Anda di halaman 1dari 16

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa

sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian

(Setiadi, 2007). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre

Eksperimental Design dengan menggunakan rancangan One Group Pretest-Postest

design. Pre Eksperimental Design merupakan ekperiemental yang belum sungguh-

sungguh kerena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap

terbentuknya variabel dependen (Sugiyono, 2016). Pada rancangan One Group

Pretest-Postest design tidak ada kelompok pembanding (kontrol), tetapi paling

tidak sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan perubahan-

perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini, mengobservasi pengaruh pelatihan pertolongan pertama pada

luka bakar terhadap pengetahuan dan keterampilan pada kader kesehatan sebelum

dilakukan pelatihan dan sesudah dilakukan pelatihan, dengan desain penelitian

sebagai berikut :

Pretest Perlakuan Posttest

01 X 02

Gambar 3.1 Desain penelitian Pre Experiment Design dengan rancangan One

Group Pretest Posttest (Notoatmodjo, 2010).


Keterangan :

01 : Observasi sebelum di berikan pelatihan pertolongan pertama luka

bakar.

02 : Observasi setelah setelah di berikan pelatihan pertolongan

pertama luka bakar.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan yang ada di Desa Sidoluhur,

Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, yang berjumlah 40 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Dalam mengambil sampel penelitian digunakan cara atau teknik-teknik

tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya

(Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah kader kesehatan di Desa

Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Cara perhitungan sampel pada

penelitian ini menggunakan rumus Slovin 1960 dalam Setiadi (2007), sebagai

berikut:

n= N
1 + N (d)2

keterangan :

n = besar sampel
N = besar populasi

d = tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,05)

n= 40
1 + 40 (0,05)2

= 36,3 jika dibulatkan menjadi 36 orang.

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi bias

hasil penelitian. Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kriteria inklusi

dan kriteria eksklusi (Nursalam, 2013).

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap

anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010).

Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bersedia menjadi responden.

b. Belum pernah mendapatkan pelatihan pertolongan pertama pada luka bakar.

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena pelbagai sebab (Nursalam, 2013).

Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Membatalkan partisipasi dalam penelitian

3.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian (Sastroasmoro & Ismail, 1995 & Nursalam, 2008 dalam

Nursalam, 2013). Penelitian ini menggunakan Non probability sampling yaitu


teknik yang tidak memberi kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Notoatmodjo, 2010). Cara pengambilan sampling dengan

teknik Purposive Sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

sesuai yang dikehendaki peneliti (Setiadi, 2007).

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap suatu

subjek (Nursalam, 2013). Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi variabel

bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) yang dijelaskan sebagai berikut:

3.3.1 Variabel Bebas (Independen )

Variabel independen adalah variabel yang dimanipulasi oleh peneliti untuk

menciptakan suatu dampak pada variabel dependen (Setiadi, 2007). Variabel

independen pada penelitian ini adalah pelatihan pertolongan pertama pada luka

bakar.

3.3.2 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel dependen adalah variabel respon atau output. Sebagai variabel respon

berarti variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu variabel

independen (Setiadi, 2007). Variabel dependen dari penelitian ini adalah

pengetahuan dan keterampilan dalam pertolongan pertama pada luka bakar.


3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Ukur
1 Independen: Pelatihan pertolongan a. Tahap-tahap pelatihan - - -
1. Pelatihan pertama pada luka bakar menjelaskan tentang :
pertolongan merupakan suatu proses - Pengertian luka bakar
pertama pada belajar tentang - Jenis luka bakar
luka bakar pertolongan pertama - Langkah-langkah
pada kasus luka bakar pemberian
dengan metode ceramah, pertolongan pertama
dan demonstrasi pada luka bakar.
2 Dependen: Pengetahuan merupakan a. Responden mampu Kuisoner Ordinal -Baik dengan skor
1. Pengetahuan pemahaman atau mengetahui definisi, tentang (15,2 - 20)
kesadaran responden sebab, klasifikasi dan pertolongan -Cukup dengan
terhadap cara penanganan dari luka pertama pada skor (11,2 – 15)
pertolongan pertama bakar luka bakar. -Kurang dengan
luka bakar. b. Responden mampu skor ( < 11 )
memahami definisi,
sebab, klasifikasi dan
penanganan dari luka
bakar
Skala
No Variabel Definisi Operasional Indikator Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
2. Keterampilan Keterampilan a. Responden dapat SOP Ordinal 1.baik: x> mean +
merupakan suatu menerapkan : pertolongan 1sd
kemampuan responden - Prosedur pertama pada 2.cukup: mean –
dalam memberikan pertolongan luka bakar. 1sd ≤ x ≤ mean
pertolongan pertama pertama pada luka + 1sd
pada luka bakar, bakar 3.kurang: x <
mean-1sd
3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan

data (Notoatmodjo, 2010).

