Anda di halaman 1dari 14

BAB : VII RASUL-RASUL ITU KEKASIH ALLAH SWT

A. Pengertian Iman Kepada Rasul-Rasul Allah Swt.


1.) Nabi : Manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah Swt. Untuk dirinya sendiri dan tidak
mempunyai kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya.
2.) Rasul : Manusia pilihan Allah Swt. Yang diangkat sebagai utusan untuk menyampaikan
firman-firman-Nya kepada umat.manusia agar dijadikan pedoman hidup.
Mengimani Rasul-Rasul Allah Swt. Merupakan kewajiban hakiki bagi seorang muslim karena
merupakan bagian dari rukun iman yang tidak dapat ditinggalkan. Sebagai perwujudan iman
tersebut, Kita wajib menerima ajaran-ajaran yang dibawa oleh Rasul-Rasul Allah Swt.
Tersebut.
B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt
Rasul sebagai utusan Allah Swt. Memiliki sifat-sifat yang melekat pada dirinya. Sifat-sifat ini
sebagai bentuk kebenaran seorang Rasul. Sifat-sifat tersebut adalah sifat wajib, Sifat
mustahil, Dan sifat jaiz.
1. Sifat Wajib
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada Rasul. Tidak bisa disebut seorang Rasul
jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, Yaitu sebagai berikut.
a. As-Siddiq
As-siddiq, yaitu Rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. Kepada
bapaknya adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh bapaknya adalah suatu
yang tidak memberi manfaat dan memdarat, Jauhilah.
b. Al-Amanah
Al-Amanah, Yaitu Rasul selalu dapat dipercaya. Di saat kaum Nabi Nuh as.
Mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. Lalu Allah Swt. Menegaskan bahwa Nuh
as, Adalah orang yang terpercaya (amanah).
c. At-Tablig
At-Tablig, Yaitu Rasul selalu menyampaikan wahyu. Tidak ada satu pun ayat yang
disembunyikan Nabi muhammad saw. Dan tidak disampaikan pada umatnya.
d. Al-Fatanah
Al-Fatanah, Yaitu rasul memiliki kecerdasan yang tinggi, Ketika terjadi perselisihan
antara kelompok kalibah di Mekah, Setiap kelompok memaksakan kehendak untuk
meletakkan Al-Hajar Al-Aswad (batu hitam) di atas kabah, Lalu Rasulullah saw.
2. Sifat Mustahil
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Rasul. Sifat mustahil ini lawan
dari sifat wajib, Yaitu sebagai berikut.
a. Al-Kizzib
Al-Kizzib, Yaitu mustahil rasul itu bohong atau dusta. Semua perkataan dan perbuatan
Rasul tidak pernah berbohong atau dusta.
b. Al-Khianah
Al-Khianah, Yaitu mustahil Rasul itu khianat. Semua yang diamanatkan kepadanya
pasti dilaksanakan.
c. Al-Kitman
Al-Kitman, Yaitu mustahil Rasul menyembunyikan kebenaran. Setiap firman yang ia
terima dari Allah Swt. Pasti ia sampaikan kepada umatnya.
5. Mencintai para Rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
.
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. Untuk mengabdi kepada-Nya.
Allah memilih manusia menjadi Rasul, Karena:
1.) Mudah berkomunikasi.
2.) Mudah diterima dalam menyampaikan wahyunya.
3.) Mudah dipahami.
4.) Mudah dihafalkan.
Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada Rasul adalah seperti
berikut.
1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. Yang disampaikan Rasul-Nya).
2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt.
3. Giat dan rajin bekerja mencari rizki yqng halal, Sesuai dengan keahliannya. Orang-orang
yang beriman kepada Rasul tidak akan menjadi orang-orang yang malas bekerja,
4. Selalu mengingat , Memahami, Dan perilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
5. Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi.
Usaha-usaha itu, Misalnya seperti berikut.
a. Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, Ilmu pengetahuan tentang
pertanian, Perikanan, Peternakan, Teknologi, Kedokteran, Perdagangan, Industri,
Transportasi, Dan ekonomi. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut hendaknya digunakan sebagai
bekal dalam beribadah dan usaha menyejahterakan umat manusia..
6. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa Rasul tidak sima.
1. Nabi adalah manusia pilihan Allah Swt. Yang diberi wahyu hanya untuk dirinya sendiri.
Jumlah Nabi berdasarkan hadis riwayat Ahmad ada 124.000 Nabi.
2. Jumlah Rasuk berdasarkan hadis riwayat Ahmad adalah 315 Rasul.
3. Sifat-sifat yang dimiliki Rasul adalah sifat wajib (As-siddiq, Al-amanah, At-tablig dan Al-
fatanah), Sifat mustahil (Al-kizzib, Al-khianah, Al-khitman, Al-baladah).
4. Tugas para Rasul adalah mengajarkan tauhid, Mengajarkan cara beribadah, Menjelaskan
hukum-hukum Allah Swt. Dan batasannya bagi manusia, Memberi teladan kepada umatnya,
Memperbaiki jiwa manusia. (evomuslim)

C. Nama-nama 25 Nabi yang wajib kita Imani:


1. Nabi Adam AS
2. Nabi Idris AS
3. Nabi Nuh AS
4. Nabi Hud AS
5. Nabi Shaleh AS
6. Nabi Ibrahim AS
7. Nabi Luth AS
8. Nabi Ismail AS
9. Nabi Ishaq AS
10. Nabi Yaqub AS
11. Nabi Yusuf AS
12. Nabi Ayub AS
13. Nabi Zulkifli AS
14. Nabi Syu’aib AS
15. Nabi Yunus AS
16. Nabi Musa AS
17. Nabi Harun AS
18. Nabi Daud AS
19. Nabi Sulaiman AS
20. Nabi Ilyas AS
21. Nabi Ilyasa AS
22. Nabi Zakaria AS
23. Nabi Yahya AS
24. Nabi Isa AS
25. Nabi Muhammad SAW
D. RASUL YANG BGERGELAR ULUL AZMI
Di antara 25 nama nabi dan rasul tersebut, terdapat 5 orang rasul yang mendapat gelar Ulul
Azmi.

