh dengan
kategorik (proporsi) dapat menggunakan
menghitung ragam dari subjek pra-
formula yang diusulkan oleh Donner
penelitian yang biasanya berjumlah kecil
(1984) dan Jones et al (2003). Hal yang
(2 sampai 15 subyek).
perlu diperhatikan adalah penentuan
jumlah sampel dapat langsung meng- Ragam sampel kecil yang diperoleh
gunakan data asli. Penggunaan data dari pra-penelitian dapat digunakan untuk
transformasi misalnya logaritma sebelum menduga ragam populasi yang berman-
analisis akan berpengaruh terhadap jum- faat dalam penentuan jumlah sampel
lah sampel yang dibutuhkan (Chow et al, penelitian. Perhitungan ragam (kuadrat
2002), sehingga penyesuaian diperlukan. dari standar deviasi) sampel kecil ini
dapat menggunakan cara cepat (Rule of
Salah satu parameter yang sangat
Thumb) yaitu kuadrat dari range/
penting dalam penentuan jumlah sampel
jangkuan (data terbesar dikurangi data
adalah ragam populasi (Lenth, 2001)
terkecil) dibagi 4 (Bluman, 2012). Mantel
38 BUDIAJI ET AL. JIPP

(1951) dan Gehan (1980) juga membe- rataan dari seluruh subyek. Disisi lain,
rikan alternatif perhitungan standar standar deviasi cara cepat menggunakan
deviasi untuk sampel kecil untuk data rumus:
yang menyebar normal dan uniform -
dimana standar deviasi dihitung dari ……………………...(2)
range dibagi dengan akar dari jumlah
obyek. dimana max adalah nilai terbesar dan
Penelitian ini bertujuan meng- min adalah nilai terkecil dari data. Jika
evaluasi perhitungan cara cepat (Rule of cara biasa dan cara cepat menghasilkan
Thumb) untuk standar deviasi yang nilai 0, cara cepat adalah penduga tak
diajukan oleh Mantel (1951) dengan berbias.
membandingkan cara biasa pada sampel Perhitungan standar deviasi dengan
kecil bagi data yang meyebar normal dan menggunakan rumus (2) akan diban-
uniform. Data yang menyebar normal dingkan juga dengan nilai standar deviasi
atau uniform penting menjadi perhatian yang diperoleh dengan menggunakan
karena data tersebut sering dijumpai penyebut yang diusulkan oleh Mantel
(diasumsikan) dalam penelitian pertanian (1951) dimana pembilangnya sama tetapi
(Bell et al, 2012; Sahoo et al, 2008; Zhao penyebutnya tidak menggunakan .
et al, 2000). Penyebut yang digunakan dalam cara
Mantel adalah penyebut yang ada pada
tabel Mantel (1951).
METODE PENELITIAN
Tahap-tahap simulasi dari awal sam-
Penelitian pendugaan standar devia- pai dengan akhir dikerjakan menggu-
si untuk sampel kecil menggunakan nakan software R. Kode (syntax) soft-
simulasi data. Data simulasi dibangkitkan ware R yang digunakan dalam penelitian
dari sebaran populasi yang menjadi topik ini dapat diperoleh melalui permintaan
penelitian yaitu data yang menyebar kepada penulis.
normal dan uniform. Sampel kecil diba-
tasi pada jumlah sample 2 sampai
dengan 15. Parameter data simulasi HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk tiap sebaran bervariasi dengan Tiap jumlah n dibangkitkan sebanyak
menggunakan beberapa alternatif pilihan 1000 data kemudian dihitung standar
parameter. deviasinya menggunakan cara biasa (1)
Data hasil simulasi dihitung standar dan cara cepat (2). Dari perhitungan
deviasinya dengan cara biasa dan cara tersebut diambil rataannya kemudian
cepat (Rule of Thumb) kemudian dise- diselisihkan antara cara (1) dan (2) untuk
lisihkan. Sebaran normal yang disimu- mendapatkan nilai bias.
lasikan pertama adalah sebaran data Tabel 1 menunjukkan nilai bias dari
normal dengan rataan 0 dan ragam. data yang menyebar normal dengan
Kemudian kedua parameter ini divariasi. parameter nilai tengah (mean) dan ragam
Jumlah sampel yang dibangkitkan 2 (variance) yang berbeda-beda. Pada
sampai dengan 15 subyek. Tiap n jumlah jumlah n = 2, nilai bias untuk semua vari-
subyek, standar deviasi cara biasa dan asi parameter adalah 0. Ini berarti cara
cara cepat diambil berdasarkan rataan (1) dan cara (2) menghasilkan nilai
dari 1000 kali pembangkitan data. standar deviasi yang sama.
Standar deviasi cara biasa dihitung
Hal lain yang dapat dilihat pada
dengan menggunakan rumus:
Tabel 1 adalah pada saat ragam data
sama tanpa memperhitungkan nilai
-
……………………………(1) tengahnya, bias yang diperoleh juga
- sama. Dilain pihak, jika nilai tengah data
sama tetapi ragamnya lebih besar, 2 kali
dimana n adalah jumlah subyek, xi adalah lebih besar misalnya, bias cara (1) dan
nilai subyek ke-i, dan adalah nilai cara (2) menjadi 2 kali lebih besar pula.
Volume 1 (1), 2012 Pendugaan Standar Deviasi Sampel Kecil 39

