Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kehidupan manusia pada zaman sekarang tidak dapat dipisahkan dari bahan-
bahan kimia. Hampir seluruhnya bagian dari kehidupan manusia berhubungan sangat
erat dengan bahan-bahan kimia. Dalam bidang kehidupan rumah tangga, kesehatan,
perhiasan, dan lain-lain, hampir seluruhnya menggunakan bahan kimia.
Dalam suatu reaksi kimia terdapat perbedaan laju reaksi antara reaksi yang
satu dengan reaksi yang lain. Misalnya, ketika kita membakar kertas, reaksi
berlangsung cepat sedangkan reaksi pembakaran minyak bumi memakan waktu yang
sangat lama. Dari hal ini dapat diketahui bahwa reaksi kimia memiliki laju reaksi
yang berbeda.
Laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan mengetahui laju
reaksi dan mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya dapat menerapkannya dalam
kehidupan, misalnya dalam kegiatan industri, dengan mengetahui laju reaksi dapat
membuat produksi lebih terkendali sehingga didapat jumlah produk dalam waktu
yang bisa diperhitungkan.
Oleh karena itu percobaan ini dilakukan agar praktikan mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi laju reaksi serta mengetahui bagaimana reaksi
kimia berlangsung dan berapa laju reaksinya.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Laju Reaksi ? Dan apa saja faktor yang mempengaruhi
Laju Reaksi ?
2. Bagaimana cara menentukan nilai dari faktor Laju Reaksi ?
3. Apa yang dimaksud dengan Orde Laju Reaksi dan bagaimana persamaan Laju
Reaksi tersebut ?
4. Bagaimana cara menentukan Orde Laju Reaksi ?
5. Apa saja contoh Orde Reaksi ?

1
1.3. Tujuan
1. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi Laju Reaksi
2. Mengetahui cara menentukan nilai dari faktor laju reaksi
3. Mengetahui persamaan dari Laju reaksi
4. Mengetahui cara menentukan Orde Laju Reaksi
5. Mengetahui contoh Orde Reaksi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kinetika Kimia


Kinetika Kimia ( Chemical Kinetics ) adalah salah satu cabang ilmu kimia yang
mengkaji mengenai seberapa cepat suatu reaksi kimia berlangsung. Dari berbagai
jenis reaksi kimia yang telah dipelajari para ilmuwan, ada yang berlangsung dalam
waktu yang sangat singkat (reaksi berlangsung cepat), seperti reaksi pembakaran gas
metana. Di sisi lain, ada pula reaksi yang berlangsung dalam waktu yang lama (reaksi
berlangsung lambat), seperti reaksi perkaratan (korosi) besi. Cepat lambatnya suatu
reaksi kimia dapat dinyatakan dalam besaran laju reaksi.
Laju Reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk per satuan waktu. Laju
berkurangnya reaktan atau bertambahnya produk yang dinyatakan dalam molar/detik atau
M/s. Laju reaksi tidak bisa ditentukan secara teoritis, melainkan melalui percobaan.
Dari percobaan tersebut akan diperoleh data yang nantinya dapat digunakan untuk
penentuan laju reaksi.
Laju suatu reaksi kimia sangat dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi reaktan
yang digunakan dalam reaksi. Semakin besar konsentrasi reaktan yang digunakan,
laju reaksi akan meningkat. Di samping itu, laju reaksi juga dipengaruhi oleh nilai
konstanta laju reaksi (k). Konstanta laju reaksi (k) adalah perbandingan antara laju
reaksi dengan konsentrasi reaktan. Nilai k akan semakin besar jika reaksi
berlangsung cepat, walaupun dengan konsentrasi reaktan dalam jumlah kecil.
Nilai k hanya dapat diperoleh melalui analisis data eksperimen, tidak berdasarkan
stoikiometri maupun koefisien reaksi.

2.2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

1. Konsentrasi

Naiknya konsentrasi pereaksi menyebabkan jumlah partikel pereaksi persatuan


volume akan meningkat. Sehingga semakin tinggi konsentrasi, laju reaksi semakin
meningkat.