Yang dikatakan Ulul Azmi yaitu rasul yang memiliki keteguhan dan kesabaran yang luar
biasa dalam menerima ujian dari Allah SWT saat menjalankan dakwah kenabiannya.

Kelima rasul yang mendapatkan gelar Ulul Azmi tersebut adalah:

1. Nabi Nuh AS
2. Nabi Ibrahim AS
3. Nabi Musa AS
4. Nabi Isa AS
5. Nabi Muhammad SAW

E. RASUL YANG MENERIMA KITAB SUCI


Selain julukan Ulul Azmi, di antara kelima rasul tersebut terdapat 4 orang rasul yang
menerima kitab suci dari Allah SWT, dan Al-Qur’an sebagai kitab suci sepanjang masa.

Adapun para rasul yang menerima kitab suci yaitu:

1. Nabi Musa AS (Kitab Suci Taurat)


2. Nabi Daud AS (Kitab Suci Zabur)
3. Nabi Isa AS (Kitab Suci Injil)
4. Nabi Muhammad SAW (Kitab Suci Al-Qur’an)

BAB : VIII MENGHORMATI DAN MENYAYANGI ORANG TUA DAN GURU

A. Cara Menghormati Orangtua

Mudah untuk menerima orangtua begitu saja tanpa penghargaan lebih. Kita lupa
pengorbanan yang mereka lakukan untuk kita, dan usaha yang diperlukan untuk
membesarkan anak yang sehat dan bahagia. Rasa hormat adalah dasar untuk mencintai, dan
salah satu cara terbaik untuk menunjukkan pada orangtua bahwa Anda mencintai mereka
adalah dengan memperlakukan mereka dengan hormat. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang bisa
Anda masukkan dalam rutinitas sehari-hari, dan sikap positif dan penuh cinta akan membuat
mereka merasa dicintai dan dihormati, dan bangga memiliki Anda sebagai anak.
1. Sadari dan hargai semua hal yang dilakukan orangtua untuk Anda dari hari ke hari,
bulan ke bulan, tahun ke tahun. Sadari waktu yang mereka dedikasikan untuk bersama
Anda, dan sukacita yang mereka ekspresikan ketika menghabiskan waktu bersama Anda.
Bayangkan seperti apa rasanya bila Anda berada di posisi mereka. Bila Anda adalah ibu atau
ayah Anda, bagaimana Anda ingin diperlakukan oleh anak Anda sendiri? Bagaimana rasanya
harus mengelola begitu banyak tanggung jawab rumah tangga? Keputusan apa yang akan
Anda ambil bila Anda berada di posisi orangtua Anda? Berterima kasih pada mereka untuk
hal-hal besar yang mereka lakukan, seperti berjaga sepanjang malam ketika Anda sakit, dan
juga hal-hal kecil, seperti membuatkan Anda secangkir teh panas atau membantu Anda
memilih gaun untuk acara spesial.
2. Akui dan hormati fakta bahwa mereka telah melalui lebih banyak pengalaman hidup
daripada Anda, dan dapat memberi Anda banyak pengetahuan tentang dunia yang
Anda tinggali. Meskipun kadang orangtua tampak terlalu ketat atau secara memalukan
mereka kuno, misalnya: memaksa Anda untuk menghormati mereka dan juga kerabat yang
lebih tua dengan panggilan hormat, Anda harus menghargai fakta bahwa bimbingan mereka
pada Anda mencerminkan kebijaksanaan yang mereka dapatkan dari orangtua dan leluhur
mereka sendiri. Bimbingan ketat ini adalah bagian penting dari didikan mereka untuk
memastikan bahwa Anda tumbuh sebagai orang dewasa yang baik, sopan, produktif, dan
penuh hormat.
3. Sudah dimaklumi bahwa kadang orangtua terlihat tidak tahu apa-apa dan Anda
mungkin merasa bahwa mereka tidak akan mungkin bisa memahami hal-hal yang saat
ini Anda hadapi, tetapi percayalah apa yang saya katakan, mereka benar-benar
mengerti beberapa hal yang Anda lalui seperti tekanan teman sebaya, masalah
pertemanan, dan banyak hal lain yang harus dihadapi pemuda seusia Anda hanya
karena mereka dahulu juga pernah muda. Tetapi "JANGAN PERNAH" takut mendiskusikan
masalah yang Anda miliki dengan orangtua. Anda harus memberi tahu mereka bila Anda
mempunyai masalah, mereka tidak dapat membantu Anda menghadapi masalah yang tidak
mereka ketahui. Merupakan tugas mereka sebagai orang tua untuk membantu Anda melalui
segala sesuatu.
4. Ingat bahwa orangtua Anda mencintai Anda lebih daripada apa pun di dunia ini, dan
memiliki harapan tinggi mengenai apa yang akan Anda capai karena mereka percaya
pada Anda dan ingin melihat Anda pada tempat terbaik ketika Anda dewasa. Sering kali,
ketika mereka meminta Anda melakukan sesuatu yang terlihat konyol atau tidak adil, itu
karena mereka ingin yang terbaik untuk Anda, dan mereka ingin mengajari Anda pelajaran
yang sangat penting dan berharga, bahwa... "Kadang segala sesuatu dalam hidup tidak selalu
adil".
5.Ketika Anda merasa orangtua tidak mendengarkan atau menganggap Anda serius,
ambil waktu untuk memikirkan tentang apa yang Anda ingin mereka tahu dan
diskusikan masalah Anda dengan tenang pada mereka dan pastikan Anda
mendengarkan pendapat mereka. Hindari berdebat dengan mereka walaupun kadang
mereka tampak tidak adil. Ingat bahwa di atas semuanya, orangtua yang harus membuat
keputusan akhir untuk Anda dan tidak tepat bagi Anda untuk mencoba dan mengambil kata
akhir. Pendekatan dewasa dari sisi Anda di antaranya sikap tenang dan hormat pada akhir
pembicaraan dan terima itu karena mereka orang tua Anda, itu harus menjadi cara Anda. Pada
waktunya nanti ini akan menumbuhkan kepercayaan mereka pada Anda, dan akan
menunjukkan pada mereka bahwa Anda berada di jalan yang tepat untuk menjadi seseorang
yang matang dan kompeten yang akan segera mampu mengambil keputusan bagus sendiri,
dan bertanggung jawab pada tindakan Anda. Jangan membalas kata-kata orangtua karena
ketika mereka bersikap keras mereka hanya mencoba mengajari Anda tanggung jawab dan
hanya ingin yang terbaik untuk Anda.
6. Usahakan setiap hari untuk tidak mengeluhkan keharusan patuh pada perintah
orangtua. Orangtua membuat banyak pengorbanan untuk Anda, jadi hargai usaha mereka
dengan rasa terima kasih, patuh, dan sikap hormat yang positif. Ingat bahwa cara mereka
mengajari Anda akan sangat berharga ketika Anda tumbuh lebih dewasa dan menjadi orang
tua bagi anak-anak Anda sendiri. Anda akan bisa menyampaikan nilai-nilai keluarga pada
anak Anda sendiri yang dahulu diajarkan pada Anda. Ingat ini, apakah Anda ingin anak-anak
bersikap pada Anda dengan cara yang sama Anda bersikap di rumah Anda sekarang? Jangan
pernah lupa meminta maaf bila Anda berdebat dengan mereka; ingat bahwa mereka juga
mempunyai perasaan.
7.Bantu dan ambil tanggung jawab di rumah dengan melakukan pekerjaan rumah
tambahan ketika Anda bisa, untuk menunjukkan bahwa Anda ingin mengerjakan bagian
Anda dalam hidup keluarga sehari-hari. Bila Anda memiliki saudara yang lebih muda, bantu
mereka mengerjakan PR dan tugas sehari-hari, jadi panutan untuk tingkah laku yang baik dan
usahakan untuk mendorong mereka supaya patuh pada Anda sama seperti Anda patuh pada
orangtua Anda. Ini akan membantu membangun struktur keluarga yang kuat dan penuh cinta
untuk seluruh anggota keluarga.

