“Kimia Dasar”
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah Kimia Dasar di Institut Agama Islam Negeri Metro.
Serta membantu mahasiswa ataupun pembaca untuk menambah wawasan tentang
KONSEP ASAM BASA DAN PERMASALAHAN PERHITUNGAN
DALAM ASAM BASA. Akhir kata, kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam makalah ini. Namun, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dalam pembuatan makalah selanjutnya. Dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Asam basa ........................................................................................................ 2
B. Konsep asam basa............................................................................................. 2
C. Kesalahan perhitungan dalam asam basa ......................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Asam dan basa merupakan senyawa penting yang berperan besar dalam
kehidupan sehari-hari, seperti dalam tubuh makhluk hidup, makanan dan
obat-obatan, produk rumah tangga, pertanian, maupun bahan baku industri.
Ada tiga teori tentang asam dan basa. Teori asam dan basa, pertama adalah
teori Arrhenius. Asam basa didefinisikan berdasarkan pelepasan ion H+ dan
OH- dari basa dipahami sebagai reaksi kesetimbangan. Teori Arrhenius
banyak digunakan untuk menjelaskan reaksi asam dan basa dalam pelarut air.
Teori kedua yang lebih luas lagi, yakni teori Bronsted-Lawry dapat
menjelaskan reaksi asam basa yang terjadi dalam pelarut air, pelarut bukan
air, maupun tanpa pelarut air. Teori ketiga, yakni teori Lewis lebih luas
dibandingkan teori Arrhenius dan teori Bronsted-Lawry, yang lebih banyak
digunakan untuk reaksi asam basa pada pembentukan ion logam kompleks
dan dalam kimia organik.
Senyawa asam dan basa banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam
sitrat pada jeruk, asam cuka, asam tartrat pada anggur, asam laktat
ditimbulkan dari air susu yang rusak. Sedangkan basa umumnya mempunyai
sifat yang licin dan berasa pahit, misalnya sabun.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian asam?
2. Bagaimana konsep asam dan basa menurut para ahli?
3. Bagaimana perhitungan dalam asam dan basa?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Beberapa contoh asam, nama asam, dan reaksi ionisasinya:
3
Beberapa contoh basa, nama basa, dan reaksi ionisasinya:
4
Asam dan basa
Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (donor
proton) dan sebagai basa (akseptor proton).
Zat seperti itu bersifat amfiprotik (amfoter).
Suatu asam setelah melepas satu proton akan membentuk spesi yang
disebut basa konjugasi dari asam tersebut.
Sedangkan basa yang telah menerima proton menjadi asam konjugasi.
5
Perhatikan tabel berikut.
Pada tahun 1932, ahli kimia G.N. Lewis mengajukan konsep baru
mengenai asam basa . Menurut konsep tersebut, yang dimaksud dengan
asam Lewis adalah suatu senyawa yang mampu menerima pasangan
electron dari senyawa lain, atau akseptor pasangan electron, sedangkan
basa lewis adalah senyawa yang dapat memberikan pasangan electron
kepada senyawa lain atau donor pasangan electron.
6
menerima sepasang elektron dari molekul NH3 untuk membentuk ikatan
kovalen antara B dan H.
Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arhenius dan Bronsted
Lowry , karena :
Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang berlangsung dalam
pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.
Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan
transfer proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.
0,05 M (2 x 0,05) M
7
b) Basa kuat
Secara umum, jika didalam air terdapat basa kuat (L(OH)n)
dengan konsentrasi b mol/ liter, konsentrasi ion OH- dalam
basa dapat dihitung dengan cara:
(L(OH)n) (Aq) Ln+ (Aq) + n OH- (Aq)
b mol/ liter (n x b) mol/ liter
Dengan: b = kemolaran basa
n = jumlah ion OH- yang dihasilkan dalam ionisasi basa
Contoh soal: hitunglah [OH-] yang terdapat dalam larutan NaOH 0,01 M?
Jawab:
0,01 M 0,01 M
Jadi:
[OH-] = 0,01 M
c) Asam lemah
d) Basa lemah
8
b) Konsep perhitungan PH asam dan basa
Jawab
a. HCL → H+ + Cl-
[H+] = Ka . [HA] .
= 1 . 0,1 = 0,1 M
pH = - log 0,1 = - log 10-1
=1
Jawab :
Molaritas = mol/v = 0,025/0,25 = 0.1
[H+] = √ Ka . [HA]
= √ 10-5 . 0,1
= √ 10-6
= 10-3 M
pH = - log 10-3
9
=3
Hitung pH dari :
a. 100 mL larutan KOH 0,1 M !
b. Larutan Ca(OH)2 0,001 !
Jawab :
a. KOH → K+ + OH-
[OH-] = Kb. [M(OH)]
= 1 . 0,1 M = 10-1 M
pOH = - log 10-1
=1
pH = 14 – pOH
= 14 – 1
= 13
Jawab
NH4OH → NH4+ + OH-
[OH- ]= √Kb . [M(OH)]
= √ 4x 10-5 . 0,1
= √ 4 x 10-6
= 2 x 10-3 M
pOH = - log 2 x 10-3
= 3 – log 2
pH = 14 – pOH
= 14 – (3 - l0g 2)
= 11 + log 2
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Sudarmo, Unggul. 2013. KIMIA untuk SMA/ MA Kelas XI. Surakarta: Erlangga
12