PENDAHULUAN
1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
2. Mengetahui cara menentukan nilai dari faktor laju reaksi
3. Mengetahui persamaan dari Laju reaksi
4. Mengetahui cara menentukan Orde Laju Reaksi
5. Mengetahui contoh Orde Reaksi
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsentrasi
3
Gambar diatas merupakan percobaan konsentrasi sangat berpengaruh pada laju reaksi.
a. Molaritas
𝑔𝑟𝑎𝑚(𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡) 1000
M= x
𝑀𝑟 𝑚𝐿 (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡)
b. Persen Berat
c. Persen Volume
Contoh soal :
1). Konsentrasi larutan yang dibuat dengan melarutkan 4 gram NaOH (Mr =
40) kedalam air sehingga volume nya 200mL adalah …
Jawab
𝑔𝑟𝑎𝑚(𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡) 1000
M= x
𝑀𝑟 𝑚𝐿 (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡)
4 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
M= x
40 200 𝑚𝐿
M = 0,5 Molar
4
2). Diketahui suatu botol alcohol tertulis 70 % pada label nya. Total volume
dalam botol tersebut adalah 250mL. Berapakah volume zat terlarutnya ?
Jawab
Dik = 70 % Alkohol Dit = volume zat terlarut ?
Volume total = 250 mL
Penyelesaian
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
% Volume = x 100 %
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
70% = x 100 %
250 𝑚𝐿
70% x 250 mL
Volume terlarut = 100 %
2. Luas Permukaan
Luas permukaan merupakan salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung
ialah zat-zat pereaksi harus bercampur dan saling bersentuhan. Pada campuran
pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran yang
disebut bidang sentuh. Reaksi kimia akan berlangsung sangat cepat apabila luas
permukaan atau bidang sentuhnya lebih luas pula. Karena semakin luas permukaan
maka semakin cepat pula laju reaksinya, malah sebaliknya semakin kecil luas
permukaan maka semakin kecil laju reaksinya.
Dari percobaan diatas laju reaksi benar sangat ditentukan oleh luas
permukaan. Pada gelas beker pertama CaCO3 serbuk mudah larut dalam HCl
dikarenakan serbuk CaCO3 memiliki luas permukaan yang lebih kecil daripada
CaCO3 pada gelas beker ketiga. Namun demikian gelas beker kedua terdapat CaCO3
yang padatannya berupa butiran yang ukurannya jelas lebih kecil daripada serbuk.
5
Sehingga pada gelas beker kedua CaCO3 lebih cepat laju reaksinya daripada CaCO3
pada gelas ke pertama dan ketiga.
3. Pengaruh Tekanan
Pengaruh tekanan akan terlihat pada reaksi kimia yang melibatkan pereaksi
berupa gas, peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan pereaksi gas akan
meningkatkan laju reaksi, pengaruh ini tidak akan terlihat pada reaksi yang
melibatkan zat padat dan zat cair.
Untuk reaksi dalam fasa gas , sehingga laju reaksi dipengaruhi oleh tekanan.
Pada dasarnya, pengaruh tekanan terhadap laju reaksi sama halnya dengan pengaruh
konsentrasi kerena peningkatan tekanan biasanya dilakukan untuk meningkatkan
persentase gas yang bereaksi dalam kesetimbangan campuran, dengan demikian
peningkatan tekanan gas sama dengan peningkatan pada kosentrasinya dan
mempengaruhi laju reaksi.
4. Pengaruh Suhu
Suhu adalah bentuk energi yang dapat diserap oleh masing masing molekul
perekasi. Ketika suhu zat zat yang akan bereaksi ditingkatkan, maka energi partikel
akan semakin besar. Energi ini digunakan oleh molekul molekul pereaksi untuk
bergerak lebih cepat. Jadi adanya kenaikan suhu akan mengakibatkan gerakan
molekul pereaksi menjadi lebih cepat. Bayangkan saja dua mobil yang melaju cepat
pada kondisi lalu lintas yang ramai, maka resiko tabrakan yang terjadi akan semakin
besar. Tabarkan yang terjadi juga akan menghancurkan kedua mobil karena laju
mereka yang cepat.
6
Hal ini juga berlaku pada molekul pereaksi. Peningkatan suhu akan
mengakibatkan energy kinetic kinetic partikel meningkat, akibatnya pergerakan
molekul akan semakin cepat. Gerakan molekul yang semakin cepat juga akan
meningkatkan jumlah tumbukan yang terjadi antar partikel. Jika terjadi tumbukan,
maka energy tumbukan akan cukup besar untuk memungkinkan terjadinya reaksi
antara kedua molekul. Artinya tumbukan efektif akan semakin banyak terjadi. Hal ini
tentu akan mengakibatkan reaksi akan berlangsung lebih cepat.
Rumus :
Atau jika yang diketahui adalah waktu tempuh reaksi, kita dapat menggunakan rumus:
Ket :
V1 = laju 1 ( M/s )
V2 = laju 2 ( M/s )
T1 = suhu 1 (oC)
T2 = suhu 2 (oC)
n = percepatan reaksi
T = kenaikan suhu
Contoh Soal :
Laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat pada setiap kenaikan suhu 10oC. Bila pada suhu
20oC, laju reaksi nya 2 x 10-3 M/s . Berapakah laju reaksi yang terjadi pada suhu 50oC
?
Dik : V1 = 2 x 10-3 M/s Dit : V2 ?
T1 = 20oC
7
T2 = 50oC
n=2
Penyelesaian :
V2 = V1 (n) ( T/10)
Suatu reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat dari semula setiap kenaikan suhu 20
derajat celcius. Jika pada suhu 30 derajat reaksi berlangsung 3 menit, pada suhu 90
derajat, reaksi akan berlangsung selama . . . .menit.