B. Cara Menghormati Guru Dalam Islam Paling Dianjurkan


Kita harus berbuat baik atau berbakti tidak hanya kepada kedua orang tua. Kita juga
diperintahkan untuk berbuat baik atau berbakti kepada guru. Guru-guru kita lah yang telah
mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Sebagai pendidik, guru membentuk kita menjadi
manusia yang beriman, mengerti tentang hal yang baik dan buruk, berbudi pekerti luhur, dan
menjadi orang yang bertanggung jawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat di sekitar kita,
bangsa, maupun negara. Mari menghormati guru yang telah banyak berjasa kepada kita.

Bagimanakah cara menghormati guru dalam ajaran islam sebgaimana pentingnya kedudukan
guru dalam islam . Simak 13 Cara Menghormati Guru Dalam Islam paling dianjurkan berikut
ini.

1. Tidak Lupa Selalu Mnegucapkan Salam

Banyak sekali anak didik zaman sekarang yang sulit mengucap salam saat berjumpa dengan
gurunya. Entah malas atau malu sehingga yang ia lakukan hanyalah tersenyum atau bahkan
kabur enggan dilihat gurunya di jalan. Ketahuilah sikap yang seperti itu sungguh tidak sopan
dan tidak menghormati guru. Maka hendaklah menghormatinya dengan mengucapkan salam
ketika berjumpa dengannya di mana dan bagaimana pun keadaannya.

2. “Sami’na Wa Atha’na”

Mentaati guru adalah sebuah keharusan jika ingin mendapatkan keberkahan ilmu. Sebagai anak
didik yang sholih dan baik maka jalanilah apa yang guru perintahkan selama tidak dalam
kemaksiatan. Terkadang seorang murid merasa bahwa guru bukanlah orang tua kandung jadi
masa bodo mau taat atau tidak. Nah, sikap yang seperti itulah sangat salah besar
sebgaimana hukum menuntut ilmu .

3. Bersikap Antusias Saat Guru Sedang Mnegajar

Selanjutnya yaitu antusias atau menyimak dengan baik materi yang diajarkan oleh guru. Apabila
saat belajar, anda malah tidur atau mengobrol maka hal itu akan menyakiti hati guru yang
sedang menyampaikan pelajaran. Mengapa? karena sikap tersebut sama halnya dengan
meremehkan dan tidak menghormati gurunya ebgaimana juga dalam fungsi iman kepada Allah.