Ini dikarenakan cara (1) dan cara (2) sehingga untuk jumlah n ini penyebut
adalah pendugaan untuk standar deviasi lebih disarankan.
yang merupakan akar dari ragam, Sebaran data kedua yang disimu-
sehingga dengan berubahnya nilai ragam lasikan adalah data yang menyebar
maka bias pendugaan cara (2) merespon uniform. Standar deviasi cara biasa (1)
perubahan nilai ragam bukan perubahan dan cara cepat (2) dihitung dari tiap jum-
nilai tengah. lah n yang dibangkitkan dari 1000 data
Mantel (1951) memberikan tabel nilai seperti sebelumnya, kemudian nilai bias
penyebut pada cara (2) agar diperoleh juga dihitung. Tabel 3 adalah nilai bias
penduga tak bias bagi sebaran normal dari data yang menyebar uniform dengan
sehingga penyebut pada cara (2) parameter minimum dan maksimum yang
tidak lagi digunakan. Dalam hal ini, tidak beragam. Saat n = 2, nilai bias 0 diper-
disebutkan apakah Mantel (1951) men- oleh untuk semua variasi parameter yang
standarisasi/ mengasumsi data menyebar berarti cara (1) dan cara (2) menghasil-
N(0,1), padahal terlihat pada hasil kan nilai standar deviasi yang sama.
simulasi Tabel 1, ragam data akan Tabel 3 juga menunjukkan bahwa
sangat berpengaruh terhadap bias pen- range (max–min) parameter data uniform
dugaan. Berdasarkan alasan ini, penulis yang sama diperoleh nilai bias yang
menyarankan (mengasumsi) penggunaan sama, tanpa mempedulikan nilai mini-
sebaran normal standar (N (0,1)) jika mum ataupun maksimum yang ada.
menggunakan nilai penyebut yang Disisi lain, jika range parameter data
diusulkan Mantel (1951). uniform dua kali lebih besar, 2 kali lebih
Penggunaan sebaran normal standar besar misalnya, bias cara (1) dan cara (2)
N (0,1) untuk cara cepat (2) dapat menjadi 2 kali lebih besar pula. Alasan
dibandingkan dengan cara Mantel (pe- dari hasil ini adalah perhitungan nilai
nyebut tidak menggunakan , tetapi ragam pada sebaran uniform berdasar-
menggunakan tabel Mantel). Perban- kan pada nilai kuadrat dari range data,
dingan bias cara (2) dan cara Mantel sehingga perbedaan range akan ber-
dapat dilihat pada Tabel 2. Bias cara pengaruh terhadap bias pendugaan cara
Mantel lebih besar saat n = 2 dan n = 3, (2).