3
Gambar diatas merupakan percobaan konsentrasi sangat berpengaruh pada laju reaksi.

Satuan – satuan Konsentrasi :

a. Molaritas

𝑔𝑟𝑎𝑚(𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡) 1000
M= x
𝑀𝑟 𝑚𝐿 (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡)

b. Persen Berat

𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


% Berat = x 100 %
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

c. Persen Volume

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡


% Volume = x 100 %
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛

Contoh soal :

1). Konsentrasi larutan yang dibuat dengan melarutkan 4 gram NaOH (Mr =
40) kedalam air sehingga volume nya 200mL adalah …
Jawab

Dik = 4gram NaOH Dit = M ?


Mr NaOH = 40
Volume total = 200mL
Penyelesaian

𝑔𝑟𝑎𝑚(𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡) 1000
M= x
𝑀𝑟 𝑚𝐿 (𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡)

4 𝑔𝑟𝑎𝑚 1000
M= x
40 200 𝑚𝐿

M = 0,5 Molar

4
2). Diketahui suatu botol alcohol tertulis 70 % pada label nya. Total volume
dalam botol tersebut adalah 250mL. Berapakah volume zat terlarutnya ?
Jawab
Dik = 70 % Alkohol Dit = volume zat terlarut ?
Volume total = 250 mL
Penyelesaian
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
% Volume = x 100 %
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑧𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
70% = x 100 %
250 𝑚𝐿

70% x 250 mL
Volume terlarut = 100 %

Volume terlarut = 175 mL ( volume alcohol )


Maka volume H2O nya 25mL

2. Luas Permukaan
Luas permukaan merupakan salah satu syarat agar reaksi dapat berlangsung
ialah zat-zat pereaksi harus bercampur dan saling bersentuhan. Pada campuran
pereaksi yang heterogen, reaksi hanya terjadi pada bidang batas campuran yang
disebut bidang sentuh. Reaksi kimia akan berlangsung sangat cepat apabila luas
permukaan atau bidang sentuhnya lebih luas pula. Karena semakin luas permukaan
maka semakin cepat pula laju reaksinya, malah sebaliknya semakin kecil luas
permukaan maka semakin kecil laju reaksinya.

Dari percobaan diatas laju reaksi benar sangat ditentukan oleh luas
permukaan. Pada gelas beker pertama CaCO3 serbuk mudah larut dalam HCl
dikarenakan serbuk CaCO3 memiliki luas permukaan yang lebih kecil daripada
CaCO3 pada gelas beker ketiga. Namun demikian gelas beker kedua terdapat CaCO3
yang padatannya berupa butiran yang ukurannya jelas lebih kecil daripada serbuk.

5
Sehingga pada gelas beker kedua CaCO3 lebih cepat laju reaksinya daripada CaCO3
pada gelas ke pertama dan ketiga.

3. Pengaruh Tekanan

Pengaruh tekanan akan terlihat pada reaksi kimia yang melibatkan pereaksi
berupa gas, peningkatan tekanan pada reaksi yang melibatkan pereaksi gas akan
meningkatkan laju reaksi, pengaruh ini tidak akan terlihat pada reaksi yang
melibatkan zat padat dan zat cair.

Untuk reaksi dalam fasa gas , sehingga laju reaksi dipengaruhi oleh tekanan.

P ->Volume -> konsentrasi Laju Reaksi

Pada dasarnya, pengaruh tekanan terhadap laju reaksi sama halnya dengan pengaruh
konsentrasi kerena peningkatan tekanan biasanya dilakukan untuk meningkatkan
persentase gas yang bereaksi dalam kesetimbangan campuran, dengan demikian
peningkatan tekanan gas sama dengan peningkatan pada kosentrasinya dan
mempengaruhi laju reaksi.

4. Pengaruh Suhu

Suhu adalah bentuk energi yang dapat diserap oleh masing masing molekul
perekasi. Ketika suhu zat zat yang akan bereaksi ditingkatkan, maka energi partikel
akan semakin besar. Energi ini digunakan oleh molekul molekul pereaksi untuk
bergerak lebih cepat. Jadi adanya kenaikan suhu akan mengakibatkan gerakan
molekul pereaksi menjadi lebih cepat. Bayangkan saja dua mobil yang melaju cepat
pada kondisi lalu lintas yang ramai, maka resiko tabrakan yang terjadi akan semakin
besar. Tabarkan yang terjadi juga akan menghancurkan kedua mobil karena laju
mereka yang cepat.