4. Bersikap Lemah Lembut

Guru bukanlah orang tua kandung kita, namun mereka juga orang tua kita di sekolah. Mereka
yang mendidik kita dengan penuh keikhlasan. Maka tidak sepantasnya apabila seorang murid
berkata keras di hadapan mereka. Sebagai bentuk rasa hormat terhadap guru maka
perlakukanlah mereka dengan baik dan mulia. Berbicara dengan lembut dan sopan. Tidak
berteriak dan membentaknya.

Allah berfirman,

ٍّ ُ ‫سانًا ۚ إِ اما يَ ْبلُغ اَن ِع ْندَكَ ْال ِكبَ َر أ َ َح ُد ُه َما أ َ ْو ِك ََل ُه َما فَ ََل تَقُ ْل لَ ُه َما أ‬
‫ف َو ََّل ت َ ْن َه ْر ُه َما‬ َ ْ‫ض ٰى َربُّكَ أَ اَّل ت َ ْعبُدُوا إِ اَّل إِيااهُ َوبِ ْال َوا ِل َدي ِْن إِح‬
َ َ‫َوق‬
‫َوقُ ْل لَ ُه َما قَ ْو ًَّل َك ِري ًما‬
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik
kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”
5. Tidak Memotong Pembicaraan Guru

Saat guru sedang mengajar dan menjelaskan materi di kelas maka jangan sampai kita menyela
pembicaraannya. Jika ingin bertanya atau mengatakan sesuatu misal ingin izin, sebaiknya
tunggulah sebentar sampai guru selesai menjelaskan materi tersebut. Tidak baik bila kita
memotong di tengah tengah penjelasan guru.

6. Selalu Mengerjakan Tugas dengan Tepat Waktu

Bentuk rasa hormat kita terhadap guru yang lain ialah selalu mengerjakan amanah atau tugas
yang diberikan oleh guru kita. Meskipun guru tidak marah jika anda tidak mengerjakannya
namun hal itu sangatlah tidak sopan dan sama halnya dengan meremehkan guru.

Dan janganlah menunda nunda, saat guru memerintahkan kapan waktu dikumpulkannya tugas
maka saat itulah anda harus mengumpulkannya. Jika tidak, berarti kalian tidak menghormatinya
sebagai seorang guru dan cenderung meremehkan sebagimana cara berdakwah yang baik
menurut islam .

7. Selalu Meminta Izin Saat Ada Keperluan Mendesak


Ketika proses KBM di kelas sedang berlangsung semua murid hendaknya fokus dan siap
menerima semua materi yang disampaikan. Apabila di tengah ada hajat yang harus dilakukan
misalnya ingin buang air maka jangan langsung lari keluar kelas. Karena hal itu sangat tidak
sopan dan tidak menghormati keberadaan gurunya di kelas. Jadi, alangkah baiknya jika meminta
izin terlebih dahulu sebelum ke kamar mandi.

8. Selalu Berterima Kasih

Meskipun guru tidak memberikan apapun yang bersifat material maka tetaplah berterimakasih
padanya karena telah memberi ilmu yang sangat bermanfaat dan mampu mengubah akhlak dan
pola hidup anda. Serta membawa kesuksesan dalam mengarungi kehidupan sebgaimana cara
bersedekah di bulan ramadhan .

Apalagi anda diberi sesuatu oleh guru. sebaiknya langsung berterimakasih dan jangan malu,
sungkan atau gengsi untuk mengucapkannya. Karena sikap tersebut sangat mulia dan sebagai
bentuk rasa hormat kita terhadap guru.

9. Mendengarkan Nasihat Guru

Pada hakikatnya guru adalah orang tua kita saat berada dilingkungan sekolah. Maka sudah
selayaknya dan sangat wajar jika mereka selalu memberi arahan dan nasehat terhadap anak
didiknya, supaya menjadi manusia yang berguna dan sholih. Sebab itulah dengarkan nasehat
mereka, selama tidak melanggar perintah Allah maka taatilah dan hormati nasehat mereka.
Hendaknya sebagai seorang anak tidak membantah nasehat seorang guru.

10. Meminta Doa Saran dan Petunjuk

Sebagai bentuk penghormatan kita terhadap guru ialah melibatkan mereka di saat mendapat
kesusahan dalam menentukan sebuah urusan. Seperti ketika hendak bekerja di luar negeri maka
sebaiknya anda meminta saran dan petunjuk guru terkait keinginan anda tersebut.

Dengan seperti itu maka guru akan merasa dianggap dan dihormati oleh anak didiknya. Jangan
lupa seyogyanya selalu minta doa dari guru pada setiap urusan yang akan kita jalankan. Pada
setiap kesusahan yang kita alami. Karena doa guru bagaikan doa orang tua yang insyaallah
mustajab.

11. Selalu Mencium Tangan Guru

Meskipun sangat sepele namun inilah salah satu bentuk penghormatan kita terhadap guru.
Ketika berjumpa dengan keduanya maka segeralah berjabat tangan disertai mencium punggung
telapak tangan mereka. Dengan begitu guru akan senang dan bahagia dengan sikap anak anak
didknya. Ridha Allah adalah Ridha guru selaku orang tua sebgaimana juga cara berfikir positif
dalam islam .