1. Kuesioner

Kuesioner digunakan untuk mengetahui sub variabel independen yaitu

faktor pengetahuan kader kesehatan tentang pertolongan pertama pada luka

bakar.

2. Lembar Obeservasi

Lembar Observasi di gunakan untuk mengetahui sub variabel independen

yaitu keterampilan kader kesehatan dalam diberikan pelatihan pertolongan

pertama pada luka bakar.

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

a. SOP Luka bakar

b. Kuesioner

c. Lembar Observasi

d. Laptop

e. LCD Proyektor

f. Brosur

g. Pantum
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.7.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang,

Kabupaten Malang.

3.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2020

3.8 Prosedur Pengambilan dan Pengolahan Data

3.8.1 Tahap Persiapan

1. Peneliti mengajukan permohonan surat ijin penelitian kepada Ketua

Progam Studi DIII dan DIV Keperawatan Lawang Kampus II Poltekkes

Kemenkes Malang yang ditujukan kepada Kepala Desa Sidoluhur,

Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

2. Kepala Desa Sidoluhur setelah menerima surat ijin dari Poltekkes

Kemenkes Malang mengarahkan untuk mencari data ke Bidan Desa.

3.8.2 Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 6 kali pertemuan, antara lain:

Pertemuan 1

1. Setelah mendapat ijin penelitian, peneliti melakukan menjelaskan

tujuan penelitian kepada Kepala Desa Sidoluhur.

2. Peneliti menetukan responden untuk akan di berikan pretest – postest

sesuai kriteria inklusi dan eksklusi untuk memungkinkan validasi lebih

tinggi.
3. Peneliti menjelaskan tujuan, teknik pelaksanaan, kerahasiaan data,

risiko, dan kerugian yang ditimbulkan dari penelitian kepada calon

responden.

4. Peneliti meminta persetujuan atau kesediaan calon responden/peserta

untuk menjadi responden penelitian dengan menandatangi informed

consent.

5. Apabila saat penelitian berlangsung terdapat responden yang

membatalkan diri menjadi responden penelitian, maka peneliti akan

mengganti responden dengan responden baru sesuai kriteria inklusi dan

eksklusi.

6. Peneliti memberikan dan menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada

responden untuk memperoleh data demografi dan data lain yang relevan

dengan penelitian.

7. Peneliti melakukan pengukuran pengetahuan responden dengan

memberikan kuesioner selama 20 menit sebelum diberikan materi

tentang pertolongan pertama pada luka bakar sebagai pre-test.

8. Peneliti melakukan pengukuran pre-test tingkat keterampilan

responden menggunakan lembar observasi dan dengan media pantum

selama 60 menit.

9. Memberikan materi tentang pertolongan pertama pada luka bakar

menggunakan LCD selama 30 menit, penyampain materi dalam bentuk

Microsoft PowerPoint dan memberikan brosur kepada responden.

10. Peneliti akan melakukan sesi tanya jawab setelah materi selesai

disampaikan.
11. Selanjutnya responden diberikan pelatihan tentang pertolongan pertama

pada luka bakar dengan media pantum selama 30 menit.

12. Peneliti akan melakukan sesi tanya jawab setelah pelatihan selesai.

Pertemuan 2

1. Peneliti memberikan pendalaman materi tentang pertolongan pertama

pada luka bakar selama 20 menit

2. Responden melakukan demonstrasi pertolongan pertama pada luka

bakar selama 60 menit

Pertemuan 3

1. Peneliti memberikan pendalaman materi tentang pertolongan pertama

pada luka bakar selama 20 menit

2. Responden melakukan demonstrasi pertolongan pertama pada luka

bakar selama 60 menit

Pertemuan 4

1. Responden berlatih melakukan pertolongan pertama pada luka bakar

dengan pendampingan, dilakukan secara berpasangan dan bergantian

selama 60 menit

Pertemuan 5

1. Responden mengulang kembali melakukan latihan pertolongan pertama

pada luka bakar dengan pendampingan selama 60 menit

Pertemuan 6

1. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk mengetahui

hasil posttest dalam mengukur tingkat pengetahuan responden selama

20 menit.
2. Peneliti melakukan pengukuran keterampilan terhadap responden

dengan lembar observasi dengan media pantum untuk mengetahui hasil

posttest keterampilan selama 60 menit.

