Ada banyak penyebab angka kejadian stunting di suatu daerah menjadi tinggi.
Di antaranya yang paling dominan adalah kondisi perekonomian menengah ke bawah
yang berperan pada kurang tercukupinya asupan gizi yang diterima oleh ibu hamil dan
balita. Adapun faktor risiko lain yang dapat menyebabkan terjadinya stunting adalah
sanitasi yang buruk. Dari hasil observasi di desa Brongkal, diketahui masih banyak
warga yang melakukan kegiatan MCK (Mandi-Cuci-Kakus) di sungai, terutama warga
yang bertempat tinggal di sekitar sungai. Pada akhir tahun 2019 yang lalu, Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang bersama Kelompok Kerja (Pokja) masyarakat telah
berhasil merealisasikan program pembangunan toilet dan kamar mandi untuk warga.
Akan tetapi, ternyata masih banyak warga yang tetap memilih melakukan kegiatan
MCK di sungai sebab warga merasa sudah terbiasa dan nyaman melakukan kegiatan
MCK di sungai. Merunut kembali bahwa sanitasi yang buruk dapat menimbulkan
berbagai macam gangguan kesehatan dan tingginya angka stunting, maka tercetuslah
ide untuk diadakannya sosialisasi dan diskusi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bersama warga terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, sehingga warga dapat
mengetahui dan memahami dampak buruk yang dihasilkan dari kegiatan MCK di
sungai.
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi salah satu
rangkaian program kerja yang di gagas oleh mahasiswa KKM UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang Kelompok 46 sebagai bentuk pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan terutama dalam pemberantasan stunting. Dalam menjalankan program ini,
mahasiswa bekerjasama dengan bidan desa dan kader kesehatan Desa Brongkal.
Sasaran dari program sosialisasi ini adalah ibu hamil dan ibu yang memiliki balita,
sebab mereka adalah garda terdepan pemberantasan dan pencegahan stunting. Oleh
sebab itu, kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu di Desa
Brongkal.