12. Selalu Berkabar dan Tak Sungkan Mneyapa di Jalan

Poin yang terakhir ditujukan bagi anak didik yang telah lulus dan tidak lagi berada dalam masa
pembelajaran. Di saat seperti itulah, guru akan selalu berharap bahwa anak didiknya sukses .
Jadi hendaknya kalian selalu memberikan kabar baik kepada mereka dan tak sungkan menyapa
saat bertemu di jalan Selain itu tanyakan juga bagaimana kabar guru anda tersebut, hal tersebut
sudah sangat menyenangkan buat mereka.

13. Menyanyangi Guru Seperti Kedua Orang Tua


Berikut kisah Imam Syafi’i Hormat kepada Gurunya Dikisahkan,

Imam Syafi’i yang sedang mengajar para santrinya di kelas, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan
kedatangan seseorang berpakaian lusuh, kumal dan kotor. Akan tetapi Imam Syafi’i langsung
mendekati dan memeluknya. Para santri kaget dan heran melihat perilaku gurunya itu. Mereka
bertanya: “Siapa dia wahai Guru, sampai engkau memeluknya erat-erat. Padahal ia seorang
kumuh, kotor, dan menjijikkan?”

Imam Syafi’i menjawab: “Ia adalah guruku. Ia yang telah mengajariku tentang perbedaan antara
anjing yang cukup umur dengan anjing yang masih kecil. Pengetahuan itulah yang membuatku
bisa menulis buku fiqh ini.” Sungguh mulia akhlak Imam Syafi’i. Beliau menghormati semua
guru-gurunya, meskipun dari masyarakat biasa.

BAB : IX PRINSIP DAN PRAKTEK EKONOMI ISALM


Muamalah ialah kegiatan tukar-menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat
dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, pinjam-
meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya.

Syirkah (perseroan) berarti suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang
bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Syirkah
ada beberapa macam: syirkah `inan, syirkah ‘abdan, syirkah wujūh, dan syirkah mufawaḍah.

Muḍarabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama
menyediakan semua modal (ṡahibul mal), sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola atau
pengusaha (muḍarrib).

A. Pengertian Mu’amalah
Mu’amalah dalam dalam fiqh Islam berarti tukar-menukar barang atau sesuatu yang
memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewam-enyewa, upah-
mengupah, pinjam-meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya. Dalam
melakukan transaksi ekonomi Islam melarang beberapa hal di antaranya seperti berikut.

1. Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil.


QS an-Nisa/4 :29

َ َ ‫ل بَ ْي َن ُك َْم أَ ْم َوالَ ُك َْم تَأ ْ ُكلُوا‬


‫ل آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬ ِ َ‫ل بِ ْالب‬
َِ ‫اط‬ َْ َ ‫ارةَ ت َ ُكونََ أ‬
َ َّ ِ‫ن إ‬ َْ ‫ل ۚ ِم ْن ُك َْم ت ََراضَ َع‬
َ ‫ن تِ َج‬ َ ُ‫ن ۚ أ َ ْنف‬
َ َ ‫س ُك َْم تَ ْقتُلُوا َو‬ ََّ ََ‫َر ِحيما بِ ُك َْم كَان‬
ََّ ِ‫ّللاَ إ‬

Artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu."

Ayat tersebut menjelaskan bahwa, untuk memperoleh harta harus dilakukan atas dasar saling
menguntungkan, sehingga dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan kerugian terhadap
pihak lain dan sebaliknya harus menciptakan suasana yang rukun, saling tolong menolong,
dan bantu membantu satu sama lain tanpa ada pemaksaan

2. Tidak boleh melakukan kegiatan riba.


Qs. Ali Imron/3:130

َ َ ‫الربَا تَأ ْ ُكلُوا‬


‫ل آ َمنُوا الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬ ْ َ ‫ضا َعفَةَ أ‬
ِ ‫ضعَافا‬ ََّ ‫ت ُ ْف ِل ُحونََ لَعَلَّ ُك َْم‬
َ ‫ّللاَ َواتَّقُوا ۚ ُم‬
(yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa ta/kuluu alrribaa adh'aafan mudaa'afatan
waittaquu allaaha la'allakum tuflihuuna)

Artinya :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan"
Dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman agar waspada dari riba
dengan berbagai macam jenisnya. Diantara bentuk riba adalah memberikan hutang kepada
orang lain dengan meminta lebih ketika membayar hutangnya walaupun sedikit. Ini
hukumnya haram.

3. Tidak boleh dengan cara-cara ẓalim (aniaya).

َ‫ي ه َُري َْرَةَ أَبِي َع ْن‬ ََ ‫ض‬ َ ُ‫ل َع ْن َه‬


ِ ‫للاُ َر‬ ََ ‫ قَا‬: ‫ل‬ ََ ‫ل قَا‬
َُ ‫س ْو‬ َ ‫ وسلم عليه للا صلى‬: َ‫ل‬
ُ ‫للاِ َر‬ َ ‫سد ُوا‬ َ ‫لَ ت َ َحا‬
َ ‫شوا َو‬ ُ ‫لَ تَنَا َج‬ َ ‫لَ تَبَا َغضُوا َو‬ َ ‫لَ تَدَابَ ُروا َو‬ َ ‫يَبِ َْع َو‬
ُ ‫للاِ ِعبَا َدَ َو ُك ْونُوا َب ْعضَ بَي َْعِ َعلَى بَ ْع‬
‫ض ُك َْم‬ ْ ْ
َ َ‫ ِإ ْخ َوانا‬. ‫لَ ال ُم ْس ِل َِم أَ ُخو ال ُم ْس ِل َُم‬ ْ
َ ُ‫لَ يَ ْخذُلُ َهُ َولََ يَظ ِل ُم َه‬ َ ‫يَحْ ِق ُر َهُ َولََ َي ْك ِذبُ َهُ َو‬. ‫َويُشِ ي ُْرَ– َه ُهنَا التَّ ْق َوى‬
‫صد ِْر َِه إِلَى‬َ ‫ث‬ ََ َ‫ب – َم َّراتَ ثَال‬ َِ ‫ش َِر ِمنََ ْام ِرئَ بِ َح َس‬ َّ ‫ن ال‬ ْ ‫ل‬
َْ َ ‫ال ُم ْس ِل ََم أَخَا َهُ يَحْ ِق ََر أ‬، َُّ ‫ض َه ُ َو َمالُ َهُ دَ ُم َهُ َح َرامَ ْال ُم ْس ِل َِم َعلَى ْال ُم ْس ِل َِم ُك‬
ُ ‫َو ِع ْر‬
(‫)مسلم رواه‬

