OLEH:
1
1) Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri seperti penggunaan potensi diri,
pertumbhan dan perkembangan diri.
2) Kebutuhan harga diri seperti status dan kedudukan, kepercayaan diri, pengakuan,
reputasi dan prestasi, apersiasi, dan kehormatan dan penghargaan.
3) Kebutuhan social seprti cinta, persahabatan, perasaan memiliki dan diterima dalam
kelompok, kekeluargaaan dan asosiasi.
4) Kebutuhan keamanan dan rasa aman seprti perlindungan stabilitas.
5) Kebutuhan fisiologis seprti makan, minin, perumahan, seks dan istiirahat.
Semua kebutuhan diatas harus dianalisis dan diidentifikasi untuk menentukan yang
mana yang cocok diorientasikan guna memberikan pelayanan kepada siswa.
B. Layanan- Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Layanan Dasar
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada
semua siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang
disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara
optimal. Layanan dasar bimbingan adalah bimbingan yang bertujuan untuk membantu
seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan
hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangan siswa.
2. Layanan Responsif
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik yang
menghadapi kebutuhan dan masalah dan memerlukan pertolongan segera pertolongan
segera supaya tidak menimbulkan gangguan dalam proses pencapaian tugas-tugas
perkembangannya. Layanan responsif bertujuan mengintervensi masalah-masalah atau
kepedulian pribadi peserta didik yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan
dengan masalah pribadi-sosial, karier, dan atau masalah pengembangan pendidikan.
3. Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual adalah layanan bimbingan yang bertujuan untuk
membantu individu dalam merencanakan dan mengimplementasikan rencana-rencana
pendidikan, karir, dan sosial-pribadi. Kemudian membantu individu dalam memahami
dirinya sendiri, kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana-
rencananya itu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
4. Layanan Dukungan Sistem
2
Dukungan sistem adalah komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja,
infra struktur (Teknologi Informasi dan Komunikasi), dan pengembangan kemampuan
profesional professional konselor/ guru pembimbing secara berkelanjutan, yang secara
tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan peserta didik.
C. Pengaruh Bimbingan dan Konseling Bagi Siswa
Terkait dengan adanya bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di sekolah,
sebagai seorang siswa tentunya tidak asing lagi bagi kita mendengar kata BK
(Bimbingan dan Konseling). Pengalaman saya sewaktu sekolah dulu pada awal masa
orientasi siswa baru, disana pihak sekolah menyampaikan apa saja program yang akan
dilakukan pada proses belajar mengajar di sekolah bahkan sampai pengenalan singkat
mengenai beberapa jurusan yang ada di sekolah. Hal ini sangat membatu kami sebagai
siswa dalam menentukan perencanaan baik dalam menentukan jurusan maupun
pemilihan ekstrakurikuler yang akan diambil. Disini, telah terlakdana salah satu layanan
dalam BK, yaitu layanan dasar dan perencanaan individual sebagai fungsi penyaluran,
yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan
ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau
jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian peserta didik.
Terkait dengan kedisiplinan, sangat saya rasakan pada diri saya, terlepas dari
diterapkannya beberapa layanan BK di sekolah, setiap guru juga di haruskan untuk
memberikan layanan-layanan tersebut kepada siswa bahkan tidak ada batasan waktu,
baik itu pagi, siang, sore, dan malam hari, karena pada masa SMA dahulu kebetulan
sekolah saya merupakan pondok pesantren yang pastinya disana ditekankan
kedisiplinan dan keteraturan yang akan menanamkan karakter disiplin pada setiap
siswanya. Akan tetapi, yang masih kurang adalah adanya layanan dukungan sstem yang
terbatas, seperti alat-alat pendukung proses pembelajaran, network, serta keperluan-
keperluan lainnya yang seharusnya diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal ini
mungkin disebabkan oleh beberapa hal, baik itu kurangnya fasilitas dari sekolah dan
juga lingkungan yang tidak mendukung.