3. Selanjutnya data pre-test dan post-test dianalisis sesuai dengan uji

statistik yang telah ditetapkan sebelumnya.


3.9 Kerangka Operasional

Prosedur penelitian atau langkah-langkah penelitian sebagai berikut:

Studi Pendahuluan

Menentukan responden sesuai kriteria inklusi

Membagikan lembar inform consent dan lembar persetujuan

Melakukan Pre-test pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian


pertolongan pertama pada luka bakar

Memberikan pelatihan pertolongan pertama pada luka bakar

Ceramah Demonstrasi

Pendalaman pengetahuan dan keterampilan dalam 4 kali pertemuan

Melakukan Post-test pengetahuan dan keterampilan dalam pemberian


pertolongan pertama pada luka bakar

Analisa data menggunakan uji statistik dengan komputer

Kesimpulan

Penyajian data hasil penelitian

Gambar 3.2 Kerangka Operasional Penelitian


3.10 Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Analisa univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisa univariat tergantung

dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,

median dan standar deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat dalam penelitian ini menjelaskan

tentang tingkat pendidikan, usia dan pekerjaan responden.

2. Analisa Bivariat

Analisa bavariat adalah analisa yang yang dilakukan terhadap dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010).

Di dalam penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk menguji

pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dalam pertolongan pertama

pada luka bakar. Hasil analisa bivariat juga digunakan untuk membuktikan

hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya. Pembuktian hipotesis

menggunakan uji statistik skala data kategorik (ordinal) dengan Wilcoxon.

Jika hasil analisis bivariat ada pengaruh yang signifikan dengan nilai p <

0,05 maka hasilnya ada pengaruh pelatihan pertolongan pertama pada luka

bakar terhadap tingkat pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan.


3.11 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data

ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus

tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan (Setiadi, 2007).

Analisa data dilakukan dalam beberapa tahap:

1. Editing/memeriksa kelengkapan data responden serta memastikan bahwa

semua pertanyaan telah diisi. Setelah data terkumpul, peneliti melakukan

pengecekan semua lembar kuisoner pre-test dan post-test, sehingga peneliti

tidak perlu klarifikasi kembali dengan responden.

2. Coding/Pengkodean merupakan merubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data yang berbentuk angka atau bilangan. Setiap data diberikan

kode tertentu agar memudahkan peneliti dalam pengolahan data. Lembaran

berisi nomor responden, pengkodean umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, dan pekerjaan.

3. Entry data/Proses memasukkan data dalam komputer yang merupakan

jawaban dari responden yang berbentuk kode untuk selanjutnya dilakukan

analisis data dengan menggunakan aplikasi SPSS for Window.

4. Cleaning/pembersihan data. Apabila semua data dari setiap sumber data

atau responden selesai dimasukkan, dicek kembali untuk melihat

kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya,

kemudian dilakukan pembetulan.

5. Tabulating/pengelompokan. Tabulasi data adalah proses pengolahan

jawaban-jawaban yang serupa dan menjumlahkannya dengan cara yang

diteliti dan teratur. Penyusunan data yang tersedia menurut urutannya,


mengelompokkan dan menghitung jumlah masing-masing variabel,

memindahkan variabel yang telah dikelompokkan ke dalam tabel distribusi

frekuensi.

3.12 Penyajian Data

Data statistik perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti.

Tujuannya adalah memberikan informasi dan memudahkan interprestasi hasil

analisis (Setiadi, 2007). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penyajian data

berupa :

1. Narasi

Dibuat dalam bentuk narasi mulai dari pengambilan data sampai kesimpulan.

2. Tabel

Penyajian dalam bentuk angka (data kategorik) yang disusun dalam kolom dan

baris dengan tujuan untuk menunjukkan frekuensi kejadian dalam kategori

yang berbeda.

3.13 Etik Penelitian

Etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan

penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subyek

penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut

(Notoatmodjo, 2010). Menurut Nursalam (2013), prinsip etika dalam penelitian

dibedakan menjadi tiga bagian, sebagai berikut:

1. Prinsip manfaat

a. Bebas dari penderitaan


Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada

subjek.

2.Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)

Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa

adanya sangsi apa pun.

b. Informed consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga

perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan

untuk pengembangan ilmu.

3. Prinsip keadilan (right to justice)

a. Hak dijaga kerahasiaanya (right to privacy)

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus

dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan rahasia

(confidentiality).

Anda mungkin juga menyukai