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu dia berkata: Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam


bersabda: Janganlah kalian saling dengki, saling menipu, saling marah dan saling
memutuskan hubungan. Dan janganlah kalian menjual sesuatu yang telah dijual kepada
orang lain. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah
saudara bagi muslim yang lainnya, (dia) tidak menzaliminya dan mengabaikannya, tidak
mendustakannya dan tidak menghinanya. Taqwa itu disini (seraya menunjuk dadanya
sebanyak tiga kali). Cukuplah seorang muslim dikatakan buruk jika dia menghina saudaranya
yang muslim. Setiap muslim atas muslim yang lain; haram darahnya, hartanya dan
kehormatannya “ (Riwayat Muslim).

4. Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan kehalalan.

َ ‫{ ِل ْل ُم‬1} ََ‫اس َعلَى ا ْكتَالُوا إِذَا الَّذِين‬


َ‫ط ِف ِفينََ َو ْي ُل‬ َ ِ َّ‫{ يَ ْست َْوفُونََ الن‬2} ‫{ ي ُْخس ُِرونََ َّوزَ نُو ُه َْم أَو كَالُو ُه َْم َوإِذَا‬3

”Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” (QS. Al-Muthaffifin: 1-3)

5. Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi

‫سى بنَُ ُم َح َّم َدُ نا أَحبر‬


َ ‫سى ِع ْي‬ ََ ْ‫ن نَُ ْالقَطا يَح‬
َ ‫ي ثَنَا َح َدَّ ِع ْي‬ َْ ‫عبَ ْي َِد َع‬ ََّ ‫ن‬
ُ ِ‫ّللا‬ َْ ‫لز ا ِبى َأ َ َع‬ َِ ‫ل َ َاْ َع‬
ََّ ‫ن َِد نَا‬ َْ ‫ْر ه ََُر ِبى َأ َ َع‬
َ ‫ن‬ ََ ‫ل قَا َة َ ي‬
ََ ‫س َْو ََر نَ َهى‬
ُ ‫ل‬ َُ ‫ا‬
ََّ ‫صلى‬
ِ‫ّلل‬ َ َ
ََّ ‫سل َْم ََو َعل ْي َِه‬
َ ‫ّللُ ا‬ َ َ ‫ن‬َ ‫ر ْلغ َََر ا بَي َْعِ َع‬
ْ

Abu Hurairah berkata: ”Nabi melarang jual beli gharar (spekulasi)” (Matan lain: Muslim 2782
Turmudzi 1151, Nasa’ 14442, Abi daud 2932, Ibnu Majah 2185, Ahmad 9255)

6. Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram.

َّ‫شا بَنَُ ُم َح َّم َدُ ثَنَا َح َد‬ ُ ‫ش ْعبَ َةُ ثَنَا َح َدَّ َُر‬
َّ َ‫غ ْن َدَ ثَنَا َح َدَّ رَ ب‬ ُ ‫ن‬ َْ ‫ن َع‬ َْ ‫صرَ َم‬ ُ ‫ن َم ْن‬ َْ ‫ي ِ َأ َ َع‬
َ ِ‫ض َحى ا ب‬ ُّ ‫ن ل‬ َْ ‫ع‬ َ ‫ْر‬َُ ‫ن قَ و َمس‬ َْ ‫ش َةَ َعا َع‬ َ ِ‫ي ََر ئ‬
ََ ‫ض‬ ِ ‫ّللُ ا‬ ََّ ‫قَا َع ْن َها‬
َْ َ‫ت نَزََ لَ َّما ل‬
‫ت‬ ْ َ
َْ َ‫ُن َأ قَ ََر ةَِ لبَقَ ََر ا ِخ َُر آ ل‬ ََّ ‫ي ا ه‬ َُ ‫صلى لنَّ ِب‬ َّ ََّ ‫سل ََم ََو َعلَ ْي َِه‬
َ ُ‫ّللا‬ َّ َ ‫علَ ْي ِه َْم‬ ْ ُ
َ ‫ن َْم َِر ا فِي َة َ ََر لت َّ َجا ا ََم َح ََّر ث ََّم ل َمس ِْج َِد ا فِي‬

Dari Aisyah, ia berkata: “Ketika turun akhir surat al-Baqarah, Nabi membacakanya pada
sahabat di masjid kemudian mengharamkan perdagangan khomer.” (Matan lain: Muslim
2985, Nasa’i 4586, Abi Daud 3086, Ahmad 23063) [1]

B. Macam-Macam Mu’amalah
1. Jual-Beli
Jual-beli adalah kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda tersebut
selamanya. Melakukan jual-beli dibenarkan, sesuai dengan firman Allah Swt. berikut ini:

ََّ ‫الر َبا َو َح َّر ََم ْال َب ْي ََع‬


...َ‫ّللاُ َوأ َ َح َّل‬ ِ ۚ....