Tabel 1 Bias antara perhitungan cara biasa dan cara cepat untuk data normal
n \ data N (0, 1) N (0, 2) N (0, 3) N (1, 1) N (1, 2) N (1, 3)
2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 0.09 0.19 0.28 0.09 0.19 0.28
4 0.12 0.23 0.35 0.12 0.23 0.35
5 0.11 0.22 0.33 0.11 0.22 0.33
6 0.10 0.20 0.31 0.10 0.20 0.31
7 0.10 0.19 0.29 0.10 0.19 0.29
8 0.08 0.16 0.25 0.08 0.16 0.25
9 0.08 0.16 0.24 0.08 0.16 0.24
10 0.08 0.16 0.23 0.08 0.16 0.23
11 0.08 0.15 0.23 0.08 0.15 0.23
12 0.08 0.16 0.24 0.08 0.16 0.24
13 0.09 0.18 0.27 0.09 0.18 0.27
14 0.10 0.20 0.30 0.10 0.20 0.30
15 0.11 0.21 0.32 0.11 0.21 0.32
40 BUDIAJI ET AL. JIPP

Tabel 2 Hasil perbandingan bias antara cara cepat (N (0,1)) dan cara Mantel
n sd (1)* sd (2)* sd (m)* bias (2)* bias (m)*
2 0.84 0.84 0.93 0.00 0.10
3 0.90 0.99 1.01 0.09 0.11
4 0.93 1.04 1.02 0.12 0.10
5 0.94 1.04 1.02 0.11 0.09
6 0.96 1.04 1.03 0.10 0.09
7 0.97 1.04 1.03 0.10 0.09
8 0.97 1.01 1.00 0.08 0.08
9 0.98 1.00 1.00 0.08 0.08
10 0.98 0.97 0.99 0.08 0.08
11 0.97 0.95 0.97 0.08 0.08
12 0.97 0.94 0.97 0.08 0.08
13 0.98 0.92 0.96 0.09 0.08
14 0.97 0.90 0.94 0.10 0.08
15 0.98 0.90 0.95 0.11 0.09
*(1), (2), dan (m) berturut-turut adalah cara (1), (2), dan Mantel

Tabel 3 Bias antara perhitungan cara biasa dan cara cepat untuk data uniform
n \ data U (0, 1) U (0, 2) U (0, 3) U (1, 2) U (1, 3) U (1, 4)
2 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
3 0.03 0.05 0.08 0.03 0.05 0.08
4 0.03 0.06 0.09 0.03 0.06 0.09
5 0.03 0.05 0.08 0.03 0.05 0.08
6 0.02 0.05 0.07 0.02 0.05 0.07
7 0.02 0.04 0.07 0.02 0.04 0.07
8 0.02 0.05 0.07 0.02 0.05 0.07
9 0.03 0.05 0.08 0.03 0.05 0.08
10 0.03 0.06 0.09 0.03 0.06 0.09
11 0.04 0.07 0.11 0.04 0.07 0.11
12 0.04 0.09 0.13 0.04 0.09 0.13
13 0.05 0.10 0.15 0.05 0.10 0.15
14 0.06 0.11 0.17 0.06 0.11 0.17
15 0.06 0.12 0.18 0.06 0.12 0.18

Mantel (1951) juga menuliskan tabel distandarisai menjadi U (0,1), padahal


nilai penyebut pada cara (2) bagi hasil simulasi Tabel 3 terlibat bahwa
pendugaan standar deviasi sebaran range data berpengaruh terhadap bias
uniform. Seperi pada sebaran normal, pendugaan. Atas dasar ini, penulis
Mantel (1951) tidak menyebutkan apakah menyarankan penggunaan sebaran
data dari sebaran uniform tersebut uniform standar (U (0,1)) jika meng-
gunakan nilai penyebut Mantel (1951).
Volume 1 (1), 2012 Pendugaan Standar Deviasi Sampel Kecil 41

Penggunaan sebaran uniform stan- Ringkasan hasil simulasi data yang


dar U (0,1) cara (2) dapat dibandingkan menyebar Normal (Tabel 2) dan uniform
dengan cara Mantel. Perbandingan bias (Tabel 4) diatas dapat dapat dilihat pada
cara (2) dan cara Mantel dapat dilihat Tabel 5. Tabel 5 menunjukkan bahwa
pada Tabel 4. Bias cara Mantel lebih cara Mantel untuk n = 2 dan n = 3 bagi
besar saat n = 2 sehingga penyebut data yang menyebar normal dimodifikasi
disarankan pada n = 2. nilai penyebutnya. Disisi lain, modifikasi
diperlukan hanya untuk n = 2 pada data
yang menyebar uniform.