6
Hal ini juga berlaku pada molekul pereaksi. Peningkatan suhu akan
mengakibatkan energy kinetic kinetic partikel meningkat, akibatnya pergerakan
molekul akan semakin cepat. Gerakan molekul yang semakin cepat juga akan
meningkatkan jumlah tumbukan yang terjadi antar partikel. Jika terjadi tumbukan,
maka energy tumbukan akan cukup besar untuk memungkinkan terjadinya reaksi
antara kedua molekul. Artinya tumbukan efektif akan semakin banyak terjadi. Hal ini
tentu akan mengakibatkan reaksi akan berlangsung lebih cepat.

“Suhu tinggi = energy kinetic partikel meningkat = semakin banyak tumbukan


efektif yang terjadi antar partikel = laju reaksi meningkat”

Energi minimum yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi disebut


energi aktivasi dengan secara umum bila suhu ditambah 100oC, maka laju reaksi akan
menjadi dua kali lebih besar. Dengan kata lain setiap kenaikan suhu 100oC. Laju
reaksinya akan menjadi dua kali lebih cepat.

Rumus :

Atau jika yang diketahui adalah waktu tempuh reaksi, kita dapat menggunakan rumus:

Ket :

V1 = laju 1 ( M/s )
V2 = laju 2 ( M/s )
T1 = suhu 1 (oC)
T2 = suhu 2 (oC)
n = percepatan reaksi
T = kenaikan suhu

Contoh Soal :
Laju reaksi menjadi 2 kali lebih cepat pada setiap kenaikan suhu 10oC. Bila pada suhu
20oC, laju reaksi nya 2 x 10-3 M/s . Berapakah laju reaksi yang terjadi pada suhu 50oC
?
Dik : V1 = 2 x 10-3 M/s Dit : V2 ?
T1 = 20oC

7
T2 = 50oC
n=2
Penyelesaian :
V2 = V1 (n) ( T/10)

V2 = 2 x 10-3 M/s (2) (50-20/10)


V2 = 2 x 10-3 M/s . 23
V2 = 2 x 10-3 M/s . 8
V2 = 16 x 10-3 M/s

Suatu reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat dari semula setiap kenaikan suhu 20
derajat celcius. Jika pada suhu 30 derajat reaksi berlangsung 3 menit, pada suhu 90
derajat, reaksi akan berlangsung selama . . . .menit.
A. 6
B. 3
C. 1
D. 1/3
E. 1/9

Pembahasan :
Pertama yang kalian harus ingat, bahwa suhu akan mempercepat laju reaksi. Reaksi
cepat, maka waktu tempuh reaksi akan semakin sedikit. Jadi jawaban option A dan B
pasti salah, karena pada soal suhunya meningkat maka reaksi akan berlangsung lebih
cepat dari 3 menit.
Jawab :
Dik : n = 3 Dit t2 = . . . . .?
T1 = 30 derajat celcius
T2 = 90 derajat celcius
∆T = 90 – 30 = 60
t1 = 3 menit
Penyelesaian :

8
Jawaban : E

5. Katalis

Dalam ilmu kimia dikenal dengan dua Zat yang sangat mempengaruhi laju
reaksi yakni katalis dan inhibitor, katalis merupakan zat yang dapat mempercepat laju
reaksi sedangkan inhibitor ialah zat yang dapat menghambat laju reaksi. Reaksi kimia
yang lambat dapat dipercepat dengan menambahkan katalis, katalis akan ikut dalam
proses reaksi tetapi tidak mempengaruhi hasil reaksi melainkan hanya mempercepat
lajunya. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat akibat perubahan yang
dipicunya terhadap pereaksi.

Katalisator berfungsi untuk mempercepat jalannya reaksi dengan menurunkan


energi aktivasi.

