Anda di halaman 1dari 6

Rabu, 11 Jumadil Awwal 1441 H / 8 Januari 2020

Home » Konsultasi » Thibbun Nabawi

inilah Pola Makan Rasulullah SAW

Eramuslim – “Sesungguhnya
telah ada dalam diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (al-
Ahzab [33]: 21).

Dalam berbagai aktivitas dan pola kehidupan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam memang
sudah dirancang oleh Allah subhaanahu wa ta’ala sebagai contoh teladan yang baik (uswah
hasanah) bagi semua manusia. Teladan ini mencakup berbagai aspek kehidupan termasuk
dalam hal pola makan yang bermuara pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Kesehatan merupakan aset kekayaan yang tak ternilai harganya. Ketika nikmat kesehatan
dicabut oleh Allah subhaanahu wa ta’ala, maka manusia rela mencari pengobatan dengan biaya
yang mahal bahkan ke tempat yang jauh sekalipun. Sayangnya, hanya sedikit orang yang
penduli dan memelihara nikmat kesehatan yang Allah subhaanahu wa ta’ala telah anugerahkan
sebelum dicabut kembali oleh-Nya.

Karena Allah telah menegaskan kepada kita bahwa Beliau (Rasulullah) adalah teladan, inilah
teladan yg bisa kita ikut bagaimana pola makan Rasulullah Sallallahu A’laihi Wasallam agar
Sehat dan berberkah dan mendapatkan amal.
Asupan awal kedalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun
sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail. Para pakar kesehatan menyatakan, udara
sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain,
sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal itu sangat besar
pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda :

“Dua nikmat yang sering kali manusia tertipu oleh keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang”.
(HR. Bukhari no. 6412).

Dalam hadist lain disebutkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda,

“Nikmat yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba pada hari kiamat kelak adalah
ketika dikatakan kepadanya, “Bukankah Aku telah menyehatkan badanmu serta memberimu
minum dengan air yang menyegarkan?”

(HR. Tirmidzi: 3358. dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani).

Menurut Indra Kusumah SKL, S.Psi dalam bukunya “Panduan Diet ala Rasulullah”, kesehatan
sering dilupakan, padahal ia seakan-akan bisa diumpamakan sebagai mahkota indah di atas
kepala orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang sakit.

Sepintas masalah makan ini tampak sederhana, namun ternyata dengan pola makan yang
dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Beliau terbukti memiliki tubuh yang sehat,
kuat dan bugar.

Ketika Kaisar romawi mengirimkan bantuan dokter ke Madinah, ternyata selama setahun dokter
tersebut kesulitan menemukan orang yang sakit. Dokter tersebut bertanya kepada Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam tentang rahasia kaum muslimin yang sangat jarang mengalami sakit.

Seumur hidupnya, Rasulullah hanya pernah mengalami sakit dua kali sakit. Pertama, ketika
diracun oleh seorang wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam di Madinah. Kedua, ketika menjelang wafatnya.

Pola makan seringkali dikaitkan dengan pengobatan karena makanan merupakan penentu
proses metabolisme pada tubuh kita. Pakar kesehatan selama ini mengenal dua bentuk
pengobatan yaitu pengobatan sebelum terjangkit penyakit atau preventif (ath thib Al wiqo’i) dan
pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al’ilaji).

Dengan mencontoh pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, kita sebenarnya sedang
menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza).

Hal itu jauh lebih baik dan murah daripada harus berhubungan dengan obat-obat kimia senyawa
sintetik yang hakikatnya adalah racun, berbeda dengan pengobatan alamiah Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam melalui makanan dengan senyawa kimia organik.
Beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah berdasarkan berbagai riwayat yang bisa
dipercaya, sebagai berikut:

1. Di pagi hari, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menggunakan siwak untuk menjaga


kesehatan mulut dan gigi. Organ tubuh tersebut merupakan organ yang sangat berperan dalam
konsumsi makanan. Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan
menjadi terganggu.

2. Di pagi hari pula Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam membuka menu sarapannya dengan
segelas air dingin yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al
Qur’an, madu merupakan syifaa (obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti
umum dan menyeluruh. Pada dasarnya, bisa menjadi obat berbagai penyakit. Ditinjau dari ilmu
kesehatan, madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan
menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.

“Sesungguhnya Rasulullah saw minum air zamzam sambil berdiri. “(Diriwayatkan oleh Ahmad
bin Mani’, dari Husyaim, dari `Ashim al Ahwal dan sebagainya,dari Sya’bi, yang bersumber dari
Ibnu `Abbas r.a.)

“Sesungguhnya Rasulullah saw menarik nafas tiga kali pada bejana bila Beliau minum. Beliau
bersabda : “Cara seperti ini lebih menyenangkan dan menimbulkan kepuasan.” (Diriwayatkan
oleh Qutaibah bin Sa’id, dan diriwayatkan pula oleh Yusuf bin Hammad,keduanya menerima dari
`Abdul Warits bin Sa’id, dari Abi `Ashim, yang bersumber dari Anas bin Malik r.a.)

“Minuman yang paling disukai Rasulullah saw adalah minuman manis yang dingin.”(Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi `Umar, dari Sufyan, dari Ma’mar, dari Zuhairi, dari `Urwah, yang bersumber dari
`Aisyah r.a.)

3. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam


senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma ajwa’ (matang). Rasulullah shallallahu’alaihi wa
sallam pernah bersabda, “Barang siapa yang makan tujuh butir kurma, maka akan terlindungi
dari racun”.

Hal itu terbuki ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada
sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan oleh Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam kemudian dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma.
Salah seorang sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya meninggal, tetapi
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selamat dari racun tersebut.

4. Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu,
Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali,
diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit,
menghancurkan kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak
zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

“Keluarga Nabi saw tidak pernah makan roti sya’ir sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga
Rasulullah saw wafat.” (Diriwayatkan oleh Muhammad bin al Matsani, dan diriwayatkan pula oleh
Muhammad bin Basyar, keduanya menerima dari Muhammad bin Ja’far, dari Syu’bah, dari
Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari al Aswad bin Yazid, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

Sya’ir,khintah dan bur, semuanya diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan “gandum”
sedangkan sya’ir merupakan gandum yang paling rendah mutunya. Kadang kala ia dijadikan
makanan ternak, namun dapat pula dihaluskan untuk makanan manusia. Roti yang terbuat dari
sya’ir kurang baik mutunya sya’ir lebih dekat kepada jelai daripada gandum.

Abdurrahman bin Yazid dan al Aswad bin Yazid bersaudara, keduanya rawi yang
tsiqat.”Rasulullah saw. tidak pernah makan di atas meja dan tidak pernah makan roti gandum
yang halus, hingga wafatnya.”(Diriwayatkan oleh `Abdullah bin `Abdurrahman, dari’Abdullah bin
`Amr –Abu Ma’mar-,dari `Abdul Warits, dari Sa’id bin Abi `Arubah, dari Qatadah, yang bersumber
dari Anas r.a.)

“Sesungguhnya Rasulullah bersabda: “Saus yang paling enak adalah cuka.”


Abdullah bin `Abdurrahman berkata : “Saus yang paling enak adalah cuka.”(Diriwayatkan oleh
Muhammad bin Shal bin `Askar dan `Abdullah bin`Abdurrahman,keduanya menerima dari Yahya
bin Hasan,dari Sulaiman bin Hilal, Hisyam bin Urwah, dari bapaknya yang bersumber dari
`Aisyah r.a.)

“Rasulullah saw bersabda : “Makanlah minyak zaitun dan berminyaklah dengannya.


Sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”(Diriwayatkan oleh Mahmud bin Ghailan,
dari Abu Ahmad az Zubair, dan diriwayatkan pula oleh Abu Nu’aim, keduanya menerima dari
Sufyan, dari ` Abdullah bin `Isa, dari seorang laki-laki ahli syam yang bernama Atha’, yang
bersumber dari Abi Usaid r.a.)

5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa
riwayat mengatakan, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam selalu mengonsumsi sana al makki
dan sanut. Menurut Prof. Dr. Musthofa, di Mesir deudanya mirip dengan sabbath dan ba’dunis.
Mungkin istilahnya cukup asing bagi orang di luar Arab, tapi dia menjelaskan, intinya adalah
sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama yaitu
menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.

6. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau
beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat
dan baik sehingga mudah dicerna. Caranya juga bisa dengan shalat.

7. Disamping menu wajib di atas, ada beberapa makanan yang disukai Rasulullah tetapi tidak
rutin mengonsumsinya. Diantaranya, tsarid yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah
air masak. Beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu air, yang terbukti bisa mencegah
penyakit gula. Kemudian, beliau juga senang makan buah anggur dan hilbah (susu).

“Nabi saw memakan qitsa dengan kurma (yang baru masak).”(Diriwayatkan oleh Isma’il bin
Musa al Farazi, dari Ibrahim bin Sa’id, dari ayahnya yang bersumber dari `Abdullah bin Ja’far
r.a.)
Qitsa adalah sejenis buah-buahan yang mirip mentimun tetapi ukurannya lebih besar (Hirbis)
“Sesungguhnya Nabi saw memakan semangka dengan kurma (yang baru masak)”(Diriwayatkan
oleh Ubadah bin `Abdullah al Khaza’i al Bashri, dari Mu’awiyah bin Hisyam,dari Sufyan, dari
Hisyam bin `Urwah, dari bapaknya, yang bersumber dari `Aisyah r.a.)

8. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sering menyempatkan diri untuk berolahraga.


Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anak dan cucu-cucunya. Pernah
pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah radiyallahu’anha.

9. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak menganjurkan umatnya untuk begadang. Hal itu
yang melatari, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya.
Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan
oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

10. Pola makan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ternyata sangat cocok dengan irama
biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian
rhytme (irama biologis).

Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama
biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian
rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar
penerapan Food Combining (FC).

Selain itu, ada beberapa makanan yang dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk dimakan
secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:

Jangan minum susu bersama makan daging.


Jangan makan ayam bersama minum susu.
Jangan makan ikan bersama telur.
Jangan makan ikan bersama daun salad.
Jangan minum susu bersama cuka.
Jangan makan buah bersama minum susu
Demikianlah Pola makan Rasulullah, semoga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Wassalam —(dp/dais)/kh)

Ikuti update terbaru di Channel Telegram Eramuslim. Klik di Sini!!!

Baca Juga
Anda Flu Dan Pilek? Cobalah Beberapa Tips Di Bawah Ini Untuk Mengobati Penyakit
Tersebut
Kamis, 31/03/2016 13:19

Kasus Pengapuran Pada Manula


Kamis, 12/02/2015 11:50
Urine Selalu Berbusa, Ini Gejala Apa ?
Minggu, 08/02/2015 10:02

Thibbun Nabawi Lainnya

Trending
Dihajar Buzzer Kolam, Anies Banjir Dukungan

Said Aqil: Pemerintah China Jangan Main-Main dengan Kedaulatan NKRI

Kurawa Ahoker Tuduh Anies Bayar Media untuk Pencitraan

Redaksi – Iklan – Tentang Kami


Disclaimer – Copyright

Copyright © 2020 All rights reserved.


Eramuslim.com - Media Islam Rujukan

Full Version

Anda mungkin juga menyukai