Tabel 4 Hasil perbandingan bias antara cara cepat (U (0,1)) dan cara Mantel
n sd (1)* sd (2)* sd (m)* bias (2)* bias (m)*
2 0.24 0.24 0.27 0.00 0.03
3 0.26 0.28 0.28 0.03 0.03
4 0.28 0.30 0.30 0.03 0.02
5 0.28 0.30 0.29 0.03 0.02
6 0.28 0.29 0.29 0.02 0.02
7 0.28 0.28 0.28 0.02 0.02
8 0.28 0.28 0.28 0.02 0.02
9 0.29 0.27 0.28 0.03 0.02
10 0.28 0.26 0.27 0.03 0.02
11 0.28 0.25 0.27 0.04 0.03
12 0.29 0.24 0.27 0.04 0.03
13 0.29 0.24 0.26 0.05 0.03
14 0.29 0.23 0.26 0.06 0.03
15 0.29 0.23 0.26 0.06 0.03
*(1), (2), dan (m) berturut-turut adalah cara (1), (2), dan Mantel

Tabel 5 Penyebut cara Mantel yang KESIMPULAN


dimodifikasi
Pendugaan standar deviasi cara
n Normal Uniform cepat (Rule of Thumb) untuk sampel kecil
2 2,0* 2,0* adalah pendugaan yang berbias. Namun
3 3.0* 3,0 demikian, penggunaan tabel nilai
4 4,1 4,2 penyebut yang diusulkan oleh Mantel
(1951) memperkecil bias tersebut. Cara
5 5,2 5,2
pendugaan ini dapat digunakan dengan
6 6,2 6,1
syarat mentransformasi (mengasumsi)
7 7,2 6,9 sebaran populasi data adalah data yang
8 8,1 7,6 menyebar N (0,1) atau U (0,1). Pada saat
9 8,9 8,3 n = 2 baik untuk sebaran data normal
10 9,7 9,0 atau uniform, penggunaan konstanta 2
11 10,5 9,6 disarankan dibandingkan konstanta yang
12 11,3 10,2 diajukan Mantel (1951) karena biasnya
13 12,0 10,7
lebih kecil.Hal ini berlaku pula untuk n = 3
yang menggunakan konstanta 3 dimana
14 12,7 11,2
bias yang dihasilkan juga lebih kecil.
15 13,4 11,7
* Nilai penyebut yang dimodifikasi
(berdasarkan hasil simulasi)
42 BUDIAJI ET AL. JIPP

DAFTAR PUSTAKA Lenth, R. V. 2001. Some Practical


Guidelines for Effective Sample Size
Bell, M. J., B. R. Cullen, I. R. Johnson,
Determination. The American
and R. J. Eckard. 2012. Modelling
Statistical Association, vol. 55, No.3,
Nitrogen Losses from Sheep Grazing
pp.187-193.
Systems with Different Spatial
Mantel, N. 1951. Rapid Estimation of
Distribution of Excreta. Agriculture,
Standard Errors of Means for Small
Vol. 2, pp. 282-294.
Samples. The American Statistician,
Chow, Shein-Chung, J. Shao, and H.
vol. 5, No. 4 (Oct, 1951), pp. 26-27.
Wang. 2002. A Note on Sample Size
Naing, L., T. Winn, and B. N. Rusli. 2006.
Calculation for Mean Comparisons
Practical Issues in Calculating the
Based on Noncentral t-Statistics.
Sample Size for Prevalence Studies.
Journal of Biopharmaceutical
Archives of Orofacial Sciences 2006,
Statistics, vol. 12, pp. 441-456.
vol.1, pp. 9-14.
Bluman, A. 2012. Elementary Statistics: A
Sahoo, N., P.L. Pradhan, N.K. Anumala,
Step-By-Step Approach. Mcgraw-Hill:
and M.K. Ghosal. 2008. Uniform
New York
Water Distribution From Low
Donner, A. 1984. Approaches to Sample
Pressure Rotating Sprinklers.
Size Estimation in The Design of
Agricultural Engineering
Clinical Trials-A review. Statistics in
International: the CIGR Ejournal.
Medicine, vol. 3, pp. 199-214.
Manuscript LW 08 014. vol. X
Gehan, E. A., 1980. The Training of
Zhao, X., W. E. Griffiths, G. R. Griffiths,
Statistics for Cooperative Clinical
and J. D. Mullen. 2000. Probability
Trials: A Working Statistician’s
Distributions for Economic Surplus
Viewpoint. Biometrics, vol. 36, No. 4
Changes: The Case of Technical
(Dec, 1980), pp. 699-706.
Change in The Australian Wool
Jones, S.R., S. Carley, and M. Harrison.
Industry. The Australian Journal of
2003. An Introduction to Power and
Agricultural and Resource
Sample Size Estimation. Emergency
Economics, vol. 44:1, pp. 83-106.
Medicine Journal, vol, 23, pp. 453-
458.