2.3. Orde dan Persamaan Laju Reaksi


Hukum Laju Reaksi (The Rate Law) menunjukkan hubungan antara laju reaksi (v)
terhadap konstanta laju reaksi (k) dan konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan bilangan
tertentu (orde reaksi). Hukum laju reaksi dapat dinyatakan dalam persamaan berikut :

A + B ——-> C

v = k [A]m [B]n

keterangan :

v = laju reaksi

k = tetapan laju reaksi

[A] = konsentrasi zat A dalam mol per liter ( M/s )

[B] = konsentrasi zat B dalam mol per liter ( M/s )

9
m = orde reaksi terhadap zat A

n = orde reaksi terhadap zat B

m dan n adalah bilangan perpangkatan (orde reaksi) yang hanya dapat ditentukan melalui
eksperimen. Nilai m maupun tidak sama dengan koefisien reaksi a dan b. Bilangan
perpangkatan m dan n memperlihatkan pengaruh konsentrasi reaktan A dan B
terhadap laju reaksi. Orde total (orde keseluruhan) atau tingkat reaksi adalah
jumlah orde reaksi reaktan secara keseluruhan. Dalam hal ini, orde total adalah m +
n. Orde reaksi dapat ditentukan dari persamaan laju reaksi. Misalnya, pada reaksi
sebagai berikut :

dengan persamaan laju reaksi reaksi tersebut adalah v = k [H2]2 [NO2]2 dimana
didapatkan orde reaksi terhadap H2 = orde satu, orde reaksi terhadap NO = orde dua,
dan orde reaksi total adalah empat atau juga bisa dicari dengan rumus sebagai berikut:
aorde = b
keterangan :
a = Konsentrasi
b = Laju Reaksi

Cara menentukan Orde Reaksi

1. Jika tahap – tahap reaksi diketahui, maka orde reaksi terhadap masing – masing zat
adalah koefsien tahap yang paling lambat.
2. Sehingga besar reaksi – reaksi sulit diamati tahap – tahapnya, sehingga orde reaksi
terhadap suatu zat ditentukan melalui eksperimen sebagai berikut :
* konsentrasi zat tersebut dinaikan
* konsentrasi zat lain dibuat tetap

Contoh soal :
1. Diketahui reaksi 2NO t Br2  2NOBr

Mempunyai reaksi sebagai berikut :

 NO t Br2  NOBr2 ( Reaksi berjalan lambat )

10
 NOBr2 t NO  2NOBr (Reaksi berjalan cepat )

Maka Persamaan laju reaksinya adalah …..

a. v = k (NO) (NOBr)2

b. v = k (NO) (Br2)

c. v = k (NO) (NOBr2)

d. v = k (NOBr2) (NO)

e. v = k (NOBr) (NO)

jawabannya adalah b dikarenakan diambil reaksi yang lambat dan dimasukkan


berdasarkan persamaan.

2. Pada suhu 273°C, gas brom dapat bereaksi dengan gas nitrogen monoksida
menurut persamaan reaksi:
2NO (aq) + Br2 (g) → 2NOBr (g)

Laju reaksi bila konsentrasi gas NO = 0,01 M dan gas Br2 = 0,03 M adalah...
A. 0,012
B. 0,36
C. 1,200
D. 4,600
E. 12,00
Pembahasan
Orde reaksi terhadap NO
Diperoleh orde x :

11
Orde reaksi terhadap Br2
Diperoleh orde y:

Persamaan laju reaksi nya

Untuk NO = 0,01 M dan Br2 = 0,03 M

Bandingkan v4 terhadap v1

2.3. Contoh Orde Reaksi

1. Grafik Orde Nol


Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya
konsentrasi pereaksi. Persamaan laju reaksinya
ditulis: r=k[A]0 ,yang mana jika bilangan
dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga
persamaan laju reaksi menjadi: r » k. Jadi, reaksi
dengan laju tetap mempunyai orde reaksi nol.

12
2. Grafik Orde Satu

Gambar 2 Hubungan kecepatan dengan konsentrasi


Untuk orde satu, persamaan laju reaksi adalah :
r=k[A]1 , persamaan reaksi orde satu merupakan
persamaan linier berarti laju reaksi berbanding lurus
terhadap konsentrasinya pereaksinya. Jika konsentrasi
pereaksinya dinaikkan misalnya 4 kali, maka laju
reaksi akan menjadi 41 atau 4 kali lebih besar.

3. Grafik orde dua


Gambar 3. Hubungan konsentrasi dengan waktu
Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah:
r=k[A]2 ,yang mana jika suatu reaksi berorde dua terhadap
suatu pereaksi berarti laju reaksi itu berubah secara
kuadrat terhadap perubahan konsentrasinya. Apabila
konsentrasi zat A dinaikkan misalnya 2 kali, maka laju
reaksi akan menjadi 22 atau 4 kali lebih besar.