A. 6
B. 3
C. 1
D. 1/3
E. 1/9
Pembahasan :
Pertama yang kalian harus ingat, bahwa suhu akan mempercepat laju reaksi. Reaksi
cepat, maka waktu tempuh reaksi akan semakin sedikit. Jadi jawaban option A dan B
pasti salah, karena pada soal suhunya meningkat maka reaksi akan berlangsung lebih
cepat dari 3 menit.
Jawab :
Dik : n = 3 Dit t2 = . . . . .?
T1 = 30 derajat celcius
T2 = 90 derajat celcius
∆T = 90 – 30 = 60
t1 = 3 menit
Penyelesaian :
8
Jawaban : E
5. Katalis
Dalam ilmu kimia dikenal dengan dua Zat yang sangat mempengaruhi laju
reaksi yakni katalis dan inhibitor, katalis merupakan zat yang dapat mempercepat laju
reaksi sedangkan inhibitor ialah zat yang dapat menghambat laju reaksi. Reaksi kimia
yang lambat dapat dipercepat dengan menambahkan katalis, katalis akan ikut dalam
proses reaksi tetapi tidak mempengaruhi hasil reaksi melainkan hanya mempercepat
lajunya. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat akibat perubahan yang
dipicunya terhadap pereaksi.
A + B ——-> C
v = k [A]m [B]n
keterangan :
v = laju reaksi
9
m = orde reaksi terhadap zat A
m dan n adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat ditentukan melalui
eksperimen. Nilai m maupun tidak sama dengan koefisien reaksi a dan b. Bilangan
perpangkatan m dan n memperlihatkan pengaruh konsentrasi reaktan A dan B
terhadap laju reaksi. Orde total (orde keseluruhan) atau tingkat reaksi adalah
jumlah orde reaksi reaktan secara keseluruhan. Dalam hal ini, orde total adalah m +
n. Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada reaksi
sebagai berikut :
dengan persamaan laju reaksi reaksi tersebut adalah v = k [H2]2 [NO2]2 dimana
didapatkan orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua,
dan orde reaksi total adalah empat atau juga bisa dicari dengan rumus sebagai berikut:
aorde = b
keterangan :
a = Konsentrasi
b = Laju Reaksi
1. Jika tahap – tahap reaksi diketahui, maka orde reaksi terhadap masing – masing zat
adalah koefsien tahap yang paling lambat.
2. Sehingga besar reaksi – reaksi sulit diamati tahap – tahapnya, sehingga orde reaksi
terhadap suatu zat ditentukan melalui eksperimen sebagai berikut :
* konsentrasi zat tersebut dinaikan
* konsentrasi zat lain dibuat tetap
Contoh soal :
1. Diketahui reaksi 2NO t Br2 2NOBr
10
NOBr2 t NO 2NOBr (Reaksi berjalan cepat )
a. v = k (NO) (NOBr)2
b. v = k (NO) (Br2)
c. v = k (NO) (NOBr2)
d. v = k (NOBr2) (NO)
e. v = k (NOBr) (NO)
2. Pada suhu 273°C, gas brom dapat bereaksi dengan gas nitrogen monoksida
menurut persamaan reaksi:
2NO (aq) + Br2 (g) → 2NOBr (g)
Laju reaksi bila konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas Br2 = 0,03 M adalah...
A. 0,012
B. 0,36
C. 1,200
D. 4,600
E. 12,00
Pembahasan
Orde reaksi terhadap NO
Diperoleh orde x :
11
Orde reaksi terhadap Br2
Diperoleh orde y:
Bandingkan v4 terhadap v1
12
2. Grafik Orde Satu
1. Laju reaksi itu sgt berkaitan erat dgn luas bidang permukaan, berikut .ni contoh
penerapan nya:
Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah
yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.
Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian
sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng
sebelum dicampurkan dengan bahanain.
Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu
untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh
sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.
13
Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar.
Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut
dihancurkan sampai halus.
2. Selain itu, laju reaksi juga berhubungan erat nya sama katalis.. biasanya konsep ini
di pakai untuk industri seperti:
14
2. Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.
3. Ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonanterurai
menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
4. Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi.
5. Pada proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.
6. Banyaknya rongga kecil pada roti membuktikan terjadinya gelembung CO
saat peragian.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan
mekanisme reaksi.
2. Laju reaksi memberikan suatu ukuran yang memudahkan bagi kecepatan
reaksi. Makin cepat reaksi makin besar harga k, makin lambat reaksi, makin
kecil harga k itu.
3. Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam
persamaan laju.
4. Jika tahap reaksi dapat diamati, orde adalah koefisien pada tahap reaksi yang
berjalan lambat. Jika tahap reaksi tidak bisa diamati, orde reaksi ditentukan
melalu eksperimen, kosentrasi salah satu zat tetap dan kosentrasi zat lain
berubah.
5. Berbagai orde reaksi adalah reaksi orde nol, reaksi orde satu dan reaksi orde
dua.
6. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu : Luas permukaan, konsentrasi,
tekanan, suhu, dan katalis
7. Aplikasi kinetika reaksi dalam bidang pangan adalah untuk mengukur mutu
pada suatu produk pangan.
3.2 Saran
Untuk mahasiswa, memberikan nuansa baru dalam menambah wawasan
pengetahuan yang memungkinkan mahasiswa berkesempatan untuk memperbaiki cara
dan sikap dalam memahami materi kinetika reaksi.
16