Artinya:
”... dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” (Q.S. al-Baqarah/2:
275).

Syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam Islam tentang jual-beli adalah sebagai berikut.

1. Penjual dan pembelinya haruslah: a) ballig, b) berakal sehat, c) atas kehendak sendiri.
2. Uang dan barangnya haruslah: a) halal dan suci, b) bermanfaat, c) Keadaan barang dapat
diserahterimakan, d) Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeli, dan e) Milik
sendiri,
3. Ijab Qobul Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga sekian.” Pembeli
menjawab, “Baiklah saya beli.”

2. Khiyar
Khiyar adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau membatalkannya. Islam
memperbolehkan melakukan khiyar karena jual-beli haruslah berdasarkan suka sama suka,
tanpa ada unsur paksaan sedikit pun. Macam-Macam Khiyar antara lain :

1. Khiyar Majelis, adalah selama penjual dan pembeli masih berada di tempat
berlangsungnya transaksi/tawar-menawar, keduanya berhak memutuskan meneruskan
atau membatalkan jual-beli.
2. Khiyar Syarat, adalah khiyar yang dijadikan syarat dalam jual-beli. Misalnya penjual
mengatakan, “Saya jual barang ini dengan harga sekian dengan syarat khiyar tiga hari.”
3. Khiyar Aibi (cacat), adalah pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya jika
terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut, namun
hendaknya dilakukan sesegera mungkin.

3. Riba
Riba adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang dalam syariat Islam
hukumnya haram. Guna menghindari riba, apabila mengadakan jual-beli barang sejenis
seperti emas dengan emas atau perak dengan perak ditetapkan syarat: a) sama timbangan
ukurannya; atau b) dilakukan serah terima saat itu juga, dan c) secara tunai.

Apabila tidak sama jenisnya, seperti emas dan perak boleh berbeda takarannya, namun tetap
harus secara tunai dan diserahterimakan saat itu juga. Kecuali barang yang berlainan jenis
dengan perbedaan seperti perak dan beras, dapat berlaku ketentuan jual-beli sebagaimana
barang-barang yang lain.

Macam-Macam Riba antara lain sebagai berikut

1. Riba Faḍli, adalah pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya.
2. Riba Qorḍi, adalah pinjam-meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat
mengembalikannya.
3. Riba Yadi, adalah akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun penjual
dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah terima. .
4. Riba Nasi'ah, adalah akad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian.

4. Utang-piutang
Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan
akan dikembalikan pada waktu kemudian. Rukun utang-piutang ada tiga, yaitu: 1) yang
berpiutang dan yang berutang, 2) ada harta atau barang, dan 3) Lafadz kesepakatan.

Apabila orang membayar utangnya dengan memberikan kelebihan atas kemauannya sendiri
tanpa perjanjian sebelumnya, kelebihan tersebut halal bagi yang berpiutang. Bila orang yang
berpiutang meminta tambahan pengembalian dari orang yang melunasi utang dan telah
disepakati bersama sebelumnya, hukumnya tidak boleh.
5. Sewa-menyewa
Sewa-menyewa dalam fiqh Islam disebut ijarah, artinya imbalan yang harus diterima oleh
seseorang atas jasa yang diberikannya. Syarat dan Rukun Sewa-menyewa antara lain :

1. Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah telah ballig dan berakal sehat.
2. Sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing.
3. Barang tersebut menjadi hak sepenuhnya orang yang menyewakan, atau walinya.
4. Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya.
5. Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus diketahui secara jelas oleh kedua
belah pihak.
6. Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus disebutkan dengan jelas.
7. Harga sewa dan cara pembayarannya juga harus ditentukan dengan jelas serta disepakati
bersama.

Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tenaga kerja, haruslah diketahui secara jelas
dan disepakati bersama sebelumnya hal-hal berikut.

1. Jenis pekerjaan dan jam kerjanya.


2. Berapa lama masa kerja.
3. Berapa gaji dan bagaimana sistem pembayarannya.
4. Tunjangan-tunjangan seperti transpor, kesehatan, dan lain-lain, kalau ada.

6. Syirkah
Menurut istilah, syirkah adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang
bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Rukun
dan Syarat Syirkah antara lain :

1. Dua belah pihak yang berakad (‘aqidani).


2. Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup pekerjaan atau modal.
3. Akad atau yang disebut juga dengan istilah ṡigat. Adapun syarat sah akad harus berupa
taṡarruf, yaitu adanya aktivitas pengelolaan.

Macam-Macam Syirkah. Syirkah dibagi menjadi beberapa macam, yaitu syirkah `inan,
syirkah ‘abdan syirkah wujūh, dan syirkah mufawaḍah

1. Syirkah ‘inan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing- masing memberi
kontribusi kerja (amal) dan modal (mal).
2. Syirkah ‘abdan adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya
memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (amal).
3. Syirkah wujūh adalah kerja sama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau
keahlian (wujuh) seseorang di tengah masyarakat.
4. Syirkah mufawaḍah adalah syirkah antara dua pihak atau lebih yang menggabungkan
semua jenis syirkah di atas.