Anda mungkin juga menyukai

  • KLCSK
    KLCSK
    Dokumen177 halaman
    KLCSK
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • LJCX JCX
    LJCX JCX
    Dokumen279 halaman
    LJCX JCX
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • (Pertemuan 7) Quiz PDF
    (Pertemuan 7) Quiz PDF
    Dokumen1 halaman
    (Pertemuan 7) Quiz PDF
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • JMCX
    JMCX
    Dokumen4 halaman
    JMCX
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kemajuan Ri
    Laporan Kemajuan Ri
    Dokumen1 halaman
    Laporan Kemajuan Ri
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • Quiz Fisika Dasar
    Quiz Fisika Dasar
    Dokumen1 halaman
    Quiz Fisika Dasar
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • JKVJKV
    JKVJKV
    Dokumen19 halaman
    JKVJKV
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • NCNC
    NCNC
    Dokumen4 halaman
    NCNC
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • jjkmTIS JURNAL
    jjkmTIS JURNAL
    Dokumen2 halaman
    jjkmTIS JURNAL
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • (Pertemuan 7) Quiz PDF
    (Pertemuan 7) Quiz PDF
    Dokumen1 halaman
    (Pertemuan 7) Quiz PDF
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • (Maret 2020) Utk SBM Fisika
    (Maret 2020) Utk SBM Fisika
    Dokumen2 halaman
    (Maret 2020) Utk SBM Fisika
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • USnxnx H
    USnxnx H
    Dokumen13 halaman
    USnxnx H
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • J VJC
    J VJC
    Dokumen2 halaman
    J VJC
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • DMD
    DMD
    Dokumen29 halaman
    DMD
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • KLSZ
    KLSZ
    Dokumen18 halaman
    KLSZ
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • Kontrak Kuliah Psikologi Pendidikan 2019-2020
    Kontrak Kuliah Psikologi Pendidikan 2019-2020
    Dokumen24 halaman
    Kontrak Kuliah Psikologi Pendidikan 2019-2020
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • SZK
    SZK
    Dokumen108 halaman
    SZK
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • 1026 3262 1 PB
    1026 3262 1 PB
    Dokumen5 halaman
    1026 3262 1 PB
    Kristina
    Belum ada peringkat
  • SEJARAH PANCASILA
    SEJARAH PANCASILA
    Dokumen22 halaman
    SEJARAH PANCASILA
    edaarieda
    100% (1)
  • JLC
    JLC
    Dokumen20 halaman
    JLC
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • J GJKG
    J GJKG
    Dokumen4 halaman
    J GJKG
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • KL, DKD
    KL, DKD
    Dokumen15 halaman
    KL, DKD
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • NOBUBUJBKJB
    NOBUBUJBKJB
    Dokumen8 halaman
    NOBUBUJBKJB
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • CSFV
    CSFV
    Dokumen1 halaman
    CSFV
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • NOBUBUJBKJB
    NOBUBUJBKJB
    Dokumen8 halaman
    NOBUBUJBKJB
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • D/UDLan
    D/UDLan
    Dokumen7 halaman
    D/UDLan
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • DBL
    DBL
    Dokumen6 halaman
    DBL
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • VJVDJMLD
    VJVDJMLD
    Dokumen1 halaman
    VJVDJMLD
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • TWK OIHNNJBal
    TWK OIHNNJBal
    Dokumen3 halaman
    TWK OIHNNJBal
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat
  • KRLKNNKRKNR
    KRLKNNKRKNR
    Dokumen33 halaman
    KRLKNNKRKNR
    Batak CyberTeam
    Belum ada peringkat