Anda di halaman 1dari 3

Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada Ibu Hamil dan Ibu

yang Memiliki Balita di Desa Brongkal untuk Memberantas Stunting

Dikutip dari koran Radar Malang, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang


menyebutkan bahwa tercatat ada 10 desa di Kebupaten Malang dengan jumlah stunting
tertinggi, di antaranya adalah Desa Brongkal. Stunting merupakan masalah kurang gizi
kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Setelah dikonfirmasi ulang terkait kasus stunting oleh pihak bidan desa, Bu Titin,
sejatinya kasus stunting di Desa Brongkal terjadi sekitar 4 hingga 5 tahun yang lalu dan
kasus ini secara berangsur dapat diturunkan dari tahun ke tahun. Akan tetapi, kejadian
stunting ini masih menjadi perhatian khusus sebab stunting harus dicegah dan
diberantas dengan tuntas, mengingat stunting dapat menimbulkan gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

Ada banyak penyebab angka kejadian stunting di suatu daerah menjadi tinggi.
Di antaranya yang paling dominan adalah kondisi perekonomian menengah ke bawah
yang berperan pada kurang tercukupinya asupan gizi yang diterima oleh ibu hamil dan
balita. Adapun faktor risiko lain yang dapat menyebabkan terjadinya stunting adalah
sanitasi yang buruk. Dari hasil observasi di desa Brongkal, diketahui masih banyak
warga yang melakukan kegiatan MCK (Mandi-Cuci-Kakus) di sungai, terutama warga
yang bertempat tinggal di sekitar sungai. Pada akhir tahun 2019 yang lalu, Dinas
Kesehatan Kabupaten Malang bersama Kelompok Kerja (Pokja) masyarakat telah
berhasil merealisasikan program pembangunan toilet dan kamar mandi untuk warga.
Akan tetapi, ternyata masih banyak warga yang tetap memilih melakukan kegiatan
MCK di sungai sebab warga merasa sudah terbiasa dan nyaman melakukan kegiatan
MCK di sungai. Merunut kembali bahwa sanitasi yang buruk dapat menimbulkan
berbagai macam gangguan kesehatan dan tingginya angka stunting, maka tercetuslah
ide untuk diadakannya sosialisasi dan diskusi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
bersama warga terutama ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, sehingga warga dapat
mengetahui dan memahami dampak buruk yang dihasilkan dari kegiatan MCK di
sungai.

Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi salah satu
rangkaian program kerja yang di gagas oleh mahasiswa KKM UIN Maulana Malik
Ibrahim Malang Kelompok 46 sebagai bentuk pengabdian masyarakat di bidang
kesehatan terutama dalam pemberantasan stunting. Dalam menjalankan program ini,
mahasiswa bekerjasama dengan bidan desa dan kader kesehatan Desa Brongkal.
Sasaran dari program sosialisasi ini adalah ibu hamil dan ibu yang memiliki balita,
sebab mereka adalah garda terdepan pemberantasan dan pencegahan stunting. Oleh
sebab itu, kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu di Desa
Brongkal.

Gambar 1. Koordinasi Sosialisasi PHBS dengan Bidan Desa Bu Titin

Gambar 2. Penyuluhan PHBS di Posyandu


Gambar 3. Kegiatan Posyandu RT 1 dan RT 2 Desa Brongkal

Dalam kegiatan sosialisasi ini, kami menggunakan media poster untuk


menyampaikan konten PHBS kepada ibu-ibu. Selain itu, kami juga membagikan
pamflet PHBS dengan harapan pamflet tersebut dapat dibawa pulang dan menjadi
media pengingat agar masyarakat dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sebagai tambahan, kami juga mensosialisasikan tentang ciri-ciri tumbuh kembang
anak sesuai dengan usia anak. Diharapkan, pemaparan ciri-ciri tumbuh kembang anak
tersebut dapat dijadikan patokan screening bagi ibu-ibu dalam mengamati tumbuh
kembang anaknya dan deteksi stunting sejak dini. Kegiatan ini selanjutnya ditutup
dengan kegiatan pemeriksaan dan konsultasi rutin ibu hamil dan balita di Posyandu.

Anda mungkin juga menyukai