7. Muḍarabah
Mudarabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama
menyediakan semua modal (ṡahibul mal), pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha
(muḍarrib). Keuntungan usaha secara muḍarabah dibagi menurut kesepakatan yang
dituangkan dalam kontrak. Muḍarabah sendiri dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Muḍarabah muṭlaqah merupakan bentuk kerja sama antara pemilik modal dan pengelola
yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan
daerah bisnis.
2. Muḍarabah muqayyadah adalah kebalikan dari muḍarabah muṭlaqah, yakni usaha yang
akan dijalankan dengan dibatasi oleh jenis usaha, waktu, atau tempat usaha.

8. Musaqah, Muzara’ah, dan Mukhabarah


1. Musaqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang pemilik kebun
menyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti akan dibagi dua
menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad.
2. Muzara’ah dan Mukhabarah. Muzara’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian antara
pemilik lahan dan petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari petani.
Sementara mukhabarah ialah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan
petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari pemilik lahan.

9. Perbankan
Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana
masyarakat dan disalurkannya kembali dengan menggunakan sistem bunga. Bank dilihat dari
segi penerapan bunganya, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seperti berikut.

1. Bank konvensional ialah bank yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan
kepada yang memerlukan, baik perorangan maupun badan usaha, guna mengembangkan
usahanya dengan menggunakan sistem bunga.
2. Bank Islam atau bank syari'ah ialah bank yang menjalankan operasinya menurut syariat
Islam. Bank syariah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya seperti
berikut. 1) Muḍarabah, 2) Musyarakah, 3) Wadi'ah, 4) Qarḍul hasan, dan 5) Murabahah.

10. Asuransi Syari'ah


Dalam bahasa Arab dikenal dengan at-Ta’min yang berarti pertanggungan, perlindungan, keamanan,
ketenangan atau bebas dari perasaan takut. Dalam Islam, asuransi merupakan bagian dari muamalah.
Kaitan dengan dasar hukum asuransi menurut fiqh Islam adalah boleh (jaiz) dengan suatu ketentuan
produk asuransi tersebut harus sesuai dengan ketentuan hukum Islam.

SOAL-SOAL

1. Diantara para rasul yang memiliki keteguhan hati yang tinggi dan ketabahan yang luar
biasa. Para rasul tersebut mendapatkan gelar ….
a. ulul amri
b. ulul azmi
c. ulul ilmi
d. ulul mal
e. ulul albab

2.
Maksud dari ayat diatas adalah ….
a. Nabi Muhammad saw. diutus untuk untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam
b. setiap umat pasti didalamnya iutus seorang rasul
c. para rasul diangkat untuk umatnya masing-masing
d. para rasul diutus dengan membawa ajaran tauhid
e. para rasul diutus untuk membawa rahmat
3. Para rasul harus menyampaikan wahyu yang diterimanya dari Allah swt., tidak
mungkin mereka menyembunyikannya. Oleh karena itu, mereka mustahil memiliki sifat
….
a. kitman
b. baladah
c. khianat
d. sum’ah
e. kizib
4. Meskipun syariat yang dibawa para rasul berbeda-beda, akan tetapi ajaran pokoknya
sama, yaitu….
a. munakahat
b. salat dan puasa
c. muamalah
d. ibadah
e. ajaran tauhid
5. Berbakti kepada orang tua hukumnya…
a. Wajib
b. Sunah
c. Mubah
d. Makruh
e. Haram
6. Berkata “ah” kepada orang tua hukumnya…
a. Wajib
b. Sunah
c. Mubah
d. Makruh
e. Haram
7. Ridha Allah Swt, bergantung kepada Ridha…
a. Orang tua
b. Guru
c. Kakek
d. Saudara
e. Teman
8. Orang yang paling pertama kita hormati adalah…
a. Teman
b. Kerabat
c. Adik
d. Kakak

e. Orang tua

9. Salah satu hormat dan patuh kepada orang tua adalah…


a. Berkata “ah”
b. Mencaci orang tua
c. Membentak orang tua
d. Mematuhi orang tua meskipun berbuat maksiat
e. Menolak dengan halus perintah orang tua untuk berbuat maksiat
10. Dalam bahasa Arab, berbakti kepada orang tua disebut…
a. Albiruni
b. Albiril
c. Albirri
d. Aladab
e. Khuluk
11. Nabi Musa a.s pernah berguru kepada seseorang nabi Allah Swt, yang bernama…
a. Syuaib
b. Sam’un
c. Khidir
d. Zakaria
e. Ilyasa
12. Larangan untuk berkata “ah” terhadap orang tua dijelaskan dalam….
a. Q.S Al-Maidah, 6:23
b. Q.S Al-Maidah, 6:24
c. Q.S Al-Baqarah, 2:23
d. Q.S Al-Baqarah, 2:22
e. Q.S Al-Isra, 17:2
13. Hormat dan patuh terhadap orang tua termasuk perilaku….
a. Terpuji
b. Tercela
c. Buruk
d. Sangat buruk
e. Hina
14. Apabila suatu perbuatan yang dilakukan orang tua dan kita membenci perbuatan itu,
sikap kita yang benar adalah…
a. Menolak dengan cara lemah lembut
b. Memarahi orang tua
c. Patuh kepada orang tua
d. Tidak berbakti kepada orang tua
e. Hormat kepada orang tua

15. Orang yang paling besar jasanya dalam mengembangkan kemampuan berpikir
seseorang adalah…
a. Guru
b. Masyarakat
c. Saudara
d. Tetangga
e. Mertua
16. Menyontek ketika ulangan merupakan bentuk dari perilaku….
a. Hormat kepada guru
b. Hormat kepada orang tua
c. Ketidakpatuhan terhadap guru
d. Ketidakpatuhan terhadap orang tua
e. Semua jawaban benar

Anda mungkin juga menyukai