2.4. Aplikasi Terapan Laju Reaksi

1. Laju reaksi itu sgt berkaitan erat dgn luas bidang permukaan, berikut .ni contoh
penerapan nya:

 Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula merah
yang akan di masukan ke dalam bubur kacang.
 Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa bagian
sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.
 Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang goreng
sebelum dicampurkan dengan bahanain.
 Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih dahulu
untuk membuat bubur kertas. Agar memperluas pemukaan bidang sentuh
sehingga campuran menjadi homogen danreaksi berlangsung sempurna.

13
 Bahan baku yang sering di tambang, tersedia dalam bentuk butir-butiran kasar.
Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran tersebut
dihancurkan sampai halus.

2. Selain itu, laju reaksi juga berhubungan erat nya sama katalis.. biasanya konsep ini
di pakai untuk industri seperti:

 INDUSTRI PEMBUATAN AMONIA


Amonia meruapakan zat kimia yang digunakan sebagai bahan baku pada
pupuk dan pabrik peledak. Pada sushu kamar (25 C) reaksi berlangsung lambat.
Untuk mempercepatnya harus menggunakan katalis. Katalis ini ditemukan oleh
ahli kimia Jerman, Fritz Haber pada 1905. sehingga proses ini dinamakan Proses
Haber.
katalis yang digunakan adalah logam besi yang merupakan katalis heterogen.

 INDUSTRI PEMBUATAN ASAM NITRAT


1. Metode yang sering digunakan dalam industri asam nitrat adalah metode
Proses Ostwald, yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Wilhelm
Ostwald.
2. Bahan baku industri asam nitrat adalah amonia. Mula-mula, amonia dibakar
pada suhu 800 C.
3. Oksida NO terbentuk teroksida dengan cepat membentuk NO .
4. Kemudian gas NO diserap oleh air menghasilkan asam nitrit dan asam nitrat.
HNO diubah mnjadi HNO (g) melalui persamaan,
5. Gas NO dimasukan kembali ke dalam reaktor dan dioksidasi menjadi NO .
 INDUSTRI PERMINYAKAN
1. Kebutuhan akan bensin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor, Itulah sebabnya perlu dilakukan pengembangan metode
distilasi yang menghasilkan bensin.
2. Metode yang dikembangkan tersebut, yaitu pemecahan katalis dan alkilasi.
3. Katalis yang digunakan, diantaranya asam, oksida alumunium, silikon, dan
krom.
 INDUSTRI ROTI
1. Katalis yang digunakan dalam pembuatan roti adalah enzim zimase yang
merupakan bio katalis.

14
2. Penambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan roti.
3. Ragi di tambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonanterurai
menjadi etil alkohol dan karbon dioksida.
4. Penguraian berlangsung dengan bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi.
5. Pada proses ini, CO berfungsi mengembangkan adonan roti.
6. Banyaknya rongga kecil pada roti membuktikan terjadinya gelembung CO
saat peragian.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan
mekanisme reaksi.
2. Laju reaksi memberikan suatu ukuran yang memudahkan bagi kecepatan
reaksi. Makin cepat reaksi makin besar harga k, makin lambat reaksi, makin
kecil harga k itu.
3. Orde suatu reaksi ialah jumlah semua eksponen (dari konsentrasi dalam
persamaan laju.
4. Jika tahap reaksi dapat diamati, orde adalah koefisien pada tahap reaksi yang
berjalan lambat. Jika tahap reaksi tidak bisa diamati, orde reaksi ditentukan
melalu eksperimen, kosentrasi salah satu zat tetap dan kosentrasi zat lain
berubah.
5. Berbagai orde reaksi adalah reaksi orde nol, reaksi orde satu dan reaksi orde
dua.
6. Faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu : Luas permukaan, konsentrasi,
tekanan, suhu, dan katalis
7. Aplikasi kinetika reaksi dalam bidang pangan adalah untuk mengukur mutu
pada suatu produk pangan.

3.2 Saran
Untuk mahasiswa, memberikan nuansa baru dalam menambah wawasan
pengetahuan yang memungkinkan mahasiswa berkesempatan untuk memperbaiki cara
dan sikap dalam memahami materi kinetika reaksi.

16

Anda mungkin juga menyukai